Ahjumma dan pria misterius membawa sofa ke ruangan pria
misterius. Ahjumma terlihat sangat senang. Pria misterius menyiapkan suntikan. Ahjumma
mengatakan ia haus, Ia meminta minuman. Ahjumma membuka kulkas itu, disana
hanya ada kotak bergambar bintang. Disana juga bertuliskan nama orang beserta
anggota tubuh. Ahjumma merasa aneh, ia segera menutup kulkas itu. ia melihat
foto-foto dan komputer di ruangan itu. Sampai ia melihat kotak bintang
bertulisakan namanya, “15 Juni 2018, Hwang Mal Soon, Lidah.” Ia kaget, pria
misterus mulai mendekati Mal Soon sambil membawa suntikan. Mal Soon akan pergi,
namun pintunya terkunci. Ia berusaha berteriak, namun pria misterius mengatakan
kalau berteriak sekeras apapun tidak ada yang mendengar. Pria misterius menyuntikan
suntikan itu.
Hong Soo mengatakan kalau yang ia sesalkan ia mengabaikan
ucapan Hyung Joon kepadanya. Flashback, Hyung Joon sebelum pergi menemui
Kang Woo untuk ke TKP menjelaskan kepada Hong Soo. Dua hari lalu saat akan
menagkap pelaku pembunuhan berantai Jungyoung-dong, dia berlari ke area
pengembangan. Ia mendengar suara pukulan, ia melihat Kang Woo memukul pelaku.
Kang Woo seperti tidak ingat perbuatan yang baru dilakukan. Bahkan Kang Woo
menanyainya siapa yang melukai kepala pelaku. Lalu begitu dia masuk mobil, dia
minum obat. Hong Soo memeriksa obat yang diminum ternyata itu
karbamazepin. Ia menunjukkan bukti resep Tegretol kepada Kwon Joo.
Kang Woo mencari Kwon Joo di ruangannya. Seo Yool mengatakan
kalau Kwon Joo pergi ke unit Jatanras. Kang Woo bergegas ke Unit Jatanras. Hong
Soo mengatakan saat itu ia tahu bahwa Kang Woo terkadang hilang kesadaran. Kwon
Joo mengatakan ia pernah menghadapi sejumlah psikopat. Tapi kerja Kang Woo
benar-benar tulus. Orang yang justru menerima suap dari Resor Sokpo tiga tahun
lalu adalah Hyung Joon. Kang Woo hanya berusaha melindungi Hyung Joon. Hong Soo
mengatakan kalau ia juga tahu tentang itu. Aku menutupinya demi kehormatan dia.
Namun tahukah data pribadi Kang Woo di Jepang sebelum ke Korea apa Kwon Joo
tahu itu tidak ada. Tidak ada data tentang orang tua kandungnya atau
kehidupannya di Jepang. Atau setidaknya seharusnya ada latar belakang
pendidikannya untuk melacaknya. Tapi itu tidak ada. Dari silsilah keluarga, dia
anggota keluarga ayah tirinya. Ibunya meninggal setahun lalu. Orang tuanya
tidak menyekolahkan anak umur 10 tahun mereka. Kwon Joo mendapat telpon dari Kang
Woo.
Kwon Joo menemui Kang Woo. Ia memberikan ponsel dan meminta menghubungi
dengan ponsel ini. Karena target kita tahu betul tentang situasi kita mungkin
dia menyadap ponsel kita. Kwon Joo mempertanyakan apa Kang Woo tadi pingsan. Jika
ada yang belum Kang Woo akui, ia meminta memberitahukan kepadanya. Kang Woo
mengatakan kalau itu bukan masalah besar. Ia mengatakan kalau ia jatuh karena
sepatunya tidak nyaman. Kwon Joo mengingatkan kalau kerja sama kita berakhir
jika kamu menyimpan rahasia. Kang Woo mengatakan ia tidak suka tebak-tebakan. Jika
ada yang ingin disampaikan katakan langsung. Jangan menatapnya seperti ini. Kwon
Joo mengatakan akan ia jelaskan setelah menata pikirannya.
Hong Soo mengatakan kepada Kang Woo kalau bukan ia yang
memanggilnya. Kwon Joo menemuinya setelah mengendus kebusukanmu. Kang Woo
meberikan flashdisk kepada Hong Soo. Ia mengatakan kalau ia tahu Hong Soo tidak
akan mempercayainya. Kamu ingat ucapanmu kepadaku saat ia diangkat menjadi komandan.
Kamu bilang lebih baik kehilangan 10 kriminal daripada memfitnah satu orang
tidak bersalah, itulah tugas detektif. Bajingan itu mahir menghasut orang lain
dan mengadu mereka. Dia juga memperminkanku seolah ini permainan. Membunuh Hyung
Joon dan memfitnahmu dengan alamat IP itu adalah bagian dari rencana
pamungkasnya. Jadi sudahilah perselisihan kita dan tangkap bajingan itu. ia
tidak peduli jika itu aku.
Kwon Joo ingat ketika dimobil bersama Kang Woo. Saat itu Kang
Woo menerima telpon dari seorang wanita yang mengatakan untuk mengambil obat.
ia memikirkan suara disekitar tempat wanita itu. ada yang membeli alat pijat. Ada
suara pembukaan toko swalayan dari kejauhan.
Pria misterius menyimpan kotak bergambar bintang ke dalam kulkas.
Ternyata ia bisa mendengar percakapan Hong Soo dan Kang Woo. Pria misterius
berkomentar kalau menarik sekali saat Kang Woo terdesak. Ia menuliskan di
obrolan kalau mulai hari ini rencana pemusnahan akan dilaksanakan. Kecurigaan,
ketamakan, dan kemarahan akan saling adu. Siapa pun yang menghalangi akan mati.
Terlihat di layar, tim Golden Time dihancurkan semua. Terlihat dilayar tulisan
pesan baru, “Kami menunggu paketnya dari Jepang.”
Kang Woo dirumahnya, ia melihat anak kecil perempuan
mengatakan dalam bahasa jepang, “Kosuke, kenapa kamu membuatku menderita? Tidak
tahukah kamu betapa sakitnya ini? Aku tahu kamu pelakunya. Cepat kembalikan.” Pipi
kang Woo berdarah, ia meodongkan pistol. Namun bayangan itu hilang, dan pipinya
juga tidak berdarah. Kang Woo tertunduk, ia terlihat frustasi.
-Episode 8, Aku Menerima Bunga Hari Ini-
“Hari ini pemakamanku. Semalam dia membunuhku. Memukuliku
hingga tewas. Andaikan aku mengerahkan keberanian dan kekuatan untuk
meninggalkannya. Aku mungkin tidak menerima bunga hari ini. <Paulette
Kelly>”
Terlihat seorang reporter melaporkan pada hari ini tanggal 16
di dermaga dekat Mandal, Poongsan. Tepatnya di perahu yang berlabuh mayat
dengan lidah terpotong ditemukan. Korban adalah Mal Soon, ketua himpunan wanita
sebuah apartemen di Poongsan. Pak Lee yang bekerja sebagai petugas keamanan
dipecat karenanya. Diduga ini pembunuhan dipicu dendam. Menurut keterangan
penjaga pantai, Pak Lee diduga membunuh Mal Soon di perahu. Lalu bunuh diri
dengan menenggak racun.
Hong Soo mendekati perahu dan berkomentar jadi lidahnya
dipotong saat hidup dengan pisau atau gunting. Petugas mengatakan kata tim
forensik mereka menduga pelaku memotong lidahnya hudup-hidup. Choon Byung
mengatakan kepada Hong Soo kalau ia dihubungi oleh Detektif Jang nampaknya Mal Sook
dan Pak Lee biasanya tidak akur. Mengenai
Kang Woo, dia langsung pulang ke rumah setelah kerja kemarin.
Pria misterius memanggil petugas dan berkomentar kalau
sedang ada kasus rupanya. Petugas memanggil pria misterius, “Jae Soo kenapa
kesini? Ini jadwal liburmu.” Petugas mengenalkan Hong Soo kepada Jae Soo.
Di mobil Choon Byung meminta Hong Soo memeriksa USB yang
diberikan oleh Kang Woo, mungkin saja ada sesuatu. Hong Soo mengatakan jangan omong
kosong. Bisa saja itu perangkap.
Joong Ki memberikan sepatu kepada Kang Woo. Kang Woo mengatakan
karena hadiah ia akan menerimanya, tapi jangan salahkan aku jika tidak
mengenakannya. Gwang Soo memerikan Kang Woo berkas kasus yang terjadi di kapal
tadi. Ia melihat ada tuas kendali untuk gim memancing. Ia berpikir mutilasi,
bunuh diri, obat juga gim memancing.
Kang Woo akan melaporkan kepada Kwon Joo. Namun Eun Soo mengatakan
kalau Kwon Joo tidak ada di kantor. Kang Woo meminta Seo Yool menyelidiki kasus
pembunuhan di Pelabuhan Mandal. Apakah tersangka Lee Hyuk Jin pernah bergabung
di situs gim memancing. Periksa juga partnernya dalam gim itu.
Seo Yool mengatakan kalau Lee Hyuk Jin baru-baru ini
bergabung di situs gim memancing kakap dan di tingkat pemula. Partnernya biasanya,
“Pemburu Sapi.” Ia mencari nomor KTP-nya dan partnernya. Katanya dia telah
meninggal setahun lalu. Alamat IP-nya adalah server untuk pemesanan tiket
bioskop. Kang Woo mengatakan kepada timnya kalau ia akan mendatangi pos keamanannya.
Timnya mengatakan akan ikut. Namun Kang Woo mengatakan setelah ia yakin akan
menghubungi timnya.
Kang Woo dan Dok Ki pergi, Kang Woo mengirim pesan kepada
Kwon Joo. Ia mengatakan dalam pesannya kalau kasus ini mirip dengan kasus Kang Du
Won dan Park Min Soo. Ia meminta Kwon Joo datang ke pos jaga tersangka di
apartemen.
No comments:
Post a Comment