Hye Rim gugup menutupinya dengan meninum air. Hye Rim
menyuruh Soo Hyun jujur maksud kedatangannya. Tentu saja Soo Hyun menyuruh Hye
Rim menebak. Yoo Rim penasaran karena hitungan Ji Ho benar dan ia pun menemukan
fakta kalau Ji Ho jenius, bahkan ia melihat sendiri ketika Ji ho dengan cepat
saat bermain rubik.
Soo Hyun memancing Hye Rim dengan pembicaraan tentang orang
tua, Hye Rim terjebak dalam pacingan Soo Hyun dan menanyakan tentang ibu Soo
Hyun. Tapi anehnya Hye Rim bisa menebak kalau Soo Hyun marah terhadap ibunya.
Dan Soo Hyun yang sepertinya benar dengan tebakan Hye Rim gugup lalu menutupi
dengan meminum air.
Yoo Rim menghampiri Ji Ho dan mengatakan kalau dia pegawai
lepas. Ia penasaran kenapa Ji Ho mempelajari psikologi. Telpon berdering
ternyata seorang kakek yang menanyakan tentang lantai dua, langsung Ji Ho
merebut telpon tersebut.
Soo Hyun terkesan pada Hye Rim karena bisa membangkitkan
ingatannya waktu kecil. Soo Hyun mengatakan apa ia harus ke lantai atas untuk
pengobatan, tentu Hye Rim mengatakan diatas mahal dan akan sia-sia. Wkkwkwk Hye
Rim gak tau nihhh. Ternyata kakek tersebut menanyakan tentang Soo Hyun, Ji Ho
menjelaskan kalau So Hyun sedang diramal dan akan menghubungi kakek tersebut
ketika selesai diramal. Langsung Yoo Rim menebak kalau Ji Ho dan Soo Hyun dari
lantai atas, lalu Ji Ho mengatakan kalau Soo Hyun datang untuk berkelahi. Wkwkkwkw.
Hye Rim masih meledek lantai atas, Young Ho memberikan kartu
nama. Hye Rim melihatnya kaget. Tepat Yoo Rim masuk untuk memberitahu kalau
mereka dari lantai atas. Soo Hyun mengatakan kalau Hye Rim memiliki potensi
dalam menebak. Lalu Hye Rim bertanya, “Kenapa kau menggunakan nama Madame
Antoine?” Young Ho mengatakan ia sudah menggunakan nama itu sejak di Amerika.
Merekapun berdebat, lalu Soo Hyun pergi.
Hye Rim masih mencoba untuk mempengaruhi Soo Hyun, tapi Soo Hyun malah
tertawa lalu pergi.
Nah lhoo bener kan Soo Hyun ketakutan karena pintunya ketika
ditutup buka lagi. Hye Rim menumpahkan kekesalan dengan memukul ikan. Soo Hyun
masih ketakutan dan berjalan menghindarai cermin di kamar mandi. Wkwkkwkwk.
Dan ternyata kakek tersebut adalah Moon Gon karena Hye Rim
dan kakek makan bersama. Dan Hye Rim meminta kakek melakukan sesuatu tentang
pusat psikologis tapi tidak bisa. Mereka pun dimobil terlihat akrab.
Dikantor Soo Hyun melakukan hal yang sama meminta kakek agar
mengusir penghuni lantai 1 karena dia penipu. Kakek tidak bisa melakukannya,
bahkan mengatakan kalau Soo Hyun kalau kafe itu bukan milik Soo Hyun dan
menganggap Soo Hyun keterlaluan.
Hye Rim makan sambil melihat adegan tentang cinta ihii sampe
matanya hampir keluar, telpon berdering dan Hye Rim terlihat kaget. Hye Rim
berbicara dengan adiknya. ternyata Hye Rim tertipu setelah meminjamkan uang
yang jumlahnya lumayan besar kepada seorang wanita. Ji Ho dan Soo Hyun hanya
melihat mereka lalu pergi ke ruangan mereka di lantai atas. Hye Rim mengatakan
pada adiknya sepertinya kita harus mengosongkan rumah ini. Lalu adiknya memberi
saran untuk menemui kakek karena penghuni lantai dua juga mengenal kakek
tersebut.
Kakek menerima telpon dari Soo Hyun yang memberitahu kalau
penghuni lantai satu sepertinya akan menghubungi kakek untuk meminjam uang. Dan
benar saja kakek menerima telpon dari Hye Rim.
Hye Rim ke kantor LA BELLA Cosmetic menemui kakek. Ternyata Hye
Rim baru tahu kalau kakek adalah Pres di kantor tersebut. Ketika akan diantar
Hye Rim ijin ke kamar kecil untuk mengendalikan dirinya yang terlihat kaget.
Hye Rim memantikan lampu, dan dia tertunduk lesu lalu berfikir ini demi Do
Gyung. Lalu Hye Rim menyalakan lampu kembali.
Hye Rim mencoba mempengaruhi kakek, sebenarnya kakek juga
kepikiran perkataan Soo Hyun tentang Hye Rim. Hye Rim yang gugup meminum air,
lalu kakek mengatakan ia akan memikirkannya.
Hye Rim keluar ruangan dengan tertunduk lesu, hpnya
berdering. Ternyata telpon dari anaknya yang cantik Do Gyung. Hye Rim
mengatakan pada Do Gyung kalau dia sedang sibuk. Do Gyung akan menutup
telponnya, tapi dicegah Hye Rim. Do Gyung merasa ada sesuatu yang terjadi pada
ibunya, Hye Rim berkata, “Yang ibu lakukan...” Tapi Hye Rim tidak bisa
melanjutkan perkataanya dan tertunduk lesu dan menangis. Hye Rim berkata, “Maafkan
aku, aku menipu seseorang, aku merasa
malu dan menyesal.” Hye Rim menangis sejadi-jadinya.
Hye Rim menghampiri kakek, ia minta maaf karena telah
berbohong sebelumnya. Hye Rim jujur uangnya dicuri jadi dia membutuhkan uang. Kakek
mengatakan kalau Soo Hyun pernah mengatakan kalau Hye Rim penipu dan kakek
marah. Tapi sekarang kakek baik-baik saja, karena Hye Rim adalah orang yang
dapat dipercaya. Hye Rim mendapat pesan dari kantor polisi lalu pamit pada
kakek.
So Hyun menandatangani kontrak dukungan pusat penelitian
psikologi. Dan ternyata siapa penasehatnya. Soo Hyun diberitahu kalau penasehat
tradisional korea atau lebih dikenal peramal adalah Hye Rim.
Kakek di telpon memberitahu Hye Rim kalau ini adalah hukuman
untuk Hye Rim, dia harus tetap menjalankan meramal serta membantu pusat
pelayanan. Ditambah sekarang kakek sudah mengatur tempatnya di lantai tiga. Kakek
mengatakan ia sibuk lalu menutup telponnya.
Tentu saja Soo Hyun marah setelah tahu dia harus bekerjasama
dengan Hye Rim. Lalu Soo Hyun menemui Hye Rim, seperti biasa Soo Hyun terus
ngoceh memojokan Hye Rim. Soo Hyun memberikan hpnya dan menyuruh Hye Rim
menelpon kakek dan mengatakan kalau Hye RIM berhenti. Lalu Hye Rim menelpon dan
menyuruh menyampaikan pada pres kalau dia kan melakukan yang terbaik untuk
pusat pelayanan tersebut. Tentu Soo Hyun terbelalak mendengarnya.
Hye Rim pindah dari rumahnya, Soo Hyun melihatnya dari
lantai atas. Ji Ho memberitahu kalau Hye Rim cocok sebagai percobaan
selanjutnya. Terlihat bayangan Hye Rim melakukan hal sama dilakukan guru wanita
kemarin. Soo Hyun datang, tapi betapa kagetnya Hye Rim ketika tahu dia
sebagai bahan percobaan. Soo
Hyun tersenyum membayangkannya, lalu Ji Ho mengatakan kalau Soo Hyun bisa balas
dendam. Wihhhhhh.
Tentu Soo Hyun marah kalau percobaannya terlihat untuk balas
dendam dan menyuruh Ji Ho memikirkan wanita lain. Soo Hyun menambahkan menyuruh
Ji Ho mengatakan pada Hye Rim agar menemuinya di ruangan.
Hye Rim masuk ke rungan Soo Hyun, terlihat sepi Hye Rim
melihat lukisan. Ketika akan memegangnya Soo Hyun datang dan mengatakan kalau
itu lukisan Madame Antoinette. Mereka berdua kalau bertemu pasti berdebat. Hye
Rim menyinggung tentang ibu Soo Hyun, seketika Soo Hyun teringat masa lalunya
ketika di taman bermain. Gantian Soo Hyun mengatakan apa Anak Hye Rim tahu ibunya
telah menipu banyak orang. Soo Hyun malah menawarkan konsultasi gratis jika
masalahnya nanti datang lalu pergi.
Soo Hyun meminta mampir ke rumah untuk ganti pakaian. Ji Ho
memberitahu kalau ada telpon dari Choi Seung Chan. Lalu Soo Hyun memastikan
kalau Ji Ho tidak memberikan nomer hpnya pada Seung Chan. Di depan rumah
seseorang menyambutnya, itu Seung Chan ternyata Ji Ho malah memberikan alamat
rumahnya. Hiiiiiihihih.
Ternyata itu Seung Chan memang pemain Basebol terkenal. Soo
Hyun mengatakan tidak jadi dan akan membeli pakaian diluar lalu masuk mobil.
Seung Chan mengancam akan mengekspos, tapi Soo Hyun tidak peduli lalu pergi. Hye Rim mengadu pada kakek dan merasa tidak nyaman berbeda
dari cafenya dulu. Kakek mengatakan agar Hye Rim tetap bekerja disana.
Dan akhirnya
Hye Rim mempelajari ilmu psikologi bahkan sampai-sampai beli bukunya karena
kakek. Hye Rim tidak mengerti apa maksud kakek. Lalu di toko buku itu terlihat
di tv berita tentang Lee Ma Ri. Ternyata Soo Hyun juga sedang melihat langsung
pertandingan Lee Ma Ri. Lee Ma Ri ternyata diduga memiliki tekanan
psikologis beberapa saat lalu. Hye Rim melihat pertandingan tersebut di toko buku. Sebelum pertandingan
pandangan Ma Ri terlihat kabur, dan benar saja dia terjatuh saat pertandingan
tersebut.
Pelatih Ma Ri membawa Ma Ri ke tempat Soo Hyun. Hye Rim
melihatnya, Ma Ri diajak Soo Hyun masuk untuk mulai konsultasi. Sedangkan Hye
Rim melakukan pendekatan pada pelatih Ma Ri. Ma Ri mengatakan ia tidak gila,
Soo Hyun mengatakan tempat ini bukan hanya tempat unttuk orang gila. Bahkan Ma
Ri menagtakan yang tiidak pada Soo Hyun, lalu Soo Hyun berkata kalau Ma Ri
tidak ingin pengobatan silahkan keluar. Akhirnya Ma Ri luluh. Soo Hyun menyuruh
Ma Ri berjalan, lalu meletakan pulpen dilantai Ma Ri melewatinya. Soo Hyun
menyuruh Ma Ri berjalan arah sebaliknya dan meletakan kotak di lantai.
Soo Hyun berfikir itu Conversion Disorder, untuk gejala
sensorik karena penglihatannya. Ji Ho menanyakan bagaimana Atasia Abasia, Soo Hyun
mengatakan ia tidak melihatnya. Tetapi La Bella ada tanda-tandanya. Jadi Soo
Hyun menyimpulkan itu tekanan karena kompetisi. Lalu Soo Hyun menyuruh menyelidiki
apa ada Intrapsychic Conflict atau tidak, serta keluarga Ma Ri sambil melihat
Hye Rim mencatat. Lalu Soo Hyun Ji Ho pergi.
Hye Rim menemui Soo Hyun, Soo Hyun mengatakan ia menerima
Hye Rim tapi tidak ada kewajiban mengajari Hye Rim. Lagi- lagi mereka berdebat.
Hye Rim kesal pergi, tapi Soo Hyun mengatakan ini baru satu menit karena Hye
Rim tadi meminta tiga menit. Tentu itu tidak disia-siakan Hye Rim. Ternyata Ma Ri
tadi dapat melewati kotak juga berarti penglihatannya baik. Soo Hyun
menjelaskan dia menutup mata hatinya karena kejadian tertentu. Hye Rim masih penasaran, tapi waktu habis Soo Hyun lalu
pergi.
Soo Hyun menerima data peserta percobaan selanjutnya yang diberi Ji Ho,
tapi dia tidak puas. Soo Hyun mengatakan jika benar Hye Rim yang menjadi percobaan
selanjutnya ini akan menjadi lelucon. Dia memiliki wawasan luas dan dapat
membaca orang. Ji Ho mengatakan orang jenis itu sudah terambil semua. Soo
Hyun berkata, “Ada satu orang.”
Komentar :
Kerenn, ini drama dari segi cerita bagus yang aku temui
setelah tahun lalu Last. Jtbc oh Jtbc. Memang seorang ibu akan melakukan apaun
demi anaknya, untung Hye Rim sadar dan aku suka penuis ini dalam menceritakannya. Sung Joon bikin meleleh ini mah, suka banget.
Han Ye Seul setelah BoB romcom sepertinya akan cocok main romcom di sini dan
ternyata keren juga.
Aku suka kakek ini tapi masih penasaran kenapa ingin Hye Rim
masuk ke dalam kehidupan Soo Hyun. Masa lalu Soo Hyun juga bersama ibunya masih
penasaran, kenapa juga ia tidak ingin bertemu adiknya ya. Baru juga episode
pertama masih banyak teka-teki.
No comments:
Post a Comment