Kang Woo sampai di tempat itu, ia menyisir tempat itu. Ia
akhirnya menemukan sebuah ruagan, terlihat di depan ruangan ada pajangan
kupu-kupu. Kang Woo masuk ke ruangan itu, terlihat Kaneki mengawasinya. Kaneki
membunyikan pematik api, Kang Woo mengikuti suara itu. Kaneki memutar lagu, ia
lalu duduk sambil menikmati lagu itu.
Kwon Joo dan lainnya sampai di TKP. Mereka segera menyisir
tempat itu. Kang Woo ke sebuah ruangan, ia melihat foto-foto korban di situ.
Kaneki mengatakan itu adiku Kang Woo. Kang Woo mengatakan siapa yang kamu sebut
adik. Permainanmu sudah tamat. Kaneki mengatakan kamu yakin, ini baru secuil
dari teka-teki. Setelah menghancurkan rumah yang kamu dan ibu tempati, ia
membangun rumah yang besar seperti ini. Untuk yang membuang putra sulung mereka
ke sumur yang teramat dalam, ia ingin menhadiahi mereka rumah lebih besar. Kamu
tidak ingat, setelah melakukan permainan seru denganmu dan Miho kamu pingsan. Saat
ia bersembunyi di hutan, ayah menemuiku. Dia memberiku segelas susu yang diberi
obat tidur. Dia memindahkanku yang sedang tidur ke tengah hutan, di depan sumur
yang sangat dalam. Seolah-olah dia ingin mengubur fakta. Dia menghepaskanku ke
sumur. Setelah dia ditangkap sebagai pembunuh Miho, aku harus rela mati dalam
sumur. Mungkin dia lupa aku anak kecil atau dia kira aku tidak mampu memanjat
sumur. Ia memanjat sumur itu. Saat memikirkan rencana kedepannya, ia melihat
bunga.
Kaneki menghampiri Kang Woo. Ia mengatakan lalu lahirlah
sosok yang baru. Cobalah membunuh. Ia sungguh berharap kamu membunuh. Kang Woo
mengatakan kalau ia berbeda darimu. Kamulah yang membunuh ayah.
Kang Woo
menembak, Kaneki menghindar. Tiba-tiba Kang Woo terkena perangkap yang dibuat
Kaneki. Kaneki menembak, namun meleset. Kaneki mendekati Kang Woo.
Kwon Joo dan lainnya masih menyisir tempat itu. Namun Joong
Ki menyarankan untuk berpencar. Kwon Joo mendengar suara rintihan. Kwon Joo dan
Joong Ki masuk ke ruangan itu. Eun Soo mencoba menghubungi Kwon Joo dan Joong
Ki namun tidak bisa. Eun Soo mempertanyakan kepada Gwang Soo bagaimana
situasinya. Gwang Soo mengatakan kami berpencar, Kwon Joo bersama Joong Ki. Eun
Soo mengatakan kalau keduanya tidak bisa dihubungi.
Kwon Joo dan Joong Ki menemukan foto-foto para korban. Joong
Ki mencoba melaporkan, namun tidak bisa karena tidak ada sinyal. Kaneki
menembak Joong Ki. Ia menyandera Joong Ki dan meminta Kwon Joo mengikuti
perintahnya. Kwon Joo meletakkan pistolnya. Kaneki menembak lampu sehingga
gelap ruangan itu.
Eun Soo melaporkan kalau kemungkinan mereka diserang olek
Kaneki. Ia meminta agar mengirim pasukan khusus dan Unit Jatanras ke teater.
Kwon Joo diikat, ia melihat Kang Woo terkapar. Kaneki
mengatakan sudah lama ia menantikan telinga Kwon Joo. Kwon Joo meminta agar
berhenti. Ia tahu motifmu. Di sini adik dan ibumu tinggal bukan. Kaneki
mengatakan bagaimana kamu tahu itu alasanku menyukai tempat ini. ingatlah
manusia-manusia yang telah dijadikan karya seni terasa menggairahkan bukan.
Kwon Joo membenarkan, terdengar dari suaramu penuh penderitaan dan kebencian.
Kumpulan potongan tubuh menjijikan itu adalah cermin kebejatan dirimu. Namun
jika pikirmu itu menghiburmu, kamu salah. Itu tidak akan membebaskanmu dari
masa lalumu. Telingaku yang kamu gila-gilai silahkan ambil. Ingatkah kamu saat
tiada orang di sana yang membantumu saat kamu berteriak meminta ampun.
Kaneki mengatakan jangan melantur, akan ia jawab setelah
memotong telingamu. Kaneki bersiap memotong. Kang Woo mengatakan hentikan. Ia
meminta agar melepaskan Kwon Joo. Kang Woo terprovokasi. Kwon Joo mengatakan
jangan, itu yang Kaneki inginkan. Kang Woo berdiri. Kaneki mengatakan kita
saudara kandung. Kita berbeda dari para serangga busuk itu.
Kaneki mengiris telinga Kwon Joo sampai berdarah. Kang Woo
kehilangan kendali. Petugas sampai di teater. Gwang Soo dan Choon Byung
menemukan Joong Ki yang terluka. Joong Ki meminta agar cepat ke tempat Kwon
Joo.
Kang Woo mencekik Kwon Joo. Kaneki mengatakan benar, begitu
caranya. Kang Woo lalu berlari ke arah Kaneki dan menyerangnya. Mereka
berkelahi. Kaneki mencekik Kang Woo dengan tali. Kang Woo terkapar. Kang Woo
setengah sadar. Kaneki meminta Kang Woo agar menirunya.
Kaneki bersiap membunuh Kwon Joo, namun Kang Woo langsung
mencekik Kaneki menggunakan tali. Kaneki mengatakan sebentar lagi kamu akan
menjadi pembunuh sepertiku. Semua orang akan mengenangmu sebagai pembunuh. Kang
Woo mengatakan ternyata begini rasanya, kamu salah. Aku cukup menjadi manusia
untuk diriku sendiri. Jika aku mati menjadi monster dan orang-orang melupakanku
aku tidak keberatan. Kaneki berterima kasih karena sudah membunuhku.
Petugas datang, terlihat mereka siap menembak. Petugas
meminta Kang Woo mengentikannya dan meletakkan senjatanya atau kami menembak.
Kwon Joo melihatnya. Kang Woo tetap melanjutkan mencekik Kaneki, terdengar
suara tembakan. Kang Woo tergeletak, Kwon Joo menghampiri Kang Woo. Ia tidak
kuat menahan tangisnya. Gwang Soo dan Choon Byung sampai, mereka melihat Kang
Woo tergeletak.
Terdengar suara Kang
Woo, “Aku melihat sumur di dalam diriku. Aku ingat nasihat ayah tentang adanya
air kotor atau air bersih yang tergantung dari cara kita mengurusnya. Lebih
baik aku mati sebagai manusia daripada hidup sebagai monster sepertimu.”
Petugas melaporkan kepada Eun Soo kalau ia mendapat kabar
Kaneki sudah tewas. Eun Soo mempertanyakan bagaimana lainnya. Petugas
mengatakan kalau Kang Woo gugur.
Terlihat di berita kalau kemarin malam Kepolisian Poongsan
membenarkan Kaneki pendiri Auction Fabre tewas dalam pengejaran. Dalam
pengejaran beberapa terluka. Polisi mengumumkan Kang Woo mantan detektif telah
gugur.
Kwon Joo berjalan, terdengar
suara Kwon Joo. Woo Jong Woo kakak dari Kang Woo lahir di Osaka dengan
kecenderungan psikopati bawaan setelah menjadi korban dari kejahatan berlatar
kebencian, kebengisannya menjadi-jadi. Butuh waktu yang lama dan banyak korban
berjatuhan hingga tindakan Kaneki berhasil diadili. Hyung Joon, Kyung Hak dan
Hong Soo. Berkat pengorbanan Kang Woo, kasus ini bisa ditutup. Untuk menangkap
semua dalang dari Auction Fabre, Fujiyama Koichi, Fujiyama Saburo, Jeon Chang
Soo, Bang Je Soo dan Dok Ki. Lebih dari 10 jiwa kehilangan nyawanya. Kasus ini
tercatat sebagai kejahatan siber paling brutal dan mengerikan dalam sejarah
Korea. Kwon Joo mendapat pesan dari rs yang mempertanyakan kapan akan
mengambil hasil pemeriksaan pendengarannya. Lalu hukuman yang dijatuhkan pada kejahatan yang memanfaatkan kebencian
seseorang demi ketamakan pihak lain sangatlah berat.
Kwon Joo dan lainnya menjenguk Joong ki. Gwang Soo
mengatakan istrimu menyuruhmu mengundurkan diri bukan, kami selalu terluka.
Joong Ki mengatakan kalau terluka itu risiko menjadi detektif. Eun Soo
mengatakan jika tidak segera sembuh, ia akan menggantikanmu. Joong Ki mengatakan
kami akan menyambutnya dengan senang hati, Eun Soo di tim lapangan dan aku di
pusat panggilan. Joong Ki mempertanyakan kepada Seo Yool tumben kamu pendiam
hari ini. Seo Yool mengatakan kalau ia ingin menjadi lebih serius. Mereka pun
terus bercanda.
Kwon Joo menemui dokter. Dokter mengatakan pendengaran Anda
makin membaik. Terdengar suara Kwon Joo,
dahulu pendengaran yang terlalu tajam terasa seperti kutukan. Tapi pendengaran
yang pernah menyengsarakanku ini membuat bersyukur menolong orang lain. Andaikan
saja kita bisa hidup di dunia tanpa kejahatan. Tapi selama ada cahaya, akan ada
bayangan. Kita selalu berjalan di tepi pisau yang tajam sehingga bisa terluka
akibat satu kesalahan kecil. Terkadang kita sampai jatuh ke dalam kegelapan.
Kwon Joo di pusat panggilan. Yang harus manusia perbuat adalah memperbaiki kesalahan-kesalan kecil
itu. itu sebabnya aku masih mendengarkan jeritan putus asa orang lain hingga
kini. Eun Soo menerima panggilan. Ia melaporkan kepada Kwon Joo kalau ada
laporan dari No. San Ja dari Poongsan. Dia menelepon putranya dan menantunya
yang sedang bulan madu di Jeju. Namun tiba-tiba teleponnya terputus setelah ada
suara serangan dan jeritan. Kwon Joo meminta agar menyambungkan dengannya. Kwon
Joo meminta San Ja tenang. Bisa bicara perlahan. Kwon Joo meminta Eun Soo
menghubungkan dengan Kepolisian Jeju.
Epilog : Seorang pria berpakaian rapi berjalan, terdengar
suara piano. Terlihat seperti foto Kaneki di atas piano. Je Soo mengatakan
kepada wanita yang bermain piano kalau Kaneki sudah mati sambil memberikan
amplop. Wanita itu mengatakan pasti menyakitkan. Je Soo menyiapkan senjatanya. Ia mengatakan
kepada wanita itu kita tidak akan bertemu lagi, sekalipun di alam baka.
Komentar:
Akhirnya Voice 3 ini aaa endingnya..... padahal ada harapan
Kang Woo sembuh. Je Soo juga ini kenapa lagi......
Wah? Penasaran, apakah ada voice4
ReplyDeleteAnd finally season 4 tayang 18 Juni omg! !!
ReplyDeleteIyapzz Voice 4 😍😍😍
Delete