= 3 Minggu sebelumnya =
Istri Sersan Kim mengantar suaminya untuk bertugas. Tiba-tiba
Sersan Kim Do Jin dicegat oleh Jaksa Min Ji Soo. Mereka ngobrol berdua. Ji Soo
mempertanyakan apa Do Jin ingat kasus pelarian militer musim panas lalu di
Yangcheon. Do Jin mengatakan ia mengingatnya karena unitnya yang dikirim ke
lokasi. Ji Soo mengatakan kalau salah satu anggota pasukan khusus ditembak oleh
tentara bersenjata hingga akhirnya meninggal. Ia menambahakan kalau terjadi
kericuhan pada piblik mempertanayakan alasan para tentara tidak dibekali rompi
anti peluru. Namun hal itu kemudian mereda setelah pernyataan bahwa situasinya
terlalu darurat. Ji Soo kemudian mengatakan kalau kantornya menerima e-mail dengan
pengirim anonim. Dalam e-mail tersebut tertulis kalau tentara yang bertugas di
TKP telah dilengkapi dengan rompi anti peluru, bukan mereka tidak dibekali
rompi anti peluru. Namun perlengkapan tersebut tidak sanggup menghentikan
peluru. Ji Soo menebak kalau Do Jin yang mengirimnya. Ji Soo menjelaskan ia
tahu sebab kecerobohan menggunakan kefe internet dekat dengan barak. Ia menambahakan
administrator penyelenggara perlengkapan Kementrian Pertahanan dan hubungan
dengan para produsen semuanya berbau busuk. Ia telah mengumpulkan bukti namun
belum cukup. Ia mengharapkan Do Jin menjadi saksi. Do Jin mengatakan apa Ji Soo
ingin ia meninggalkan militer dan dicap sebagai pengkhianat. Ji Soo mengatakan
kalau mengunkapkan kebenaran tidak akan menjadikan seorang pengkhianat. Ji Soo
mengatakan jika tidak menghentikan korupsi para produsen para tentara muda yang
mempercayai pemerintah dan mengenakan seragam akan berguguran. Ji Soo
mengatakan ia berjanji selama penyelidikan tidak peduli kesulitan yang dihadapi
Do Jin ia akan berada disisi Do Jin. Do Jin meminta waktu.
= 27 Mei, 17.48 petang =
Ji Soo mendapat telpon dari Do Jin yang ingin bertemu
dengannya. Ji Soo meminta Gyung Tae membelikan makanan. Ketika Gyung Tae pergi
Ji Soo bersiap pergi untuk menemui Do Jin. Shi Hyun mencoba meyakinkan Ji Young
agar memulai penyelidikan ini. Namun Ji Young menolak. Dong Soo meminta Shi
Hyun untuk bicara berdua. Dong Soo meminta Shi Hyun jangan membuang waktu. Shi
Hyun mencoba meyakinkan Ji Young lagi. Akhirnya Ji Young mulai bercerita. Ia mengatakan
kalau ada dua pria yang menerobs ke rumahnya. Namun Ji Young tidak bisa
mengingat wajah mereka. Namun ia ingat kalau ia menggigit salah satu kuping
pria tersebut.
Shi Hyun meminta Young Sim untuk menemukan seorang pria yang
masuk UGD di dekat rumah Ji Young. Dong Soo mendapat kabar dari Gyung Tae kalau
Ji Soo pergi keluar rumah. Dong Soo menelpon Ji Soo meminta Ji Soo balik ke
rumah. Young Sim menemukan kalau ada seseorang yang terluka masuk UGD dengan
luka di telinga. Orang tersebut menggunakan kartu kredit, orang itu bernama
Park Min Cheol.
Ji Soo mendapat telpon dari Do Jin. Ji Soo minta maaf tidak
bisa bertemu sekarang. Namun ketika menelpon mobil Ji Soo akan bertabrakan,
namun ia banting setir dan berhasil menghindar. Ketika ia melihat ponselnya,
hpnya rusak. Ia turun dari mobil, ban mobilnya tertancap paku.
Dong Soo dan Shi Hyun menemui Min Cheol. Ternyata Min Cheol
bukan pelakunya. Min Cheol mengatakan kalau rekannya terluka saat memperbaiki
mobil. Rekannya tersebut tidak punya uang sehingga meminjam kartu kreditnya. Rekannya
adalah pemilik bengkel di distrik sebelah. Rekannya tersebut bernama Seo Bo
Yun. Dong Soo yang mendengar nama tersebut terlihat kaget.
Ji Soo ke bengkel terdekat, ternyata ia ke bengkel milik Bo
Yun. Di mobil Dong Soo mengatakan kepada Shi Hyun kalau ia memenjarakan Bo Yun
beberapa tahun lalu. Dong Soo yakin saat bebas Bo Yun mendapat rekan baru. Shi
Hyun mengatakan menangkap Bo Yun tidak akan mengakhirinya. Dong Soo menjelaskan
kalau mereka harus menagkap Bo Yun dan membuat dia memberi tahu dimana
komplotannya. Karena jika tidak komplotannya akan melakukan tindakan kriminal.
= 20 menit sebelum kejadian =
Rekan Bo Yun sudah menunggu di depan rumah targetnya. Ji Soo
akan membayar karena mobilnya sudah selesai diperbaiki, namun Bo Yun mengatakan
kalau kartunya ditolak dan meminta Ji Soo menghampirinya. Dong Soo dan Shi Hyun
sampai di bengkel Bo Yun, Dong Soo melihat mobil tunangannya. Dong Soo dan Shi
Hyun segera berlari mengejar Bo Yun. Bo Yun meminta Dong Soo meletakan
pistolnya. Bo Yun melemparkan Ji Soo ke kolam. Shi Hyun meminta Dong Soo
mengejar Bo Yun. Namun Dong Soo menyelam untuk menyelamatkan Ji Soo.
Shi Hyun mengejar Bo Yun. Shi Hyun melihat Bo Yun akan
tertimpa tumpukan kaleng dan besi. Shi Hyun ingat kalau Bo Yun tidak boleh
mati. Akhirnya Shi Hyun tertimpa besi itu dan terjatuh. Bo Yun memukul Shi Hyun
dengan batu.
Di tempat lain rekan Bo Yun mulai masuk ke rumah Do Jin. Istri
Do Jin mencoba melawan dan berontak. Rekan Bo Yun memukul istri Do Jin hingga
tewas. Polisi yang melintas melihat rekan Do Yun yang berlumuran darah di depan
rumah Do Jin. Dong Soo berhasil menyelamatkan tunagannya.
Do Jin yang pulang ke rumah kaget melihat sudah banyak
polisi dan ada Ambulance. Do Jin melihat istrinya di ruang mayat. Dong Soo
mengantar Ji Soo pulang ke rumah. Sedangkan Shi Hyun masih terbaring koma. Dong
Soo minta maaf kepada Ji Soo. Ia akan mengajukan mutasi dan meminta posisi
administrasi besok. Namun Ji Soo meminta Dong Soo tetap bekerja di lapangan. Dengan
begitu membuat Dong Soo tetap percaya diri dan bahagia. Dong Soo langsung
memeluk Ji Soo.
Do Jin pulang ke rumahnya, ia menemukan sebuah kotak berisi
buku diary dan alat tes kehamilan. Ia langsung tertunduk lesu dan sangat sedih.
ia teringat ketika istrinya menelpon dan mengatakan akan memberikannya kejutan.
Dong Soo melihat Jae Hyun, akhirnya mereka ngobrol berdua.
Jae Hyun mengatakan kalau Shi Hyun masih koma. Dong Soo mempertanayakan apa
keputusannya salah. Ia menambahakan Ji Soo tidak sadarakan diri saat jatuh ke
air. Dengan tinggi, berat dan kondisi Shi Hyun tidak mungkin bisa menyelamatkan
Ji Soo. Jae Hyun mengatakan kalau mungkin Shi Hyun bisa menyelamatkan Ji Soo
dan Dong Soo menangkap Bo Yun. Dengan begitu keduanya bisa selamat. Dong Soo
mengatakan kalau dia tidak bisa bertaruh dengan nyawa Ji Soo. Dong Soo
mengatakan kalau ia tidak menyesal keputusannya.
No comments:
Post a Comment