Ji Sang ditembak suntikkan oleh seseorang terkena lehernya,
Ji Sang terjatuh kukunya mulai memanjang dan mencoba mencabut suntikkan tersebut.
Ji Sang pun berdiri, anak buah Jae Wook dan Ji Sang beradu lagi tapi ternyata
Ji Sang lebih unggul. Anak buah Jae Wook yang membawa suntikkan tadi membantu
dan akhirnya Ji Sang terjatuh. Ji Sang dengan sempyongan menahan sakit mencoba
keluar dari lorong tersebut.
Jae Wook mendapat telpon dia menjawab, "baiklah kerja bagus."
Ri Ta merawat pasien dan menanyakan pada wali, "apakah pasien sebelumnya mengkonsumsi aspirin?"
Dan walipun mengiyakan karena sering sakit kepala sebelah. Ri Ta pun memarahi wali pasien karena seharusnya bilang kalau dia mengkonsumsi obat tersebut. Karena aspirin darah tidak dapat menggumpal, itu yang menyebabkan pendarahan. Wali minta maaf dan bagaimana keadaannya, Ri Ta menjawab, "tidak apa-apa kami bisa mengatasinya karena belum terlalu parah."
Ri Ta merawat pasien dan menanyakan pada wali, "apakah pasien sebelumnya mengkonsumsi aspirin?"
Dan walipun mengiyakan karena sering sakit kepala sebelah. Ri Ta pun memarahi wali pasien karena seharusnya bilang kalau dia mengkonsumsi obat tersebut. Karena aspirin darah tidak dapat menggumpal, itu yang menyebabkan pendarahan. Wali minta maaf dan bagaimana keadaannya, Ri Ta menjawab, "tidak apa-apa kami bisa mengatasinya karena belum terlalu parah."
Ri Ta bertanya siapa yang memeriksa bagian obat yang
dikonsumsi pasien ini, dokter magang menjawab Ga yeon. Ga Yeon berlari ke kamar
pasien tersebut. Akhirnya Ri Ta pun mengomeli Ga Yeon. Sambil menuju mobilnya
Ri Ta bergumam pada saat interview ia sudah mengira ini akan terjadi karena kemampuannya minim.
Ri Ta melihat Ji Sang berjalan sempoyongan dan berkata, "ada apa dengannya?"
Ji Sang terjatuh, Ri Ta menghampirinya. Saat memeriksa nadi di leher Ri Ta merasa aneh karena ini terasa dingin sekali. Ri Ta pun meminta bantuan untuk membawanya ke dalam Rs.
Ri Ta melihat Ji Sang berjalan sempoyongan dan berkata, "ada apa dengannya?"
Ji Sang terjatuh, Ri Ta menghampirinya. Saat memeriksa nadi di leher Ri Ta merasa aneh karena ini terasa dingin sekali. Ri Ta pun meminta bantuan untuk membawanya ke dalam Rs.
Ga Yeon dan suster menghampiri, tapi Ri Ta mereka lanjutkan
pekerjaan karena dia akan mengurusnya. Ri Ta melihat monitor dan aneh melihat
hasilnya, juga saat mengukur suhu hanya 27,10C. Ri Ta
membuka suntikkan, Ji Sang mengigau, "ibu tidak, ibu harus tetap hidup."
Saat Ri Ta bersiap mengambil darah Ji Sang sadar ehhh malah marahin Ri Ta. Ri Ta pun Kesal. Lalu Ji Sang pun. Ri Ta mengikutinya, ternyata Ga Yeon menunggu diluar ruangan ER melihat Ri Ta yang mengikuti Ji Sang.
Ri Ta meminta penjelasan Ji Sang apa yang terjadi tapi Ji Sang menolak malah marah-marah ke Ri Ta. Ri Ta meminta Ji Sang memberitahu apa yang disembunyikan ia akan merahasiakan tapi Ji Sang menolak dan pergi.
Saat Ri Ta bersiap mengambil darah Ji Sang sadar ehhh malah marahin Ri Ta. Ri Ta pun Kesal. Lalu Ji Sang pun. Ri Ta mengikutinya, ternyata Ga Yeon menunggu diluar ruangan ER melihat Ri Ta yang mengikuti Ji Sang.
Ri Ta meminta penjelasan Ji Sang apa yang terjadi tapi Ji Sang menolak malah marah-marah ke Ri Ta. Ri Ta meminta Ji Sang memberitahu apa yang disembunyikan ia akan merahasiakan tapi Ji Sang menolak dan pergi.
Anak buah Jae Wook mengatakan apa yang akan dilakukan
terhadap Ji Sang. Jae Wook menjawab, "Ji Sang melupakan siapa dirinya sebenarnya."
Dan Jae Wook akan menunjukkanya kebebasan seharusnya. Dan menunjukkan dia kebenarannya bahwa ia unggul. Anak buah bertanya apa akan menjadikkannya bawahan, ia berbahaya.
Jae Wook berkata, "dia tidak akan tahu apa-apa. Kita harus tahu seberapa jauh Ji Sang kehidupan seperti manusia karena orangtuanya pun sama melakukan hal tersebut." (sambil memperlihatkan foto).
Dan Jae Wook akan menunjukkanya kebebasan seharusnya. Dan menunjukkan dia kebenarannya bahwa ia unggul. Anak buah bertanya apa akan menjadikkannya bawahan, ia berbahaya.
Jae Wook berkata, "dia tidak akan tahu apa-apa. Kita harus tahu seberapa jauh Ji Sang kehidupan seperti manusia karena orangtuanya pun sama melakukan hal tersebut." (sambil memperlihatkan foto).
Luuvy memeriksa tanda vital Ji Sang dan menyuruh menurunkan
suhu tubuhnya. Hyun woo kesal kenapa harus ditembak. Ji Sang kesal ehh Luuvy
malah memberikan musik tambah kesal Ji Sang. Luuvy mengganti lagu, Ji Sang kesal
dan akan menyerang Luuvy tapi dicegah Hyu Woo. Luuvy berkata, "serangan
terditeksi," sambil mundur.
Lalu Ji Sang menyuruh Hyun Woo menganalisa cairan
suntikan tersebut. Hyun Woo mengerti perkiraan Ji Sang, lalu mengajak Luuvy
keluar agar Ji Sang istirahat.
Ri Ta mencari tahu tentang abnormal hypothermia. Pagi hari
Hyun Woo dan Ji Sang membahas tentang kejadian kemarin. Hyun Woo menduga itu
metode lama yang sama digunakan membunuh ibumu. Ji Sang berkata, "tetapi
orang-orangnya berbeda."
Hyun Woo berkata, "itu orang baru karena virus teersebut mudah ditularkan."
Hyun Woo terpesona pada Ri Ta, tapi Ji Sang berkata, "kau memiliki penglihatan dia cantik?" Hyun Woo mengangguk.
Luuvy malah menayangkan tubuh Ri Ta, Ji Sang melihatnnya, Hyun Woo komentar, "wow," malah dilempar sayuran. Luuvy mengingatkan itu Sayuran bukan untuk mainan, ee luuvy juga mendapat serangan dan berkata, "serangan terditeksi." Hyun Woo memberikan hadiah pada Ji Sang.
Hyun Woo berkata, "itu orang baru karena virus teersebut mudah ditularkan."
Hyun Woo terpesona pada Ri Ta, tapi Ji Sang berkata, "kau memiliki penglihatan dia cantik?" Hyun Woo mengangguk.
Luuvy malah menayangkan tubuh Ri Ta, Ji Sang melihatnnya, Hyun Woo komentar, "wow," malah dilempar sayuran. Luuvy mengingatkan itu Sayuran bukan untuk mainan, ee luuvy juga mendapat serangan dan berkata, "serangan terditeksi." Hyun Woo memberikan hadiah pada Ji Sang.
Ketua menemui direktur dan membahas tentang bangsal 21A. Jae wook berkata, "bangsal akan dibuka besok, dan berharap keraguan ketua menjadi keyakinan."
Ji Sang ke ruang keamanan, team keamanan menanyakan kenapa Ji Sang sering kesini. Lalu Ji Sang pun menjawab kalau dia phobia terhadap kamera.
Soo Eun
dan Ri Ta membicarakkan tentang kejadian Ri Ta kemarin. Soo Eun berkata, "suhu 270C mayat."
Soo Eun bertanya, "apa kita punya pasien seperti itu?"
Ri Ta menjawab, "tidak itu hanya imajinasiku." Ri Ta pun terlihat kesal.
Soo Eun bertanya, "apa kita punya pasien seperti itu?"
Ri Ta menjawab, "tidak itu hanya imajinasiku." Ri Ta pun terlihat kesal.
Ji Sang sedang berjalan tiba2 Ri Ta mengikutinya Ji Sang pun
berbalik. Tapi Ri Ta berpura-pura menelpon tapi ternyata hpnya berdering
(ketahuan dech hahha). Lalu Ji Sang pun pergi, Ri Ta mengangkat telpon ternyata
dari pengirim paket hehehe. Team keamanan melaporkan kejadian semalam pada Jae
Wook.
Ri Ta menanyakan alat yang digunakan kemarin apakah berfungsi dengan
baik. Suster menjawab, "iya berfungsi dengan baik semua alatnya."
Ri ta melihat juniornya sedang bermain-main dan memarahi mereka untuk kembali bekerja.
Ri ta melihat juniornya sedang bermain-main dan memarahi mereka untuk kembali bekerja.
Ri ta ke ruangan Ji Sang dan mencoba mendekatkan tangannya
ke lehernya tapi ternyata Ji Sang terbangun dan Ri Ta berpura-pura berkata, "apakah dapat melakukan gerakan ini." Ji Sang pun menirunya lalu Ri Ta pun pergi.
Ehh diluar Ri Ta berpapasan dengan Ji Sang mendekati Ri Ta dan Ji Sang menyenderkan tangannya ke tembok dan meminta Ri Ta menjaga jarak dengannya lalu JI Sang pun pergi.
Ehh diluar Ri Ta berpapasan dengan Ji Sang mendekati Ri Ta dan Ji Sang menyenderkan tangannya ke tembok dan meminta Ri Ta menjaga jarak dengannya lalu JI Sang pun pergi.
Seorang Pasien meminta soju tetapi suster mencegahnya. Para suster
bergumam pada dokter magang pasien disini meminta makan terus dan keluar masuk
sesukanya. Team pengembang obat baru menemui suster. Dan Hye Ri memperkenalkan
diri. Kyung In menatap mereka dari kejahuan.
Kyung In mengobrol dengan Ji Tae. Kyung
In meminta Ji Tae untuk mengawasi team pengembang obat baru. Tapi sayangnya Ji
Tae tidak tertarik. Tapi Kyung In akan memberikan dukungan terhadap proposal
yang diajukan Ji Tae. Lalu Ji Tae berkata ia akan mempertimbangkannya lalu
pergi.
Ji tae melewati ruangan team pengembangan obat baru Hye Ri
memberi salam Ji Tae tersenyum.
Pertemuan para dokter. Jae wook berkata, "besok pembukaan bangsal 21A dan mengharapkan dukungan para dokter." Pasien Ji Sang berdoa dengan suster, Ji Sang melihatnya ada Ri Ta juga disana. Seperti biasa Ji Sang bersikap dingin pada pasiennya.
Setelah meninggalkan ruangan Ri Ta mengikutinya. Ri Ta dan Ji Sang pun bersitegang lagi. Anak ayah pasien berlari dan menghampiri mereka dan berbicara pada Ji Sang agar merawat ayahnya.
Ri Ta menjawabnya dengan lembut tapi Ji Sang dengan dingin berkata, "akan melakukan terbaik, tapi tidak berjanji dapat membuat ayahnya bertahan lebih lama." Ji Sang pergi lalu Ri Ta yang menenangkan anak itu.
Pertemuan para dokter. Jae wook berkata, "besok pembukaan bangsal 21A dan mengharapkan dukungan para dokter." Pasien Ji Sang berdoa dengan suster, Ji Sang melihatnya ada Ri Ta juga disana. Seperti biasa Ji Sang bersikap dingin pada pasiennya.
Setelah meninggalkan ruangan Ri Ta mengikutinya. Ri Ta dan Ji Sang pun bersitegang lagi. Anak ayah pasien berlari dan menghampiri mereka dan berbicara pada Ji Sang agar merawat ayahnya.
Ri Ta menjawabnya dengan lembut tapi Ji Sang dengan dingin berkata, "akan melakukan terbaik, tapi tidak berjanji dapat membuat ayahnya bertahan lebih lama." Ji Sang pergi lalu Ri Ta yang menenangkan anak itu.
Seorang pasien datang
bersama anak-laki-laki, ternyata Ga yeon sedang dimarahai seniornya karena
memanggil Jae Wook. Jae Wook datang dan berkata tidak apa-apa dia juga dokter
bedah. Pasien sudah terdaftar dalam daftar penunggu donor hati.
Seseorang dari
koordinator penerima organ. Jae wook meminta agar pasien diurutan pertama dalam
daftar penerima organ. Rapat pasien tersebut dimulai dan Jae Wook meminta Ji
Sang melakukannya, Ji Sang pun mengiyakan.
Gerrard, Il Nam, dan Ho Yong diluar ruangan sambil berjalan
membicarakan operasi tersebut. Ji Sang dan Ri Ta masih diruangan, lalu Ri Ta
mengatakan, "kenapa kau mudah sekali mengiyakan." sambil kesal.
Ji Sang mengangkat kakikanya ke atas meja dan Ri Ta pun terus mengomel. Ji Sang berdiri berkata, "apa kau mengkhawatirkan ku?" Ri Ta mengelak itu pendapat bukan karena khawatir.
JI sang pun mengajak Ri Ta bekerja sama. Tiba-tiba Jae Wook datang meminta selalu memantau kondisi pasien. Lalu Jae Wook bertanya tentang kejadian waktu Ji Sang dibawa ke ER. Ri Ta meminta Ji Sang Jujur, Ji Sang Pun kesal tapi Ri Ta berkata, "itu bukan apa-apa hanya mabuk dan kondisi vitalnya normal." Lalu jae Wook pun pergi.
Ji Sang mengangkat kakikanya ke atas meja dan Ri Ta pun terus mengomel. Ji Sang berdiri berkata, "apa kau mengkhawatirkan ku?" Ri Ta mengelak itu pendapat bukan karena khawatir.
JI sang pun mengajak Ri Ta bekerja sama. Tiba-tiba Jae Wook datang meminta selalu memantau kondisi pasien. Lalu Jae Wook bertanya tentang kejadian waktu Ji Sang dibawa ke ER. Ri Ta meminta Ji Sang Jujur, Ji Sang Pun kesal tapi Ri Ta berkata, "itu bukan apa-apa hanya mabuk dan kondisi vitalnya normal." Lalu jae Wook pun pergi.
Setelah itu Ri Ta berkata, "berbohong bukan keahlian ku." Eee
Ji Sang malah ngajak ngecek pasien kkk ;D. Ji Sang melihat anak laki-laki itu
sedang menunggu ibunya, Ri Ta menyusul
di belakang Ji Sang.
Ri ta berkata, "kalau ada mendesak hubungi dia karena dia dokter cadangan."
Lalu laki-laki berkata seperti yang dikatakan Ji Sang pada ibunya, Ji Sang yang tadinya akan pergi berbalik.
Ri ta berkata, "kalau ada mendesak hubungi dia karena dia dokter cadangan."
Lalu laki-laki berkata seperti yang dikatakan Ji Sang pada ibunya, Ji Sang yang tadinya akan pergi berbalik.
Lalu Ji Sang dan anak itu ngobrol.
Anak tersebut berkata setelah ayahnya meninggal, ibunya yang membantu belajar
dan dia harus melihatku kuliah. Dia sedih tidak dapat melakukan apaun untuk
ibunya. Ji Sang bekata sekalipun kau punya segalanya tetapi tidak semua keinginan
dapat dilakukan. Ji sang pun menepuk
bahu anak itu, Jae Wook melihatnya.
Ji Sang dan Jae Wook ngobrol, Jae Wook berkata, "Ji Sang bersikap
hangat terhadap keluarga pasien."
Keadaan pasien memburuk, ternyata donor telah datang. Lalu merekapun bersiap. Ji sang menyuruh Ri Ta juga ikut dengan Ga yeon, awalnya Ri Ta menolak tapi akhirnya ikut juga. Ji sang pun pamit pada Jae Wook. Jae Wook memikirkan Ji Sang yang hangat terhadap pasien. Ri Ta dan Ga Yeon berlari.
Keadaan pasien memburuk, ternyata donor telah datang. Lalu merekapun bersiap. Ji sang menyuruh Ri Ta juga ikut dengan Ga yeon, awalnya Ri Ta menolak tapi akhirnya ikut juga. Ji sang pun pamit pada Jae Wook. Jae Wook memikirkan Ji Sang yang hangat terhadap pasien. Ri Ta dan Ga Yeon berlari.
Jae Wook memanggil Ji Sang. Ketika
pintu ambulance akan ditutup Ji Sang berkata ia akan ikut, Ri Ta bertanya, "siapa
yang mempersiapakan?"
Ji Sang menjawab, "Ho Yong yang akan mempersiapkannya." Lalu merekapun pergi.
Ji Sang menjawab, "Ho Yong yang akan mempersiapkannya." Lalu merekapun pergi.
Seorang mahasiswa yang jatuh saat mendaki, pendonor hati
tersebut. Jae Wook diruangannya berfikir tentang kata-katanya tadi pada Ji Sang
yang menyuruhnya ikut pergi lalu Jae Wook menelpon seseorang. Hyun woo sedang
menganalisis kandungan suntikan.
Ji sang menerima sms isinya selamat, kau yang pertama selamat dari itu. Merekapun tiba di Rs yang memberikan donor, sebelum pengambilan donor mereka berdoa, lalu mulai diambil organnya.
Di RS Taemin persiapan operasi pun dimulai bersamaan dengan pengambilan organ. Pengambilan organ selesai merekapun berlari. Jae wook menelpon berkata, "pasti dia sudah menerima pesan selamat."
Ji sang menerima sms isinya selamat, kau yang pertama selamat dari itu. Merekapun tiba di Rs yang memberikan donor, sebelum pengambilan donor mereka berdoa, lalu mulai diambil organnya.
Di RS Taemin persiapan operasi pun dimulai bersamaan dengan pengambilan organ. Pengambilan organ selesai merekapun berlari. Jae wook menelpon berkata, "pasti dia sudah menerima pesan selamat."
Hyun woo memprint hasil cairan suntikan. Hyun woo kaget
melihat hasilnya, luuvy menggodanya.
Hyun wook menelpon Ji Sang dan meneritahukan hasilnya benar-benar sama seperti suntikkan yang ditusuk kepada ibunya. Ri Ta berteriak Ji Sang tidak memperdulikannya.
Hyun wook menelpon Ji Sang dan meneritahukan hasilnya benar-benar sama seperti suntikkan yang ditusuk kepada ibunya. Ri Ta berteriak Ji Sang tidak memperdulikannya.
Ji Sang melihat anak buah Jae Wook lalu membuka jas dan
melemparkan ke Ri Ta menyuruh meninggalkannya ia akan menyusul. Ambulance pergi,
Ji Sang mengejar orang tersebut.
Jae wook duduk manis
baca sambil minum. Organ sampai di Rs, pengangkatan hati telah selesai. Ri Ta
menelpon Jae Wook tapi gak diangkat. Kondisi pasien makin buruk, tidak banyak
waktu. Hp Ji Sang bunyi, itu dari Ga Yeon.
Jae Wook mendapat telpon lagi. Ia pun
menaruh bukunya dan pergi. Ji Sang berkelahi dengan anak buah Jae Wook. Kondisi
pasien terus menurun Ri Ta awalnya akan memimpin operasi tapi seseorang berkata
Jae Wook akan datang dalam 30 menit.
Anak buah Jae wook mengeluarkan senter sinar UV, tapi Ji
Sang tidak apa-apa karena diberi hadiah oleh Hyun Woo softlens anti UV. Salah
satu anak buah Jae Wok ditanya, "siapa dia yang membunuh ibuku?" tanya Ji Sang. Anak buah Jae Wook
hanya tertawa. Polisi datang anak buah Jae Wook melawan tapi Ji Sang menyerah
mengangkat tangan.
Jae Wook tiba di RS ia berganti pakaian. Dan pintu terbuka
yang pertama datang Ji Sang disusul Jae Wook.
Daebaaaaaaak😍
ReplyDelete