Do Jin sampai dilokasi namun ruangan itu sudah rapi. Ia
menelepon Jaksa Yoo dan mengatakan kalau mereka mengirim pergi semua pengawal
Tetua. ia menduga kalau mereka membatalkan pertemuannya. Jaksa Yoo mengatakan
kalau mereka mungkin memajukannya.
Deputi Park dan Min Sook sampai di sebuah tempat, ternyata
sudah banyak yang menunggu mereka. Min Sook mempertanayakan kalau Deputi Park
pasti mengenal mereka. Deputi Park mengiyakan, ia menambahakan kalau mereka
terbaik dari bidangnya. Min Sook memimpin rapat, ternyata mereka membahas
tentang status final cold sale pada ulasan dan permulaan. Ia menambahkan kalau
ini akan menjadi rapat terakhir tentang cold sale. Deputi Park mempertanayakan
kalau Tetua belum sampai. Min Sook hanya tersenyum.
Young Sim mengatakan kepada Shi Hyun dan Dong Soo kalau
temannya mengenal seseorang di Cheongwadae. Dia akan menyeerahkan dokumennya
dan menjelaskan situasinya. Shi Hyun mempertanayakan apa bisa menghentikan cold
sale. Young Sim mengatakan begitu Cheongwadae mengetahuinya, pemerintah akan
menyusun rencana penaggulangan. Entah mereka bisa menghentikan atau tidak hal
itu di luar kuasa kita sekarang. Shi Hyun akan pergi menemui kakaknya. Namun tiba-tiba
ia merasa pusing. Di tempat lain Jaksa Yoo merasakan hal yang sama. Young Sim
melihat Shi Hyun mulai menggambar sketsa lagi.
Min Sook mengatakan kalau Tetua cukup berkuasa untuk
mengontrol pemerintahan dari balik tirai. Min Sook menduga kalau itu definisi
Tetua menurut Deputi Park. Min Sook mengatakan kalau ia akan meluruskannya. Seseorang
yang dapat disebut Tetua telah meninggal di awal 1990-an. Dia merupakan pendiri
organisasi kita. Dia adalah pemimpin dari organisasi perdagangan terbesar zaman
Joseon. Dan sebagaimana kisah orang-orang tercampur aduk selama masa revolusi
industri rumor tentang Tetua mulai muncul. Min Sook menambahakan kalau anggota
awal termasuk ayahnya mulai menggunakan sebutan Tetua secara lebih agresif. Orang-orang
secara alami takut dan menghormati seseorang yang identitasnya terselubung dan
tidak diketahui. Secara otomatis mereka akan patuh pada sosok tidak dikenal
itu. Seperti itulah Tetua menjadi simbol kekuasaan yang mengendalikan negara
ini. Beberapa orang pemberani hampir mencapai kebenaran itu tapi hanya sampai
di situ. Deputi Park mempertanayakan Reporter Yoo, kau menggunakan Tetua
sebagai simbol untuk memastikan tidak seorangpun akan mengungkap identitas
sesungguhnya organisasi dan kau merencanakan ini di bawah payung tersebut. Min
Sook mengatakan sebuah organisasi dapat berjalan baik dalam payung tersebut.
Deputi Park berkomentar kalau Tetua tidak pernah ada. Min Sook mengatakan bukan
Tetua tidak pernah ada, semua orang di sini adalah Tetua.
Jaksa Yoo melihat Do Jin akan menembaknya, Dong Soo juga ada
disana. Di tempat lain Shi Hyun masih menggambar sketsa. Min Sook dan Deputi
Park keluar, Min Sook berkomentar kalau Deputi Park sepertinya banyak pikiran. Deputi
Park tidak paham kalau organisasi kita tidak memiliki pemimpin. Mempertimbangkan
suasana saat pertemuan, ia merasa kalau Min Sook adalah Tetua yang
sesungguhnya.
Jaksa Yoo melihat Shi Hyun tertembak, ia kaget dan
terbangun. Ia langsung mengepalkan tangannya.
Shi Hyun selesai, ia menghampiri
Dong Soo dan Young Sim. Ia merasa aneh karena hanya empat sketsa. Namun Dong
Soo meyakinkan kalau hanya ada itu sketsanya. Shi Hyun lalu pamit untuk menemui
kakaknya.
Young Sim mempertanyakan kepada Dong Soo berapa lama akan
menyembunyikannya dari Shi Hyun. Dong Soo mengambil sketsa Shi Hyun yang
terakhir di sakunya. Terlihat Jaksa Yoo tewas tergeletak disitu. Dong Soo membakar
sketsa tersebut.
Jaksa Yoo mendapat telpon dari Shi Hyun yang mengajak
bertemu. Gyung Tae memberikan buku harian istri Do Jin kepada Dong Soo. Dong
Soo melihat hanya ada satu halaman.
Young Sim mengatakan kepada Dong Soo kalau sketsa
pertama adalah Do Jin di ruang penyimpanan. Ia berhasil menyocokan tempat itu
dan akan mengirim alamatnya kepada Dong Soo.
Shi Hyun sudah menunggu, Jaksa Yoo menghampiri Shi Hyun. Jaksa
Yoo meinta adiknya menatapnya. Ia tahu dari ekspresi wajah Shi Hyun kalau Shi
Hyun sudah tahu semua. Shi Hyun mempertanayakan kenapa kakaknya melakukan itu.
Jaksa Yoo mengatakan kalau semuanya dimulai di Gedung Seosu. Ia menyelamatkan
pelaku pembakaran, itu karena kemampuan spesialnya. Shi Hyun mengatakan kalau
itu bukan salah kakaknya. Shi Hyun mempertanyakan apa kakaknya akan
menghentikan cold sale dengan membunuh Tetua. Jaksa Yoo mengatakan cold sale
tidak lebih dari sebuah momentum. Selama Tetua masih ada, rakyat akan terus
menderita. Shi Hyun mengatakan kalau kakaknya bisa membuat mereka menjalani
peradilan sesuai hukum. Jaksa Yoo mengatakan jika iu mungkin ia tidak akan
bertindak sejauh ini. Shi Hyun meminta Jaksa Yoo berhenti. Jaksa Yoo mengatakan
kalau banyak pengorbanan yang telah dibuat untuk sampai di sini, ia tidak bisa
berhenti sekarang. Ia menambahakan kalau ia akan menghentikan Tetua dan Shi
Hyun tidak bisa menghentikannya.
Do Jin ke ruang penyimpanan persis dalam sketsa Shi Hyun. Ia
mengambil sebuah amplop yang berisi foto-foto. Ia kaget melihat sebuah foto. Dalam
foto itu ada Tae Joon yang menyaksikan istri Do Jin yang sudah diincar oleh Il
Soo. Dong Soo ke ruang penyimpanan itu, ia menemukan sebuah foto di lantai.
Dong Soo juga kaget melihat foto itu.
Jaksa Yoo memberikan berkas-berkas tentang Tetua kepada Deputi
Park. Deputi Park mempertanaykaan apa ia bisa mempercayai Jaksa Yoo. Jaksa Yoo
mempertanayakan apa yang harus ia lakukan. Deputi Park mempertanyakan tentang
Do Jin, ia meminta menyingkirkan Do Jin. Jaksa Yoo mengatakan kalau Do Jin
tentara pasukan khusus yang terampil. Deputi Park mengatakan kalau hanya
membawanya kepada kami. Ia menambahakan kalau ia sudah bertemu Tetua. ia
meminta Jaksa Yoo menjadi tangan kanannya dalam artian orang kepercayaannya. Ia
meminta bagaimana pendapat Jaksa Yoo.
Dong Soo memberikan sebuah foto kepada Young Sim. Mereka membahas
foto ini. Dong Soo mengatakan kalau foto ini diambil dua hari sebelum istri Do
Jin tewas. Dan yang memfoto adalah Tae Joon. Dong Soo mengatakan Jaksa Yoo
mencoba menagkap monster, tapi dia sendiri turut berubah seperti itu.
Do Jin memikirkan kata-kata Tae Joon yang meminta maaf
kepadanya. Ia menlpon Jaksa Yoo dan mengajaknya bertemu. Jaksa Yoo mengatakan
kalau ia sedang sibuk, ia butuh waktu satu jam. Jaksa Yoo menatap Deputi Park
yang tergeletak. Do Jin mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.............
Komentar:
Entah bagaimana drama ini kece banget.... tidak terduga kan
Tetua.........
No comments:
Post a Comment