Setelah Geun Woo mencium Jeung Joo dan bilang kau kalah dan
menyuruh Jeung Joo memastikan agar bunganya dibuang ke tempat sampah. Geun Woo
naik ke kamar sedangkan Jeung Joo masih diam terpaku sambil memegang bibirnya.
Jeung Joo kesal sambil mematahkan batang bunga mawar tersebut.
Geun Woo turun terdengar suara pisau yang menakutkan ternyata Jeung Joo. Geun Woo akan melarikan diri tapi tersandung, lalu Jeung Joo memanggilnya. Ternyata Jeung Joo mengajaknya minum sambil menggoda Geun Woo wkkwkwkkwkwk. Wkwkkw tapi Geun Woo menyuruh Jeung Joo turun.
Geun Woo mengatakan kalau dia kalah dan ngaku kalau Geun Woo marah karena pergi melihat bunga dengan pria lain. hemmmmmm, "aku akan menginap diluar."
Jeung Joo menahannya agar Geun Woo tetap tidur diatas dengan nyaman, wkwkkw tapi Geun Woo menggoda memukulkan bunga ke kening Jeung Joo lalu pergi.
Geun Woo turun terdengar suara pisau yang menakutkan ternyata Jeung Joo. Geun Woo akan melarikan diri tapi tersandung, lalu Jeung Joo memanggilnya. Ternyata Jeung Joo mengajaknya minum sambil menggoda Geun Woo wkkwkwkkwkwk. Wkwkkw tapi Geun Woo menyuruh Jeung Joo turun.
Geun Woo mengatakan kalau dia kalah dan ngaku kalau Geun Woo marah karena pergi melihat bunga dengan pria lain. hemmmmmm, "aku akan menginap diluar."
Jeung Joo menahannya agar Geun Woo tetap tidur diatas dengan nyaman, wkwkkw tapi Geun Woo menggoda memukulkan bunga ke kening Jeung Joo lalu pergi.
Jeung Joo dikamar lalu bergumam, "apa dia cemburu?" tapi ia
teringat perkataan Ji Won yang akan menerima Geun Woo. Jeung Joo bangun dan
melihat kertas perjanjiannya lagi dan bergumam, "aku harus menghilangkan ini."
Ji Won berpapasan dengan Geun Woo, lalu mereka pun ngobrol.
Ji Won minta maaf karenanya tangan Geun Woo luka. Dan seharusnya meminta dia
menemani saat Geun Woo menemui ibunya. Ji Won juga mempertanyakan hubungan Geu
Woo dan Jeung Joo apa sudah mengakhirinya.
Geun Woo menebak Ji Won menemui Jeung Joo. Ji Won juga menebak kalau pasti Jeung Joo pasti belum cerita. Geun Woo penasaran, Ji Won mengatakan ia akan menerima Geun Woo. Ji Won mengajak Geun Woo kembali ke Seoul.
Geun Woo menebak Ji Won menemui Jeung Joo. Ji Won juga menebak kalau pasti Jeung Joo pasti belum cerita. Geun Woo penasaran, Ji Won mengatakan ia akan menerima Geun Woo. Ji Won mengajak Geun Woo kembali ke Seoul.
Geun Woo dikamar, Hee Ra datang. Geun Woo curiga Ji Won
menginginkan sesuatu darinya.
"Menceritakan soal paman dan warisan." sahut Hee Ra.
Geun Woo pun mengatakan, "jadi itu alasannya?" Bahkan Hee Ra menyuruh Geun Woo menghentikan restaurantnya. Jeung Joo menghitung-hitung lalu bergumam, "dia benar-benar meminjamkannya gratis."
"Menceritakan soal paman dan warisan." sahut Hee Ra.
Geun Woo pun mengatakan, "jadi itu alasannya?" Bahkan Hee Ra menyuruh Geun Woo menghentikan restaurantnya. Jeung Joo menghitung-hitung lalu bergumam, "dia benar-benar meminjamkannya gratis."
Hwang Wook dan Jeung Joo membicarakan tentang restaurant,
"pemiliknya sangat menyukaimu." sahut Hwang Wook, Poong San melihatnya.
Tiga bersaudara sedang siap-siap. Hee Ra menyuruh Jeong Geun
menemui presdir yang dikenalkan tentu Jeong Geun menolak, sedangkan pada Geun
Woo menyuruh menemui pamannya dan menjual restaurat. Geun Woo juga menolak
wkkwkwkkw.
Hee Ra kesal karena tidak ada yang mendengarkannya. Geun Woo mengejek Jeong Geun yang dicampakkan, "apa kau akan menyerah tentu tidak." sahut Geun Woo.
Lalu Geun Woo cerita kalau dimakam kemarin ada yang sudah datang duluan, ia menduga itu ayahnya.
Hee Ra kesal karena tidak ada yang mendengarkannya. Geun Woo mengejek Jeong Geun yang dicampakkan, "apa kau akan menyerah tentu tidak." sahut Geun Woo.
Lalu Geun Woo cerita kalau dimakam kemarin ada yang sudah datang duluan, ia menduga itu ayahnya.
Setelah Geun Woo pergi duluan Hee Ra mengatakan, "semoga ayah
Geun Woo tidak datang."
"Seorang penipu dan pembunuh." sahut Jeong Geun.
"Kudengar istri korban masih di Jeju." tambah Hee Ra.
"Pasti dia menjalani hidup yang sulit." sahut Jeong Geun.
"Seorang penipu dan pembunuh." sahut Jeong Geun.
"Kudengar istri korban masih di Jeju." tambah Hee Ra.
"Pasti dia menjalani hidup yang sulit." sahut Jeong Geun.
Hae Sil dirumah, Bok Nyeo datang dan melihat Hae Sil
sepertinya tidak enak badan. Dan menyuruhnya pergi ke dokter, tapi Hae Sil
menolak.
Poong San bertanya pada Jeung Joo apa dia akan meninggalkan
restaurant, "aku tidak bisa tinggal disini Ji Won berubah pemikirannya." sahut
Jeung Joo. Poong San penasaran, "apa mereka pacaran?" setidaknya ia sudah mencapai
tujuannya membuka restaurantnya.
Seorang wanita datang, ia mengaku ibu Jeung Joo, tentu Jeung
Joo kaget. Poong San memberitahu Geun Woo bahwa ibu Jeung Joo mencari Jeung Joo
kesini. Geun Woo menghampiri Jeung Joo dan memastikan, "apa benar ibunya?" Poong
San menambahkan ibu Jeung Joo terlihat kaya.
Jeung Joo dan ibunya makan bersama. Ibunya minta ponsel
Jeung Joo untuk menyimpan no hpnya. Ternyata no penselnya ada kode kelahiran
Jeung Joo.
Poong San cerita kalau ibu Jeung Joo tinggal di hotel Jeong
Geun. Poong San juga cerita kalau Hwang Wook dan Jeung Joo sudah liat-liat
restaurant kalau Jeung Joo jadi pergi dari restaurant ini, Geun Woo hanya
mendesah.
Jeung Joo dan ibunya minum bersama. Ibunya akan membelikan
restaurant. Ibu Jeung Joo mendapat telpon lalu pamit untuk mengangkat telpon.
Jeung Joo yang gugup gak sengaja menumpahkan minuman, gak sengaja kena dompet ibunya. Ketika membersihkan dompet ia melihat foto yang diberikan padanya juga ada di dompet. Ibu Jeung Joo ditelpon mengatakan, "aku melakukan dengan baik, tunggu sebentar lagi."
Jeung Joo yang gugup gak sengaja menumpahkan minuman, gak sengaja kena dompet ibunya. Ketika membersihkan dompet ia melihat foto yang diberikan padanya juga ada di dompet. Ibu Jeung Joo ditelpon mengatakan, "aku melakukan dengan baik, tunggu sebentar lagi."
Geun Woo memikirkan kata-kata Poong San. Ji Won
membuyakarkan lamunan Geun Woo dan memberinya tiket musikal, dan mengajaknya ke
Seoul, Geun Woo menolaknya.
Ji Won mengira Geun Woo setelah menemuinya pamannya berubah pemikirannya. Geun Woo mengatakan ia tidak tertarik bisnis dengan pamannya. Ji Won tidak akan meminta apa-apa, tapi kau akan menjual restaurant, "tidak.." sahut Geun Woo.
Ji Won mengira Geun Woo setelah menemuinya pamannya berubah pemikirannya. Geun Woo mengatakan ia tidak tertarik bisnis dengan pamannya. Ji Won tidak akan meminta apa-apa, tapi kau akan menjual restaurant, "tidak.." sahut Geun Woo.
Jeung Joo dan Hwang Wook ngobrol, Jeung Joo mengatakan ia
sudah bertemu ibunya. "Aku senang bisa membuatnya nyaman sekarang." tambah Jeung
Joo.
Jeung Joo pulang ia bawa belanjaan banyak. Jeung Joo minta
maaf pada Geun Woo karena meninggalkan restaurant. Jeung Joo mengatakan ia
tidak harus disini, ibu akan membelikan restaurant. Tapi Geun Woo megatakan,
"jangan buru-buru, aku juga punya alasan." Wkwkwk.
Geun Woo beralasan, "bagaimana balonnya?" wkwkwkkkww.
"Akan kusimpan sebagai kenang-kenangan." sahut Jeung Joo.
Geun Woo beralasan, "bagaimana balonnya?" wkwkwkkkww.
"Akan kusimpan sebagai kenang-kenangan." sahut Jeung Joo.
Hwang Wook menemui Hae Sil, karena resort meminta untuk membahas sponsor festival.
Hwang Wook khawatir karena Hae Sil terlihat sakit, "tak apa karena penting aku harus
datang." sahut Hae Sil.
Hae Sil menyuruh Hwang Wook duluan dia mau ke toilet. Hae Sil berpapasan dengan Jeong Geun. Jeung Geun lalu memanggil Hae Sil dan mempertanyakan, "kenapa kesini?"
Lalu merekapun beradu argumen. Jeong Geun mengatakan ia tidak mau bertemu Hae Sil lagi, aku akan berfikir kalau kau tidak ada menghilang selamanya. Belum Hae Sil menjawab, Hae Sil batuk-batuk. "Benar kita jangan bertemu lagi," lalu Hae Sil pergi. Jeong Geun terlihat khawatir.
Hae Sil menyuruh Hwang Wook duluan dia mau ke toilet. Hae Sil berpapasan dengan Jeong Geun. Jeung Geun lalu memanggil Hae Sil dan mempertanyakan, "kenapa kesini?"
Lalu merekapun beradu argumen. Jeong Geun mengatakan ia tidak mau bertemu Hae Sil lagi, aku akan berfikir kalau kau tidak ada menghilang selamanya. Belum Hae Sil menjawab, Hae Sil batuk-batuk. "Benar kita jangan bertemu lagi," lalu Hae Sil pergi. Jeong Geun terlihat khawatir.
Rapat dimulai, Jeong Geun ngintip dan melihat Hae Sil yang
terlihat tidak enak badan. Lalu menyuruh sekertaris Jang mematikan AC dan
membawakan Teh herbal hangat. Para peserta rapat agak aneh karena minumannya,
"ini presdir yang menyuruh." sahut pelayan. Hae Sil pun memegang cangkirnya.
Geun Woo turun, Poong San bertanya, "mau kemana?"
"Seoul.." sahut Geun Woo. Geun Woo pergi dengan kesal. Poong San dan Jeung Joo hanya melihatnya.
"Seoul.." sahut Geun Woo. Geun Woo pergi dengan kesal. Poong San dan Jeung Joo hanya melihatnya.
Geun Woo dalam perjalanan, mendengar ibu Jeung Joo di telpon
mengatakan, "aku sudah menyiapkannya, itu akan siap."
Geun Woo mengingat foto yang diperlihatkan Jeung Joo. Lalu mengingat kata-kata Poong San ibu Jeung Joo tinggal di resort. Geun Woo menemui sekertaris Jang, Sek mengatakan, "ibu teman anda tidak ada di daftar." Ji Won melihat Geun Woo.
Ji Won bertanya pada sekertaris Jang, lalu sek Jang menjelaskan itu soal ibu temannya.
Geun Woo mengingat foto yang diperlihatkan Jeung Joo. Lalu mengingat kata-kata Poong San ibu Jeung Joo tinggal di resort. Geun Woo menemui sekertaris Jang, Sek mengatakan, "ibu teman anda tidak ada di daftar." Ji Won melihat Geun Woo.
Ji Won bertanya pada sekertaris Jang, lalu sek Jang menjelaskan itu soal ibu temannya.
Ibu Jeung Joo ke
rumah Jeung Joo, Jeong Bae menjelaskan ternyata mereka saling mengenal.
Merekapun ngobrol. Mereka sudah lama tidak bertemu sekitar 30 tahun. Ternyata
dulu ibu Jeung Joo menaiki mobil yang dikendarai Jeong Bae untuk keliling Jeju.
Kami langsung berpisah setelah aku punya anak darinya, kalau saja kecelakaan
itu tidak terjadi, kami menetap di Jeju dan hidup bahagia.
Mi Ra dan Hee Ra ngobrol, Mi Ra mengatakan, "yang difoto bukan
ayah Geun Woo, ayah Geun Woo yang mengambil foto itu."
Ternyata Jeong Bae dan Ibu Jeung Joo membicarakan foto yang
sama, ayah Jeung Joo dan ibu Geun Woo. Jeong Bae mengatakan, "yang mengambil foto
presdir Jin. Kau, suamimu, wanita ini dan presdir Jin jalan-jalan di Jeju." sahut
Jeong Bae. Ibu Jeung Joo mengatakan, "presdir Jin berubah karena wanita ini."
Jeung Joo masak, Geun Woo pulang. Jeung Joo menyuruh Geun
Woo makan hasil masakannya, tapi diliat dari raut wajahnya masakan Jeung Joo
kurang enak ya hehehhehe. Dan menyuruh Jeung Joo jangan memasak selain buat
Geun Woo wkwkkwkwkw. Dan Jeung Joo ternyata buat banyak bubur abalonenya
wkwkkwkkw.
Geun Woo selesai mandi melihat Jeung Joo yang menatap foto
itu lagi.
Ibu Jeung Joo di telpon mengatakan ia sudah menyiapkan 50juta Won,
dan menyuruhnya percaya, Geun Woo menabrak ibu Jeung Joo.
Geun Woo menemui Jeong Geun, ia tidak ingin disebut
menyedihkan sama kakaknya untuk membalikkan aset sitaan. Geun Woo mengatakan ia
harus bangkit sebelum dia terluka. Kakaknya menyetujuinya.
Geun Woo berpapasan dengan Ji Won, Geun Woo malah menyuruh Ji Won masuk lalu pergi. Ji Won tanya sek Jang, "apa ibunya Jeung Joo?" sek Jang mengiyaakan. Bahkan dengan uang Geun Woo sendiri.
Geun Woo berpapasan dengan Ji Won, Geun Woo malah menyuruh Ji Won masuk lalu pergi. Ji Won tanya sek Jang, "apa ibunya Jeung Joo?" sek Jang mengiyaakan. Bahkan dengan uang Geun Woo sendiri.
Ibu Jeung Joo minum dengan Jeung Joo, ibunya akan pergi. Ibu
Jeung Joo berpamintan pada Jeung Joo dan menyuruhnya tidak mengantarnya.
Yoo Ja mengatakan seharusnya Hae Sil istirahat, arusnya
deras, Hae Sil mengatakan, "tubuhku baik-baik saja, pikiranku yang tidak sehat."
Ketika berjalan Hae Sil terlihat pusing.
Jeong Geun dimobil terlihat ambulance dan mobil polisi
lewat, Jeong Geun mendapat telpon Hae Sil kecelakaan.
Lalu Jeong Geun langsung menuju ke sana. Terlihat sudah
banyak warga. Jeong Bae mejelaskan Hae Sil hilang terbawa arus, suami Mi Ra
juga disana melihat Jeong Geun. Jeong Bae menuju motor Ha Sil dan mengambil
helm sambil mengingat kata-kata saat bertemu Hae Sil.
Hee Ra ngobrol dengan Mi Ra. Hee Ra mengatakan, "istri yang
suaminya dibunuh ayah Geun Woo seorang penyelam wanita. Aku mencoba bertemu
dengannya tapi gagal, suamiku mencoba bertemu hari ini." Hee Ra kepo juga karena
harusnya dia menghentikan Mi Ra membuat novel tentang itu, tapi ia penasaran.
"Aku akan mengambil gambarnya akan kutunjukkan nanti." sahut Mi Ra.
Hae Sil ditemukan, lalu Hae Sil menghampiri Jeong Geun yang
masuih memeluk helm, Jeong Geun memberikan helm ke sek Jang, lalu memeluknya,
Hae Sil menangis.
Jeung Joo dan Poong San menatap Geun Woo yang sedang mencari
kunci, dia juga membawa makanan. Poong San mengatakan pada Jeung Joo kalau Geun
Woo pergi menemui Ji Won.
Ternyata Geun Woo menemui ibu Jeung Joo memberikan amplop, Ibu Jeung Joo berterima kasih atas makanannya. "Itu bubur abalone buatan Jeung Joo." sahut Geun Woo.
Geun Woo pulang, Jeung Joo membahas tentang surat perjanjian
mereka, "aku sibuk.." sahut Geun Woo lalu pergi.
Jeung Joo menahan, tapi Geun Woo tidak tertarik membatalkan kontrak.
Jeung Joo menahan, tapi Geun Woo tidak tertarik membatalkan kontrak.
Jeung Joo mencoba menemui Jeong Geun, tapi sayang Jeong Geun
sedang ke seoul. Lalu berpapasan denga Ji Won. Lalu mereka ngobrol, Ji Won
mengatakan kalau Geun Woo akan memberinya uang, "sudah keminta tapi dia menolak." sahut
Jeung Joo. Ji Won mengatakan, "berati dia memberikan pada ibumu." tentu Jeung Joo
kaget.
Jeung Joo mencari ibunya di terminal melihat ibunya membawa
bekal yang dibawa Geun Woo, merekapun bicara. Ternyata adiknya Jeung Joo tapi
beda ayah sedang sakit dan segera operasi.
Jeung Joo minum-minum sendiri, Hwang Wook melihatnya. Jeung
Joo menyobek surat perjanjian.
Hae Sil di resort Jeong Geun. Hae Sil selesai diperiksa.
Jeong Geun masuk. Lalu ia pun mengatakan akan duduk disini dan memandangimu.
Geun Woo mendapat sms dari ibu Jeung Joo yang memberitahu
kalau Jeung Joo kemungkinan tahu. Geun Woo bergumam, "dia akan menangis."
Ji Won datang, menanyakan tentang tiket musikal, "aku tidak
akan ke seoul." sahut Geun Woo.
Ji Won marah, Geun Woo mengatakan kalau ia tidak gembira Ji Won akhirnya datang.
"Aku hanya cemas Jeung Joo yang pasti sedang nangis di suatu tempat. Aku ingin terus bersamanya. Sekarang semua berubah, aku tidak bisa mengakhiri dengannya.kurasa akau ikut dan menyerahkan diriku padanya, aku tak akan pergi denganmu, aku harus pergi ke Jeung Joo."
Ji Won marah, Geun Woo mengatakan kalau ia tidak gembira Ji Won akhirnya datang.
"Aku hanya cemas Jeung Joo yang pasti sedang nangis di suatu tempat. Aku ingin terus bersamanya. Sekarang semua berubah, aku tidak bisa mengakhiri dengannya.kurasa akau ikut dan menyerahkan diriku padanya, aku tak akan pergi denganmu, aku harus pergi ke Jeung Joo."
Jeung Joo yang mabuk minta minum lagi, Hwang Wook
menghampirinya. "Haruskah aku menikah denganmu?" wkwkkw langsung Hwang Wook
tersedak. Dan menyuruh Hwang Wook merayunya dan menendang dia dari
hatinya. "Aku sangat menyukainya." Hwang Wook pun pergi membeli obat agar Jeung
Joo sadar, dan nitip sama Ahjumma.
Geun Woo datang, Jeung Joo masih ngoceh klo dia menyukainya,
"aku tak bisa menghilangkannya." Hwang Wook melihatnya. Jeung Joo sedikit sadar
kalau di depannya Geun Woo, "pak walikota berubah menjadi Geun Woo, aku akan
menikah denganmu." sahut Jeung Joo. Ahjumma menghampiri, lalu Geun Woo
ngaku-ngaku kalau Jeung Joo pacarnya wkwkkwkw. Hwang wook pun terlihat lesu.
Seorang pria memperhatikan restaurant (sepertinya ayah Geun
Woo). Pria itu juga memandangi foto.
Mi Ra dan suaminya ngobrol, suaminya mengatakan kalau ayah
Geun Woo akan kacau, karena dia telah membunuh suami Hae Sil. Dan yang
mencintai Hae Sil adalah Jeong Geun, kakaknya Geun Woo. Sekarang sulit
semuanya. Flasback, Hee Ra mengatakan pada Mi Ra kalau Geun Woo cemas jika
ayahnya muncul, semua menderita, dia mungkin akan pergi.
Geun Woo menyelimuti Jeung Joo. Surat perjanjian juga udah
diplester disambung. Geun Woo mengambil cangkang abalone, ternyata ada kalung
lalu bergumam, "kau sembunyikan disini."
Lalu Geun Woo menatap Jeung Joo dan mengatakan kalau ia memberikan kembali restaurantnya, bahkan berjanji dengan menempelkan ibu jari lalu Geun Woo menciumnya.
Komentar:
Huaa apa yang terjadi jika Hae Sil tahu kalau ayah Geun Woo
yang membunuh suaminya
Hadeuh...ternyata seruwet itu masalahnya yah?????
ReplyDeleteTapi Karena yoo yoon seok yg main jd ttp senyum 2 geje aja (-_-)
Jadi mengerti Kenapa wajah geun woo sediiiiiiih bgt di ending episode 12 ngeliatin jeung joo.....
Geun woo ya.....kajimallago.......
Kamsaeyo RAtna.....
jeung joo sama geun woo itu saudara satu ibu kan? tapi ibunya jeung joo kan dateng? jadi gimana ko aku ga ngerti --"
ReplyDelete