Geun Woo diluar sambil minum mengingat saat ia melihat Jeong
Joo sama pak walikota. Jeong Joo
dikamarnya gelisah. Hp Geun Woo
berdering, tapi ia mengabaikannya. Jeong Joo keluar melihat Geun Woo.
Geun Woo mengatakan agar kau bersenang-senang dengan pak walikota. Jeong Joo berterima kasih, aku sudah dihibur dan nyaman. Tapi Geun Woo malah meledek pak Walikota. Dan mereka berdebat lagi, Jeong Joo kesal lalu pergi. Geun Woo menahannya, tapi Jeong Joo menyuruh Geun Woo pergi.
Geun Woo memukul mulutnya karna salah bicara lagi, Geun Woo menatap resaturantnya, sedangkan Jeong Joo didalam juga ngerasa bersalah.
Geun Woo mengatakan agar kau bersenang-senang dengan pak walikota. Jeong Joo berterima kasih, aku sudah dihibur dan nyaman. Tapi Geun Woo malah meledek pak Walikota. Dan mereka berdebat lagi, Jeong Joo kesal lalu pergi. Geun Woo menahannya, tapi Jeong Joo menyuruh Geun Woo pergi.
Geun Woo memukul mulutnya karna salah bicara lagi, Geun Woo menatap resaturantnya, sedangkan Jeong Joo didalam juga ngerasa bersalah.
Ternyata Geun Woo duduk didepan restaurant sampai pagi, lalu
masuk mobil dan menatap tiket lagi lalu pergi. Geun Woo merebahkan tubuhnya di
kasur. Jeong Joo keluar restaurant mencari Geun Woo.
Hee Ra melihat Geun Woo lalu menghampirinya, tapi Geun Woo menyuruh kakaknya pergi, dan menyuruhnya jangan mengatakan pada kakaknya.
Hee Ra melihat Geun Woo lalu menghampirinya, tapi Geun Woo menyuruh kakaknya pergi, dan menyuruhnya jangan mengatakan pada kakaknya.
Poong San dan Jeong Joo sedang bersih-bersih, Poong San
bertanya, "apa Geun Woo sudah pergi?"
"Dia tidak akan kembali." sahut Jeong Joo. Jeong Joo mengelap meja terus, Poong San memperingati agar tidak mengelap meja terus karna bisa rusak, Jeong Joo pun pergi.
"Dia tidak akan kembali." sahut Jeong Joo. Jeong Joo mengelap meja terus, Poong San memperingati agar tidak mengelap meja terus karna bisa rusak, Jeong Joo pun pergi.
Geun Woo makan bubur, ternyata sudah dua hari ia sakit,
walaupun Hee Ra tidak mengatakan pada kakaknya, tapi Jeong Geun terus
menanyakan, "aku akan menemuinya hari ini." sahut Geun Woo.
Hee Ra menyangka kalau Geun Woo sakit karena Jeong Joo tentu saja Geun Woo mengelak.
"Ji Won keluar dari pekerjaanya dan akan pergi ke New York apa dia pergi denganmu?" Tanya Hee Ra.
Geun Woo dengan kesal, "aku akan makan bubur dan mengumpulkan energi, harus aku selesaikan sebelum pergi."
Hee Ra menyangka kalau Geun Woo sakit karena Jeong Joo tentu saja Geun Woo mengelak.
"Ji Won keluar dari pekerjaanya dan akan pergi ke New York apa dia pergi denganmu?" Tanya Hee Ra.
Geun Woo dengan kesal, "aku akan makan bubur dan mengumpulkan energi, harus aku selesaikan sebelum pergi."
Geun Woo berbicara dengan Ji Won. Geun Woo kesal setelah tau
apa yang diucapkan Ji Won pada Jeong Joo. Ji Won mengatakan ia tahu tentang
ayah Geun Woo, tapi aku membiarkannya, aku menyukaimu, kau tidak bisa
mengatakan padanya.
Lalu Geun Woo berkata, "aku tidak bisa mengatakan padanya karena aku suka padanya, mana ada pria yang mengungkap kelemahannya pada wanita yang disukainya."
Ji Won mengajak pergi bersama, tapi Geun Woo menolak.
Lalu Geun Woo berkata, "aku tidak bisa mengatakan padanya karena aku suka padanya, mana ada pria yang mengungkap kelemahannya pada wanita yang disukainya."
Ji Won mengajak pergi bersama, tapi Geun Woo menolak.
Geun Woo berbicara dengan kakaknya. Geun Woo mengatakan kalau cuma
Jeong Geun yang tahu kan, Hee Ra belum tahu kan, Jeong Geun mengiyakan.
Jeong Geun minta waktu untuk masalah ini. Geun Woo mengiyakan. "Kalau kau membuat bibi bahagia, bebanku sedikit berkurang."
Jeong Geun bertanya bagamana soal pernikahan, "aku akan hadir sebelum pergi," sahut Geun Woo. Dan dia sendiri yang akan membuat makanan untuk pernikahan kakaknya.
Jeong Geun minta waktu untuk masalah ini. Geun Woo mengiyakan. "Kalau kau membuat bibi bahagia, bebanku sedikit berkurang."
Jeong Geun bertanya bagamana soal pernikahan, "aku akan hadir sebelum pergi," sahut Geun Woo. Dan dia sendiri yang akan membuat makanan untuk pernikahan kakaknya.
Poong san mendapat telpon, lalu ia mengatakan pada Jeong Joo
sepertinya Geun Woo akan tinggal di resort sampai ia pergi. Poong San
menyarankan agar Jeong Joo mengemasi barang Geun Woo dan mengantarkannya
sebagai alasan, "kenapa harus menemuinya? tapi ide yang bagus." sahut Jeong Joo.
"Tapi kau yang mengantarkannya, jadi tidak punya alasan untuk menemuinya," Poong San hanya mendesah mendengarnya.
"Tapi kau yang mengantarkannya, jadi tidak punya alasan untuk menemuinya," Poong San hanya mendesah mendengarnya.
Jeong Joo membereskan barang Geun Woo dan memasukkan ke
dalam koper, sambil bergumam "jangan kembali." Tapi saat
membereskan baju dan melihat krim muka, ia teringat saat-saat bersama Geun Woo.
Lalu bergumam, "jahat, kita tidak bisa bicara dengan benar bahkan dia tidak
datang."
Geun Woo berbicara pada Hee Ra, ia mengatakan akan ke
restaurant karena akan mempersiapkan pernikahan kakaknya. Hee Ra menjelek-jelekan
Jeong Joo, tapi Geun Woo membelanya membuat Hee Ra jengkel wkwkkwkw.
Geun Woo mendapat telpon dari Poong San yang memberitahu
kalau ia akan kesana karena Jeong Joo sudah mengepak barang-barang Geun Woo,
"tidak usah aku akan mengurusnya sendiri." sahut Geun Woo.
Wkwkkw langsung Geun Woo ke resaturant, ia manggil-mangil
Poong San tapi yang datang Jeong Joo. Geun Woo kesal karena Jeong Joo mengepak
barang-barangnya. Lalu Jeong Joo menyuruh Geun Woo pergi, tapi Geun Woo
berbalik dan mengatakan kalau Jeong Joo bermuka tebal.
Geun Woo mengatakan ia sakit demam karena menunggu Jeong Joo dan Hwang Wook diluar. Jeong Joo malah mengatakan, "sekarang sudah baikan?
Lalu Jeong Joo mengatakan ia bermuka tebal dan tidak tahu malu, lalu menyuruh Geun Woo pergi. Lalu Geun Woo dengan kesal pergi.
Geun Woo mengatakan ia sakit demam karena menunggu Jeong Joo dan Hwang Wook diluar. Jeong Joo malah mengatakan, "sekarang sudah baikan?
Lalu Jeong Joo mengatakan ia bermuka tebal dan tidak tahu malu, lalu menyuruh Geun Woo pergi. Lalu Geun Woo dengan kesal pergi.
Hwang Wook ke restaurant, hemm Geun Woo malah manas-manasin
Hwang Wook, dan mengatakan kalau Hwang Wook pengecut. Lalu Hwang Wook
bertererima kasih dan mengatakan, "akan beli cincin." lalu pergi. Poong San lalu
menghampiri Geun Woo dan mengatakan kalau Hwang Wook bisa melamar Jeong Joo. Wkekke
dengan pd mengatakan, "Hwang Wook akan ditolak, selama aku disini dia akan
menolak cincin Hwang Wook, atau mungkin dia akan menerimanya."
Geun Woo kembali ke dalam restaurant, lalu menatap kalung
dan tiketnya. Jeong Joo mengatakan,
"kenapa kau kembali?"
Lalu Geun Woo berkata, "aku putus asa akan sesuatu, tapi kuputuskan untuk meninggalkannya," lalu Geun Woo minta maaf soal tadi.
Jeong Joo mengatakan, "jangan sakit, itu menggangguku."
Geun Woo mengatakan kau tahu kakakku akan menikah disini, Jeong Joo mengiyakan ia mendengar dari Poong San. "Aku akan menyiapkan pada saat itu, dan juga pergi pada hari itu." Sahut Geun Woo.
Lalu Geun Woo berkata, "aku putus asa akan sesuatu, tapi kuputuskan untuk meninggalkannya," lalu Geun Woo minta maaf soal tadi.
Jeong Joo mengatakan, "jangan sakit, itu menggangguku."
Geun Woo mengatakan kau tahu kakakku akan menikah disini, Jeong Joo mengiyakan ia mendengar dari Poong San. "Aku akan menyiapkan pada saat itu, dan juga pergi pada hari itu." Sahut Geun Woo.
Hae Sil mencoba gaun pengantin, wkwkkw Jeong Geun mengatakan
ini penampilan kedua tercantik setelah pertemuan pertama lalu Jeong Geun
teringat saat pertama bertemu. (saat Hae Sil jadi putri duyung). wkwkkwkkwkw. Lalu
Hae Sil minta maaf karena sudah menampar Jeong Geun sambil memegang pipi Jeong
Geun.
Lalu Jeong Geun mengatakan ia akan mengucapkan ikrar sekarang, aku akan olahraga tiap hari agar perut tidak buncit, aku akan memijat kepalaku agar rambut tidak rontok, aku akan mempertahankan keindahan layaknya mutiara hitam, saat kau membeciku maafkan aku sekali saja bisakah kau berjanji, baiklah sahut Hae Sil “
Lalu Jeong Geun mengatakan ia akan mengucapkan ikrar sekarang, aku akan olahraga tiap hari agar perut tidak buncit, aku akan memijat kepalaku agar rambut tidak rontok, aku akan mempertahankan keindahan layaknya mutiara hitam, saat kau membeciku maafkan aku sekali saja bisakah kau berjanji, baiklah sahut Hae Sil “
Hwang Wook mengambil cincin pesanannya. Hwang Wook kembali
ke kantor, para staff menyapanya. Lalu para staff membicarakan Hwang Wook yang
membawa cincin.
Jeong Bae bertanya, "apa yang terjadi?"
"Pak walikota membawa cincin dan juga dia ke salon sahut staff tersebut." Lalu Jeong Bae bergumam, "keberhasilan proyek lama di depan mata, tapi kenapa hatiku merasa berat."
Jeong Bae bertanya, "apa yang terjadi?"
"Pak walikota membawa cincin dan juga dia ke salon sahut staff tersebut." Lalu Jeong Bae bergumam, "keberhasilan proyek lama di depan mata, tapi kenapa hatiku merasa berat."
Pesanan bahan-bahan untuk memasak makanan acara pernikahan datang, Jeong Joo pun mengecek semuanya. Poong San mengatakan Geun Woo akan datang besok pagi, "Haruskah kita buat perpisahan?" Jeong Joo mengatakan ia punya janji dengan Hwang Wook.
Hwang Wook meminta Jeong Bae memersiapkanya, ia akan melamar Jeong Joo. Jeong Bae mengatakan Jeong Joo sibuk mempersiapkan pernikahan Hae Sil, diundur saja. Tapi Hwang Wook mengatakan ia sudah siap jika ditolak, dan memohon Jeong Bae mempersiapkannya.
Lalu Jeong Bae berfikir ia sudah menyemangati Hwang Wook
selama ini, bagaimana dengan Geun Woo. Pesdir Jin sangat baik, haruskah kubayar
kebaikannya.
Geun Woo didepan restaurant, hpnya berbunyi ternyata dari
Poong San lalu berkata ia sudah dijalan. Poong San menyuruh Geun Woo tidak
datang ke restaurant, "aku mau mempersiapkan pesta persisahan tapi Jeong Joo
bilang tidak, Jeong Joo ada janji dengan Pak Walikota." wkwkkw. Geun Woo bohong
kalau ia sedang dijalan mengatakan pada Poong San ia akan datang besok.
Jeong Bae mengirim pesan pada Geun Woo mengajak ketemuan di
rumah Jeong Joo.
Jeong Joo menerima telpon dari Hwang Wook, Poong San mendengarnya. Wkwkkw Poong San mengometari pakaian Jeong Joo, tentu Jeong Joo merasa gak aneh dengan pakaian biasanya.
Jeong Bae kerestaurant dan mengatakan pada Jeong Joo bahwa ada orang yang akan membeli rumahnya.
Jeong Joo menerima telpon dari Hwang Wook, Poong San mendengarnya. Wkwkkw Poong San mengometari pakaian Jeong Joo, tentu Jeong Joo merasa gak aneh dengan pakaian biasanya.
Jeong Bae kerestaurant dan mengatakan pada Jeong Joo bahwa ada orang yang akan membeli rumahnya.
Dan mereka ternyata mereka dijebak dikurung di rumah Jeong Joo. Jeong Bae mengunci dari luar
dan bergumam, "ini dari hatiku, kesempatan terakhirmu lakukan yang terbaik."
Lalu mereka akan menelpon untuk minta bantuan, tapi hp mereka tidak ada, hp Geun Woo di mobil. Sedangkan hp Jeong Joo dipinjam Jeong Bae.
Hp Jeong Joo berbunyi, ternyata dari Hawang Wook. wkwkkw Lalu Jeong Bae bersuara mirip perempuan mengatakan, "maaf terjadi sesuatu, aku tidak dapat datang."
Geun Woo mengatakan, "kau kira bahaya bersama dengan ku."
"Tentu tidak kau hanya Geun Woo." wkkwkwkwk. Geun Woo menyuruh Jeong Joo duduk untuk pesta perpisahan.
"Tentu tidak kau hanya Geun Woo." wkkwkwkwk. Geun Woo menyuruh Jeong Joo duduk untuk pesta perpisahan.
Hwang Wook terlihat sedih, Jeong Bae menghampiri dan mengatakan
sepertinya Jeong Joo tidak datang hari ini, dan menyuruh Hwang Wook pulang.
Wkkeke mereka makan sate buah yang dicelup coklat, wkwkkw. Geun
Woo tetep ya goda Jeong Joo. Jeong Joo menceritakan kisah rumah seram. Geun Woo
memeluk Jeong Joo dan berkata, "kau yang membuat takut, dan menyuruhnya tanggung
jawab, aku takut jadi seperti ini untuk sementara, sekarang kau luka dan marah
karenaku, aku akan melepaskanmu." Pesta perpisahan selesai, "kita pergi sekarang
pasti ada celah dibelakang."
Jeong Joo mengatakan, "bersihkan ini, aku duluan keluar."
Jeong Joo mengatakan, "bersihkan ini, aku duluan keluar."
Jeong Joo ke restaurant, Poong San mengembalikan ponsel yang
dititipkan Jeong Bae.
Pak walikota menelpon terus, "kau tidak bertemu dengannya?" Jeong Joo mengiyakan.
"Jadi ia tidak melamarmu," Jeong Joo kaget.
Pak walikota menelpon terus, "kau tidak bertemu dengannya?" Jeong Joo mengiyakan.
"Jadi ia tidak melamarmu," Jeong Joo kaget.
Hwang Wook didepan restaurant menerima telpon Jeong Joo,
"kita tidak perlu bertemu malam ini, aku sudah dirumah."
Jeong Joo keluar, Hwang Wook kaget. Jeong Joo minta maaf, "aku menyukaimu." sahut Hwang Wook.
Hwang Wook mengatakan melanjutkan besok sambil memberi bunga pada Jeong Joo. Jeong Joo mengatakan ia akan memikirkannya malam ini.
Jeong Joo keluar, Hwang Wook kaget. Jeong Joo minta maaf, "aku menyukaimu." sahut Hwang Wook.
Hwang Wook mengatakan melanjutkan besok sambil memberi bunga pada Jeong Joo. Jeong Joo mengatakan ia akan memikirkannya malam ini.
Jeong Bae mengatakan ia sudah menyiapkan semua ini, kenapa tidak mengatakan apa-apa. Apa yang lakukan sia-sia, "kita tidak akan bertemu lagi."
Jeong Bae menambahkan, "bisa jadi ayahmu bukan orang jahat, kurasa kau dan ayahmu harus bertemu. Aku berfikir selama setahun, jika dua orang ini benar-benar bertemu, aku akan menghubungimu, saat kau datang akan kuberikan masalah yang harus kau pecahkan."
"Apa melibatkan ayahku?" sahut Geun Woo.
"Aku akan berikan pemikiran serius dan membawa masalahnya padamu, kalau ku rasa tak apa bagi kalian untuk tidak bertemu, maka akan kuhentikan masalahnya." Seru Jeong Bae.
Jeong Bae menambahkan, "bisa jadi ayahmu bukan orang jahat, kurasa kau dan ayahmu harus bertemu. Aku berfikir selama setahun, jika dua orang ini benar-benar bertemu, aku akan menghubungimu, saat kau datang akan kuberikan masalah yang harus kau pecahkan."
"Apa melibatkan ayahku?" sahut Geun Woo.
"Aku akan berikan pemikiran serius dan membawa masalahnya padamu, kalau ku rasa tak apa bagi kalian untuk tidak bertemu, maka akan kuhentikan masalahnya." Seru Jeong Bae.
Jeong Geun dan Hae Sil ngobrol, Jeong Geun mengatakan, "kalau
tidak hujan bagus, kalau hujan beruntung."
Hae Sil berkata, "beruntung saat hujan bila bertemu seseorang."
Lalu Jeong Geun teringat saat ke Jeju pertama turun hujan. Flasback Jeong Geun meihat seseorang di pesisir pantai, punggung seorang wanita. Jeong Geun menduga kalau wanita itu Hae Sil.
"Kalau begitu takdir." sahut Hae Si.
Hae Sil berkata, "beruntung saat hujan bila bertemu seseorang."
Lalu Jeong Geun teringat saat ke Jeju pertama turun hujan. Flasback Jeong Geun meihat seseorang di pesisir pantai, punggung seorang wanita. Jeong Geun menduga kalau wanita itu Hae Sil.
"Kalau begitu takdir." sahut Hae Si.
Hari pernikahan Hae Sil. Hae Sil bersama Hee Ra. Hae Sil
mengira Geun Woo pergi karena tidak nyaman dengannya, tentu Hee Ra
menyangkalnya.
Jeong Geun menyuruh Geun Woo menyapa Hae Sil. Jeong Geun minta maaf.
Geun Woo mengatakan, "hentikan. aku harus pergi sebelum upacaranya selesai."
Jeong Geun mengira Geun Woo ke New York.
"Aku membatalkannya, aku pergi ke HK."
Jeong Geun mengira Geun Woo akan terus berhubungan dengan Jeong Joo, "tidak." sahut Geun Woo.
Mereka bertungkar cincin. Hee Ra membuang sampah, Hwang Wook melihatnya langsung mengambil sampah dan mengembalikan ke Hee Ra. Jeong Geun juga memasangkan kalung mutiara hitamnya.
Jeong Geun menyuruh Geun Woo menyapa Hae Sil. Jeong Geun minta maaf.
Geun Woo mengatakan, "hentikan. aku harus pergi sebelum upacaranya selesai."
Jeong Geun mengira Geun Woo ke New York.
"Aku membatalkannya, aku pergi ke HK."
Jeong Geun mengira Geun Woo akan terus berhubungan dengan Jeong Joo, "tidak." sahut Geun Woo.
Mereka bertungkar cincin. Hee Ra membuang sampah, Hwang Wook melihatnya langsung mengambil sampah dan mengembalikan ke Hee Ra. Jeong Geun juga memasangkan kalung mutiara hitamnya.
Geun Woo pergi, dan mengatakan kalau semua sudah selesai,
nanti para ahjumma akan membantu.
Lalu Geun Woo pamit pada Jeong Joo.
Geun Woo mengirim pesan, "kau sedih kan?" lalu Jeong Joo mengejar taxi.
Suara hati Geun Woo “tidak ada jaminan aku kembali, dan kita tidak berjanji saling menunggu, tapi ku harap kau terus menyukaiku dan menungguku”. Jeong Joo lalu bergumam, "pria jahat, aku sudah gila."
Lalu Geun Woo pamit pada Jeong Joo.
Geun Woo mengirim pesan, "kau sedih kan?" lalu Jeong Joo mengejar taxi.
Suara hati Geun Woo “tidak ada jaminan aku kembali, dan kita tidak berjanji saling menunggu, tapi ku harap kau terus menyukaiku dan menungguku”. Jeong Joo lalu bergumam, "pria jahat, aku sudah gila."
Pengantin memotong kue, MC mengatakan kalau pengantin pria
akan bersorak 3 kali di depan penonton. Jeong Geun kesal karena tidak ada dalam
acara. Lalu Jeong Geun bersorak, "pengantin wanitaku imut, pengantin wanitaku
tersayang, dan pengantin wanitaku manis." Wkwkkw. Hee Ra bergumam, "si bodoh itu." Poong San melihat Ji Won.
Ji Won menyapa Poong San, menanyakan, "Geun Woo sudah pergi?" Poong San mengiyakan,
"Apa Jeong Joo didalam?" Poong San membenarkan.
Ji Won menghampiri Jeong Joo, lalu bergumam Geun Woo pergi.
"Katamu Geun Woo meminta pergi bersamamu." sahut Jeong Joo.
Ji Won berkata, "maksudku akau akan mengikuti kemana Geun Woo pergi."
"Aku salah paham karenamu.." sahut Jeong Joo.
Ji Won mengatakan, "aku tidak suka Geun Woo akan menahanmu."
Jeong Geun menemui Jeong Joo, "aku tak mau menyuruhnya pergi
dalam kesendiriannya,"
"Dia pergi tapi tidak mengatakan alasannya." sahut Jeong Joo. Jeong Geun berkata, "itu hal yang tidak boleh diceritakan pada siapapun, aku memberikan beban yang harus dipikulnya, dan jangan salahkan Geun Woo."
"Dia pergi tapi tidak mengatakan alasannya." sahut Jeong Joo. Jeong Geun berkata, "itu hal yang tidak boleh diceritakan pada siapapun, aku memberikan beban yang harus dipikulnya, dan jangan salahkan Geun Woo."
Jeong Joo teringat meninggalkan sesuatu di restaurant. Poong
San melihat Jeong Joo mencari sesuatu. Jeong Joo menemukan 2 tiket dan kalung.
Poong San mengambil tiket yang jatuh di salah satu tiket tertulis nama Jeong
Joo, lalu bergumam, "tanggalnya sudah lewat, kurasa dia sudah memesannya dan
membatalkan karena Jeong Joo tidak mau ikut, lihat Geun Woo ingin pergi
bersamamu." Jeong Joo pun tertunduk lemas.
Hwang Wook menatap cincin, Poong San datang menyuruh Hwang
Wook melihat Jeong Joo.
Hwang Wook menghampiri Jeong Joo, ia mengatakan semua kebenarannya kalau Geun Woo yang menjemput Jeong Joo saat mabuk, ia pun lega telah mengatakannya. Lalu menyuruh Jeong Joo pergi, dan mengejar Geun Woo.
Hwang Wook menghampiri Jeong Joo, ia mengatakan semua kebenarannya kalau Geun Woo yang menjemput Jeong Joo saat mabuk, ia pun lega telah mengatakannya. Lalu menyuruh Jeong Joo pergi, dan mengejar Geun Woo.
Jeong Joo dibandara berkeliling dibandara. Suara hati Jeong
Joo, karena kau pergi, aku rasanya mau gilla (mengingat saat Geun Woo
mengajaknya dan menahannya). Aku tak percaya yang kau katakan, untuk percaya
kata-kata itu aku tidak percaya diri, kau juga putus asa seperti ku kan, Geun
Woo kau dimana, apapun yang kau pikirkan, aku akan terus menyukaimu.
Komentar :
Huaaa aku kangen jailnya Geun Woo, akhirnya Hwang Wook
jujur. Yang pasti Hubungan Jeong Geun dan Hae Sil yang aku suka.
Kayaknya bakal ada couple baru HeeWook ya insiden buang
sampah sembarangan mendapat jodoh wkwkkwkkw.
Untuk episode 15 dan 16 di blog mb Put ya Heart Beat ,
thanks buat partner Mb Put gak kerasa ya minggu ini Warm and Cozy akan tamat. Buat
para pembaca love all
Muah muah buat mbk ratna,,,mian ya menghibahkan eps yg seharusnya aku tulis...kapan kapan kita nulis bareng lagi ya..
ReplyDeleteSipp Mb Put muahh :)
Deleteaduh, baca sinopnya aja udah mewek, untung udah buka puasa:""""(
ReplyDeleteIya kangen jailnya geun woo
DeleteJd ini recap terakhir ratna buat is jail geun woo????
DeleteHua.....udah berakhir yah....
Jeongmal gumawoyo ratna....
Iya :)
DeleteEpisode 15 blum ada ya?
ReplyDeleteUdah ada kok sinop lengkap http://www.dramares.com/p/blog-page_16.html?m=1
Delete