Kwak Hyun berhasil membujuk Nyonya Park dan akhirnya melepaskan
Eun Jae. Kwak Hyun mengatakan kepada Nyonya Park kalau Eun Jae benar dan meminta
nenek memeriksa menyeluruh. Nyonya Park tiba-tiba muntah darah. Ketika Kwak Hyun akan
melakukan intubasi ia gemetar. A Rim memanggil Eun Jae. Eun Jae segera
melakukan intubasi, ia meminta segera memanggil bantuan. Mereka membawa Nyonya Park
tersebut ke rs.
Kwak Hyun berlatih intubasi dengan boneka, ia kesal karena
ia dengan mudah bisa melakukannya. Kwak Hyun mendapat telpon saudara
perempuannya. Ia segera menemui ayahnya, ibunya mengatakan kalau ayahnya kabur,
dan staff membawanya kembali. Saudara perempuannya ternyata berbohong kepada
keluarga calonnya kalau ayahnya pergi ke Luar Negeri. Ia melakukan itu karena
malu. Lalu ia punya ide apa ia harus mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal.
Hal itu membuat Kwak Hyun dan ibunya kesal. Ibunya mengatakan kalau anaknya
tidak bisa mengatakan itu walau membencinya. Lalu anak perempuannya
mengomentari ibunya yang berkencan pada usianya. Hal itu membuat mereka
bertengkar, Kwak Hyun meminta mereka untuk berhenti. Mereka akhirnya pergi
meninggalkan Kwak Hyun dan ayahnya.
Kwak Hyun melepaskan ikatan ayahnya, ayahnya sudah sadar.
Ayahnya ternyata tidak mengenali Kwak Hyun. Kwak Hyun mengajak ayahnya
jalan-jalan. Kwak Hyun mengatakan kepada ayahnya kalau mereka ada di kampung
halaman ayahnya. Ia menambahakan kalau ayahnya merawat orang di di sini kurang
lebih 10 tahun. Kwak Hyun mengatakan kepada ayahnya kalau ayahnya sangat
bekerja keras. Ayahnya menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan menyembuhkan
orang cacat. Ia menambahkan kalau bahkan beberapa orang menjadi dokter karena
ayahnya. Ia mempertanyaakan apa ayahnya ingat siapa yang menjadi dokter.
Ayahnya hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya.
Malam itu Eun Jae memeriksa hasil CT Nyonya Park, ayah Jae
Gul menghampirinya. Eun Jae mengatakan kalau ia sudah mengurusnya. Ia
menambahkan kalau satu-satunya cara hanya transplantasi hati. Nyoya Park sudah
sadar, ia meminta agar segera keluar dari rs. Eun Jae tidak punya pilihan
memberikan surat pernyataan. Nyonya Park pergi dari rs tersebut.
Kwak Hyun membersihkan ayahnya, ibunya datang. Ibunya
meminta Kwak Hyun pergi karena ia yang akan mengurus suaminya. Ibunya mengatakan
ia tidak ingin kejadian ketika Kwak Hyun merawat ayahnya dan begadang padahal
besoknya bekerja. Pada saat itu Kwak Hyun mendapat masalah karena itu. Kwak
Hyun tidak bergeming sampai akhirnya ibu marah. Ternyata waktu itu ayahnya
kabur dan Kwak Hyun mencarinya semalaman. Kwak Hyun akhirnya pergi, Ibunya tahu
sepertinya ada masalah. Tetapi Kwak Hyun hanya terdiam lalu pergi.
Kwak Hyun menelpo UGD rs dan mempertayaakn Nyonya Park, ia akhirnya
tahu kalau Nyonya Park sudah pulang. Kwak Hyun menemui Eun Jae. Eun Jae
mengatakan kalau Nyonya Park sudah menandatangani surat pernyataan. Nyonya Park
naik pergi naik Bus. Kwak Hyun meninggalkan cacatan kepada Eun Jae meminta
menyiapkan obat untuk Nyonya Park.
Nyonya Park melihat dari kejauhan seorang wanita yang sedang
melayani pembeli. Wanita itu melihatnya ia menghampiri Nyonya Park. Ternyata
wanita itu anak Nyonya Park. Anak Nyonya Park tidak mengakui ibunya yang hanya
seorang peramal yang membuatnya malu. Nyoya Park memberikan uangnya dalam
tabungan serta stempel kepada anaknya yang akan segera menikah. Akhirnya Nyoya
Park pergi meninggalkan anaknya. Anaknya hanya bisa menagis dan memegang erat
tabungan dan stempel Nyonya Park. Kwak Hyun diluar ternyata ia menunggu Eun
Jae, mereka pergi bersama.
Sampai di asrama Eun Jae dan Kwak Hyun bertemu bibi Eun Jae.
Bibi Eun Jae kesal karena ia bisa mendengar kabar Eun Jae dari media. Bahkan
Eun Jae tidak menemui bibinya, ternyata Eun Jae juga tidak tahu dimana ibunya
dimakamkan. Bibi Eun Jae memberika kotak barang ibunya. Kwak Hyun melihatnya
dari kejauhan. Eun Jae di kamarnya menatap kotak itu, ia hanya terdiam.
No comments:
Post a Comment