Seok Han dirungannya, ia menatap foto ia bersama Soo Yeon. Flashback,
saat itu Soo Yeon membantunya di ruang operasi. Soo Yeon tertidur, ternyata itu
operasi ketiga Soo Yeon hari itu. Seok Han meminta Soo Yeon keluar. Seok Han melihat
Soo Yeon yang sedang berlatih. Soo Yeon meregangkan tubuhnya, ia melihat Seok
Han. Seok Han mempertanyakan kenapa belum tidur. Soo Yeon mengatakan kalau itu
karena ia kurang kuat untuk menjadi profesor, setidaknya ia harus mengembangkan
tekniknya. Seok Han mengatakan agar tidur sekarang, ahli bedah perlu istirahat
saat membutuhkannya. Ia menambahkan akan mengecek sejauh apa teknik Soo Yeon
berkembang besok. Soo Yeon berterima kasih kepada Seok Han. Seok Han
meletakan foto itu di mejanya. Tae Soo menatap Soo Yeon dari luar ruangan.
Di telpon Seok Han mempertanyakan evaluasinya belum selesai.
Seseorang mengatakan kalau masih dalam proses saat ini. Seok Han mengatakan ini
sudah tiga hari, kenapa belum diproses. Orang tersebut menjelaskan kalau mereka
harus mengikuti protokol. Seok Han mengatakan bagaimana jika kondisi pasien
memburuk selagi menunggu protokol. Setelah mendapat persetujuan, paling cepat
kami butuh waktu dua pekan untuk mendapatkan VAD.
Ternyata Tae Soo ada di ruangan itu. Tae Soo mengatakan
kalau Anda berjanji. Jika kita tidak mendapatkan jantung, Anda berjanji akan
memberikan jantung Anda. Tae Soo meminta agar Seok Han menepati janjinya. Seok
Han hanya bisa menghela napas. Ia duduk dan memikirkan sesuatu. Flashback,
ibu Tae Soo mengatakan kepadanya kalau tidak perlu minta maaf. Ia sudah lama
hidup berkat Seok Han. Tae Soo mungkin tidak mengatakannya, tapi dia menyukai
Seok Han. Dia juga senang bekerja di sini. Jika aku mati, ia meminta Seok Han
agar menjaga Tae Soo.
Tiba-tiba kondisi ibu Tae Soo menurun. Tae Soo datang, Sun
Young mengatakan kondisinya sudah normal. Dia juga sudah siuman. Tae Soo
meminta agar memasangkan masker oksigennya. Ia meminta agar ibunya bertahan
sebentar lagi.
Woo Jin menghampri Tae Soo. Ia meminta jangan meremehkan ibu
Tae Soo, dia wanita yang kuat. Saat melihat ibumu mengantarkan makanan, kamu
bertekad untuk sukses. Saat ia melihat Tae Soo membakar komik untuk mulai
belajar, ia bertekad untuk sukses. Dua anak nakal menjadi dokter dan masih
berhasil sejauh ini. Kita harus kuat agar ibumu bisa kuat. Bagaimanapun hanya
kita yang dia miliki. Begitu dia pulang setelah operasi, ayo kita ajak dia
berlibur.
Ji Na hanya bisa menatap Soo Yeon, lalu ia keluar dari ruangan itu. Ia
melihat Tae Soo. Ji Na mengatakan kalau Soo Yeon pasti tidak menginginkan
jantung itu. Ia yakin Soo Yeon tidak akan mau hidup dengan mengorbankan orang
lain.
Ji Na berpapasan dengan Seok Han. Ia mempertanyakan kepada
Seok Han kenapa memutuskan itu. Seok Han mempertanyakan kamu temannya Soo Yeon.
Ji Na mengatakan karena ia teman dekatnya, sebab ia mengatakan ini. Keputusan Anda
bukan untuk dia. Mungkin rasa tanggung jawab Anda sebagai dokter, tapi begitu
siuman dia harus menyaksikan kematian orang lain karena dia. Seok Han mempertanyakan
kamu membicarakan Yoo Bin. Ji Na mengatakan dia berjuang mati-matian karena
fakta bahwa ia selamat dengan mengorbankan nyawa Yoo Bin. Seok Han menanyakan
bagaimana perasannya setelah harus menyelamatkan dia dua kali. Seok Han
meninggalkan Ji Na.
Tae Soo menghampiri ibunya. Tae Soo mengatakan setelah
operasi mari kita berlibur. Ibunya mengatakan membayangkannya saja sangat menyenagkan.
Seok Han melihatnya dari kejauhan.
Terlihat persiapan rapat direksi rs Taesan. Tim operasi
melihat Hyun Il menuju ruang rapat. Mereka membicarakan tentang Hyun Il. dokter
anastesi mengatakan kalau Hyun Il seharusnya menjadi direktur sejak dulu. Eun
Sook mengatakan kalau dia dijuluki nasi putih. Karena dia hanya makan nasi
putih selagi makan siang. Dia makan nasi putih di kantornya selama 15 tahun
untuk merawat pasien sebanyak mungkin. Dia enggan berbau seperti makanan, maka
hanya makan nasi putih dan air. dokter anastesi mengatakan kalau dia bukan
orang biasa, mengerikan.
Dalam rapat itu mereka memutuskan Hyun Il ditunjuk sebagai
direktur rs Taesan. Mereka semua bertepuk tangan. Selesai rapat Joong Do
memberitahu Hyun Il kalau Soo Yeon menerima cangkok jantung. Hyun Il mengatakan
jenguk Soo Yeon sekarang.
Soo Yeon teringat jelas kejadiannya. Ia sadar dan melihat
ayahnya. Namun ternyata yang ia lihat Hyun Il. Di luar Joong Do dan Prof Koo
gelisah. Prof Koo menelepon Seok Han dan mengatakan kalau Soo Yeon sadar dan Hyun
Il ada di sana. Seok Han mengatakan kalau ia akan memberikan penjelasan.
Hyun
Il keluar ia menemui ibu Tae Soo. Ibu Tae Soo mengataka ia baik-baik saja. Ia meminta
agar menjaga Tae Soo. Hyun Il mengatakan ia akan bicara dengan Tae Soo. Hyun Il
keluar ruangan ia mempertanyakan kepada Prf Koo dan Joong Do di mana Seok Han.
Mereka menemui Seok Han. Hyun Il teriak memanggil Seok Han.
Seok Han meminta mereka masuk. Ternyata sudah banyak media disana. Dong Joon
mengatakan kalau kami akan mulai presentasi untuk keberhasilan perdana operasi
cangkok jantung seorang pasien trauma di Korea. Dong Joon berbisik kepada
ayahnya kalau dia bilang ia bisa menulis jurnal dalam kasus ini. Ia meminta
ayahnya duduk di kursi yang disediakan. Dong Joon mengatakan kalau Seok Han
yang memimpin operasi akan memberikan presentasi.
Tae Soo ke pusat organ. Namun belum ada kabar. Tiba-tiba ia
mendapat kabar dari dr. Moon. Tae Soo datang ke presentasi Seok Han. Tiba-tiba
kondisi ibu Tae Soo memburuk. Mereka menangani ibu Tae Soo. Tae Soo yang
mendapat kabar tentang ibunya berlari.
Tae Soo sampai di ICU. Ia melihat ibunya sudah mendapatkan
CPR, dr. Moon mengatakan kalau mereka belum berhasil. Tae Soo meminta agar
mengambilkan epi dan ECMO. Jae Myung datang dan mengatakan ia akan membaca
USG-nya. Sun Young mempertanyakan kepada Mi Ran apa sudah menghubungi Seok Han.
Mi Ran mengatakan kalau Seok Han tidak menjawabnya. Sun Young menghubungi Seok
Han. Saat presentasi Seok Han melihat ada telpon dari Sun Young. Akhirnya presentasi
selesai, Seok Han pamit terlebih dahulu.
Jae Myung mengatakan kalau ia tidak melihat volume darah,
kita tidak bisa memakaikan ECMO padanya dari sisi ini. Tae Soo mengatakan ia
akan mengoperasinya, ia meminta peralatannya. Jae Myung memeriksa pupil ibu Tae
Soo. Ia hanya bisa menggelengkan kepala. Seok Han datang, Tae Soo
menghampirinya. Tae Soo meminta agar berikan jantungnya. Ran dan Jae Myung
mencoba melerai Tae Soo dan Seok Han. Tae Soo mengatakan lepaskan, Anda bilang
akan memberi dia jantung. Jae Myung meminta Seok Han keluar.
Seok Han pergi
meninggalkan ICU. Ia teringat Flashback, Seok Han menghampiri Tae Soo dan
menyuntikan sesuatu kepada Tae Soo. Ia bergumam dalam hati ia berjanji akan mendapatkan
jantung untuk ibu Tae Soo. Ia minta maaf kepada Tae Soo. Ia di lobi rs,
ia bergumam telah melakukan hal rendah budi untuk menolong Soo Yeon. Dia akan
menjadi pasien terakhir yang kuselamatkan sebagai dokter.
Ibu Tae Soo tidak bisa diselamatkan, Tae Soo menutup ibunya
dengan kain. Tae Soo air mata tumpah, begitu juga semua yang ada di sana merasa
sedih.
Komentar:
Makin kesini susah banget tahu apa maksud Seok Han....
ReplyDeleteJd ibu drparktae soo meninggal dong,lalu episode agak awal utk apa dr park curi jantungnya? Kan ibu ud wafat?
Udah di posting next episodenya...dan makin penasaran juga diawal itu buat siapa jantungnya..tapi kyknya mendekati ending nanti baru terungkap
ReplyDelete