Jae Min teringat ketika mereka membicarakan wanita yang
sama. Jae Min menebak kalau wanita itu Ma Ri, Shi Woo hanya diam dan membawa
belati dan menggendong Ma Ri, Jae Min Berteriak. Shi Woo berbalik dan menyuruh
Jae Min meninggalkan Ma Ri, karena tidak bisa melindunginya.
Ma Ri sudah dirumah, wanita tersebut mengatakan pada orang
tua Ma Ri, "kenapa dia pingsan, siapa yang tahu titik vital kita?" wanita tersebut
menduga vampir.
Seorang pria sampe-sampe mengelitik pria buta, dia penasaran
karena hari ini gerhana bulan penuh. Istri pria tersebut masuk. Pria buta
menjelaskan, pusat energi jahat berkumpul –Hwasawon-, energi dari bulan
kemerahan, digabungkan dengan energi jahat Hwasawon akan membuat energi
misterius, akan jadi kekuatan luar biasa bagi vampir. Akan mengganti kelemahan
mereka, dan membuat mereka sempurna.kekuatan yang mampu menahan kekuatan perak,
mereka akan mengenakan pelindung dengan kekuatan dari bulan merah kehitaman. Kekuatan
yang tak bisa ditembus perak.
Jae Min mengikuti Shi Woo, Shi Woo memberikan belati pada
Jae Min. Itu dikirim oleh Byeongpan, "apa itu alasan mengikuti ujian militer,
kau bisa lulus ujian karena kemampuanmu, tapi tidak di pertempuran." Jae Min
mengiyakan karena ingin memenuhi keinginan ayahnya.
Shi Woo mengatakan apa gadis itu kau jadikan selir, "tidak aku berjanji akan menikahinya!" sahut Jae Min.
Shi Woo menyuruh Jae Min mundur kalau tidak melindunginya, "karena kau mengungkapkan isi hatimu kau membuatnya dalam bahaya."
Jae Min berkata kalau dia penting bagimu, harusnya kau singkirkan aku. Mereka pun berdebat. Terdengar suara ternyata panah, Shi Woo mengambilnya.
Jae Min bertanya, "apa itu? Aku tidak bisa mendekatinya , aku sudah hampir mati bagaiman bisa melindungi orang lain." sahut Jae Min lalu pergi.
Shi Woo mengatakan apa gadis itu kau jadikan selir, "tidak aku berjanji akan menikahinya!" sahut Jae Min.
Shi Woo menyuruh Jae Min mundur kalau tidak melindunginya, "karena kau mengungkapkan isi hatimu kau membuatnya dalam bahaya."
Jae Min berkata kalau dia penting bagimu, harusnya kau singkirkan aku. Mereka pun berdebat. Terdengar suara ternyata panah, Shi Woo mengambilnya.
Jae Min bertanya, "apa itu? Aku tidak bisa mendekatinya , aku sudah hampir mati bagaiman bisa melindungi orang lain." sahut Jae Min lalu pergi.
Hasil pelacakan surat di penginapan mapo, uang dalam jumlah
besar masuk ke sang Chun Ru wisma
ginseng, pendukung sebenarnya kepala Geomgye, dan dipastikan Ttak Son vampir.
Malam ini darah perak akan menyerang Ttak Son, pertempuran dimulai.
Jae Min melihat prajurit, lalu mengikutinya. Prajurit
melaporkan pada ayah Jae Min, pandai besi pemasok senjata darah perak
menghilang. Bahan pembuat senjata juga hilang. Yang berarti pasukan khusus
sudah ketahuan. Ternyata Jae Min menguping pembicaraan mereka diluar.
Kelompok vampir yang dipimpin wanita datang menyerang. Jae
Min memacu kudanya. Satu per satu digigit oleh vampir. Shi Woo mencoba
menyerang dengan pedang perak, tapi tentu tidak mempan, Shi Woo pun digigit.
Jae Min melihat pasukan khusus yang tersisa berlari. Jae Min melihat Shi Woo. Dan mereka pun menyerang vampir tersebut. Shi Woo pun dengan sisa-sisa kekuatan bisa menyerang vampir. Shi Woo tergeletak, Jae Min yang takut darah lemas dengan sisa kekuatannya membawa Shi Woo dengan kudanya.
Jae Min melihat pasukan khusus yang tersisa berlari. Jae Min melihat Shi Woo. Dan mereka pun menyerang vampir tersebut. Shi Woo pun dengan sisa-sisa kekuatan bisa menyerang vampir. Shi Woo tergeletak, Jae Min yang takut darah lemas dengan sisa kekuatannya membawa Shi Woo dengan kudanya.
Jae Hee ngobrol dengan wanita itu, Jae Hee minta maaf karena
Ma Ri lolos. Wanita tersebut ingin menyampaikan rahasia, "Hwasawon mungkin
menjadi sasaran berikutnya."
Jae Hee mengambil sebuah pisau. Ia teringat kata-kata wanita
tersebut untuk mengalihkan penyelidikan ke klan vampir di Banchon.
Jae Min merawat Shi Woo, lalu Jae Min mengambil buku, ia pun
menatap Shi Woo. Seseorang digigit vampir tidak mati, akan menderita karena
kehausan darah,bukan sebagai manusia ataupun vampir, orang tersebut akhirnya
akan mati, hanya satu cara meminum darah, pasti ada disuatu tempat, aku pasti
menemukan mereka.
Jae Min menemui salah satu pasukan khusus. Jae Min meminta
untuk merahasiakan luka Shi Woo. Jae Min mengatakan demi Shi Woo iakan
bergabung dalam pasukan khusus, karena aku butuh darah vampir.
Jae Min menatap Shi Woo. Flashback, Jae Min sadar Shi Woo
sudah ada disampingnya, Shi Woo mengatakan kau bukan temanku lagi, mulai
sekarang kau saudara ku, mereka pun bercanda dan memperebutkan siapa yang jadi
kakaknya, lalu ia pun berkata, "aku akan menyelamatkanmu."
Jae Min dihutan, ia teringat saat-saat bersama Ma Ri. Ma Ri
datang, lalu memainkan serulingnya. Lalu mereka pun bicara. Dan mereka pun
putus, Jae Min memberikan belati pada Ma Ri. Lalu Jae Min pun pergi. Ma Ri
sedih sambil mengenggam belati (keluar asap karena belati tersebut terbuat dari
perak). Jae Min juga sediih sambil berjalan.
Jae Min mencari buku tentang vampir, wanita menguping
pembicaraan tersebut.
"Aku sedang menyelidiki orang yang membuat buku tersebut" Sahut Jae Min.
"Seleranya aneh." sahut penjual di toko buku tersebut.
"Aku sedang menyelidiki orang yang membuat buku tersebut" Sahut Jae Min.
"Seleranya aneh." sahut penjual di toko buku tersebut.
Seorang pria sedang menulis buku, istrinya masuk dan
mengatakan, "masalah besar, pangeran tampan, dia menggali informasi tentang buku
vampir."
Ibu Ma Ri masuk dan berkata, "kisah vampir."
Ibu Ma Ri masuk dan berkata, "kisah vampir."
Akhirnya mereka ngobrol, Ma Ri masuk membawakan minuman.
Ayah Ma Ri berkata ia memiliki perasaan tidak enak, pisaunya hilang. Jae Min
masih memikirkan vampirdan penulis buku tersebut.
Pemimpin wanita mengatakan kalau kita bisa membuat keluarga
kerajaan menjadi salah satu dari kita, bukankah ada wanita yang hamil, bagaimana kalau membuat bayi menjadi vampir.
Jae Hee mengatakan kita tidak dapat mendekati istana.
"Kalau tidak bisa masuk, panggil mereka keluar." sahut wanita tersebut.
Jae Hee mengatakan kita tidak dapat mendekati istana.
"Kalau tidak bisa masuk, panggil mereka keluar." sahut wanita tersebut.
Ah Ra ke Hwasawon menemui wanita itu lagi, dan mengatakan,
"kau tak menepati janji," wanita itu minta maaf. Ah Ra dicekik wanita tersebut. Wanita
tersebut menjelaskan tidak ada yang tahu tentang Hwasawon., ada yang harus anda
lakukan untuk Hwasawon.
Ah Ra menemui wanita yang hamil. Ah Ra mengatakan ia pergi
ke kuil, dan menemukan cara. Ah Ra dikamar menangis.
Ma Ri terlihat kesakitan seteah memegang tanaman, ibunya
mengatakan darah dan perak tidak cocok, kita bisa tahan dari perak, tapi tetap
saja bahaya. Dan menyuruh Ma Ri berhati-hati.
Jae Min sedang termenung, begitu juga Ma Ri, bahkan Ma Ri
sampai nangis. Jae Min merawat Shi Woo.
Shi Woo sadar, ia pun melihat Jae Min yang tidur. Jae Min
mendapat kiriman. Jae Min menemui salah satu pasukan, ia marah dan membuka
kerah prajurit tersebut. Mereka memiliki tanda yang sama di leher, tapi hanya
lehermu yang bersih.
"Kau tidak memakai pelindung itu!" Jae Min mengira kalau prajurit tersebut yang mengatakan pada musuh.
"Kau tidak memakai pelindung itu!" Jae Min mengira kalau prajurit tersebut yang mengatakan pada musuh.
Ah Ra menulis surat ia teringat kata-kata wanita itu,
menyuruh mencari Baek di di Banchon,
kalau dia menginginkan pisaunya minta dia datang ke gua malam ini. Ah Ra lalu
ia menyuruh pelayannya masuk dan menyuruh pergi ke Banchon.
Shi Woo bangun, ternyata menemui Ma Ri, dan mengatakan untuk
terakhir kalinya, aku datang.
Shi Woo tergeletak, Ma Ri memeriksa luka Shi Woo, ia pun ke dapur mengambil pisau, lalu memberikan darahnya pada Shi Woo.
Shi Woo tergeletak, Ma Ri memeriksa luka Shi Woo, ia pun ke dapur mengambil pisau, lalu memberikan darahnya pada Shi Woo.
Shi Woo bangun merasa ada yang aneh, lukanya juga sudah
tidak ada. Ma Ri masuk membawakan minuman tapi Shi Woo terus bertanya apa dia
menjadi vampir tapi Ma Ri tidak menjawab. Shi Woo marah sampai menepis mangkuk
berisi minuman tersebut.
Prajurit melaporkan pada Ayah Jae Min tentang penyuapan. "Kali
ini apakah kita bisa menyerang pemimpin vampir, apa mungkin masih bisa
bertempur." sahut ayah Jae Min.
Jae Min menghentikan Ah Ra yang akan bunuh diri. Jae Min
keluar, ia teringat kata-kata Ah Ra pelindung perak yang kukirimkan ke Won Sang
Gu di Hwasawon, identitas orang itu kepala vampir. Ada panah lagi yang berisi
pesan.
Di Gua para pasukan sudah siap, Ma Ri berjalan menuju gua. Mereka
menyalakan obor lalu melempar ke arah Ma Ri, Mata Jae Min terbelalak, pasukan
mengatakan serang.
Komentar :
Hemm Vampir disini bener-bener dech, bagaimana selanjutnya
apa masih di Zaman Joseon ya?? Kita lihat saja mungkin saja ini akhir Zaman Joseon karna Jae Min udah tahu kalau Ma Ri vampir, sama seperti end di ep 4 , aku sukaa persahabatan mereka menyentuh banget.
oh iya Mb Dian udah bahas
tentang hubungan dari episode-episode sebelumnya cek di komentar episode 7-2 ya
No comments:
Post a Comment