Kwon Joo sampai di
sanatorium, ia melihat mobil Kang Woo. Kaneki memotong telinga Chang Soo.
Terdengar suara Kaneki. Kang Woo, ini hadiah untuk merayakan reuni kita. Sejak
kecil kamu tidak pernah menurutiku. Hanya sekali. Kali ini kamu akan
mendapatkan hal berharga untuk selamanya.
Eun Soo kembali ke
pusat panggilan. Seo Yool mempertanyakan bagaimana kondisimu. Seharusnya kamu mengambil
cuti beberapa hari. Eun Soo mengatakan ia baik-baik saja, ini bukan masalah.
Eun Soo mempertanyakan di mana lokasi tim lapangan. Joong Ki mengatakan tim
lapangan dan Unit Jatanras sudah tiba di TKP, kami akan masuk.
Kwon Joo
mempertanyakan kepada petugas apa ia bisa bertemu dengan Lee Hwa Ja. Petugas
mempertanyakan ada urusan apa, barusan ada orang. Kwon Joo mempertanyakan ada
orang lain yang mencarinya juga. petugas mengiyakan, baru saja. Kwon Joo
mempertanyakan ke mana dia. Petugas mengatakan dia pergi ke arah taman.
Petugas lapangan dan
Jatanras menemukan Chang Soo sudah tidak bernyawa. Terlihat ada tulisan,
“Hasrat Tidak Terbendung.” Gwang Soo mempertanyakan apa ini ulah Kang Woo.
Joong Ki mengatakan kamu tidak menonton video yang dia kirimkan. Jelas dia
masih hidup di situ. Joong Ki melaporkan kalau Chang Soo dibunuh dengan kawat.
Tersangka mungkin masih ada di sekitar sini. Eun Soo membunyikan Alarm. Ia
mengatakan Situasi Kode Zero. Chang Soo pembunuh Naomi yang buron dibunuh
secara keji. Dari situasi di TKP diduga pelaku belum jauh.
Kwon Joo mengatakan
ia menerima laporan radionya. Ia mempertanyakan apa yang terjadi. Joong Ki
menjelaskan kalau dia sudah tewas saat kami tiba. Lalu ada tulisan dalam bahasa
jepang di sini. Tubuh korban dimutilasi dan diposekan seolah pajangan. Kwon Joo
mengatakan baiklah. Ia baru saja sampai di Panti Jompo Naye, Kang Woo juga ada
di sini.
Kwon Joo melihat
Kang Woo, ia menghampirinya. Kwon Joo mengatakan ia khawatir. Kang Woo
mengatakan jangan pikirkan aku, urus masalah masing-masing saja. Kwon Joo
memberitahu kalau tim lapangan baru saja tiba di TKP. Namun dia sudah dibunuh.
Ia merasa Kaneki membunuh Chang Soo lalu kabur. Setelah Koichi, Chang Soo pun
dibunuh. Lambat laun Kaneki makin keji. Namun kepolisian malah melemah. Kini
waktu kami tinggal tiga hari untuk menangkapnya.
Tiba-tiba Lee Hwa Ja
mengahmpiri mereka dan mempertanyakan kalian mencariku. Kang Woo mengatakan
Anda bekerja untuk keluarga Kaneki di Hitachi, Osaka. Hwa Ja mempertanyakan
siapa kalian. Kwon Joo mengatakan kalau kami polisi. Kang Woo mengatakan kalau
kami ingin memastikan apa benar putra keluarga Kaneki bukan anak kandung. Hwa
Ja mengatakan itu sudah lama sekali. Kwon Joo berpikir kalau dia merahasiakan
sesuatu. Kwon Joo meminta agar bekerja sama. informasi yang Anda ketahui bisa
menjadi petunjuk untuk mencegah pembunuhan. Sudah banyak korban berjatuhan.
Hwa Ja menceritakan
kalau ia bekerja di sana sebagai pelayan. Seingatnya majikannya adalah orang
baik. Bu Keiko adalah psikiater anak, dia sangat suka anak-anak. Anak mereka
hanya satu, tapi tahun 1993 dia meninggal dalam tidurnya di tengah kebakaran.
Keluarga itu hancur. Bu Keiko mengundurkan diri dari rs, menjadi sensitif dan
depresinya memburuk. Suatu hari sekitar dua sampai tiga bulan kemudian dia
dekat anak keturunan Korea-Jepang. Pasiennya yang mengingatkan kepada putranya.
Lalu dia mengadopsi dan membesarkannya. Setelah itu ia menikah dengan orang
Korea. Jadi ia pulang ke Korea.
Kang Woo
mempertanyakan anak yang diadopsi itu, adakah yang aneh. Hwa Ja mengatakan ia
tidak ingat banyak. Namun anak itu agak aneh. Senyumnya aneh atau tepatnya
menakutkan. Dia seperti suka mengamati orang. Ia ragu menyampaikan ini. Saat ia
membersihkan rumah, ia membuka laci di kamarnya. Ada kotak bintang dan gunting.
Ia membuka isinya telinga. Ada juga telinga semua peliharaan di rumah mereka.
ia merasa ketakutan jika mengingatnya.
Kang Woo
mempertanyakan apa tahu nama Koreanya. Ia ingat nama keluarganya karena unik.
Nama keluarganya Woo. pasti Jong Woo. Kang Woo teringat kakaknya yang
menyuruhnya mencekik Miho. Flashback, Kakaknya meminta agar
Kang Woo mencobanya. Ia menambahkan kalau Miho akan merasa nyaman. Kang Woo
menolak. Kakaknya mengatakan Miho akan selamanya menjadi temanmu jika kamu
melakukan ini. Kang Woo lalu mendekati Miho. Koichi datang mencari Miho, ia
melihat Kang Woo yang melakukannya karena Kang Woo membawa gunting itu. Ayah
Kang Woo memeriksa. Ia lalu menatap tajam Jong Woo.
Kang Woo mengingat
kejadian itu. Kwon Joo menghampirinya. Namun Kang Woo menepis Kwon Joo lalu
pergi. Kwon Joo melaporkan kalau pelakunya Jong Woo. Kwon Joo ingat itu nama
kakak Knag Woo dan bergumam Kang Woo. Kwon Joo lalu melaporkan kalau
kemungkinan Jong Woo kakak dari Kang Woo. Cari kejanggalan seputar kematiannya.
Ia juga meminta menyelidiki pasien Bu Kaneki.
Kwon Joo mengejar
Kang Woo. Ia mempertanyakan apa Kaneki. Kang Woo akan pergi, Kwon Joo
mempertanyakan mau ke mana. Semuanya baru asumsi. Namun Kang Woo tetap pergi.
Eun Soo melaporkan
kepada Kwon Joo kalau Jong Woo pernah dirawat karena leukimia. Setelah terkuak
ayahnya pembunuh diaktanya tertulis dia dibunuh oleh orang Jepang antiKorea.
Kwon Joo berpikir kalau itu persis yang diceritakan Kang Woo. Eun Soo
mengatakan pada tahun 1992 di pusat pengembangan anak di rs Universitas Mori
ada lima anak keturunan Korea dan Jepang. Salah satunya Jong Woo. Nama mereka
sama, kakak Kang Woo meninggal pada tahun 1991. Setahun kemudian dia menjadi
pasien di situ, itu tidak masuk akal. Kecuali akta kematian ini dipalsukan.
Secara kebetulan keduanya berumur 15 tahun. Kwon Joo meminta agar melacak mobil
Kang Woo.
Kaneki menambahkan
foto Hong Soo. Terlihat anak buah ayah Yukiko tergeletak dan Ayah Yukiko yang
duduk di kursi. Ia memutar rekaman yang biasa ia putar. Ia mengatakan kepada
ayah Yukiko apa tahu ini suara apa. Kompilasi kata, “Kebencian mempercantik
manusia.” Orang-orang berharap ia ampuni. Ia lalu menikmati minuman dan
bergumam sungguh indah. Ia mengatakan pikirmu ia mendirikan Auction Fabre demi
menghasilkan uang. Kamu pun tahu ia mewarisi harta yang tidak akan habis.
Karyanya akan mengembangkan umat manusia. Serupa dengan politik yang kamu
tekuni. Jadi semestinya kamu jangan pernah mencelaku. Kang Woo menghasutku dan
mengirim audio itu kepadamu. Dia juga berhasil membuka mulut Chang Soo, kamu
hebat. Tapi ia tidak bisa selalu memaklumimu.
-Episode 15, The
City of Accomplices-
“Pada jiwa setiap
orang terdapat sumur yang dalam. Sumur bisa berisi bersih atau kotor.
Tergantung cara mereka mengurusnya. Dan kitalah yang bisa menemukan
kebenarannya.”
Kang Woo ke ruangan
Kaneki. Ia melihat pajangan kupu-kupu yang sepertinya di awetkan. Flashback,
Kang Woo menangkap kupu-kupu. Ia menunjukkan tangkapan kupu-kupunya kepada
kakaknya. Kakaknya mengatakan mari kita
taruh di tengah koleksi spesimen kupu-kupu kita. Kang Woo memuji kakaknya.
Kakaknya mengatakan ia rela melakukan apa saja untuk adiknya. Hanyalah kita
yang bisa saling mengerti. Ayah Kang Woo sedang menatap hasil diagnosa anaknya.
Di sana tertulis, “Gangguan Kepribadian Antisosial.” Lalu Kang menunjukkan
spesimen kupu-kupunya kepada ayahnya.
Kang Woo dan kakaknya tidur
bersama. kakaknya mengatakan kalau alasannya membuat spesimen karena kakaknya
ingin mereka menjadi miliknya selamanya. Sama seperti manusia jika dijadikan
spesimen tidak akan berpisah.
Ayah Kang Woo mengatakan kepada
Kang Woo kalau Jong Woo sakit dan sedang dirawat. Kang Woo sedih, ia menatap
spesimen yang dibuat kakaknya.
Kang Woo menatap
salah satu lukisan. Flashback, ayah Kang Woo mengatakan kepada anak-anaknya pada
jiwa setiap orang terdapat sumur yang dalam. Sumur yang bisa berisi air putih
atau kotor, tergantung cara mengurusnya. Kalian harus mengingatnya. Jika
memandanginya terlalu lama, kalian bisa lupa diri. Ia juga teringat perkataan
Kanek ketika menjelaskani tentang lukisan. Kang Woo bergumam kalau lukisan ini
ditunjukkan untukku. Apakah Kaneki benar-benar kakakku.
Kwon Joo mengatakan ia baru saja tiba, ada mobil Kang Woo di
sini. Ia meminta Seo Yool terus mengawasi. Kwon Joo masuk. Kang Woo melihat
dirinya di kaca. Kwon Joo ke ruangan Kaneki.
Kang Woo memecahkan kaca itu
dengan tangan. Kwon Joo yang mendengar keluar. Kang Woo mengatakan cukup. Kwon
Joo mengatakan kalau dia kakakmu yang dikira sudah meninggal bukan. kini ia tahu
semuanya. Kang Woo mengatakan kamu tidak tahu. Ia tidak tahan untuk membunuh
saat ini. Kwon Joo mengatakan lantas kamu bisa apa. Pikirmu semuanya tuntas
dengan membunuh kakakmu dan menyalahkan penyakitmu. Tapi kamu bukan orang
semacam itu. Kini ia mengerti, tidak perlu dijelaskan. Soal pembunuhan Miho
bukan kamu pelakunya.
Kang Woo mengatakan tidak penting siapa pembunuhnya. Kang
Woo akan pergi, Kwon Joo mencegahnya. Ia mengatakan Hong Soo, jangan sia-siakan
kematiannya. Dia membelamu hingga napas terakhirnya. Dia bilang kami perlu
mempercayaimu. Kang Woo teringat pesan-pesan Hong Soo. Kwon Joo mengatakan apa
pun situasinya, kita tetap polisi. Jika kamu pergi begitu saja, kami akan
mencarimu lagi. Bagaimanapun juga jangan lupakan alasanmu menjadi polisi. Kang
Woo mengatakan rasa sakit ini hanya dipahami yang pernah merasakan. Kang Woo
pergi meninggalkan Kwon Joo.
Kwon Joo di ruangannya. Ia teringat pertemuan pertama dengan
Kaneki di rs. Juga saat-saat mereka bertemu lagi. Ia memikirkan apa semua hanya
dusta dan sandiwara. Ia juga teringat bunga yang ada di meja Kaneki sama dengan
bunga yang ada saat ia sadar di rs. Begitu juga bunga yang dikirimkan kepadanya
beberapa waktu lalu. Ia memikirkan apa bunga-bunga itu dikirim oleh Kaneki. Ia
juga memikirkan dan memegang telinganya.
Kang Woo di atap. Ia berpikir kalau ia ingat semua peristiwa
itu. Jika benar dia kakakku, kamu ingin aku sepertimu karena kita sedarah. Kamu
mengawasiku melalui Je Soo dan menghabisi orang-orang yang kusayangi. Dia pasti
memantau semua yang terjadi di Jepang. Selama seminggu ingatannya hilang, dia
menato di tanganku. Akan ia buat kamu menyesal telah mempermainkanku.
No comments:
Post a Comment