Min Sik meminta agar istrinya memberikan ponsel. Yi Je
mendapat telepon, namun ia mengabaikannya. Min Sik mengirim pesan suara kalau
ini Min Sik. Min Sik memberitahu kalau ia mendapat pesan terakhir dari Min Je.
Pak Choi membuka paket yang berisi tas. Namun ternyata di dalamnya
tidak ada yang penting. Pak Choi mempertanyakan apa yang terjadi kepada Jae
Joon. Tiba-tiba Yi Je datang dan berkomentar sepertinya kamu tidak mendapatkan
yang kamu cari. Setelah memberikan penghormatan Yi Je mengatakan kepada Jae
Joon bukankah kamu yang menggalang dana untuk yayasan Namcheon. Tempo hari kamu
memberikan ini. ia mengatakan kamu bisa menambahkan batu bata untuk yayasan
atas namaku saat mendirikannya. Yi Je meletakkan amplop itu.
Jae Joon mempertanyakan apa yang ingin kamu lakukan. Apa kamu
mengambil sahamnya. Yi Je mengatakan jika ia mengambilnya, apa tindakanmu. Yi
Je mengatakan ia mengerti, kamu akan membunuhku seperti caramu membunuh Min Je.
Jae Joon mengatakan kamu sudah tahu kenapa bertanya. Ia meminta Yi Je
mengembalikan semuanya sambil menunjukkan tas yang kosong. Ketika Jae Joon akan
pergi Yi Je mempertanyakan kamu sudah memberi hormat kepada Min Je. Kamu pasti
tidak minta maaf karena bersekongkol dalam pembunuhannya. Namun sebagai
manusia, kamu sudah memberi hormat dan mendoakan dia. Karena ia tidak bisa
berpisah secara pantas saat ibunya meninggal. Itu menjadi penyesalan seumur
hidup baginya.
Jae Joon mengatakan kalau Yi Je orang yang menarik. Jika kamu
ingin tahu, ia bisa membantumu bertanya langsung kepadanya. Yi Je mengatakan cobalah
mewujudkannya jika bisa. Jae Joon pergi meninggalkan Yi Je. Terlihat Ui Sik dan
rekannya juga datang ke pemakaman Min Je.
Yi Je bicara dengan Ui Sik. Ui Sik mengatakan kamu berpikir
Jae Joon yang bertanggung jawab atas kematian Min Je. Ia bisa mendengar perbincangan
kalian. Ia mempertanyakan kenapa Yi Je yakin menuduh Jae Joon.
Jae Joon mempertanyakan di mana letak sahamnya. Pak Choi
mengatakan kalau ia sedang mencarinya. Sepertinya dia mengirimkannya melalui
paket sebelum berangkat. Ia menunjukkan daftar pengiriman paket kepada Jae
Joon. Jae Joon membacanya dan mengatakan Oh Jung Hee. Pak Choi mengatakan saat
ini dia berada di bangsal VIP setelah Yi Je berhasil memberinya penundaan
eksekusi. Ia merasa Yi Je menyuruhnya mengirimkannya kepadanya. Jae Joon
mengatakan setidaknya kita tahu di mana letak sahamnya. Ia berpikir kalau Han
Bit juga di sana, ia meminta Pak Choi memeriksanya.
Jung Hee berkomentar luar biasa, biasanya orang menyimpan
ini di penyimpanan dan transaksi efek. Siapa yang benar-benar mengeluarkan
saham. Han Bit mengatakan jika tidak, tujuan transfer saham yang dilakukan
ketua Lee akan ketahuan. Jung Hee mengatakan jadi dia tidak ingin Jae Joon tahu
kepada siapa dia mentransfer saham sebelum rapat dewan diadakan bukan. Han Bit
membenarkan. Jung Hee mempertanyakan apa tindakanmu soal ini. Han Bit mengatakan
ia akan menyembunyikan ini hingga rapat dewan.
Yi Je datang dan mengatakan kalau ia mengubah rencananya. Kita
akan langsung menyerang Jae Joon. Kita tidak perlu bersabar dan berharap dia
minta maaf karena dia tidak akan melakukannya. Kita akan membuatnya berlutut
dan minta maaf dahulu. Dia bisa menulis pengakuannya di penjara. Kali ini kita
akan menindaknya dahulu.
Jae In di luar lapas sambil menatap foto Nam Pyo. Namun Nam
Pyo tidak keluar. Ia meminta anak buahnya menghubungi pusat layanan masyarakat
dan tanyakan kenapa dia tidak keluar. Anak buahnya selesai menelepon. Ia memberitahu
Jae In kalau dia sudah bebas. Jae In mengatakan apa maksudmu, kita menunggu di
sini sejak fajar. Anak buahnya memberitahu kalau dia dibebaskan tengah malam tadi.
Flashback,
ternyata semalam saat Nam Pyo bebas, dia dijemput Pak Choi. Jung Hee dan So
Geum mengikuti mereka. Mereka sampai di hiburan malam, Jung Hee masuk ke tempat
hiburan malam itu. Pak Choi meminta agar Nam Pyo berlibur. Bahkan Nam Pyo
mendapatkan suntikan, spertinya narkoba.
Jung Hee merekamnya dari luar diam-diam.
Nam Pyo keluar dari hiburan malam, Jung Hee segera masuk ke dalam mobil
So Geum dan mengejarnya. Yi Je ditelepon dan mempertanyakan Luar Negeri. Jung
Hee mengatakan kalau ia juga tidak tahu. Mereka akan menuju Bandara
Internasional Gimpo. Yi Je mempertanyakan dia menyintikkan narkotika. Jung Hee
mengatakan dia memakai sabu-sabu.
Yi Je menelepon Ui Sik dan mengatakan kamu ingin tahu kenapa ia menuduh
Jae Joon bukan. Kamu ingat kecelakaan mobil mengenai keluarga yang berduka dari
Taekang Chemical. Ui Sik ingat tiga orang yang meninggal di depan gedung
Majelis Nasional setelah bertabrakan dengan truk sampah. Yi Je mengatakan
pengemudinya adalah orang yang juga terlibat dalam kecelakaan mobil yang
menyebabkan pasangan difabel tiga tahun silam. Ui Sik mempertanyakan siapa
targetnya, tidak mungkin pasangan difabel itu. Yi Je mengatakan tentu saja Jae
Hwan. Ui Sik mengatakan jadi kamu mengklaim bahwa Jae Joon mendalangi kedua
kecelakaan ini. Yi Je mengatakan kalau Nam Pyo yang dibebaskan hari ini adalah
pelaksananya. Ui Sik mengatakan kalau ia akan mempertimbangkannya. Yi Je
mengatakan kamu harus bergegas, jika tidak ia akan menghubungi Yi Ra.
Yi Ra mengatakan kepada Jae In jadi kamu tidak tahu keberadaan
Nam Pyo. Tiba-tiba Yi Je menelepon Yi Ra dan meminta kemana Nam Pyo pergi dari
bandara Gimpo. Yi Ra mengatakan kepada Jae In kalau Nam Pyo menuju bandara. Ia meminta
Jae In segera memeriksanya. Yi Je mendapat telepon dari Ui Sik. Ui Sik
mengatakan apa yang bisa ia bantu.
Pak Choi mengatakan kepada Nam Pyo agar tetap di sana sampai
situasi di sini beres. Jung Hee mencoba mengulur waktu. Pak Choi sadar dan meminta
Nam Pyo pergi. Tiba-tiba Yi Je datang menyuntikkan sesuatu kepada Nam Pyo. Pak
Choi menarik tangan Yi Je mempertanyakan apa yang kamu lakukan. Yi Je
mengatakan kalau ini obat penenang. Kamu akan memenjarakan dia karena memakai
narkotika lalu membunuhnya. Yi Je mengambil suntikkan di dalam jas Pak Choi. Yi
Je mengatakan kamu harusnya berterima kasih karena ia mencegahmu menghasut
pembunuhan. Nam Pyo kabur, So Geum datang dan berhasil melumpuhkan Nam Pyo.
Jae Joon memukul Perut Pak Choi. Jae Joon mengatakan apa
lemak perut itu telah melembutkan hatimu. Ia jelas menyuruh Pak Choi untuk langsung
membunuhnya. Pak Choi minta maaf, ia cemas hubungan Jae Joon dengan Taekang
Chemical mungkin akan terekspos jika dia mati sebelum meninggalkan negeri ini.
Jae Joon mengatakan jika hal itu terekspos, pasti karena kamu tidak membunuh
berandal itu. Ia mempertanyakan di mana Nam Pyo sekarang. Pak Choi mengatakan
kalau Yi Je membawanya ke Lapas Seoul Barat. Jae Joon mengatakan kalau dia akan
membuatnya mengaku dan mengalahkan aku dengan itu. Jae Joon mempertanyakan
siapa adik Yi Je. Pak Choi mengatakan Yi Hyun. Jae Joon mengatakan kita harus
memakai dia atau orang lain. Bagaimana dengan So Geum.
Rolet berputar, Jae Joon melempar panah ke rolet tersebut. Ia
mengatakan kalau kamu sudah terpilih.
Yi Je mulai menginterogasi dan mempertanyakan siapa yang
menyuruhmu. Nam Pyo hanya tersenyum, Yi Je menamparnya terus. Namun Nam Pyo
tetap tidak mau mengaku walaupun berbagai cara dilakukan.
-Satu Jam sebelum mendapatkan surat perintah-
Yi Je, So Geum dan Hye Soo menginterogasi Nam Pyo lagi. Yi
Je mempertanyakan berapa sisa waktunya. Hye Soo mengatakan kalau 47 jam telah
berlalu. Yi Je mengatakan jika tidak bisa membuatnya mengaku dalam satu jam,
kita harus membebaskan dia bukan. Hye Soo mengiyakan. Nam Pyo mengatakan
haruskah ia katakan alasannya melakukan itu tiga tahun lalu. Di dunia ini ada
orang-orang tidak berguna yang tidak perlu ada. Keparat yang hidup nyaman
berkat orang tua kaya mereka dan segalanya mungkin dengan uang. Tukang merengek
yang rela mengorbankan nyawa keluarga mereka demi uang. Ia menyingkirkan
manusia hina macam itu. Guna mewujudkan keadilan sosial. Yi Je kesal, So Geum
mencegahnya. So Geum mengatakan kalau Nam Pyo tidak merasa bersalah atas
perbuatannya. Dia merasa itu perbuatan heroik.
Yi Je mengatakan mereka bilang bedebah ini juga menyebabkan
kecelakaan dengan keluarga pekerja Taekang Chemical yang berduka. Ia berpikir
dia dilindungi oleh orang yang berpengaruh. Nam Pyo mengatakan kalau ia
berperan penting di Taekang. Akhirnya mereka mendapat pernyataan Nam Pyo. Nam
Pyo mengatakan orang yang memberinya perintah untuk menabrak orang-orang yang
melakukan aksi protes adalah Pak Choi dan Jae Joon ada bersamanya. Yi Je
menelepon Han Bit dan mengatakan kalau sudah mendapat pernyataannya dan meminta
agar bersiap lakukan preskon bersama Jung Hee.
Di telepon Pak Choi mengatakan baiklah, bersiagalah hingga kami
memberi perintah lain. Pak Choi memberi tanda mengangguk kepada Jae Joon.
Yi Je dan So Geum makan bersama. Yi Je minta maaf, semua ini
karena ia. Ia membuatmu menyeberangi jembatan hingga tidak bisa kembali. So
Geum mengatakan tidak masalah, pasti ada jembatan karena ada jalan di sini. Ia
tidak sepenuhnya yakin, namun sepertinya ia tahu alasan kamu menyeberang ke
sisi sini. Yi Je mengatakan ia akan berhenti sekarang, pergilah lebih dahulu. Setelah
urusan ini selesai, bagaimana jika kita makan bersama. So Geum mengiyakan, ia
akan membeli hadiah untuk Han Bit dan Yi Hyun.
So Geum memilih hadiah konsmetik untuk Yi Hyun dan Han Bit. Yi
Je membawa Nam Pyo menghampiri Ui Sik. Ia melemparkan berkas dan mengatakan
pada bulan April 2015, kecelakaan mobil keluarga mendiang pegawai Taekang
Chemical, Jae Joon mendalangi kasus itu. Bulan Februari 2016, kecelakaan yang
menyebabkan kematian pasangan difabel. Ia merekam kesaksian Nam Pyo. Ia menyerahkan
bukti rekamannya. Ia juga menyerahkan bukti rekaman Jae Joon mengancam Han Bit
dengan kematian saat dia masih dipenjara dengan memakai kekuasaannya sebagai
direktur Taekang tahun 2016. Ia mengatakan ingin mengajukan petisi ini terhadap
Jae Joon karena bersekongkol dalam pembunuhan keluarga pegawai serta memberi
ancaman kematian kepada Han Bit. Bisakah kamu memenjarakan Jae Joon.
Komentar:
Yi Je..... aaa siapa yang dalam bahaya Yi Hyun atau So
Geum........
No comments:
Post a Comment