So Geum di ruangannya memikirkan kejadian tadi. Ia menemui
dokter dan mempertanyakan seseorang bisa mengalami syok anafilaksis berdasarkan
jumlah media kontras bukan. dokter mengatakan mungkin saja, sebagian orang
mengalami kejang begitu media kontras disuntikkan.
Yi Je mengantar ayah Seok Woo. So Geum menghampiri Yi Je dan
mempertanyakan kamu tahu Seok Woo akan mengalami syok anafilaksis karena media
kontras bukan. Itu sebabnya kamu ingin ia melakukan lebih banyak MRI. Yi Je
mempertanyakan kenapa kamu berpikir begitu. So Geum mengatakan karena begitu
dia mengalami syok, seluruh hasil pindai MRI tidak akan menjadi bukti yang sah,
itu sebabnya kamu membutuhkan aku. Kamu tahu ia akan mengacaukan pemeriksaannya
dan penahanan Seok Woo akan ditunda. Itulah tujuanmu selama ini bukan.
Yi Je mengatakan kalau ia sudah katakan, dia akan mendapat
penundaan penahanan. Ia tidak menciptakan penyakit wilson di dirinya. Ia hanya
membantunya agar keluar. Yi Je akan pergi. So Geum mempertanyakan kenapa kamu
membantu bedebah itu. Kamu tahu benar orang seperti apa dia. Yi Je mengatakan
kamu pikir bisa memenangi pertengkaran dengan tangan bersih, tidak akan bisa.
So Geum mempertanyakan siapa yang berusaha kamu incar dengan memanfaatkan Seok
Woo.
Yi Je mengatakan apa tindakkanmu jika adikmu sudah meninggal.
Kamu akan tetap mengatakan hal yang sama. Kamu tahu rasanya kehilangan orang
yang sangat kamu sayangi, Hae Eun itu nama bayi yang belum lahir yang dipilih
pasangan difabel itu. Mereka tidak memberi ibuku kesempatan untuk menjalani
operasi. Mereka juga berusaha membunuh adikmu. Menurutmu apa yang mereka
lakukan di hari itu. Kamu bertanya sejauh apa ia akan pergi. Ia akan pergi
kemana pun bahkan ke neraka jahanam sekalipun. Begitu mendapat informasi soal
adikmu, ia akan memberitahumu.
Yi Je akan pergi, So Geum mempertanyakan bagaimana dengan
korban. Mereka gemetar ketakutan karena mendengar penundaannya. Mereka tidak
bisa tidur tanpa obat dan memiliki bekas luka yang tidak akan pernah hilang. Yi
Je mengatakan jika sangat menginginkan sesuatu, terkadang kamu harus merelakan
hal yang sangat berharga bagimu. Ia bahkan merelakan segalanya untuk menangkap
para bedebah itu, apa yang sudah kamu relakan demi adikmu. Tapi kamu ingin
tetap menemukan dia. Yi Je pergi meninggalkan So Geum.
Jung Hee menghubungi Yi Je, namun sepertinya Yi Je
mengabaikannya. So Geum kembali ke ruangannya. Ia melihat foto bersama adiknya
sambil memikirkan kata-kata Yi Je tadi. Yi Je mengunjungi makam pasangan
difabel.
Flashback, saat itu ibunya mengunjunginya di penjara. Mereka menggunakan
bahasa isyarat dalam berbicara. Yi Je mempertanyakan kenapa ibunya di sini. Yi
Je mempertanyakan kepada Yi Hyun apa kamu gila, kenapa mengajaknya kemari
padahal kondisinya tidak sehat. Ibu Yi Je menggunakan bahasa isyarat mengatakan
kalau ia meminta dia mengajaknya kemari karena merindukanmu. Ia sangat
merindukan putranya. Ia kemari karena berpikir kamu tidak akan bisa menemui
ibu. Ia takut tidak akan bisa berpamitan denganmu. Yi Je menjawab dengan bahasa
isyarat apa maksud ibunya. Ia akan segera bebas. Ia tidak bersalah, Min Seok
ingin menjadwalkan operasi untuk ibu. Ibu Yi Je meminta agar Yi Je jangan
sampai sakit. Jangan membalas dendam hanya karena mereka melukaimu. Serta jangan
berusaha melawan mereka. ia sangat tidak suka saat kamu terluka. Yi Je
mengatakan kenapa ibu membuatnya kesal, jangan berkata begitu. Yi Je
mempertanyakan kepada Yi Hyun kenapa ibu bersikap begini. Yi Hyun hanya bisa
menangis. Ibu Yi Je mengatakan semoga Yi Je menjalani kehidupan yang sehat dan
baik. Selain itu terima kasih karena tidak malu memiliki ibu seperti ibu. Yi Je
mengatakan kalau ia akan segera bebas, ibu hanya perlu menunggu sebentar.
Yi Je di depan makam ibunya. Ia mengatakan andai ia tahu itu
perpisahan terakhir kita, ia pasti mendoakan agar ibu pergi dengan tenang. Ia
minta maaf karena sepertinya tidak bisa menepati janji itu. Tidak, ia tidak
akan menepatinya.
So Geum menatap hasil pemeriksaan Seok Woo. Ui Sik
menelepon, namun ia mengabaikannya. Ui Sik mengirim pesan dan mempertanyakan
benarkah kita harus membebaskan Seok Woo. So Geum akan keluar, namun tiba-tiba
Nona Oh masuk. Nona Oh meminta agar mengatakan itu tidak benar. So Geum
mempertanyakan ada apa, ia mengajak Nona Oh duduk. Namun Nona Oh mengatakan
Seok Woo kamu tidak memeriksa dia bukan. Ia mendengar penahanannya ditunda,
kenapa kamu tega melakukan ini. ia masih di rawat di sini, bagaimana bisa kamu
memeriksa bedebah itu di sini. Bagaimana bedebah itu bisa keluar dengan
penundaan eksekusi penahanan. So Geum mengatakan kalau keputusannya belum
pasti.
Nona Oh mengatakan bohong, bahkan kamu sendiri yang memeriksa dia. Ia
mendengar kamu membebaskan dia. So Geum mengatakan kalau bukan itu yang
terjadi, jangan emosi dan dengarkan aku. Nona Oh mengeluarkan cutter dan
mengatakan tidak, katakan saja keberadaan bedebah itu. Ia akan membunuhnya
sebelum dibebaskan. Selagi dia tidur setelah menjalani tes, ia akan
membunuhnya. So Geum mengatakan kamu tidak perlu membahayakan dirimu sendiri
karena bedebah itu. Ia pasti akan mengurus dia. So Geum meminta agar
menyerahkan cutternya. Nona Oh mengatakan jika dia dibebaskan, ia tidak bisa
melanjutkan hidupnya. Ia mengatakan kalau kulitnya masih terasa terbakar. Ia
bisa merasakan panasnya. Bagaimana jika bedebah itu membakar kulitku lagi saat
dia bebas. So Geum memeluk Nona Oh., akhirnya cutter itu akhirnya terlepas dari
tangan Nona Oh.
So Geum merawat luka di tangan Nona Oh akibat cutter tadi.
ia menelepon Ui Sik dan mengatakan kalau ia akan memeriksa Seok Woo lagi. Dari
luar dr.Choi mengawasinya dari luar, ia lalu menlepon dan melaporkan kepada Min
Sik kalau ini berjalan sesuai rencana Min Sik.
Di lapas mereka mendapat hadiah banyak. Hye Soo mengatakan
kalau kita harus membagikannya kepada tahanan. Se Ji mengatakan kalau mereka
juga menerima bingkisan. Hyung San membagikan hadiah kepada bawahannya termasuk
Jae Hwan. Mereka mendapat hadiah lebih banyak lagi. Jae Min mengatakan haruskah
kita menyumbangkan untuk kaum kurang mampu. Min Sik mempertanyakan apa ini. Ia
mempertanyakan di mana Yi Je. Hye Soo mengatakan kalau hari ini pengadilan akan
memutuskan vonis terkait penahanan Seok Woo. Dia akan kemari setelah mengurus
semuanya. Min Sik mengatakan lihat semua hadiah ini, mereka terlalu sombong.
Yi Je menghampiri ayah Seok Woo dan mempertanyakan apa
maksud pemeriksaan ulang. Ayah Seok Woo mengatakan Jaksa penuntut menyerahkan
catatan dari psikiaternya yang dia dapatkan tempo hari kepada pengadilan. Yi Je
meminta agar ayah Seok Woo kembali ke kantor.
Yi Je berpapasan dengan Ui Sik. Ui Sik mengatakan
pemeriksaan ini diserahkan kepada kami. Kamu sudah boleh pergi, Yi Je. Yi Je
mempertanyakan diserahkan apa maksudmu. Ui Sik mengatakan kamu lebih lamban
dari dugaanku. Saat diagnosis tahanan yang mengajukan penahanan eksekusi
dianggap mencurigakan, jaksa boleh mengajukan pemeriksaan ulang. Yi Je
mengatakan kalau Seok Woo mengalami syok anafilaksis karena media kontras. Jadi
tidak bisa menjalani pindai MRI. Ui Sik mengatakan kali ini kami akan melakukan
pindai MRI yang tidak butuh media kontras.
Seok Woo keluar didampingi So Geum. Ui Sik mengatakan
seperti kasus Jung Hee, kamu menciptakan penyakit genetik yang tidak dia
miliki. Lalu berusaha menghindari ini dengan rencana cerdasmu. Ia akan mencari
tahu semua rencana yang kamu buat untuk mengeluarkan orang dengan penundaan
eksekusi dan menahanmu. Ui Sik pergi meninggalkan mereka.
Seok Woo mengatakan sudah ia duga, dahulu wanita gila ini
menghalangiku pergi. Sudah ia duga dia akan melakukan ini lagi. Seok Woo
menyerang So Geum dengan menusuk pulpen ke leher So Geum.
Yi Je menahan
pendarahan di leher So Geum. Yi Je meminta So Geum terus bernapas. Ia
mengatakan kalau ia menahan pembuluh darahmu. Yi Je mengatakan kalau ini luka
tusuk di saluran pernapasannya. Ia menahan pembuluh darahnya, cepatlah hubungi
IGD. Seok Woo tiba-tiba muntah darah.
Mereka membawa So Geum ke IGD. Atasan Yi Je dulu mengatakan
kalau sekarang So Geum tanggung jawab kami. Ia meminta Yi Je mundur. Yi Je
mengatakan kalau ia harus masuk. Namun atasan Yi Je melarang. Kamu tidak
menyangka ini akan terjadi saat mencoba membebaskan psikopat. Sudah ia katakan
kamu tidak sebanding dengan Min Sik.
Nona Oh melihat So Geum dibawa masuk ke IGD. Ia
mempertanyakan kepada Yi Je kalau ini terjadi bukan karena aku bukan. Yi Je
mempertanyakan siapa kamu. Nona Oh mengatakan karena ia menemui So Geum setelah
mendengar soal dia bukan. Yi Je sadar kalau wanita ini Oh Min Jung. Ia
mempertanyakan apa maksudmu. Nona Oh mengatakan tadi malam seorang dokter
datang dan memberitahunya bahwa So Geum bekerja sama dengan direktur medis
untuk membebaskan Seok Woo. Yi Je mempertanyakan siapa dokter itu. Nona Oh
mengatakan kalau ia juga tidak tahu. Tiba-tiba Nona Oh melihat dokter itu. Yi
Je mengejar, namun dr.Choi berhasil masuk ke dalam lift.
Yi Je mengendari mobil dengan penuh darah. Di rs mereka
mulai melakukan operasi kepada So Geum. Pak Choi menghampiri Jae Joon dan
memberitahu kalau penundaan eksekusi Seok Woo sepertinya ditolak. Ia juga
memberikan daftar dokter yang memberi diagnosis medis untuknya. Ia lega Seok
Woo adalah putra dari ketua Kim dari JH Steel. Jika diberi penundaan eksekusi
dan memihak Yi Ra situasinya akan buruk. Ia gelisah memikirkan Yi Je berpihak
kepada Yi Ra. Jae Joon mengatakan bagaimana jika semua itu direncanakan Yi Je.
Semua dokter kepala yang dilibatkan Yi Je untuk mendapatkan diagnosis memiliki
satu kesamaan. Mereka dokter yang menandatangani diagnosis palsu yang dipakai
Min Sik untuk menyerang anggota kongres Jung Min Je. Dia sudah tahu bahwa Min
Sik akan memanfaatkan Ui Sik dan menghubungi Yi Ra dahulu untuk memasang
jebakan ini. Artinya ini rencana untuk mengekspos bahwa Min Sik adalah orang
yang sejak lama merusak diagnosis medis. Pak Choi mengatakan dia tidak mungkin
berpikir sejauh itu. Jae Joon mengatakan kalau Yi Je bisa lebih berbahaya
melampaui dugaan kita.
Yi Je menghampiri Min Sik di lapas. Min Sik mempertanyakan
apa yang terjadi, darah apa itu. Yi Je mengatakan kamu tahu alasan ia menang
melawanmu. Kamu membuat tangan orang lain berdarah agar bisa menang. Namun ia
membuat tangannya berdarah agar bisa menang. Ia menusuk perut seseorang dengan
pisau agar menang dan mengingat kesakitan mereka. Saat darah orang yang harus
ia lindungi menciprat di wajahku, ia tidak bisa melupakan rasa panasnya. Itulah
sebabnya ia tidak boleh kalah. Min Sik mempertanyakan apa maksudmu kamu kemari
dengan berlumuran darah dari orang yang harus kamu lindungi dan bersikeras
untuk menang melawanku. Yi Je mengatakan ia akan menunjukkan bagaimana ia
meraih kemenangan.
Komentar:
Aa Yi Je... lukamu dalem bangettttttt......
No comments:
Post a Comment