Mereka pun akhirnya ngobrol berdua tentang kesalahpahaman
yang terjadi. Geun Woo menyuruh Jeung Joo mempertahankan restaurant, tapi Jeung
Joo mengatakan kalau ia tidak bisa, ingin berhenti.
Poong San di restaurant mondar-mandir gelisah, Jeung Joo dan Geun Woo datang. Langsung Geun Woo melilitkan tangan ke leher Poong San tapi cuma bentar dan mengatakan akan mengurusnya nanti wkwkkwk. Poong San pun minta maaf pada Jeung Joo.
Poong San di restaurant mondar-mandir gelisah, Jeung Joo dan Geun Woo datang. Langsung Geun Woo melilitkan tangan ke leher Poong San tapi cuma bentar dan mengatakan akan mengurusnya nanti wkwkkwk. Poong San pun minta maaf pada Jeung Joo.
Jeun g Joo memperhantikan kertas kontrak restaurant. Jeung
Joo ke kamar Geun Woo, dan melihat Geun Woo sudah tidur, ia pun berbicara dan
mengingat saat-saat bersama Geun Woo.
Jeung Joo mengatakan, "kau melakukan itu karena kasian, aku menjadi tidak tahan disini, karena aku menyukaimu." Geun Woo pun terbangun dan langsung menggoda Jeung Joo.
Jeung Joo mengatakan, "kau melakukan itu karena kasian, aku menjadi tidak tahan disini, karena aku menyukaimu." Geun Woo pun terbangun dan langsung menggoda Jeung Joo.
Jeung Joo sudah membereskan barangnya, dan mengatakan ia akan membatalkan kontrak. Wkkwkwkwk
Geun Woo malah bilang, "penyakit cinta
belum stadium akhir tapi sudah menyerah."
Tapi Jeung Joo mengatakan ia akan menghilangkan perasaan ini dan pergi. Geun Woo mengatakan, "pasti kau malu, jadi saat ini aku akan pergi dan jangan buat keputusan yang gegabah." Lalu Geun Woo pun pergi.
Tapi Jeung Joo mengatakan ia akan menghilangkan perasaan ini dan pergi. Geun Woo mengatakan, "pasti kau malu, jadi saat ini aku akan pergi dan jangan buat keputusan yang gegabah." Lalu Geun Woo pun pergi.
Sekertaris Jang memberikan bunga, atas permohonan maaf Jeong
Geun. Dan mengatakan kalau Jeong Geun sudah menunggu untuk meminta maaf secara
pribadi.
Jeong Geun membuka kotak berisi kalung, Hae Sil datang.
Jeong Geun mengira kalau Hae Sil
menerimanya, ternyata tidak ia punya alasan untuk menolaknya. Ketika Jeong Geun
menyuruh Hae Sil duduk, ia tidak bisa karena akan menyelam, ehhh Jeong Geun
mengatakan menyelam disini.
Apa yang terjadi, Jeong Geun memberikan kalung, dan mengatakan, "akulah mutiara hitam," lalu Hae Sil mengatakan kalau ia tidak akan mengambil mutiara hitam. Ketika Hae Sil akan pergi, Jeong Geun menahannya. Jeong Geun malah ngomel-ngomel, Hae Sil yang kesal mendorong Jeong Geun ke kolam renang. Lalu mengatakan ia telah membuang kembali mutiara hitam, dan selesai, lalu pergi.
Apa yang terjadi, Jeong Geun memberikan kalung, dan mengatakan, "akulah mutiara hitam," lalu Hae Sil mengatakan kalau ia tidak akan mengambil mutiara hitam. Ketika Hae Sil akan pergi, Jeong Geun menahannya. Jeong Geun malah ngomel-ngomel, Hae Sil yang kesal mendorong Jeong Geun ke kolam renang. Lalu mengatakan ia telah membuang kembali mutiara hitam, dan selesai, lalu pergi.
Jeung Joo menemui Jeong Bae, ia ingin menjual rumah. Jeong
Bae mengatakan ia tidak yakin, butuh 15
tahun untuk menjual rumah itu. Jeung Joo bertanya berapa harga restaurant Warm
and Cozy, "karena itu mahal." sahut Jeong Bae. Jeung Joo terkejut dengan harganya.
Jeong Bae mengira restaurant itu akan dijual, "tentu tidak." sahut Jeung Joo.
Jeung Joo membersihkan restaurant, dan bergumam ia tidak
tahu kalau restaurant ini mahal. Jeung Joo menatap kalung, dan teringat ketika
Geun Woo memberikannya.
Hwang Wook datang ke restaurant, dan bergumam tutup lagi. Lalu
masuk dan melihat Jeung Joo yang sedang sedih menatap kalung.
Hwang Wook diluar restaurant, Ji Won datang. Langsung teringat
siapa yang datang, Hwang Woo melarang Ji Won masuk, akhirnya Ji Won pergi.
Geun Woo di resort, memikirkan kata-kata Jeung Joo yang
menyukainya, Hp berdering. Ji Won di
mobil lalu bergumam, "kenapa gak diangkat."
Jeung Joo membersihkan halaman restaurant, Hwang Wook yang
melihatnya tersenyum lalu pura-pura melintasi restaurant, Jeung Joo menyapanya.
Hwang Wook hanya melambaikan tangan dan merentangkan kedua tangangannya.
Ji Won memberitahu Hee Ra kalau Jeung Joo menipu Geun Woo. Lalu
Ji Won mengatakan, "aku menghubunginya tapi gak diangkat." Hee Ra mengatakan kalau
Geun Woo disini.
Geun Woo datang, Hee Ra bertanya tentang penipuan, lalu Geun Woo mengatakan Ji Won bohong, Jeung Joo tidak menipu, ia tidak sengaja. Hehehhe. Akhirnya Geun Woo nyerang Ji Won. Karena malu Ji Won pamit. Hee Ra mengatakan, "kau seharusnya tidak melakukan itu." Geun Woo mengatakan agar Ji Won tidak melakukannya lagi.
Geun Woo datang, Hee Ra bertanya tentang penipuan, lalu Geun Woo mengatakan Ji Won bohong, Jeung Joo tidak menipu, ia tidak sengaja. Hehehhe. Akhirnya Geun Woo nyerang Ji Won. Karena malu Ji Won pamit. Hee Ra mengatakan, "kau seharusnya tidak melakukan itu." Geun Woo mengatakan agar Ji Won tidak melakukannya lagi.
Ji Won kesal, Geun Woo mengikuti Ji Won. Ji Won mengira Geun
Woo mengikutinya. Wkwkkwkw dasar Geun Woo ia malah berkata ia tidak marah
duhdudhdudud. Ji Won ngajak makan bareng tapi ditolak.
Jeung Joo masih membersihkan restaurant, ternyata Geun Woo
sudah duduk di kursi pelanggan. Jeung Joo menghampirinya, Jeung Joo mengatakan seharusnya dia berterima kasih pada Geun Woo.
Jeung Joo mengatakan ia akan tetap tinggal disini dan membuang perasaannya. Sudah 90% terbuang perasaannya. Jeung Joo mengatakan, "dibaratkan ada 100 balon, 90 dari mereka sudah terbang dan sisanya akan ku ledakan sendiri. Kau juga bisa meledakkan mereka dengan kata-kata kasar." Jeung Joo menyuruh Geun Woo tinggal di resort, "tidak bisa karena Hee Ra sudah tahu kontraknya." sahut Geun Woo. Dan sekarang kakakku pasti sedang mengatakan sebagai “K*m*ret yang apaes”.
Jeung Joo mengatakan ia akan tetap tinggal disini dan membuang perasaannya. Sudah 90% terbuang perasaannya. Jeung Joo mengatakan, "dibaratkan ada 100 balon, 90 dari mereka sudah terbang dan sisanya akan ku ledakan sendiri. Kau juga bisa meledakkan mereka dengan kata-kata kasar." Jeung Joo menyuruh Geun Woo tinggal di resort, "tidak bisa karena Hee Ra sudah tahu kontraknya." sahut Geun Woo. Dan sekarang kakakku pasti sedang mengatakan sebagai “K*m*ret yang apaes”.
Wkwkkwwk ternyata benar Kakaknya mengatakan itu ketika Hee
Ra memberitahunya. Hee Ra bertanya tentang kontraknya, "apa sah, haruskah ku
periksa dengan pengacara."
Jeong Geun melarang lebih baik menyerahkan padanya daripada kehilangan di taruhan pacuan kuda, dia bekerja keras, tidak menimbulkan masalah, dan Geun Woo mengarah ke arah yan baik.
Hee Ra heran darimana mewarisi sifat berhati lembut, tidak mungkin ibu, atau ayahnya, tapi konon ayahnya jahat. Jeong Geun memperingatkan Hee Ra jangan sampe keceplosan, tidak ada yang boleh tahu tentang ayah Geun Woo, meski demi kebaikan Geun Woo.
Jeong Geun melarang lebih baik menyerahkan padanya daripada kehilangan di taruhan pacuan kuda, dia bekerja keras, tidak menimbulkan masalah, dan Geun Woo mengarah ke arah yan baik.
Hee Ra heran darimana mewarisi sifat berhati lembut, tidak mungkin ibu, atau ayahnya, tapi konon ayahnya jahat. Jeong Geun memperingatkan Hee Ra jangan sampe keceplosan, tidak ada yang boleh tahu tentang ayah Geun Woo, meski demi kebaikan Geun Woo.
Mi Ra dan seorang cowok menemui Jeong Bae, dan ia mengatakan
akan menulis novel tentang nelayan muda, kecelakaan 30 tahun yang lalu,
jandanya seorang penyelam, "apa masih disini?" karena ingin menemuinya. Jeong Bae
melarang cerita tersebut dan menyuruh mengganti tema yang lain.
Jeong Bae diluar lalu bergumam kenapa dia ingin menulis
tentang kematian suami Hae Sil. Hae Sil memanggil Jeong Bae (hemm kok nyebut
paman ya) mengajak minum. Ahjumma bertanya "bagaimana Jeong Geun?"
"Dia akan datang untuk menyelam, buat apa presdir belajar ia tidak akan datang aku kasar padanya." sahut Hae Sil. Jeong Bae bergabung untuk minum bersama.
Jeong Geun menatap dari kejauhan, ketika akan pergi kesandung. Karena kesal Jeong Geun melempar batu tersebut, Hae Sil menatap (ini kayaknya lihat atau gak ya). Para ahjumma kesal, Jeong Bae malah mengira yang dulu ngelempar (wkkwkwk kelakuan kakak adik sama ya).
"Dia akan datang untuk menyelam, buat apa presdir belajar ia tidak akan datang aku kasar padanya." sahut Hae Sil. Jeong Bae bergabung untuk minum bersama.
Jeong Geun menatap dari kejauhan, ketika akan pergi kesandung. Karena kesal Jeong Geun melempar batu tersebut, Hae Sil menatap (ini kayaknya lihat atau gak ya). Para ahjumma kesal, Jeong Bae malah mengira yang dulu ngelempar (wkkwkwk kelakuan kakak adik sama ya).
Jeung Joo menyuruh Geun Woo tidur di tempatnya yang lebih
luas, pura-pura Geun Woo menerimanya. Geun Woo menolak dan menggoda Jeung Joo
kalau ia bisa melihat semuanya dari kamarnya wkwkkwkwkkw.
Tapi ternyata Geun Woo sangat mengagumi kerja keras Jeung
Joo. Dan mengibaratkan karena kesalahpahaman hanya 10 balon yang meletus,
karena masih ada 90 balon aku senang masih bekerja denganmu direstaurant. Lalu merekapun
tidur.
Poong San menggoda Geun Woo, tapi Geun Woo mengatakan tidak
ada yang berubah. Jeung Joo mengambil bahan, lampu berkedip. Geun Woo datang
dan mengatakan ia yang akan menggantinya.Jeung Joo mengambil lampu baru gak
sengaja gula halus tumpah. Geun Woo menghampiri ehh malah jilat gula dan
bergumam manis. Jeung Joo pun melakukan hal yang sama. Jeung Joo menyuruh Geun
Woo meniup matanya, tapi Geun Woo malah merasakan perasaan yang aneh (hemmm
ihirrrr).
Hae Sil sampai
disekolah, Jeong Geun datang. Jeung Joo mengenali Jeong Geun dan
menyapanya. Jeong Geun mengatakan pada
Jeung Joo kalau ia datang karena Hae Sil, dan menyuruhnya merahasiakan dari
Geun Woo. Wkwkkw bahkan Jeung Joo mendukung Jeong Geun dan Hae Sil.
Sekolah dimulai, ternyata ada kamera, Jeung Joo menjelaskan kalau ada wawancara dengan stasiun TV Jeju, Jeong Geun ingat kalau yang mewawancara sekarang sama dengan yang dulu memawawancarainya, tentunya langsung kelabakan memakai semua peralatan penyelam agar tidak dikenali. Lalu Jeong Geun berenang dan mengatakan ia akan pulang lebih cepat, Hae Sil hanya tersenyum.
Sekolah dimulai, ternyata ada kamera, Jeung Joo menjelaskan kalau ada wawancara dengan stasiun TV Jeju, Jeong Geun ingat kalau yang mewawancara sekarang sama dengan yang dulu memawawancarainya, tentunya langsung kelabakan memakai semua peralatan penyelam agar tidak dikenali. Lalu Jeong Geun berenang dan mengatakan ia akan pulang lebih cepat, Hae Sil hanya tersenyum.
Lalu wawancarapun dimulai, wkwkwkkw Hwang Wook sampe gemeter
karena gugup.
Jeong Geun menunggu diluar, Hae Sil keluar merekapun
ngobrol. Jeong Geun bertanya, "apa yang harus dilakukan agar Hae Sil hatinya
membaik?"
"Aku marah pada diriku bukan kau." sahut Hae Sil. Hae Sil mengatakan aku hidup dengan kebanggaan dan menyelam seumur hidupku, tapi hari itu sedetik aku bukan apa-apa. Jeong Geun mengatakan kalau kau bersamaku, tak akan kubiarkan hal itu terjadi.
"Aku bisa glamor disampingmu, tapi aku tak berarti setelah kau pergi, mutiara hitam, kau bukan milikku." Sahut Hae Sil.
Jeong Geun berkata, "bagiku menahan nafas, aku mencobanya bahkan aku bisa menahannya lebih dari satu menit," lalu mengambil tangan Hae Sil dan meletakkan di di mulut dan hidungnya.
Hae Sil menyuruh menghentikannya, ehhh malah Jeung Geun menciumnya. Awalnya menolak lalu Hae Sil menutup matanya sebentar dan melepaskannya lalu menampar Jeung Geun. Jeong Geun mengatakan, "kalau kau takut kehilangan, itu artinya kau sudah memilikinya, kau sudah menerimaku." Hae Sil pun pergi.
"Aku marah pada diriku bukan kau." sahut Hae Sil. Hae Sil mengatakan aku hidup dengan kebanggaan dan menyelam seumur hidupku, tapi hari itu sedetik aku bukan apa-apa. Jeong Geun mengatakan kalau kau bersamaku, tak akan kubiarkan hal itu terjadi.
"Aku bisa glamor disampingmu, tapi aku tak berarti setelah kau pergi, mutiara hitam, kau bukan milikku." Sahut Hae Sil.
Jeong Geun berkata, "bagiku menahan nafas, aku mencobanya bahkan aku bisa menahannya lebih dari satu menit," lalu mengambil tangan Hae Sil dan meletakkan di di mulut dan hidungnya.
Hae Sil menyuruh menghentikannya, ehhh malah Jeung Geun menciumnya. Awalnya menolak lalu Hae Sil menutup matanya sebentar dan melepaskannya lalu menampar Jeung Geun. Jeong Geun mengatakan, "kalau kau takut kehilangan, itu artinya kau sudah memilikinya, kau sudah menerimaku." Hae Sil pun pergi.
Jeung Joo memberitahu Geun Woo kalau ia diwawancara bersama
Hwang Wook. Poong San mengatakan yang terbaik adalah kalau menikah dengan warga
asli Jeju untuk menjadi warga Jeju.
Jeung Joo bertekad sampai mati di Jeju, jadi bagus kalau berhasil dengan Hwang Wook. Jeung Joo minta salad, Geun Woo mengatakan, "Bu Walikota minta salad untuk Pak Walikota." (seseorang melihat ketika Geun Woo mengatakan itu).
Jeung Joo bertekad sampai mati di Jeju, jadi bagus kalau berhasil dengan Hwang Wook. Jeung Joo minta salad, Geun Woo mengatakan, "Bu Walikota minta salad untuk Pak Walikota." (seseorang melihat ketika Geun Woo mengatakan itu).
Hwang Wook memberikan kartu nama PD, wkwkkwk ternyata untuk
menarik perhatian Jeung Joo Hwang Wook melakukannya. Dan mengatakan ia telah
kehilangan kalung, lain kali cincin dan meminta kerjasama Geun Woo. Lalu Geun
Woo bergumam, "Jeung Joo benar-benar bisa jadi Bu Walikota."
Jeung Joo di meja rias melihat kartu nama PD Seo Hye Jin,
lalu menyakan pada Geun Woo, Geun Woo menjelaskannya. Jeung Joo terlihat
senang, tapi Geun Woo BT abisesss wkwkkw.
Jeong Bae menemui Geun Woo, akan menjualkan restaurantnya
menyuruh Geun Woo ke Seoul, tapi Geun Woo menolak wkkwkwkkw ternyata ini hasil
rapat untuk menjodohkan Hwang Wook dan Jeung Joo. Jeong Bae ngajak nonton bareng, tapi Geun Woo mengatakan ia tidak
tertarik.
Akhirnya nonton bareng wkwkkw ternyata Geun Woo ikutan,
wkwkkwkkw ternyata di caption tertulis Pak Walikota dan Ibu Walikota Hwang Wook
langsung mematikan tv. Lalu Hwang Wook
mendapat telpon.
Mereka pun disidang di rumah keluarga Hwang Wook. Hwang
Wook pun minta maaf pada Jeung Joo. Lalu Hwang Wook mengatakan, "bagaimana jika
kita menikah,?"
"Ada orang yang aku suka." sahut Jeung Joo, langsung Hwang Wook meralat kalau bercanda.
"Ada orang yang aku suka." sahut Jeung Joo, langsung Hwang Wook meralat kalau bercanda.
Geun Woo menelpon stasiun tv tersebut, wkwkkwkkwkwkkw. Lalu pihak
sana menjelaskan kalau asisten PD mendengar seorang pegawai restaurant mengatakan
Bu Walikota. Geun Woo teringat dan segera menutup telponnya wkwkkkwkwk.
Bertiga sedang mengobrol, Poong San bertanya, "darimana
rumornya?" wkkwkwkkwkw. Jeung Joo mengatakan ia iri, karena keluarganya
memperhatikannya. Geun Woo dengan kesal menyuruh Jeung Joo dengan Hwang Wook.
Jeung Joo menghampiri Geun Woo dan mengatakan, "bagus juga,
Pak Walikota mengatakan menikah dengannya." Geun Woo dengan kesal memberi selamat pada Jeung Joo wkwkkwkw.
Geun Woo menatap Jeung Joo dan mengatakan, "aku tak berfikir
yang kau inginkan jadi Ibu Walikota, aku tak yakin kalau sisanya 10 balon," lalu
menjitak Jeung Joo.
Geun Woo mengenalkan Min Gi sebagai PD acara masakan. Min Gi
mengatakan, "apa tidak keberatan sebagai pasangan?" lalu Jeung Joo mengatakan ia
hanya rekan kerja, ehh Geun Woo mengatakan, "tidak apa-apa untuk menjelaskan ke keluarga Hwang Wook."
Jeung Joo pamit ke kamar kecil. Di kamar kecil Jeung Joo bingung dengan sikap
Geun Woo.
Min Gi mengatakan kau benci masuk tv, dan menanyakan apa yang
terjadi. Geun Woo menjawab, "aku berbuat salah."
Min Gi melihat Ji Won, "pria itu Min Seok, dia terkenal bisnis game, akhirnya ketemu Ji Won." Geun Woo menyakan makasudnya, "sebelum mendekati Ji Won tapi ditolak, ia mengatakan akan kembali suatu saat nanti, dia sukses dan kembali." sahut Min Gi. "Dan sepertinya ia akan menghina Ji Won." tambah Min Gi.
Min Gi melihat Ji Won, "pria itu Min Seok, dia terkenal bisnis game, akhirnya ketemu Ji Won." Geun Woo menyakan makasudnya, "sebelum mendekati Ji Won tapi ditolak, ia mengatakan akan kembali suatu saat nanti, dia sukses dan kembali." sahut Min Gi. "Dan sepertinya ia akan menghina Ji Won." tambah Min Gi.
Geun Woo menghampiri mereka dan melarang Ji Won pergi. tapi
Ji Won tetep masuk mobil, Geun Woo menyuruh Ji Won keluar, huaa sampe tangannya kejepit pintu mobil dan menyuruh Min
Seok pergi. Ji Won marah sampe melepaskan tangan Geun Woo dan tangan Geun Woo kesakitan,
Jeung Joo melihatnya.
Jeung Joo mengobati tangan Geun Woo. Mereka membicarakan Ji
Won. Ternyata Ibu Geun Woo menemui pria yang banyak uang, menemui orang
terkenal. Itu yang seharusnya dilakukan ayahku menerima ibuku, tapi aku akan
tetap menyukai Ji Won. Jeung Joo agak kesal meninggalkan Geun Woo.
Jeung Joo ke restaurant, Hwang Wook menunggunya. Pamannya akan
kesini, jadi ia cemas. Jeung Joo mengatakan, "apa ia harus pergi dari Jeju karena
ia juga mengalami waktu yang sulit?" tentu Hwang Wook melarangnya. Hwang Wook
terlihat serius menahan Jeung Joo agar tidak pergi. ternyata Geun Woo
melihatnya.
Jeung Joo masuk, lalu menghampiri Geun Woo. Jeung Joo menyuruh Geun Woo agar tidak
bersikap baik padanya, tapi Geun Woo tidak mau, ia akan terus bersikap baik
bahkan lebih baik.
Komentar :
Bener-bener aku suka hubungan Jeong Geun ma Hae Sil
Hemmm Jeung Joo yang dia suka Geun Woo
Sebenernya udah mulai tanda-tanda mereka saling suka Geun
Woo dan Jeung Joo
akhirnya episode 9 sdah ada sinopsinya
ReplyDeletefighting :)
Tarik ulur yah....geun woo balonnya bakalan lebih banyk dari jeung joo tuh...(hehehe)
ReplyDeleteLah sii geun woo gak mau kehilangan dua duanya tuh...jiwon ditahan , jeung joo jg...
Tp saya suka.....dia bersikap biasa setelah kesalahpahaman ttg penyakit jeung joo...
Kamsaeyo Ratna....
Makin seru ajah ya...
ReplyDelete