Jeung Joo pergi ke pusat adminstrasi pemeritah, dan ternyata
dia mendaftarkan diri dan telah mendapatkan ktpnya sambil bergumam kalau ia telah
memilih pulau Jeju, sampai mati akan di pulau ini.
Jeung Joo ke restaurant Geun Woo, Poong San di telpon mengatakan, "kami libur sabtu minggu, juga hari selasa pertama ketiga, rabu kedua dan keempat bulan ini." (wkwkwkkkw banyak banget liburnya).
Jeung Joo berkomentar, "kau sedang memesankan meja pelanggan, setiap aku datang tidak ada pelanggan." Poong San menanyakan kenapa Jeung Joo kemari, Geun Woo sedang pergi.
"Ahh aku mau meminjam sesuatu..." Poong San mengatakan minggu depan sibuk karena ketika Mi Ra membicarakan restaurantnya, pelanggan akan meningkat.
Jeung Joo mengatakan, "MI Ra novelis, yang akan tinggal di Jeju?" Poong San mengiyakan.
Jeung Joo ke restaurant Geun Woo, Poong San di telpon mengatakan, "kami libur sabtu minggu, juga hari selasa pertama ketiga, rabu kedua dan keempat bulan ini." (wkwkwkkkw banyak banget liburnya).
Jeung Joo berkomentar, "kau sedang memesankan meja pelanggan, setiap aku datang tidak ada pelanggan." Poong San menanyakan kenapa Jeung Joo kemari, Geun Woo sedang pergi.
"Ahh aku mau meminjam sesuatu..." Poong San mengatakan minggu depan sibuk karena ketika Mi Ra membicarakan restaurantnya, pelanggan akan meningkat.
Jeung Joo mengatakan, "MI Ra novelis, yang akan tinggal di Jeju?" Poong San mengiyakan.
Jeung Joo membuka blog Mi Ra, dan ketika membuka artikel
tentang restaurat Geun Woo.
Mi Ra menceritakan Geun Woo yang romantis, bertemu cinta pertamanya di Jeju. Di ulang tahun ke 19 seperti embusan angin yang berjalan melalui pantai Jeju, ia membuat ppntu yang mengesankan.
Lalu Jeung Joo bergumam, "di ulang tahun ke 19, aku mengaku saudara kembarnya, astaga.." (wkwkkwwkw jangan2 dia berfikir tetottttt), sambil terdengar lagu love is the moment (klo gak salah ost the heirs). Geun Woo memanggil Jeung Joo yang sedang melamun.
Mi Ra menceritakan Geun Woo yang romantis, bertemu cinta pertamanya di Jeju. Di ulang tahun ke 19 seperti embusan angin yang berjalan melalui pantai Jeju, ia membuat ppntu yang mengesankan.
Lalu Jeung Joo bergumam, "di ulang tahun ke 19, aku mengaku saudara kembarnya, astaga.." (wkwkkwwkw jangan2 dia berfikir tetottttt), sambil terdengar lagu love is the moment (klo gak salah ost the heirs). Geun Woo memanggil Jeung Joo yang sedang melamun.
Geun Woo membawa tangga dan bertanya, "kenapa tidak makan
siang?" Jeung Joo menjawab ia makan remen. Geun Woo memarahi Jeung Joo karena
ramen lalu membuangnya. wkwkkwkww. Dan khawatir karena wajah Jeung Joo agak
sedikit pucat. Jeung Joo beralasan dia melihat internet yang membuatnya marah.
Geun Woo bertanya, "kau kenpa pinjam tangga?"
Jeung Joo menjawab, "sepertinya akan turun hujan."
Jeung Joo menjawab, "sepertinya akan turun hujan."
Jeung Joo mendapat telpon tentang anggaran pembangunannya.
Geun Woo mengatakan agar Jeung Joo tidak buru-buru dan mengajaknya makan malam,
lalu menyuruh Jeung Joo pergi dan menambahkan dia akan memperbaiki atapnya.
Geun Woo pun memperbaiki atap tapi ya gitu dechh karena
bukan ahlinya wkkwkwkkw. Geun Woo mendapat telpon ternyata dari Ji Won, awalnya
ragu tapi diangkat juga. Ji Won memberitahu kalau dia akan Jeju (wkkwkwkwk sampe2 mau
jatuh dari atap karna saking senengnya). Lalu bergumam, "gak peduli," lalu pergi.
Lalu Sampai di restaurat ia memeriksa bahan apa aja yang
ada, Geun Woo menyuruh Poong San malam ini tutup karena seseorang akan datang,
Poong San menebak Ji Won. Geun Woo pun mengangguk. Geun Woo bergumam, "apa
sampanye kesukaan Ji Won ada di Jeju?"
Jeung Joo berkomentar, "ini mahal, dua kali lipat dari harga
yang ia perkirakan." Jeong Bae meminta Direktur Kim memberikan keringanan. Akhirnya
Direktur Kim menyuruhnya kembali dalam dua hari. Jeong Bae bergumam, "mendung,
sepertinya akan turun hujan."
"Biasanya makan Mel," sahut Direktur Kim.
"Biasanya makan Mel," sahut Direktur Kim.
Apa itu Mel ternyata ikan teri, Jeung joo dan Jeong Bae
dipasar. Akhirnya Jeung Joo beli ikan itu.
Di rumahnya Geun Woo lupa kalau ia tidak boleh pake kartu kreditnya lalu melihat tas Jeung Joo. Terlihat tinggal tempatnya emas punya Jeung Joo. Geun Woo menelpon, "aku pesan Sampanye aku kan bayar tunai jangan bilang kakakku."
Di rumahnya Geun Woo lupa kalau ia tidak boleh pake kartu kreditnya lalu melihat tas Jeung Joo. Terlihat tinggal tempatnya emas punya Jeung Joo. Geun Woo menelpon, "aku pesan Sampanye aku kan bayar tunai jangan bilang kakakku."
Pegawai mengatakan pada Jeong Geun kalau tidak mudah karena
PR yang berpengalaman tidak mau ke Jeju.
"Teman ku datang kembali dari New York ke Korea." sahut Jeong Geun.
Ji Won menerima telpon dari Jeong Geun yang mengajaknya ketemu. (bener kan ada sesuatu Ji Won terlihat senang menerima telp itu)
"Teman ku datang kembali dari New York ke Korea." sahut Jeong Geun.
Ji Won menerima telpon dari Jeong Geun yang mengajaknya ketemu. (bener kan ada sesuatu Ji Won terlihat senang menerima telp itu)
Geun Woo mendapat telpon kalau Ji Won tidak bisa datang
dengan alasan ada sesuatu terjadi pada ayahnya. Geun Woo mendapat sms kalau Sampanye
sudah siap.
Jeung Joo ke Restaurant, ia takjub melihat makanan yang
sudah disiapkan Geun Woo.
Poong San mengatakan, "kita tidak buka makan malam nanti, Geun Woo membuat makanan spesial."
Jeung Joo berkomentar ia menyiapkan banyak untuk makan malam. Wahh lucunya, lalu Poong San mengatakan, "itu untuk cinta pertamanya, ia bertemu saat ulang tahunnya."
Poong San terus berkomentar, Jeung Joo mengambil buah yang cantik itu lalu memakannya, lalu Poong San mengatakan, "Ji Won cinta pertamanya, restaurant ini dimulai karena Ji Won tapi sebelum buka Ji Won pergi ke New York."
Poong San menanyakan apa yang dibawa Jeung Joo, lalu Jeung Joo mengatakan bukan apa-apa ia kan menyimpanya di kulkas.
Poong San mengatakan, "kita tidak buka makan malam nanti, Geun Woo membuat makanan spesial."
Jeung Joo berkomentar ia menyiapkan banyak untuk makan malam. Wahh lucunya, lalu Poong San mengatakan, "itu untuk cinta pertamanya, ia bertemu saat ulang tahunnya."
Poong San terus berkomentar, Jeung Joo mengambil buah yang cantik itu lalu memakannya, lalu Poong San mengatakan, "Ji Won cinta pertamanya, restaurant ini dimulai karena Ji Won tapi sebelum buka Ji Won pergi ke New York."
Poong San menanyakan apa yang dibawa Jeung Joo, lalu Jeung Joo mengatakan bukan apa-apa ia kan menyimpanya di kulkas.
Geun Woo mengambil sampanye. Sekertaris Jeong Geun
mengatakan, "Jeung Geun rapat dan akan turun setelah rapat selesai." gak sengaja
Geun Woo melihatnya lalu menelpon Ji Won tapi di reject. (Pupukpuk kaciannnnn).
Jeung Joo kembali ke rumahnya, dan melihatnya masih
berantakan wkwkkwkkwkwk. Ketika membereskan alat-alat tiba-tiba hujan turun. Lalu
masuk kerumah dan memasang ember dibawah yang bocor. (wkwkkwkwk gak bakalan
cukup embernya harus banyak laaa bisa dibilang rumahnya bocor semua), lalu
menyelamatkan tasnya. Jeung Joo mencari jas hujannya, lalu teringat di tas yang
ada di rumah Geun Woo
Jeung Joo ke rumah Geun Woo mengambil jas hujan, ia melihat
tempat emasnya udah kosong. Jeung Joo dirumahnya kelaparan, lalu teringat
ramennya. Dengan menggunakan jas hujan mengambil ramen diluar. Lalu Jeung Joo
bergumam, "dia tidak masak untukku, kenapa membuang ramen."
Lalu Jeung Joo akan mengambil terinya untuk membuat ramen teri. Jeung Joo ke restaurant, melihat Geun Woo tiduran, jelaslah langsung marahin Geun Woo karena emasnya sudah diambil. Geun Woo mengakui kalau ia menjualnya untuk belei sampanye, lalu Jeung Joo menyuruh membayarnya, ehhhh malah Geun Woo melemparkan uang receh pada Jeung Joo.
Lalu Jeung Joo akan mengambil terinya untuk membuat ramen teri. Jeung Joo ke restaurant, melihat Geun Woo tiduran, jelaslah langsung marahin Geun Woo karena emasnya sudah diambil. Geun Woo mengakui kalau ia menjualnya untuk belei sampanye, lalu Jeung Joo menyuruh membayarnya, ehhhh malah Geun Woo melemparkan uang receh pada Jeung Joo.
Jeung Joo melihat atapnya bergoyang goyang, lalu mencoba
naik dan membetulkannya. Geun Woo minum, lalu melihat diluar hujan, dan
berfikir tentang Jeung Joo.
Geun Woo memanggil-manggil nama Jeung Joo, lalu melihat
Jeung Joo diatap dan menyuruhnya turun. Geun Woo naik tangga baru aja manjat
tangga pertama, Jeung Joo jatuh otomatis Geun Woo juga jatuh. Lalu Geun Woo
mencoba melindungi Jeung Joo. Mereka pun melihat atap yang berterbangan dengan
kaget.
Jeung Joo di Restaurant, Geun Woo memakaikan handuk di
kepala Jeung Joo, Jeung Joo sangat sedih.
Geun Woo membuka kulkas dan melihat ada teri, dan Geun Woo
pun masak.
Maknan siap, Geun Woo mengambil handuk di kepala Jeung Joo.
Geun Woo mengatakan, "ini nama makananannya Warm and Cozy.
Jeung Joo mengatakan, "kau sudah pesta kenapa makan?"
"Dia tidak datang.." sahut Geun Woo, lalu mereka pun makan.
Mereka pun ngobrol, ternyata ayah Geun Woo berasal dari Jeju, ibunya memberitahu ketika ulang tahun. Flashback, Geun Woo kaget saat ibunya menceritakan tentang ayahnya, dan ketika ia duduk dan sedang sedih seorang wanita datang, itu Ji Won cinta pertamanya.
Jeung Joo mengatakan, "kau sudah pesta kenapa makan?"
"Dia tidak datang.." sahut Geun Woo, lalu mereka pun makan.
Mereka pun ngobrol, ternyata ayah Geun Woo berasal dari Jeju, ibunya memberitahu ketika ulang tahun. Flashback, Geun Woo kaget saat ibunya menceritakan tentang ayahnya, dan ketika ia duduk dan sedang sedih seorang wanita datang, itu Ji Won cinta pertamanya.
Hee Ra mengatakan Geun Woo berubah ketika ibunya memberi
tahu tentang ayahnya saat ulangtahunnya. Jeong Geun juga kaget saat tahu, jadi
mungkin lebih buruk pada Geun Woo.
"Itulah kenapa kau lunak saat Geun Woo melakukan kesalahan.." sahut Hee Ra.
"Itulah kenapa kau lunak saat Geun Woo melakukan kesalahan.." sahut Hee Ra.
Jeung Joo mengatakan, "tidak ada alkohol." jengjeng Geun Woo
membuka sampanye.
Lalu mereka berdua pun minum-minum. Jeung Joo mengatakan, "ini menyakitkan, tapi sekarang itu bukan masalah besar atap ku terbang."
"Kau bisa menutupnya.." sahut Geun Woo
Jeung Joo mengatakan ia tidak punya uang. Geun Woo mengatakan ia akan melindungimu, aku tinggi aku akan melindungi. (wkwkkwk gaya tangannya menutupi kepala Jeung Joo).
Lalu mereka berdua pun minum-minum. Jeung Joo mengatakan, "ini menyakitkan, tapi sekarang itu bukan masalah besar atap ku terbang."
"Kau bisa menutupnya.." sahut Geun Woo
Jeung Joo mengatakan ia tidak punya uang. Geun Woo mengatakan ia akan melindungimu, aku tinggi aku akan melindungi. (wkwkkwk gaya tangannya menutupi kepala Jeung Joo).
Wakakkaka karena permintaan terakhir Jeung Joo, Geun Woo menawarkan
memberikan restaurant Warm and Cozy, tentu Jeung Joo senang.
Geun Woo membuka sebuah ruangan, tempat istirahat. Lalu mengatakan,
"kau punya 50 juta Won, lalu berikan itu padaku, aku kan ke Seoul dan kau
menjalankan restaurant."
Jeung Joo mengatakan, "kalau kau meminjamkan, kau harus meminjamkan sampai aku mati."
Geun Woo mengatakan, "kau bisa hidup lama." Jeung Joo mengatakan, "apakah kau bisa meminjamkan tempat ini sampai aku mati?" Geun Woo memeluk Jeung Joo dan mengatakan, "akan aku pinjamkan sampai kau mati, Jangan mati Jeung Joo." Apa yang terjadi setelah itu screen berubah hitam.
Jeung Joo mengatakan, "kalau kau meminjamkan, kau harus meminjamkan sampai aku mati."
Geun Woo mengatakan, "kau bisa hidup lama." Jeung Joo mengatakan, "apakah kau bisa meminjamkan tempat ini sampai aku mati?" Geun Woo memeluk Jeung Joo dan mengatakan, "akan aku pinjamkan sampai kau mati, Jangan mati Jeung Joo." Apa yang terjadi setelah itu screen berubah hitam.
Jeong Geun rapat, mereka membicarakan karena kurangnya tanda
dilarang merokok. Di mobil sekertarisnya bangga karena Jeong Geun memiliki
tekad untuk berhenti merokok. Lalu Jeong Geun berfikir melihat laut dan
menyuruh sekertarisnya menghentikan mobilnya. Dan menyuruh sekertarisnya pergi
duluan karena ia mau jalan-jalan.
Ternyata mau ngerokok wkkwkwkkwk, "aku bersumpah pada laut
ini yang terakhir kalinya,"
Jeong Geun mencoba berkali tapi apinya cepat mati karena angin, lalu ia pun turun tangga dan mencoba menghidupkan kembali apinya, tetep gak bisa karena angin, ehh Jeong Geun terpleset nyebur ke laut.
Jeong Geun mencoba berkali tapi apinya cepat mati karena angin, lalu ia pun turun tangga dan mencoba menghidupkan kembali apinya, tetep gak bisa karena angin, ehh Jeong Geun terpleset nyebur ke laut.
Wkwkkwkw saat tenggelam ia melihat putri duyung
menghampirinya (wkwkkw lagunya I WILL ALWAYS LOVE YOU lagiii), itu cuma khayalan
karna sebenernya yang nolong Hae Sil.
Setengah sadar ia masih melihat putri duyung sambil
tersenyum (lagunya I Will Always Love You lagi), setelah sadar Hae Sil
menanyakan keadaannya. Jeong Geun mengatakan kalau ia baik-baik saja.
Lalu Hae Sil menampar pipi dua-duanya lagi sambil marah karena ngira bunuh diri, lalu menyuruh Jeung Geun mengikutinya.
Lalu Hae Sil menampar pipi dua-duanya lagi sambil marah karena ngira bunuh diri, lalu menyuruh Jeung Geun mengikutinya.
Jeong Geun mencoba menjelaskan tapi ia bersin-bersin, Hae
Sil menyuapi Abalone mentah dua kali lagi wkwkkwkwk.
Hae Sil mengantar Jeong Geun dengan motor, ada bendera
bertuliskan Asosiasi Penyelam Wanita Sorang.
Hae Sil mengantarkan sampai pemberhentian bus, malah memberi uang buat naik
bus. Jeong Geun menerimanya karena dompetnya gak ada, "aku akan menghubungimu.."
sambil ngocehh terus. Hae Sil menjawab, "hidup dengan baik lalu pergi."
Hwang Wook naik sepeda, melihat rumah Jeung Joo lalu masuk
dan bergumam semoga tidak terjadi hal yang serius.
Jeung Joo bangun, aku terlalu banyak minum lalu teringat. Flasback,
Geun Woo akan memberikan restaurantnya. Lalu Jeung Joo turun dan melihat
catatan. Flashback mereka menandatangani surat perjanjian. Jeung Joo membaca
surat tersebut dan dengan seteoran 50 juta Won pada tulisan kontrak tersebut
lalu mengecek hpnya dan ternyata ia telah mentransfer 50 Juta Won. Flashback,
Jeung Joo mentransfer 50 Juta Won.
Jeung Joo gak percaya sekarang restaurant ini miliknya,
melihat-lihat barang-barang di restaurant tersebut dan melihat notes di pintu
kulkas, "akan kutinggalkan restaurant ini sampai kau mati,"
Jeung Joo keluar dengan gayanya yang wkwkkwkwwk, Hwang Wook yang lewat naik sepeda tersenyum melihatnya.
Jeung Joo keluar dengan gayanya yang wkwkkwkwwk, Hwang Wook yang lewat naik sepeda tersenyum melihatnya.
Ji Won dan Geun Woo makan bersama, Ji Won mengatakan kalau ia
berfikir akan bekerja di Jeju, aku akan bekerja mulai minggu depan, aku bisa ke
restaurant mu setiap hari, biisakah aku datang. Wkwkkwkwk dengan gelapan Geun
Woo mengiyakan.
Geun Woo menemui kakaknya di salon buat pinjem uang, "Oppa
sudah tau semuanya, aku kan habis jika meminjamkan padamu." sahut Hee Ra.
Jeung Joo mengatakan pada Poong San, "kita akan jual salad dan
sandwich sementara, dan meminta Poong San membantunya."
Poong San pamit untuk membeli sayuran. Jeung Joo masuk restaurant dan melihat masakan, ternyata Geun Woo. Geun Woo memberikan bunga sebagai ucapan selamat.
Poong San pamit untuk membeli sayuran. Jeung Joo masuk restaurant dan melihat masakan, ternyata Geun Woo. Geun Woo memberikan bunga sebagai ucapan selamat.
Geun Woo mengatakan, "suara apa ini pasti mesin ngadat lagi.."
wkwkkwkkwkw, alasan agar Geun Woo memperbaiki ini sebelum restaurantnya
diserahkan ke Jeung Joo. Jeung Joo mengatakan kalau itu tidak perlu. Ada pelanggan
wahhh tumben nih. Poong San datang dan melihat Geun Woo.
Poong San bertanya, "kenapa Geun Woo disini?" Jeung Joo mengatakan kalau Geun Woo khawatir.
Poong San bertanya, "kenapa Geun Woo disini?" Jeung Joo mengatakan kalau Geun Woo khawatir.
Jeung Joo berjalan dan memikirkan kenapa Geun Woo kembali. Waw
hari itu banyak pelanggan tidak biasanya.
Poong San berkomentar, "malam ini bisnis lancar, tapi kenapa
Geun Woo kembali."
Jeung Joo dikamarnya melihat koper, Geun Woo masuk. Dan ternyata
rumah Geun Woo udah disewakan, wkwkkwkkw ia juga udah siap tempat tidur
cadangan. Wkwkkwkw ,lalu Jeung Joo menyuruh Geun Wook keluar.
Geun Woo mendapat telpon, Geun Woo menanyakan persiapan pindah. Ji Won mengatakan hari ini ia lelah. Geun
Woo mengatakan, "apa yang ingin Ji Won makan?" Ji Won mengatakan, "abalone." Geun Woo
mengatakan nanti ia akan menyiapkannya.
Jeung Joo gak bisa tidur, dan berfikir kopernya besar, dia
tidak akan tinggal untuk beberapa hari.
Geun Woo tidur dibawah, sepertinya gak nyaman, lalu bergumam,
"ia lebih keras dari dugaan ku."
Geun Woo kembali ke kamar Jeung Joo dan mengatakan, "akan
mengambil pakaian di koper." (alasan wkkwkwkkwk), lalu mencari alasan lagi, "mungkin
ada pencuri." wkekekkek, tentu Jeung Joo marah dan menyuruh Geun Woo keluar.
Jeung Joo kepikiran Geun Woo lalu mencarinya kebawah gak
ada, diluar juga gak ada. Jeung Joo kembali ke kamar dan mencoba menelpon,
seseorang di balik selimut mengambil hp. Jeung Joo tersenyum lalu mematikan
lampu dan kembali ke kasur. Geun Woo pun bangun dan senyum. Jeung Joo pun
menatap langit2 senyum cemberut wkwkkwkw.
Komentar
Hemmm drama ini cukup menarik dan ringan, wkwkkwkkw demi Ji
Won, Geun Woo melakukan apapun.
Masih penasaran apa yang diceritakan ibunya tentang ayah
Geun Woo.
Pertamax, yiai. Wah makasih mbak sinopsisnya updet banget dan lebih bisa mudah dipahami. Gamsamida.
ReplyDeleteditunggu lanjutan sinopsisnya...suka bgt'ss nonton dramanya...gomawo..
ReplyDeleteJadi ceritanya geun woo masih ngira jeong joo sakit yah....makanya dia baek bgt..sampe jeung joo salah sangka....sekarang gimana coba ....
ReplyDeleteRestoran udah dikasi jeung joo dan jiwon ternyata malah mau ke jeju.....
Gumapshimnida ratna.....