On Ja menangis, Kwak Hyun menjelaskan kalau itu bukan
demensia. Kwsak Hyun menambahkana kalau minggu lalu baik-baik saja, itu dipastikan
bukan demensia. Kwak Hyun meminta agar On Ja tidak khawatir. On Ja mengatakan
kalau ada yang ingin ia sampaikan kepada temannya itu. Kwak Hyun mengatakan ia
akan berusaha yang terbaik.
Kwak hyun mengatakan kalau kondisi organ vitalnya tidak
stabil. Eun Jae mengatakan kepada Kwak Hyun kalau ia sudah memberikan pereda
demam tapi suhunya masih tinggi. Eun Jae mempertanayakan apa penyebab demamnya.
Ponsel Kwak Hyun terus berbunyi, Eun Jae meminta Kwak Hyun mengangkatnya. Eun
Jae mengatakan kalau ia akan disini. Kwak Hyun mendapat kabar kalau ayahnya
belum ditemukan. Kwak hyun menelpon ibunya, ia memberitahu kalau ayahnya
menghilang. Ia meminta agar ibunya kesana karena ia tidak bisa pergi, disini
juga ada pasien. Ibunya mengatakan kalau ia akan kesana. Ternyata ayah Kwak
Hyun pergi ke suatu tempat.
On Ja mengatakan kepada Go Eun kalau temannya ini pandai
memasak. Temannya juga memetik herba aneh di kebun. Kwak Hyun yang melintas
mendengarnya. Bahkan setiap hari pergi ke gunung mencari herba. Kwak Hyun
mempertanyakan memetik herba. On Ja mengiyakan, ia mempertanayakan kenapa Kwak
Hyun menanyakan itu. Kwak Hyun bergegas menemui Eun Jae. Ia mengatakan kalau ia
tahu kemungkinan penyebab demam. Penyebabnya akibat Tanaman herba, Orientia
tsusugamushi cenderung menyebabkan demam saat musim gugur. Kwak Hyun menngatakan
kalau bekas gigitannya menyebabkan bengkak. Benar saja ditubuhnya ada bekas
luka.
A Rim memberikan hasil tes darah, dan benar penyebabnya
penyakit tsutsugamushi. Kwak Hyun menjelaskan kepada On Ja penyakit temannya. Ia
mengatakan kalau temannya bisa mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh On
Ja.
Ibu Kwak Hyun sampai di tempat suaminya di rawat. Perawat mengatakan
kalau ayah Kwak Hyun pernah meminta mencarikan sesuatu karena harus pergi. Namanya
terdengar seperti Kkok Ji atau Kkak Ji. Perawat mengatakan kalau ayah Kwak Hyun
mengigau mengatakan, “Kemarilah, Kkak Ji. Kkak Ji-ku yang cantik.” Adik Kwak
Hyun datang mengatakan, “Aku akan menepati janjiku. Kita akan pergi ke pulau
kesukaanmu. Mari bermain gelembung sabun sepuasnya.” Ji Eun menambahkan kalau
itu Kwak Ji. Ternyata dulu Ji Eun tidak suka namanya karena namanya tiga suku. Lalu
ayahnya datang dan mengatakan pakai saja Kwak Ji. Ji Eun teringat dan ayahnya
pasti ke sana untuk menepati janjinya.
Ji Eun dan ibunya sampai di sebuah pulau. Kwak Hyun akan
mengantarkan ke rs, tetapi Eun Jae melarang dan meminta Kwak Hyun pergi mencari
ayahnya. Ji Eun dan ibunya melihat ayahnya sedang main gelembung sabun. Ji Eun
menghampiri ayahnya. Tetapi ayahnya tidak mengenalinya dan mengatakan kalau ia
menunggu putrinya. Ji Eun berusaha menahan tangis, ia meminta ijin untuk
memainkan gelembung sabun bersama ayahnya. Ayahnya mengatakan kalau Ji Eun
harus hati-hati karena putrinya sangat sensitif. Ji Eun tidak bisa menahan
tangisnya, ia menagis. Ayahnya memeluk Ji Eun. Kwak Hyun datang ibunya menagis
di pelukan Kwak Hyun.
Geun Ja sadar, kedua temannya menungguinya. Geun Ja ingat
kalau ia digendong dokter ke rs. Geun Ja minta maaf kepda Choon Soon. Ia melakukannya
karena takut. Ia mengatakan kalau ia tidak tianggal di Seoul. ia juga seorang
penyelam di Laut Timur. Ia mengatakan agar tetap memnaggilnya Geun Ja. Mereka menangis
haru bertiga. Setelah sembuh mereka menyelam bersama.
Ji Eun mengatakan kalau ia sudah memberitahu tentang ayahnya
kepada calon suaminya. Calon suami Ji Eun datang menemui ayah Ji Eun untuk
minta restu. Dan ternyata ayahnya mengatakan kalau calon suami Ji Eun pencuri
putrinya. Ibu Kwak Hyun melihatnya dari kejauhan.
No comments:
Post a Comment