Eun Jae melihat ayah Jae Gul
menyambut seseorang yang penting. Orang itu mengatakan ada yang ingin ia temui,
lalu ia menghampiri Eun Jae dan menyapanya. Orang tersebut mengatakan kalau
grup Doosung akan bekerjasama dengan rs ayah Jae Gul. Grup Doosung dan rs Geoje
Jeil menandatangani kerjasama diantara mereka. Ternyata orang tersebut bernama
Ketua Jang.
Anak buah ketua Jang mengatakan
kalau artikel wawancara Sung Ho sudah diterbitkan. Ketua Jang melihat artikel
tersebut, ternyata Sung Ho adalah pasien Eun Jae yang mengalami kecalakaan
waktu itu di Seoul. artikel itu tentang layanan medis jarak jauh.
Terdengar suara kode blue untuk
NICU, Eun Jae segera menuju ke sana. Eun Jae mempertanaykan apa ini bayi In
Kyung. Dokter membenarkan, bayi yang dipindahkan dari rs kapal. Eun Jae
memeriksa rekam medisnya, ternyata bayi itu menderita gagal nafas. Dokter
menambahkan kalau bayi itu juga demam.
Eun Jae dan Kwak Hyun jalan
bersama, Eun Jae terlihat kesakitan kakinya. Kwak Hyun memeriksa kaki Eun Jae.
Kwak Hyun mengatakan kalau ia merasa ini bukan tulangnya. Eun Jae mengatakan
tentu saja, Kwak Hyun mengatakan kalau mungkin ini ototnya. Kwak Hyun
mengatakan kalau Eun Jae selalu berdiri di rs kapal maupun UGD tidak heran
kalau kaki Eun Jae sakit.
Kwak Hyun berkomentar kalau Eun
Jae sudah 34 kali mendesah, ia mempertanyakan apa Eun Jae ada masalah. Eun Jae
mengatakan kalau bayi yang kemarin dari rs kapal mengalami gagal nafas. Eun Jae
mengatakan ketika mereka memindahkan tidak ada demam dan semua normal. Tetapi bayi
itu prematur, bisa jadi itu penyebabnya. Eun Jae mengatakan ia memasukkan
tangannya ke inkubator, bayi itu memegang jarinya dengan erat.
Seorang pengacara memberikan
kartu namanya kepada ibu bayi tersebut. Ibu bayi itu mempertanyakan ada
keperluan apa. Pengacara itu mengatakan kalau ibu anak itu di operasi di rs
kapal oleh dokter bukan bagian kandungan.
Pagi itu seorang pria datang
untuk melakukan inspeksi mendadak ke rs kapal. Won Gong mempertanyakan kenapa
melakukan ini. Orang tersebut meminta melakukan pekerjaannya seperti biasa. Eun
Jae mendapat telpon dari kepolisian. Eun Jae datang ke kantor polisi. Ternyata Eun
Jae datang karena ada yang melaporkan malpraktek. Sesampainya di kantor polisi
Eun Jae sudah diserbu oleh wartawan.
Jae Gul melihat berita tentang
Eun Jae di internet, ia ke ruangan Kwak hyun. Kwak Hyun segera menelpon Eun
Jae. Kwak hyun mengatakan ia akan kesana. Eun Jae melarangnya dan meminta Kwak
hyun menemui pasiennya. Kwak Hyun mengatakan kalau sekarang ia bicara bukan
sebagai pacar, tetapi sebagai rekan kerja. Ia menambahkan kalau ia yang merawat
bayi itu sejak awal. Ia meminta Eun Jae mengatakan kepada polisi kejadian yang
sebenarnya.
Di mobil anak buah ketua Jung
memberitahu ketua Jung kalau ia sudah memberitahu wartawan tentang kasus itu. Ketua
Jung meminta agar cepat karena gubernur sudah menunggu. Ternyata pernemuan
dengan gubernur untuk merealisasikan layanan medis jarak jauh.
Kwak Hyun menemui salah satu
pasiennya. Ternyata pria itu sudah mendapatkan laptop untuk melakukan layanan
medis jarak jauh. Jae Gul akan menemui salah satu pasiennya, tetapi ternyata
mereka sedang melakukan syuting untuk layanan medis jarak jauh. Jae Gul
berpapasan dengan Kwak Hyun. Jae Gul mengatakan kalau ia langsung diusir. Ia menambahkan
kalau pulau yang dijangkau layanan ini ada 26 pulau. Ia merasa aneh karena
pulau itu dikunjungi rs kapal.
Sampai di rs kapal Jae Gul
emmpertanyakan apa layanan medis jarak jauh memungkinkan. Kwak Hyun mengatakan
kalau itu tidak bisa, hal ini karena karena pemeriksaan dengan pasien langsung
juga tidak cukup untuk menghilangkan salah diagnosa. Jae Gul mempertanyakan apa
sudah bicara dengan Eun Jae, Kwak Hyun mengiyakan.
Saat penyelidikan Eun Jae
mengatakan kalau ia yang melakukan semuanya. Polisi mengatakan kalau seharusnya
ada surat perjanjian yang ditandatangani oleh wali pasien. Ketika ditanya
bagaiman proses penyedotan saat bayi lahir. Eun Jae agak gugup dan seperti
kelhilangan kata-kata. Polisi mempertanaykan apa saat itu Eun Jae gugup atau
ada orang lain yang melakukannya.
No comments:
Post a Comment