Kaneki di dalam mobil. Flashback, saat Kaneki membunuh Yukiko. Kaneki
membuka topengnya. Terdengar suara Kaneki, “Kang Woo, kamu sendiri yang akan
memburuku, benar.
-Episode 16, The City of Accomplices-
“Pada jiwa setiap orang terdapat sumur yang dalam. Sumur
yang bisa berisi air bersih atau kotor tergantung dari cara mereka mengurusnya.
Dan kitalah yang bisa menemukan kebenarannya.”
Kang Woo dan lainnya sampai. Joong Ki melaporkan kalau kami
sampai di Pusat Olahraga Poongsan, kami akan masuk. Kwon Joo mengatakan
tampaknya ada gudang dua lantai di basemen dan salter evakuasi yang
mencurigakan.
Kang Woo dan lainnya berkeliling, dalam perjalanan Kang Woo
menemukan ranunculus. Kang Woo melihat seorang wanita membawa bunga itu, ia
mempertanyakan apa itu ranunculus. Wanita itu mengiyakan. Kang Woo
mempertanyakan siapa yang meletakkan semua bunga itu. Terlihat Kaneki dari
kejauhan mengawasi mereka.
Joong Ki mengatakan kalau kami dari kepolisian. Wanita itu
menjelaskan kalau ia mendengar dari pihak sponsor Jepang. Choon Byung menemukan
bubuk kapur, ia mempertanyakan kenapa ada bubuk kapur di sini. Wanita itu
menjelaskan beberapa hari lagi ada festival olahraga.
Kang Woo meminta Kwon Joo mencari info mengenai Pusat
Kesejahteraan Ohsung. Kwon Joo segera meminta Eun Soo dan Seo Yool mencari tahu
itu. Kang Woo dan lainnya masuk ke dalam gedung. Kaneki di dalam mobil
menyalakan pematik api.
Eun Soo menjelaskan Pusat Kesejahteraan Ohsung dibuka pada
tahun 2016 dan digunakan sebagai yayasan tunarungu, itu yayasan kecil. Ada satu
pekerja sosial dan satu guru bahasa isyarat. Mereka menyewa lantai dua dan
basemen. Seo Yool mengatakan ia membandingkan denah dan tata ruangnya, ada
perbedaan pada jumlah lantai basemen. Menurut denah ada dua lantai, namun hanya
satu lantai di tata ruang. Eun Soo meminta melihat ini.
Kwon Joo melaporkan kalau Pusat Kesejahteraan Ohsung menyewa
gedung dan memiliki yayasan untuk tunarungu. Denah dan tata ruangnya sudah kami
cek. Mereka menyewa seluruh basemen. Namun dari ukurannya, semestinya ada dua
lantai di basemen. Namun di tata ruang lantainya hanya satu. Lalu tagihan
airnya tinggi dibandingkan skala yayasannya. Kang Woo mempertanyakan mereka
menyewa seluruh basemen. Kwon Joo mengatakan selain itu, pintu masuk ke
gudangnya tidak terdapat di tata ruang.
Kang Woo berpikir kalau dia merancang ruang yang bebas dari
gangguan. Mereka semua segera bergegas menyisir ruangan itu. Kang Woo
melaporkan kepada Kwon Joo kalau mustahil menemukan jalan masuk gudangnya. Kwon
Joo mengatakan kalau ia akan mencoba mencarinya. Bisa putar ponselmu perlahan
agar bisa ia dengarkan. Kang Woo memperdengarkan melalui ponselnya, Kwon Joo
menuntun Kang Woo. Kwon Joo mendengar suara angin, namun ia mengatakan itu
bukan angin. Kwon Joo mengatakan kalau di situ suara yang paling keras. Mungkin
suara uap atau suara dari ketel. Kwon Joo berpikir apa mungkin gas. Kwon Joo
mempertanyakan apa ada tabung elpiji di situ. Kang Woo mengatakan tidak ada.
Kwon Joo mengatakan sepertinya ada kebocoran gas. Choon Byung mengatakan ia
tadi melihat katup gasnya. Choon Byung segera memeriksa dan menutup katup
gasnya. Kwon Joo berpikir kenapa suaranya masih terdengar.
Kwon Joo mengatakan ia ragu itu kebocoran udara atau gas.
Kang Woo mengatakan coba cari lokasi persisnya, pasti masih di gedung ini. Kwon
Joo mendengarkan lagi. Kwon Joo akhirnya menemukan suara yang paling keras.
Mereka masuk ke ruangan itu. Gwang Soo mengatakan kalau ini baunya mirip dari
sumur ryokan saat itu. Mereka menemukan beberapa topeng yang terpajang. Mereka
menurunkan lukisan dan menemukan ayah Yukiko. Mereka segera meminta agar
mengirim ambulance karena kondisinya parah.
Kwon Joo masih meresahkan suara itu. Jangan-jangan tadi
bukan suara kebocoran udara, lebih seperti bunyi gas bertekanan. Itu semacam
gas cair. Lalu suara nyaring itu, itu pasti suara tangki yang retak. Kwon Joo
meminta semua keluar, ada tangki gas cair yang bocor. Kang Woo mengatakan itu
gas beracun, cepat naik dan evakuasi semua. Mereka segera berlari, benar saja terjadi
ledakan gas. Sebelum masuk ambulance, ayah Yukiko mengatakan kepada Kang Woo
kalau Kaneki memiliki koleksi.
Semua berhamburan keluar. Kang Woo melihat anak kecil masih
ada di lantai atas. Kang Woo segera masuk untuk menyelamatkan anak perempuan
itu. Kaneki mengamati dari kejauhan.
Kang Woo melihat mobil yang ditumpangi
Kaneki yang pergi. Joong Ki melaporkan kalau kami menemukan mobil Kaneki di
TKP. Pintunya terkunci dan ada laptop di dalam. Dia kabur dengan sedan hitam.
Kwon Joo meminta agar memeriksa CCTV di sekitar lokasi.
Kang Woo berpikir dia sengaja meninggalkan mobilnya, apa
rencanamu. Ia lalu meminta Joong Ki mengurus situasi di sini. Di kantor mereka
tidak berhasil menemukan mobil itu. Eun Soo menambahkan kalau Kaneki pasti tahu
titik buta kamera. Hanya ada sedikit CCTV di sini.
Eun Soo mengatakan kalau ia menemukan data siswa Woo Joong
Woo saat SMP. Dia alumnus sekolah Jepang. Pada masa itu masyarakat Osaka sangat
agresif terhadap orang asing. Jadi Woo Jong Woo dipelonco dengan dianggap mati.
Itu semacam perisakan. Mereka menarget dan merisak siswa. Lalu berpura-pura
seakan siswa itu sudah mati dengan menyalakan dupa serta memajang foto dan
bunga krisan di meja siswa. Agaknya diskriminasi ini pemicunya.
Kang Woo berpikir kalau dia ada kecenderungan psikopat sejak
kecil. Karena ini dia selalu menonjol dan dirisak habis-habisan. Dia tidak
punya teman. Flashback, Kang Woo melihat kakaknya dirisak oleh teman-temannya. Kang
Woo berpikir saat ingatannya pulih, tapi tidak ingat pekan saat ia mendapatkan
tato itu. Mungkin dia mengendalikan alam bawah sadarku untuk menjadikanku
komplotannya. Dia memakai pematik api untuk menghipnosisku. Kenapa dia
menginginkan telinga Kwon Joo. Lalu koleksi, apa maksudnya. Jangan-jangan.
Ditelepon Kwon Joo mempertanyakan dokter yakin penyakitnya
bisa disembuhkan di US. Baguslah kami siap melakukan apa saja untuk
kesembuhannya. Ia berterima kasih dan menunggu. Kwon Joo mendengar suara
pematik api lagi, ia mengikuti suara itu. Namun ia berpapasan dengan Joong Ki.
Joong Ki membawakan minuman untuk Kwon Joo. Ia meminta agar
Kwon Joo beristirahat. Kwon Joo mempertanyakan bagaimana Kang Woo. Joong Ki
mengatakan jauh lebih baik. Semoga dia bisa pulih sepenuhnya. Sangat sulit
menjalani hidup sebagai detektif. Kwon Joo membenarkan. Kadang kala kita
kesepian menjadi detektif seolah hanya sendirian. Saat ayahku meninggal, ia
yakin dendam yang memotivasiku. Namun sekarang tidak, berkat dia dan tim kita.
Joong Ki mengatakan mengenai barang Kang Woo yang ditemukan di gedung tempat mayat
Jeon Chang Soo, yang kami temukan hanyalah foto tim kita dan foto kelulusannya
dari akademi kepolisian. Wajah kita dihilangkan dari foto-fotonya, tapi dia
menggambarinya lagi (episode 6). Tampaknya dia sempat tinggal di sana beberapa hari. Namun
tidak ada bekas makan atau tidur. Rasanya aneh, mungkin reaksiku berlebihan.
Kwon Jo mendapat kabar kalau asisten Kaneki dibunuh,
mayatnya ditemukan di area istirahat Poongsan. Diduga Kaneki mencuri mobilnya.
Dalam perjalanan Joong Ki melaporkan kepada Kang Woo kalau
mobil tersangka keluar dari jalan bebas hambatan Pansu-dong. Eun Soo meminta
agar memberi kabar jika menemukan mobil hitam. Petugas mengatakan mobil hitam
dengan nomor polisi 53M 6670 di rute 66 lima menit yang lalu menuju pelabuhan
Poongsan. Seo Yool mengatakan dipastikan itu milik asisten Kaneki.
Eun Soo melaporkan kalau mobil sedan hitam itu menuju
pelabuhan Poongsan. Kang Woo berpikir kalau ia jadi Kaneki ia tidak akan ke
pelabuhan. Ia sadar ini daerah tempat tinggalnya bersama ibunya setelah kembali
ke Korea. Kang Woo menelepon Seo Yool dan mempertanyakan apa terlihat di
Haesu-dong 77. Seo Yool mengatakan ia sudah periksa, namun tetap sama. alamat
sudah diperbaharui, namun alamat lamanya Haesu-dong 77.
Seo Yool mengatakan kepada Eun Soo kalau Kang Woo bertanya
tentang Haesu-dong 77. Di sana pernah ada teater dibangun. Di sana pernah ada
permukiman. Namun tahun 2014, konstruksi Yoochang membeli daerah itu dan
membangun teater. Namun direkturnya didakwa karena menerima suap dan
konstruksinya berhenti. Ia juga memeriksa riwayat pencarian Kaneki, dia pernah
menghapusnya dua kali. Setelah riwayatnya dipulihkan, ternyata dia pernah
mencari soal jalan alternatif. Soal kapal penyelundup itu hanya jebakan.
Eun Soo melaporkan kalau ia merasa Kang Woo tidak menuju
pelabuhan. Dia memutar balik di tengah jalan. Ia juga curiga Kaneki melakukan
itu. Kwon Joo mempertanyakan ada apa di Haesu-dong 77. Eun Soo mengatakan
teater yang baru setengah jadi. Kwon Joo meminta agar memeriksa keterkaitan
teater itu dengan Kang Woo.
Seo Yool mengatakan kalau Kang Woo tinggal di sana saat
masih kecil. Eun Soo melaporkan kalau Kang Woo tinggal di sana saat masih
kecil. Di mobil Joong Ki mengatakan ia merasa Kaneki pergi ke tempat
persembunyian terakhirnya. Kang Woo juga sepertinya pergi ke sana.
No comments:
Post a Comment