-April 2019, Osaka, Jepang-
“Delapan bulan setelah pengeboman Hostel Pelajar
Yeongseok-dong.”
Seorang pria bertopeng memutar musik. Terdengar suara pria
itu, “Terkadang penderitaan hebat bisa menjadi inspirasi. Kini aku akan
memberimu penderitaan.” Ia memegang tali dan mengatakan sayang sekali.
Inspirasi semacam ini tidak bisa membantumu melukis. Wanita itu dengan
menggunakan bahasa Jepang mempertanyakan dendam apa yang kamu simpan
terhadapku. Ia akan memberikanmu lukisan apa pun yang kamu mau. Ia memohon agar
tidak membunuhnya. Pria bertopeng itu mempertanyakan bukankah dalam suatu
wawancara kamu bilang ingin lukisanmu menjadi harapan. Lukisanmu yang berjudul,
“Gadis Tanpa Bibir.” Tebak berapa harganya. Mungkin ia akan membiarkanmu hidup
jika tebakanmu benar. Wanita itu mengatakan kalau ia tidak tahu. Ia tidak akan
membocorkannya, ia memohon agar dibebaskan. Pria itu mempertanyakan maka
tebaklah kata-kata ini melambangkan apa. Mungkin ia akan memberimu kesempatan
terakhir untuk hidup.
Pria itu memutar sesuatu, namun tidak jelas suaranya. Wanita
itu mengatakan kalau sungguh ia tidak tahu. Ia mempertanyakan apa salahnya ia
harus mengalami ini. Pria bertopeng itu mengatakan ternyata kamu memang tidak
tahu, sayang sekali. Hari ini ia akan membuatmu mengaku. Hidup yang dipenuhi
kemunafikan dan kontradiksi. Akan ia bersihkan dirimu dari dosa-dosamu. Pria itu
menarik tuas, dan terdengar suara teriakan wanita itu. terlihat tato di
tangannya.
Terlihat seorang pria berjalan, ditangannya juga ada tato.
Seorang pria mengatakan kepada Yamada kalau ini jelas
pilihan yang menarik. Harganya sangat miring. Anda tahu bukan ini gudang seni
yang pernah digunakan oleh seniman ternama Kaneki Yukiko. Tiba-tiba dia ingin
pensiun dan menjual cepat gudang ini. Yamada mengatakan Kaneki Yukito itu
seniman terkenal dengan, “Gadis Tanpa Bibir.” Kenapa dia ingin pensiun. Pria
itu mengatakan entahlah, seniman itu sulit ditebak. Mereka masuk ke dalam
gedung, lalu berkeliling melihat gedung itu. Namun tiba-tiba mereka menemukan
potongan tubuh, Yamada mengatakan mungkinkah itu kepala manusia. Terlihat ada
kartu identitas milik Kang Woo. Mereka segera berlari keluar. Terlihat tulisan
Bunga dari surga di dekat potongan tubuh itu.
Kwon Joo di ruang ganti, ia bersiap dengan pakaian. Flashback,
Kwon Joo mengambil alat perekam di mainan itu. Kang Wo meminta Kwon Joo jangan
menyentuh apa pun dan keluar. Kwon Joo melihat waktunya menunjukkan angka nol.
Ia merasa kupingnya berdengung lagi. Petugas melihat Kwon Joo meminta Kwon Joo
keluar. Petugas membawa Kwon Joo keluar. Kwon Joo melihat CCTV. Seseorang dari
mobil ternyata memantaunya. Orang itu menekan tombol. Terjadilah ledakan, Kwon
Joo dan petugas itu terlempar. Kwon Joo akan bergerak melihat petugas itu,
namun kakinya sakit karena ada serpihan yang menancap di kakinya. Akhirnya
petugas lain datang menyelamatkan mereka. Tiba-tiba kuping Kwon Joo berdengung
lagi. Kwon Joo teringat kejadian itu.
-Rumah Sakit Rehabilitasi Nasional Poongsan-
Petugas mengatakan kepada dokter kalau saat dia dibawa
kesini, kepala dan organ dalamnya cedera. Kakinya juga patah, ia ragu dia bisa
bertahan. Terlihat Kwon Joo sedang melakukan treadmill. Petugas mengatakan
kalau dia kini sudah bisa rawat jalan. Dia memang wanita tangguh. dokter
mengatakan kalau menyelamatkan orang lain bukan tugas mudah. Seharusnya dia
tidak memforsir dirinya. Katanya dia menanyaimu tentang tinitus. Petugas
mengiyakan, terkadang dia mendengarkan suara berdenging yang disusul keheningan
selama beberapa detik. dokter mengatakan apa itu dampak dari ledakan.
Terdengar suara Kwon Joo. “Setelah komandan Jang dibunuh pada tahun 2018, tim kami memilih
Poongsan sebagai kota uji coba, mengangkat Do Kang Woo kembali sebagai komandan
yang punya petunjuk mengenai komplotan pelaku. Kami mulai memburu pembunuhnya
dengan sekuat tenaga. Padahal rekan satu tim mulai terbuka, tapi karena
perangkap yang disusun oleh pembuat situs kebencian, kami mencurigai Kang Woo
sebagai pembunuhnya. Tapi setelah kami menyadari itu perangkap dari pembunuh
asli, tim kami bersatu dan berhasil membekuk pembunuhnya, Bang Je Soo. Pada
hari kejadian kami mendapat kabar mengejutkan bahwa Kang Woo diculik okeh
komplotan Fabre. Menangkap pelaku yang membunuh Pak Jang dan memenuhi janji
untuk percaya sepenuhnya kepada Kang Woo. Inilah yang aku dan Tim Golden Time
perlu lakukan kali ini.”
Kwon Joo mendapat telepon dari Eun Soo yang mempertanyakan
Anda ada di tempat rehabilitasi. Ia mengatakan kami mendapat laporan pemerasan
soal penculikan Kang Woo. Saat ini petugas baru saja tiba di TKP. Kwon Joo
mengatakan ia akan segera ke sana.
Kwon Joo sudah berganti pakaian. Ia mempertanyakan kamu yakin
itu telepon dari Eum Hyun Chul. Eun Soo mengiyakan, nomornya sama seperti
telepon pada tanggal 20, 28 Februari dan 15 Maret. Dia pengangguran, domisili
tidak diketahui, bersih dari pidana. Dia hanya bilang Kang Woo di sekap di
rumah kosong. Lokasinya terlacak di Jalan Dangseol, Dangseol-gu. Ia akan
menyambungkannya.
“Pukul 09.10, lima menit setelah penculikan Kang Woo.”
-Dangseoul-gu, Dangseoul-dong-
Kwon Joo mempertanyakan kalian melihat Kang Woo. Joong Ki
mengatakan tidak, tapi pintu masuk ada lukisan dan susunan lilin di
luar. Mungkin dia orang religius. Kwon Joo mengatakan situasi di dalam tidak
diketahui, berhati-hatilah. Joong Ki mengajak Gwang Soo masuk. Mereka memantau
dari CCTV. Joong Ki dan Gwang Soo mengelilingi tempat itu. terlihat seorang
pria mengawasi mereka dari bawah.
Mereka menemukan artikel tentang Kang Woo yang ditempel di
dinding. Gwang Soo melaporkan kalau mungkin dialah penculik Kang Woo. Kami
menemukan gudang di belakang, kami akan masuk. Seo Yool melihat dari CCTV pria
yang mengawasi mereka.
Joong Ki menemukan patung dan ada foto Kang Woo. Kwon Joo
mendengar suara sesuatu. Joong Ki melaporkan kalau ia mendengar suara aneh di
dalam lemari. Seo Yool mengatakan kepada Kwon Joo kalau kemungkinan telepon itu
dari tetangganya. Dari Noh Jae Hyun bukan Eum Hyung Chul. Eum Hyun Chul
dipastikan berada di panti sosial. Kami memeriksa alamat IP di ponsel dan
ternyata dia sempat mengunggah video di internet secara anonim untuk
mengolok-olok kepolisian. Dia juga tersorot di CCTV sedang mengintai gedung itu
40 menit lalu.
Kwon Joo mempertanyakan apa motifnya. Eun Soo mengatakan
mungkin dia menyalahkan pidana ayahnya atas kegagalannya dalam seleksi
kepolisian. Mungkin dia melihat wawancara Bang Je Soo dan mengincar Kang Woo
dan Tim Golden Time. Orang yang mengungkap bahwa ayah Kang Woo pembunuh.
Joong Ki akan membuka lemari itu. Kwon Joo teringat saat ia
mengambil alat perekam di mainan waktu itu. Kwon Joo meminta agar tidak membuka
lemari itu karena bahaya. Joon Ki membuka lemari itu, Gwang Soo menghampiri
Joong Ki dan membantu Joong Ki untuk menghindarinya. Terjadilah ledakan di
gedung itu. Kwon Joo tertunduk mendengar suara ledakan.
Kwon Joo mempertanyakan apa Joong Ki baik-baik saja. Joong
Ki mengatakan kalau mungkin hanya luka gores. Seo Yeol mengatakan kepada Joong
Ki kalau lokasi ponsel Noh Jae Hyun dekat dengan TKP. Dia pasti sedang
mengamati. Mereka akhirnya melihatnya dan mengejar Jae Hyun. Namun akhirnya
Gwang Soo berhasil melumpuhkannya. Joong Ki mengatakan informasi mengenai penculikan
dan penyekapan Kang Woo ternyata bohong. Kwon Joo melihat berita kalau timnya
dibubarkan.
Kwon Joo menemui Komisaris. Ia mengatakan kalau Bang Je Soo
dalangnya. Komisaris mengatakan sudah delapan bulan penyelidikan kasus ini
buntu. Pembubaran tim adalah solusi terbaik. Lagi pula kita tidak menemukan
petunjuk satu pun. Mungkin dia pergi atas kemauan sendiri. Hanya kamu yang
tidak mau menerimanya. Jangan buang-buang anggaran atau tenaga lagi untuk kasus
ini. Komisaris akan pergi, namun Kwon Joo mempertanyakan apa ini karena ayahnya
pembunuh. Kang Woo bekerja lebih keras dari polisi mana pun untuk membebaskan
dirinya dari stigma itu. Dia korban dari prasangka dan menghadapi kebencian
dari yang lain. Ia paham rasanya.
Komisaris mengatakan ia tahu kamu tersiksa akibat ledakan
itu. Ia maklum kamu ingin meluapkan emosimu. Tapi ini tidak bisa ditoleransi.
Makin lama penyelidikan, makin buruk opini publik tentang kita. Markas besar
pun resah. Dan jujur saja, dia tidak layak menjadi polisi. Kwon Joo mengatakan
akhirnya Anda jujur juga. Jika benar itu anggapan Anda, apa boleh buat. Akan ia
temukan Kang Woo dan ia buktikan ia benar. Kwon Joo memberi hormat lalu pergi.
Joong Ki mengatakan bukankah pembubaran tim berarti
penyelidikan harus dihentikan. ini konyol sebaiknya aku. Gwang soo mengatakan
tapi tahu tidak beredar rumor konon Kang Woo kabur karena Bang Je Soo bisa
membuktikan pembunuhannya. Joong Ki mengatakan tidak masuk akal, mana mungkin
Kang Woo kabur setelah melakukan tidak kriminal dengan penuh emosi begitu.
Jangan ikut bergunjing. Na Hong Soo menghampiri mereka dan berkomentar kalian
tampak kusut. Ia mempertanyakan di mana Kwon Joo. Gwang Soo mengatakan kalau
dia menemui Komisaris. Hong Soo mengatakan jangan memusingkan pembubaran tim.
Dan Kang Woo, dia ditektif sejati. Dia tidak akan pergi mendadak tanpa sebab.
Mari kita percaya dan tunggu dia.
Eun Soo mempertanyakan kepada Seo Yool bagaimana
pencariannya. Seo Yool mengatakan ia memeriksa setiap kamera di setiap bandara
dan pelabuhan sejak Juni, namun nihil. Ia mempertanyakan bagaimana jika Kang
Woo dikubur atau semacamnya. Kwon Joo datang dan mengatakan daripada memikirkan
itu, sebaiknya mencari solusi. Seo Yeol mengatakan Si Bibi Cantik sedang
memeriksa jalur penyelundupan. Sebentar lagi kita akan dapat petunjuk.
Seo Yool mempertanyakan maksudmu orang yang terekam sekilas
ini bisa jadi Kang Woo. Bibi cantik membenarkan, penyelundup memasang kamera
untuk mencegah penumpang gelap melaporkan mereka ke polisi. Video ini kupindai
di program pengenalan wajah, tingkat kecocokannya sangat tinggi. Namun ia tidak
yakin sosok besar di sampingnya penculiknya atau bukan. Soo Yeol memegang
tangannya. Rekannya mempertanyakan apa baik-baik saja. Soo Yeol mengatakan
tentu, lukanya cepat ditangani tidak akan masalah.
Seo Yool mendapat telepon dari bibinya. Bibinya mengatakan
kalau Se Young menang voucher menginap gratis. Dia mengajakku ikut, namun ia
tidak bisa meninggalkan warungnya. Dia berangkat tadi pagi bersama temannya.
Anak nakal itu tidak mengangkat teleponku. Minta dia berhati-hati di jalan. Seo
Yool mengatakan seharusnya bibi ikut dengannya. Nanti pasti ia akan beri uang
saku. Bibi mengatakan bagaimana ia bisa pergi ke Jepang dengan kondisi ini. Bagaimanapun
anak manja itu pasti sedih karena hanya dia di antara teman-temannya yang belum
pernah ke Jepang. Lagi pula apa gunanya penginapan gratis. Toh akhinya tetap
menggunakan uang. Anak itu tidak paham perasaanku. Karena ada pembeli ia
meminta Seo Yool melakukan permintaannya.
Se Young dan rekannya ada di bandara. Ketika sedang
foto-foto ia mendapat telepon dari Seo Yool. Ia mengatakan pasti ibunya yang
menyuruhnya menelepon. Se Young mengatakan kalau ia sibuk. Seo Yool mengatakan
walaupun sibuk setidaknya angkat telepon. Ia mempertanyakan apa ibumu sudah
tahu. Se Young mengatakan dia tidak tahu, beri tahu ibu nanti ia akan
menghubunginya. Rekan Se Young mempertanyakan gantungan ponsel itu buatan ibumu
agar ponselmu tidak hilang. Se Young mengatakan entahlah. Ia menambahkan
mungkin nanti kita akan dimarahi, tapi mari bersenang-senang dulu.
Seo Yool mempertanyakan kapan Se Young dewasa. Ia mengatakan
kepada Kwon Joo coba lihat ini. Ia belum yakin, namun ia merasa Kang Woo dibawa
oleh mereka dan naik kapal penyelundupan ke Jepang. Eun Soo mengatakan kepada
Kwon Joo kalau ada telepon dari Konsulat Korea di Osaka. Kwon Joo menerima
telepon itu. Pria itu mengatakan kalau ia detektif Jo Young Choon dari Konsulat
Korea di Osaka. Kwon Joo mempertanyakan ada perlu apa Konsulat dengan kami.
Young Choon mengatakan mayat seniman wanita, Kaneki Yukiko
ditemukan terpotong-potong di dalam gudang seninya. Namun tanda pengenal Kang
Woo ditemukan di TKP. Jika Kang Woo pelakunya, ini bisa menyebabkan masalah
diplomatik besar. Kwon Joo mengatakan kalau ia akan segera ke sana. Eun Soo mempertanyakan
ada apa. Kwon Joo mengatakan kalau tanda pengenal Kang Woo di temukan di sebuah
TKP di Osaka. Kwon Joo menghubungi Joong Ki dan Gwang Soo dan memberitahu kalau
tanda pengenal Kang Woo ditemukan di sebuah TKP di Osaka. Tiba-tiba telinga
Kwon Joo berdengung lagi. Ia lalu meminta Eun Soo mengambil alih pusat.
Detektif Jepang Sakarai Ryoji menatap tanda pengenal Kang
Woo. Young Choon menghampiri mereka dan mengatakan kalau kolega Kang Woo akan
datang. Ia mempertanyakan ada petunjuk lain. Sakarai Ryoji mengatakan seperti
yang terlihat kondisi mayatnya terlalu buruk. Petugas mengatakan kalau
pelakunya bukan orang gila biasa. Tubuh, bahu, pergelangan tangan dan
pergelangan kakinya dipotong menjadi 14 bagian sendi. Potongan disusun seperti
bunga dengan kepala berada di tengah. Pelaku pasti menganggap dirinya seniman.
Tapi senjata pembunuhnya sulit diketahui. Sakarai Ryoji mengatakan ini mungkin
jika penjahatnya berotak encer dan tenaganya hebat.
Petugas lain datang dan mengatakan mengenai ibu dan putrinya
yang hilang setelah pergi ke pemandian air panas sekitar tiga pekan lalu di
Hokkaido, mereka diduga bunuh diri. Katanya ada surat wasiat yang dikirim ke
ibunya lewat pos. Sakarai Ryoji meminta agar polisi Hokkaido mengurusnya.
No comments:
Post a Comment