Di lapas, Je Soo bicara dengan seorang pria. Pria itu
sepertinya seorang pengacara karena menggunakan lencana pengacara. Pria itu
mengatakan kalau dia tidak bisa dihubungi sejak pagi tadi. Jadi ia menelepon
Sanatorium Hanmaum. Kabarnya dia bunuh diri semalam. Setelah Jangkrik, kini
Belalang Sembah mati. Ini aneh sekali. Saat ia hubungi kemarin, dia tidak
terkesan akan bunuh diri. Jangan-jangan, orang itu memburu kita mustahil bukan.
Je Soo menarik dasi pria itu. Ia mengatakan jika kamu takut dan cemas mati saja
sekalian. Pria itu minta maaf, ia salah bicara. Je Soo melepaskan pria itu. Ia
mempertanyakan barang itu.
Pria itu mengatakan dia pulang ke Korea kemarin.
Menyelamatkan turis Korea di Jepang memengaruhi sentimen publik. Ia menunjukkan
artikel tentang Knag Woo yang menyelamatkan turis. Pria itu mengatakan
jangan-jangan Kang Woo.
Hong Soo mempertanyakan dia gantung diri di langit-langit.
Petugas forensik mengatakan diduga itulah penyebab kematiannya. Tulang lehernya
patah. Ini seperti TKP bunuh diri pada umumnya. Ia merasa talinya putus setelah
dia tergantung. Namun dia pasti sangat kesakitan sebelum kematiannya. Ada
banyak bekas air mata. Kami harus mengautopsi untuk detainya, tapi tidak jauh
berbeda dari penjelasannya tadi. Ia akan mengabarkan jika hasilnya keluar.
Kang Woo mengatakan Dok Ki tidak bunuh diri, ada yang
mematahkan tulang lehernya dengan kawat di luar pakaiannya. Karena itu dia mati
lemas. Lalu si gila itu, sengaja menusuk kelenjar air matanya agar air matanya
menetes. Ia kenal betul Dok Ki. Dia kabur dari polisi untuk menyelamatkan diri.
Dia tidak akan pernah bunuh diri. Kwon Joo mengatakan maksudmu pembunuhnya sama
dengan pembunuh Yukiko. Kang Woo membenarkan, hanya membicarakannya saja
percuma. Kita harus mencari bukti, menemukan saksi mata adalah tujuan utama
kita. Kwon Joo mengikuti Kang Woo untuk mencari bukti di sekitar TKP.
Anak buah Hong Soo mempertanyakan apa tim kita akan
berpartisipasi di unit investigasi khusus. Sejak kapan kita membereskan
pekerjaan orang lain. Hong Soo mempertanyakan kenapa kamu tiba-tiba bicara
begitu. Kamu jangan bertele-tele, bicara yang jelas. Anak buah Hong Soo yang
lain mengatakan jujur saja, memang benar. Saat Kang Woo terlibat di kasus Je
Soo, banyak yang mati di tusuk atau luka parah. Hong Soo mengatakan detektif
macam apa yang mencari aman sebelum memulai. Jika sayang nyawa, lebih baik
kalian menilang orang saja. Setelah Hong Soo pergi Choon Byung mengatakan jika
bisa, jangan bicara soal ditusuk di depanku.
Kwon Joo mengatakan kameranya kemarin mati, petugas
mengiyakan. Lalu Kwon Joo mempertanyakan apa ada pasien yang melihat orang di
tangga atau koridor antara pukul 20.00 hingga 21.00 kemarin. Petugas mengatakan
itu waktu sembahyang, jadi kebanyakan pasien pasti berada di kapel. Kang Woo
berkeliling namun tidak menemukan hal yang aneh.
Kwon Joo mendengar sauara nenek yang ketakutan dan
mengatakan dia pasti kemari untuk membawaku. Kwon Joo segera melaporkan kepada
Kang Woo kalau ia menemukan saksi. Kwon Joo sampai di kamar nenek itu, ia
melihat nenek di bawah ranjang. Ia membantu nenek ke atas ranjang. Kang Woo
datang ke kamar nenek itu. Kwon Joo mempertanyakan kepada nenek, namun nenek
itu mengatakan ia tidak tahu apa pun. Kang Woo mengatakan ia merasa kalau nenek
itu demensia. Kwon Joo mengatakan pasien demensia terkadang kembali sadar. Tapi
dia menggumamkan kata-kata sejak tadi.
Kwon Joo mengatakan kalau ia sedang mencari malaikat maut
itu. nenek itu mengatakan jangan berani-beraninya melakukan itu. Malaikat maut
membawa orang itu. Dia berdiri di situ. Saat perawat itu pergi, dia membuntuti
perawat. Kang Woo mempertanyakan kenapa Anda berpikir dia Malaikat Maut. Nenek
mengatakan ia juga tidak tahu. Wajahnya putih, hanya matanya yang terlihat.
Matanya mirip Cheon, si pejudi yang membunuh anaknya sendiri. Dia berubah
menjadi malaikat maut.
Di luar Kwon Joo mengatakan kalau nenek itu tidak mengarang.
Namun aneh dia hanya bisa melihat matanya. Kang Woo mengatakan pelakunya
memakai topeng. Kwon Joo mengatakan pembunuhannya direncanakan, dia
mempersiapkan segalanya. Kang Woo mengatakan karena itu dia mencolok mata Dok
Ki dan membuatnya seolah menangis darah. Yang dia mau adalah eksekusi. Hukuman
atas kesalahan. Tidak hanya menyingkirkan bukti, dia juga sengaja menyiksa Dok
Ki. Kwon Joo mengatakan kalau begitu Je Soo target selanjutnya. Setelah dia
tahu Dok Ki dibunuh, dia akan bicara.
Kwon Joo mengatakan kepada Eun Soo kalau kemungkinan besar
Dok Ki dibunuh tidak bunuh diri. Mintakan izin mengunjungi Je Soo. Eun Soo
mengatakan baiklah. Ketika akan pergi Kwon Joo tidak sengaja bersenggolan
dengan seorang pria. Kwon Joo minta maaf. Pria di sampingnya mengatakan
direktur tidak apa-apa, ia mengatakan kepada Kwon Joo hati-hati kalau jalan.
Direktur mengatakan tidak apa jangan cemas.
Setelah mereka masuk ke sanatorium Kang Woo berkomentar dia
asistennya atau pengikut fanatik. Kwon Joo mengatakan kalau ia pernah
melihatnya di televisi. Dia mengelola panti untuk anak yang menderita penyakit
yang sulit disembuhkan. Tampaknya dia pria baik. Kwon Joo mengatakan mari
pergi, waktu kita tidak banyak.
Di dalam mobil Kwon Joo mengatakan kita harus membujuk Je Soo.
Kang Woo mempertanyakan bagaimana telingamu, apa sudah membaik. Kwon Joo
mengatakan tentu saja. Kang Woo mengatakan mustahil baik-baik saja setelah
ledakan besar itu, apa kamu menahannya. Kwon Joo mengatakan mana mungkin ia
kembali bertugas jika telinganya belum membaik. Fokus saja membuat Je Soo buka
mulut. Kang Woo teringat ketika di Jepang ia melihat Kwon Joo memegang
telinganya seperti kesakitan.
Seo Yool mempertanyakan Kwon Joo akan menemui Je Soo, Eun
Soo mengangguk. Seo Yool mengatakan ia ragu bedebah itu mau bicara. Ia berharap
Kwon Joo tidak emosi setelah dari sana. Membayangkan itu membuatnya emosi. Ia
mempertanyakan mau minum-minum sepulang kerja. Eun Soo mengatakan belakangan
ini kamu sering mengajakku minum-minum, benarkah karena jarimu atau karena kamu
baru putus dengan pacarmu. Seo Yool mengatakan kami sudah putus sejak lama. Ia
hanya berpikir kamu paham yang ia rasakan. Maksudnya dalam arti persahabatan
antara rekan kerja. Ia berharap kamu tidak salah paham. Eun Soo menatap
jari-jari Seo Yool.
Kwon Joo dan Kang Woo menemui Je Soo di Lapas. Kang Woo
menunjukkan foto Dok Ki dan mengatakan kalau Dok Ki meninggal, siapa dalangnya.
Je Soo mengatakan saat mati pun dia terlihat menyedihkan seperti saat hidup.
Kang Woo mengatakan kamu pasti sudah tahu. Wire Shun adalah orang yang
membunuhnya bukan. Orang dari Secret Net bukan. Ia mendengar dia sedang di
Korea. Je Soo mengatakan omong-omong beginikah cara kalian meminta tolong. Ia
menunjukkan tangan yang diborgol dan mengatakan ini rasanya tidak nyaman.
Kwon Joo meminta agar bicara saja. Orang yang menerima
potongan tubuh darimu dengan dalih mengubah dunia menjualnya ke orang-orang
gila di Dark Web. Dia hanya orang gila yang memanfaatkanmu dengan berpura-pura
akan mengubah negeri ini. Je Soo mengatakan kamu seharusnya tidak mencemaskan
orang lain. Kamu sangat cerdas, tapi lalai. Kwon Joo mempertanyakan apa
maksudmu. Je Soo mengatakan kamu tidak tahu, tanyakan ke dia.
Je Soo mengatakan kepada Kang Woo bukankah sulit untuk
menekan hasratmu, luapkan saja. Jika mengaku mengalami kegilaan sesaat, kamu
akan dibebaskan bukan. Kang Woo mengatakan kamu bilang apa. Ia mencengkeram
kerah Je Soo dan mengatakan jangan bertele-tele dan langsung ke intinya.
Petugas mencoba melerai mereka, Je Soo melihat tato di tangan Kang Woo. Je Soo
mengatakan ternyata benar, kamu kehilangan kesempatanmu. Jika kamu ingin tahu
sesuatu, cari tahu saja sendiri. Je Soo melepaskan tangan Kang Woo yang
mencengkeramnya. Ia mengatakan akhiri saja kunjungan ini. Kwon Joo mengatakan
ini belum selesai. Je Soo mengatakan dia bukan pergi ke Jepang demi
penyelidikan. Dia ke sana untuk menjadi pembunuh. Ia tahu betul apa yang
disukai Kousuke. Sejak kecil dia menyukai keindahan. Seperti gadis itu, Miho.
Dalam perjalanan kembali ke sel Je Soo mengatakan, “Kousuke,
kamu berani-beraninya.”
Kang Woo mengatakan jangan anggap serius ucapannya, itu
omong kosong. Kwon Joo mengatakan kalau suaranya hari ini tidak biasa, serasa.
Kwon Joo tidak melanjutkan ucapannya dan mengatakan lupakan, jangan terusik olehnya.
Eun Soo mengabarkan kepada Kwon Joo kalau ada Kode Zero.
Pelapor bernama Jung Soo Ja. Seorang anak SMP bergantung di pipa gas di antara
lantai empat dan lima di vila Hwangyong. Kwon Joo mempertanyakan pipa gas, 911
bagaimana. Eun Soo mengatakan truk tangga mmaupun ambulance tidak bisa masuk
karena ada yang parkir ilegal. Penelepon bilang korban melompat dari jendela
lantai lima atau beranda dan secara refleks meraih pipa gas.
Kwon Joo mempertanyakan ini kecelakaan atau kejahatan. Eun
Soo mengatakan sebaiknya Anda bicara dengan penelepon. Kwon Joo meminta agar
menyambungkannya. Kwon Joo mempertanyakan kepada Soo Ja kalau Anda bilang
seorang muris bergantungan di pipa gas. Soo Ja membenarkan. Anak dari panti
bergantungan di pipa gas. Katanya dia ingin bunuh diri. Yang bergantungan itu
bernama Hyun Soo. Kwon Joo mendengar ada suara besi bergetar. Kwon Joo
mempertanyakan nama korban dan walinya. Walinya adalah orang yang membantu anak
yang sakitnya sulit disembuhkan. Semua anak-anaknya baik, tapi hanya anak ini
yang bertingkah. Ia merasa namanya Hyun Soo, tampaknya dia masih SMP.
Kwon Joo meminta agar mendekat agar ia bisa bicara dengannya
lewat pengeras suara. Soo Ja meminjam tongsis. Kwon Joo mengatakan kepada Eun
Soo ia akan menuju lokasi, kabari semuanya. ia meminta Seo Yool mencari
informasi tentang panti itu.
Eun Soo membunyikan alarm dan mengatakan pelapor bernama
Jung Soo Ja. Seorang murid bernama Hyun Soo bergantung di pipa gas di Vila
Hwangyong di 39 Seongjin Joongang-ro, Seongjin-gu, Poongsan. Ia meminta tim
lapangan dan Divisi Patroli segara bergegas. Joong Ki mengatakan kami segera
berangkat.
Kang Woo mengatakan untung lokasinya tidak jauh, ia meminta
Kwon Joo kembali ke pusat. Ia akan ke lokasi dengan petugas di sini. Kenapa menatap
begitu, Golden Time harus berjalan lancar agar bisa menjalankan satgas khusus.
Hyun Soo masih bergelantungan di atas, Soo Ja segera naik ke
lantai atas agar bisa mendekati Hyun Soo. Seo Yool mengatakan kepada Kwon Joo
kalau panti itu yang dikelola oleh Song Soo Cheol. Dia memiliki 15 anak asuh. Ada
anak yang bernama Pyo Hyun Soo, tahun ini umurnya 19 tahun. Namun dia terlihat
lebih muda karena tubuhnya yang kecil. Karena panti dan vila dekat, dia pasti mampir
saat pulang. Lantai lima kebetulan kosong. Karena itu insiden ini terjadi.
Kwon Joo sampai kantor, ia bergumam artinya dia sengaja
masuk ke kamar kosong itu. Kwon Joo mengatakan ia sudah di depan kantor. Soo Ja
mengatakan berkali-kali ia memanggil, dia tidak menjawab. Kwon Joo sudah
berganti pakaian dan mengambil alih pusat. Ia meminta agar mendekatkan
ponselnya kepadanya.
Dengan menggunakan tongsis, Soo Ja mendekatkan ponselnya.
Soo Ja mengatakan di punggungnya ada luka sayat. Di pusat mereka bisa
melihatnya, Kwon Joo meminta jangan membentaknya. Kwon Joo bergumam dia
mengulang kata-kata apa. Dia terus mengulang serangkaian kata dan fokus di
dunianya sendiri. Serta tidak bisa mendengar di sekitarnya. Ia menduga dia mengalami
sindrom Asperger. Ia meminta Seo Yool menghubungi Ketua Song.
Ketua Song mendapat telepon tentang Hyun Soo, ia mengatakan
akan segera ke sana. Kwon Joo mempertanyakan apa dia mengidap sindrom Asperger.
Ketua Song mengiyakan, yang dia alami cukup parah. Gejalanya muncul sejak dia
kecil. Sudah sekitar enam bulan sejak dia keluar dari panti kami. Padahal belakangan
ini dia membaik. ini gara-gara wanita itu. Kwon Joo mempertanyakan bagaimana
cara membuatnya tenang. Ketua Song mengatakan dia suka bermain sambung kata.
Joong Ki dan lainnya sampai berbarengan. Kang Woo meminta
Joong Ki agar naik ke tangga dan mencoba menyelamatkannya. Ia meminta Gwang Soo
naik ke atap. Ia juga meminta petugas menyiapkan bantalan udara.
Kang Woo masuk dari kamar dan mempertanyakan kamu baik-baik
saja. Hyun Soo mengatakan taman bunga, bintang itu taman bunga. Ia menanyakan
kepada Joong Ki bagaimana dari situ. Joong Ki mengatakan mustahil bisa
meraihnya. Kang Woo mempertanyakan kepada Gwang Soo. Gwang Soo mengatakan ia
juga tidak bisa, tidak ada tempat mengikat tali. Hyun Soo terus mengatakan
bintang itu taman bunga. Kang Woo meminta semuanya kemari.
Ketua Song datang dan memanggil Hyun Soo. Kwon Joo
mengatakan kalau ia harus mencari cara. Kwon Joo mempertanyakan tadi Anda bilang
kondisinya memburuk gara-gara seorang wanita. Ketua Song mengatakan ibu Hyun
Soo, dia buruk sekali. Dia menyerahkan anaknya kepadaku agar dirawat, namun
saat tahu soal tunjangan, dia ingin Hyun Soo kembali. Dia wanita jahat. Saat Hyun
Soo tahu ibunya akan menjemputnya, dia menusuk lengannya sendiri. Wanita itu
pecandu alkohol.
Flashback, sehari sebelum kejadian ibu Hyun Soo minum-minum. Hyun Soo
terus bicara, ibunya meminta agar Hyun Soo diam. Hyun Soo ketakutan. Ibu Hyun
Soo mengatakan jangan, jika mereka tahu ia tidak akan mendapatkan uangnya. Ini sulit
dipercaya. Ia mengatakan mati saja, mati. Ia lalu mengeluarkan Hyun Soo dari
rumahnya, padahal di luar turun hujan.
Hyun Soo berjalan ketika ketika pria yang bersama Ketua Song
mengejarnya. Ia akhirnya sampai ke vila ini. Pria itu berlawanan arah dengan
Hyun Soo sehingga mereka tidak bertemu.
Ketua Song mengatakan ia merasa wanita itu melakukan sesuatu
kepada Hyun Soo. Mustahil dia melakukan ini tanpa sebab. Joong Ki dan Gwang Soo
sampai, Kang Woo memanggil-manggil Hyun Soo. Ia melaporkan kepada Kwon Joo
kalau Hyun Soo sudah dalam jangkauan kami, tapi dia tidak menatap kami meski
dipanggil berulang kali.
Kwon Joo mengatakan dia mengidap sindrom Asperger yang cukup
serius. Dia akan tenang jika di ajak bermain sambung kata. Kang Woo akan
mendekati Hyun Soo, Joong Ki mengatakan pagar ini sudah usang dan tampak
berbahaya. Kang Woo mengatakan apa ada cara lain. Ia meminta agar memeganginya.
Kang Woo merangkak, ia meminta Hyun Soo menatapnya. Ia mengatakan akan
mengajaknya bermain sambung kata.
Hyun Soo mengulurkan tangannya, namun tiba-tiba ibu Hyun Soo
datang dan berteriak Hyun Soo. Ketua Song bersembunyi. Ia mengatakan kalau
wanita itu datang dan berteriak. Bisa-bisa dia jatuh jika melihat wanita itu. Wanita
itu memicu Hyun Soo memberontak dan memperburuk sindrom Asperger.
Kwon Joo meminta agar jangan sampai Hyun Soo melihat ke arah
jalan. Kwon Joo mendegar kalau pipanya mulai lepas dari dinding. Hyun Soo menoleh
ke arah ibunya. Kang Woo meminta Hyun Soo meraih tangannya. Hyun Soo mencoba
meraih tangan Kang Woo, namun pipanya lepas dan Hyun Soo terjatuh.
Komentar:
Je Soo makin aaa, psikopat kece. Wkwkkw. Tapi tetap penasaran
sama Kang Woo. Kenapa pria yang bersama Ketua Song mengejar Hyun Soo ya.
No comments:
Post a Comment