Episode 6 : Panggilan dari lubang api. –Sekiranya kamu buta,
kamu tidak berdosa. Tapi jika kamu berkata, “Kami melihat, maka tetaplah
dosamu.” (Yohanes 9:41)-
Di Telpon Tae Gu memastikan apa maksud dari Sang Tae kalau
mereka memiliki barangnya. Sang Tae menjelaskan itu karena Jin Hyuk. Ia
menambahkan kalau ia kehilangan buku, USB, dan segala-galanya. Ia mengatakan
kalau salah satunya milik Tae Gu.
Kwon Joo melaporkan kepada Jin Hyuk kalau ia mendengar suara
aneh dari ambulance. Ia yakin Baek Jin Goo dalam kendaraan itu membawa ponsel. Kwon
Joo merasa aneh karena mereka membahas tentang operasi. Ia teringat kalau Jin
Goo mengatakan kalau jangan sampai mereka membawanya karena ia akan mati. Kwon
Joo mengatakan kepada Jin Hyuk kalau kata-kata Jin Goo saat di atap benar. Kwon
Joo mengatakan kalau mereka harus melacak ambulance tersebut. Jin Hyuk mengajak
Dae Shik masuk ke mobil.
Kwon Joo dengan pendengarannya bisa menebak kalau ambulance
menuju ruang bawah tanah. Kwon Joo melaporkan kepada Jin Hyuk kalau Jin Goo
sudah sampai dan dibawa oleh mereka. Ia menambahakan kalau RS Jiwa Nakwon
dibangun oleh perkumpulan persaudaraan wanita dan yayasan kesejahteraan Nakwon.
Direkturnya bernama Do Young Mi.
Jin Hyuk dan Dae Shik sampai di rs, dan terlihat ada
ambulance disana. Ketika Jin Hyuk menanyakan dimana pasien Jin Goo kepada
petugas, petugas menjelaskan kalau Jin Goo masuk ke ruang perawatan. Jin Hyuk
menghampri seorang petugas wanita dan menayakan tentang Jin Goo. Wanita itu
menjelaskan kalau Jin Goo sering ke sini. Ia meminta Jin Hyuk menunggu sampai
perawatan selesai. Ketika pintu dibuka terlihat tangan pasien yang memiliki
gelang seperti Jin Goo.
Kwon Joo mempertanyakan apa Jin Hyuk melihat Jin Goo. Jin
Hyuk mengatakan kalau Jin Goo masuk ruang perawatan sehingga ia tidak bisa
melhat. Jin Goo dibawa ke sebuah ruangan, Kwon Joo yang masih terhubung dengan
ponsel mendengarnya. Kwon Joo mendengar suara besi, ia yakin Jin Goo ada di ruang
operasi. Petugas kesal karena Jin Goo tidak diberikan narkotik yang bagus. Kwon
Joo segera melaporkan kalau Jin Goo di ruang operasi, seharusnya ponsel tidak
diperbolehkan. Ia menambahakan kalau direktur RS Jiwa memiliki lisensi terapis
bukan dokter resmi. Jin Hyuk mengatakan ini RS Jiwa mana mungkin ada ruang
operasi.
Jin Hyuk dan Dae Shik masuk ruangan dan mempertanyakan
dimana Jin Goo. Ia melihat salah satu petugas menelpon direktur. Ketika ditanya,
ptugas wanita itu hanya tersenyum. Kwon Joo berfikir kalau ambulance belok arah
dan kembali ke yayasan karena ia teringat lagu yang diputar oleh direktur. Jin
Hyuk dan Dae Shik kembali ke yayasan.
Direktur masuk ke ruang operasi dan bersiap akan mengoperasi
Jin Goo. Jin Hyuk dan Dae Shik kembali ke yayasan dan melihat ada ambulance. Mereka
berkeliling yayasan, mereka menemukan sekelompok orang di sebuah ruangan. Di
sana para tunawisma berkumpul, ternyata mereka diberi obat. Mereka mengalami pusing
dan mulai berhalusinasi.
Ketika akan memulai operasi, Kwon Joo yang mendengar suara
gema menduga ruanganya ada di bawah tanah. Jin Goo mulai di operasi oleh
direktur. Jin Goo yang kesakitan berteriak, dan hp jatuh. Petugas memberitahu
direktur kalau selama ini Jin Goo menelpon 112. Mereka mendengar suara langkah,
mereka bersiap. Jin Hyuk dan Dae Shik masuk ruangan itu, para petugas siap
berkelahi. Sedangkan direktur berhasil kabur. Dae Shik dan Jin Hyuk berhasil
melumpuhkan para petugas. Di lemari pendingin mereka menemukan organ tubuh
manusia. Mereka geram karena ternyata benar penjualan organ manusia.
No comments:
Post a Comment