-Tiga Tahun Lalu, 22 Juni 2015, pukul 23.40-
“Pantai Kota Poongsan, Sokpo”
Kang Woo tergeletak di kapal, lalu terdengar Suara Kang Woo,
“Ada
sumur tua di kebun di rumah kecilku. Di hari yang cerah, langit yang biru
memantul di permukaan sumurnya. Tapi pada malam hari, sumur itu kegelapan tidak
berdasar.” Terlihat seorang pria bertopeng mengawasi Kang Woo sambil
membawa kamera dan memfoto dari kejauhan. Kang Woo terikat dan terlihat
berusaha membuka ikatan itu. Ada seseorang yang membawa gunting besar. Dan terlihat
di sana juga ada suntikan yang berisi cairan. Seseorang berteriak minta tolong
kepada Kang Woo. Kang Woo mencoba sadar, ia melihat seorang pria bertopeng dan
pria satunya sedang menyiksa temannya. Pria bertopeng meminta agar rekannya
memotong teman Kang Woo dengan rapi. Rekan Kang Woo terus meminta agar Kang Woo
menolongnya. Kang Woo berteriak Hyung Joon. Pria bertopeng meminta Hyung Joon
tersenyum di depan kamera, ia memfoto Hyun Joon. Rekan pria bertopeng terus
menyiksa Hyun Joong dengan gunting besarnya. Rekan pria bertopeng menghampiri
Kang Woo dan meminta jangan bergerak. Pria bertopeng mengatakan agar jangan
membunuh tanpa izinnya. Pria bertopeng memukul Kang Woo. Sedangkan rekannya
memasukkan tangan Hyung Joon ke dalam kotak yang bergambar bintang. Pria
bertopeng menginjak Kang Woo sambil mengatakan kalau di dunia ini banyak yang
bisa dikendalikan dengan menghadapinya langsung. Misalnya, orang yang dikuasai
oleh kemarahan dan kebencian. Kang Woo berteriak meminta agar ini dihentikan.
Pria bertopeng itu lalu menginjak Kang Woo lagi. Ia meminta agar Kang Woo lebih
marah lagi. Karena kemarahan itu akan menjadi penyelamat Kang Woo. Ia meminta
Knag Woo senyum dan memfotonya. Ia menambahakan kalau Kang Woo juga ingin membunuh
dia. Ia hanya mengabulkan keinginan Kang Woo, kenapa melawan. Kang Woo kesal
dan mengatakan gila, ia meminta agar pria bertopeng menghentikan omong
kosongnya. Kang Woo meludah ke arah muka pria bertopeng. Pria bertopeng meminta
gunting besar kepada rekannya, ia menggoreskan gunting itu di muka Kang Woo. Ia
mengatakan berterima kasihlah setiap melihat luka itu. Ia meminta agar memotong
pergelangan kakinya, karena ia selalu ingin pergelangan kaki detektif. Rekan
pria bertopeng bersiap memotong kaki Kang Woo. Namun Kang Woo berhasil melawan,
mereka berkelahi. Rekan pria bertopeng membuat Kang Woo jatuh ke laut. Pria
bertopeng meminta agar membiarkannya.
Terlihat kapal petugas mendekat ke kapal
mereka karena mendengar suara seseorang jatuh ke laut. Kang Woo jatuh ke dalam
laut. Kang Woo teringat ketika mereka bertugas bersama Hyung Joon Hyung Joon
mengatakan kalau ia menyukai Kang Woo karena ahli menangkap Kriminal. Terdengar
suara Kang Woo, “Ayah bilang ada sumur di setiap hati manusia.” Kang Woo
semakin dalam jatuh ke laut dan terlihat seperti lobang sumur.
“Jika kita terlalu sering menatapnya, manusia bisa kehilangan akal sehatnya.
Kata-kata yang telah kulupakan itu terlintas dengan tajam. Akhirnya aku
mengerti, aku bertemu sumur buruk hari ini. Sumur berbau busuk, karena
kemarahan dan kebencian.” Petugas menyisir kapal itu, salah seorang
petugas berteriak memanggil rekannya. Petugas berteriak, “Mengerikan.” Terdapat
tulisan di kapal itu. “Kebencian
menguatkan manusia. Siapa pun yang berusaha mengentikanku akan dibunuh.”
-Episode 1, Golden Time kedua-
Kwon Joo lari sendirian. Terdengar suara Kwon Joo,
“Setelah Tae Goo dibunuh di rs jiwa tahun 2017, Badan Kepolisian Nasional yang
mengakui kepiawaian tim Golden Time berjanji mengembangkannya. Mereka
mengandalkan kami untuk memilih tantangan berikutnya. Namun Jin Hyuk cuti dan
pergi ke Amerika Serikat demi pengobatan putranya, Hyun Ho juga berkuliah di
Jepang. Kapten Kyung Hak yang pensiun kembali bergabung dan menjadi komandan.
Kami juga kedatangan anggota baru bernama Seo Yool. Kabar paling baik Dae Shik
yang koma telah siuman tiga bulan lalu dan kembali bergabung dengan pasukan.”
Terlihat seorang pria memakai rompi bom sambil menyandera
seorang wanita.
-“2 Juni 2018, pukul 17.00, penyanderaan terjadi di kereta
di Stasiun Samsu Seongun.”
Seorang petugas melaporkan kepada Joong Ki kalau itu C-4
bahan peledak untuk meledakan bangunan. Terlihat wartawan melaporkan kalau pria
itu meminta dibawakan wanita yang mengejeknya. Wartawan menambahakan kalau
mayoritas penumpang telah dievakuasi ke tempat aman. Namun masih ada beberapa
penumpang di kereta tersebut.
Di kantor, Kwon Joo mendapat laporan dari Seo Yool kalau
penjinakannya tidak sulit, namun untuk mendekati pelaku sangat sulit. Dari TKP,
Joong Ki melaporkan kalau pasukan polisi siap menembak dan menanyakan apa
rencananya. Kwon Joo mencoba menghubungi Kyung Hak. Di mobil seorang pria
meminta Kyung Hak mematuhi perintahnya. Kyung Hak mengangkat telpon itu. ia
mengatakan kepada Kwon Joo kalau ia sedang pergi karena urusan mendadak. Ia
langsung menutup telponnya.
Kwon Joo mencoba menganalisi pelaku. Ia menduga pelaku
mengidap skizofrenia. Seo Yool mengatakan kalau pelaku naik dari Stasiun
Cheonggak 10 menit lalu. Pelaku merupakan pelanggan di Stasiun Cheonggak. Kwon
Joo meminta agar menghubungi asuransi kesehatan daerah Cheonggak dan periksa
penduduk yang pernah diresepkan obat gangguan jiwa. Ia menambahakan agar
memeriksa catatan kasus divisi patroli. Eun Soo melaporkan kalau menemukan
kasus serupa di divisi patroli. Pria itu bernama Kang Du Won. Du Won tinggal di
Cheongmuk daerah Cheonggak-dong, Dua Won juga menerima tunjangan pemerintah. Du
Won bertengkar hebat dengan tetangganya dan dibebaskan secara bersyarat. Du Won
juga sudah lama minum rivotril akibat skizofrenia. Namun sejak dua pekan lalu
belum menerima resep obat itu. Du Won tidak mendapatkan gaji sehingga tidak
mampu membiayai pengobatan.
Kyung Hak di lakban dan disekap oleh seorang pria. Pria itu
mengatakan kalau para pendaki itu tertawa tanpa mengetahui kebusukan dunia ini.
Mereka tidak pernah mengusik kehidupan orang lain. Ia mengatakan kalau Kyung
Hak akan mendorong mereka ke jurang. Ia menyuntikan sesuatu ke leher Kyung Hak.
Pria itu mengambil gunting biasa dan mengatakan kalau seseorang menginginkan
telinga. Pria itu memotong telinga Kyung Hak. Ia memasukkan telinga itu ke
dalam kotak bergambar bintang. Ia melepakan ikatan Kyung Hak dan memposisikan
Kyung Hak seperti mengemudi. Ia turun dari mobil dan menjalankan mobil itu.
Kyung Hak mencoba mengubah arah setir mobil, namun tetap saja para pendaki
tertabrak.
Pria itu berkomentar kalau Kyung Hak mengubah arah kemudi.
Di tempat lain pria misterius mendengarnya. Pria misterus mengatakan kalau
mereka tidak memiliki waktu. Sebuah kotak bergambar bintang jatuh di mobil
sewaktu pria itu memukul Kyung Hak. Pria misterius meminta agar mendorong mobil
itu ke jurang. Ia mengingatkan akan gawat jika meninggalkan bukti.
Kwon Joo melaporkan kepada Joong Ki kalau pria itu pengidap
skizofrenia mengalami delusi akibat berhenti mengkonsumsi obat. Kwon Joo bicara
dengan Du Won. Ia mengatakan kalau suara yang di dengar tidak nyata. Ia
menambahkan jika membuang tombol itu, suara itu akan hilang. Ia mengatakan
untuk melihat CCTV dan mencari wanita yang mengejek itu. Du Won mengatakan
tidak ada solusi lain, ia menekan tombolnya. Untungnya tidak meledak karena
kabelnya terputus. Petugas berhasil melumpuhkan pelaku. Joong Ki melaporkan
kalau pelaku percobaan teror di Stasiun telah dilumpuhkan dan semua sandera
selamat. “Penyandraan di Stasiun selesai dalam 20 menit.”
Kwon Joo merasa ada yang aneh saat menelepon dengan Kyung
Hak. Ia mencoba menlpon Kyung Hak namun tidak bisa. Ia meminta Eun Soo melacak
ponsel Kyung Hak. Eun Soo mengatakan kalau lokasinya tidak bisa dilacak, lokasi
terakhirnya di Gunung Gangho. Kwon Joo mendapat telpon dari Kepolisian
Poongsan. Kwon Joo terlihat kaget dan mempertenyakan apa itu benar.
No comments:
Post a Comment