Tuesday 16 April 2019

Sinopsis Doctor Prisoner Episode 12



So Geum di ruangannya memikirkan kejadian tadi. Ia menemui dokter dan mempertanyakan seseorang bisa mengalami syok anafilaksis berdasarkan jumlah media kontras bukan. dokter mengatakan mungkin saja, sebagian orang mengalami kejang begitu media kontras disuntikkan. 


Yi Je mengantar ayah Seok Woo. So Geum menghampiri Yi Je dan mempertanyakan kamu tahu Seok Woo akan mengalami syok anafilaksis karena media kontras bukan. Itu sebabnya kamu ingin ia melakukan lebih banyak MRI. Yi Je mempertanyakan kenapa kamu berpikir begitu. So Geum mengatakan karena begitu dia mengalami syok, seluruh hasil pindai MRI tidak akan menjadi bukti yang sah, itu sebabnya kamu membutuhkan aku. Kamu tahu ia akan mengacaukan pemeriksaannya dan penahanan Seok Woo akan ditunda. Itulah tujuanmu selama ini bukan. 

Yi Je mengatakan kalau ia sudah katakan, dia akan mendapat penundaan penahanan. Ia tidak menciptakan penyakit wilson di dirinya. Ia hanya membantunya agar keluar. Yi Je akan pergi. So Geum mempertanyakan kenapa kamu membantu bedebah itu. Kamu tahu benar orang seperti apa dia. Yi Je mengatakan kamu pikir bisa memenangi pertengkaran dengan tangan bersih, tidak akan bisa. So Geum mempertanyakan siapa yang berusaha kamu incar dengan memanfaatkan Seok Woo. 

Yi Je mengatakan apa tindakkanmu jika adikmu sudah meninggal. Kamu akan tetap mengatakan hal yang sama. Kamu tahu rasanya kehilangan orang yang sangat kamu sayangi, Hae Eun itu nama bayi yang belum lahir yang dipilih pasangan difabel itu. Mereka tidak memberi ibuku kesempatan untuk menjalani operasi. Mereka juga berusaha membunuh adikmu. Menurutmu apa yang mereka lakukan di hari itu. Kamu bertanya sejauh apa ia akan pergi. Ia akan pergi kemana pun bahkan ke neraka jahanam sekalipun. Begitu mendapat informasi soal adikmu, ia akan memberitahumu. 

Yi Je akan pergi, So Geum mempertanyakan bagaimana dengan korban. Mereka gemetar ketakutan karena mendengar penundaannya. Mereka tidak bisa tidur tanpa obat dan memiliki bekas luka yang tidak akan pernah hilang. Yi Je mengatakan jika sangat menginginkan sesuatu, terkadang kamu harus merelakan hal yang sangat berharga bagimu. Ia bahkan merelakan segalanya untuk menangkap para bedebah itu, apa yang sudah kamu relakan demi adikmu. Tapi kamu ingin tetap menemukan dia. Yi Je pergi meninggalkan So Geum. 

Jung Hee menghubungi Yi Je, namun sepertinya Yi Je mengabaikannya. So Geum kembali ke ruangannya. Ia melihat foto bersama adiknya sambil memikirkan kata-kata Yi Je tadi. Yi Je mengunjungi makam pasangan difabel. 


Flashback, saat itu ibunya mengunjunginya di penjara. Mereka menggunakan bahasa isyarat dalam berbicara. Yi Je mempertanyakan kenapa ibunya di sini. Yi Je mempertanyakan kepada Yi Hyun apa kamu gila, kenapa mengajaknya kemari padahal kondisinya tidak sehat. Ibu Yi Je menggunakan bahasa isyarat mengatakan kalau ia meminta dia mengajaknya kemari karena merindukanmu. Ia sangat merindukan putranya. Ia kemari karena berpikir kamu tidak akan bisa menemui ibu. Ia takut tidak akan bisa berpamitan denganmu. Yi Je menjawab dengan bahasa isyarat apa maksud ibunya. Ia akan segera bebas. Ia tidak bersalah, Min Seok ingin menjadwalkan operasi untuk ibu. Ibu Yi Je meminta agar Yi Je jangan sampai sakit. Jangan membalas dendam hanya karena mereka melukaimu. Serta jangan berusaha melawan mereka. ia sangat tidak suka saat kamu terluka. Yi Je mengatakan kenapa ibu membuatnya kesal, jangan berkata begitu. Yi Je mempertanyakan kepada Yi Hyun kenapa ibu bersikap begini. Yi Hyun hanya bisa menangis. Ibu Yi Je mengatakan semoga Yi Je menjalani kehidupan yang sehat dan baik. Selain itu terima kasih karena tidak malu memiliki ibu seperti ibu. Yi Je mengatakan kalau ia akan segera bebas, ibu hanya perlu menunggu sebentar. 


Yi Je di depan makam ibunya. Ia mengatakan andai ia tahu itu perpisahan terakhir kita, ia pasti mendoakan agar ibu pergi dengan tenang. Ia minta maaf karena sepertinya tidak bisa menepati janji itu. Tidak, ia tidak akan menepatinya. 


So Geum menatap hasil pemeriksaan Seok Woo. Ui Sik menelepon, namun ia mengabaikannya. Ui Sik mengirim pesan dan mempertanyakan benarkah kita harus membebaskan Seok Woo. So Geum akan keluar, namun tiba-tiba Nona Oh masuk. Nona Oh meminta agar mengatakan itu tidak benar. So Geum mempertanyakan ada apa, ia mengajak Nona Oh duduk. Namun Nona Oh mengatakan Seok Woo kamu tidak memeriksa dia bukan. Ia mendengar penahanannya ditunda, kenapa kamu tega melakukan ini. ia masih di rawat di sini, bagaimana bisa kamu memeriksa bedebah itu di sini. Bagaimana bedebah itu bisa keluar dengan penundaan eksekusi penahanan. So Geum mengatakan kalau keputusannya belum pasti. 

Nona Oh mengatakan bohong, bahkan kamu sendiri yang memeriksa dia. Ia mendengar kamu membebaskan dia. So Geum mengatakan kalau bukan itu yang terjadi, jangan emosi dan dengarkan aku. Nona Oh mengeluarkan cutter dan mengatakan tidak, katakan saja keberadaan bedebah itu. Ia akan membunuhnya sebelum dibebaskan. Selagi dia tidur setelah menjalani tes, ia akan membunuhnya. So Geum mengatakan kamu tidak perlu membahayakan dirimu sendiri karena bedebah itu. Ia pasti akan mengurus dia. So Geum meminta agar menyerahkan cutternya. Nona Oh mengatakan jika dia dibebaskan, ia tidak bisa melanjutkan hidupnya. Ia mengatakan kalau kulitnya masih terasa terbakar. Ia bisa merasakan panasnya. Bagaimana jika bedebah itu membakar kulitku lagi saat dia bebas. So Geum memeluk Nona Oh., akhirnya cutter itu akhirnya terlepas dari tangan Nona Oh. 

So Geum merawat luka di tangan Nona Oh akibat cutter tadi. ia menelepon Ui Sik dan mengatakan kalau ia akan memeriksa Seok Woo lagi. Dari luar dr.Choi mengawasinya dari luar, ia lalu menlepon dan melaporkan kepada Min Sik kalau ini berjalan sesuai rencana Min Sik. 


Di lapas mereka mendapat hadiah banyak. Hye Soo mengatakan kalau kita harus membagikannya kepada tahanan. Se Ji mengatakan kalau mereka juga menerima bingkisan. Hyung San membagikan hadiah kepada bawahannya termasuk Jae Hwan. Mereka mendapat hadiah lebih banyak lagi. Jae Min mengatakan haruskah kita menyumbangkan untuk kaum kurang mampu. Min Sik mempertanyakan apa ini. Ia mempertanyakan di mana Yi Je. Hye Soo mengatakan kalau hari ini pengadilan akan memutuskan vonis terkait penahanan Seok Woo. Dia akan kemari setelah mengurus semuanya. Min Sik mengatakan lihat semua hadiah ini, mereka terlalu sombong. 

Yi Je menghampiri ayah Seok Woo dan mempertanyakan apa maksud pemeriksaan ulang. Ayah Seok Woo mengatakan Jaksa penuntut menyerahkan catatan dari psikiaternya yang dia dapatkan tempo hari kepada pengadilan. Yi Je meminta agar ayah Seok Woo kembali ke kantor. 

Yi Je berpapasan dengan Ui Sik. Ui Sik mengatakan pemeriksaan ini diserahkan kepada kami. Kamu sudah boleh pergi, Yi Je. Yi Je mempertanyakan diserahkan apa maksudmu. Ui Sik mengatakan kamu lebih lamban dari dugaanku. Saat diagnosis tahanan yang mengajukan penahanan eksekusi dianggap mencurigakan, jaksa boleh mengajukan pemeriksaan ulang. Yi Je mengatakan kalau Seok Woo mengalami syok anafilaksis karena media kontras. Jadi tidak bisa menjalani pindai MRI. Ui Sik mengatakan kali ini kami akan melakukan pindai MRI yang tidak butuh media kontras. 


Seok Woo keluar didampingi So Geum. Ui Sik mengatakan seperti kasus Jung Hee, kamu menciptakan penyakit genetik yang tidak dia miliki. Lalu berusaha menghindari ini dengan rencana cerdasmu. Ia akan mencari tahu semua rencana yang kamu buat untuk mengeluarkan orang dengan penundaan eksekusi dan menahanmu. Ui Sik pergi meninggalkan mereka.

Seok Woo mengatakan sudah ia duga, dahulu wanita gila ini menghalangiku pergi. Sudah ia duga dia akan melakukan ini lagi. Seok Woo menyerang So Geum dengan menusuk pulpen ke leher So Geum. 


Yi Je menahan pendarahan di leher So Geum. Yi Je meminta So Geum terus bernapas. Ia mengatakan kalau ia menahan pembuluh darahmu. Yi Je mengatakan kalau ini luka tusuk di saluran pernapasannya. Ia menahan pembuluh darahnya, cepatlah hubungi IGD. Seok Woo tiba-tiba muntah darah.

Mereka membawa So Geum ke IGD. Atasan Yi Je dulu mengatakan kalau sekarang So Geum tanggung jawab kami. Ia meminta Yi Je mundur. Yi Je mengatakan kalau ia harus masuk. Namun atasan Yi Je melarang. Kamu tidak menyangka ini akan terjadi saat mencoba membebaskan psikopat. Sudah ia katakan kamu tidak sebanding dengan Min Sik. 

Nona Oh melihat So Geum dibawa masuk ke IGD. Ia mempertanyakan kepada Yi Je kalau ini terjadi bukan karena aku bukan. Yi Je mempertanyakan siapa kamu. Nona Oh mengatakan karena ia menemui So Geum setelah mendengar soal dia bukan. Yi Je sadar kalau wanita ini Oh Min Jung. Ia mempertanyakan apa maksudmu. Nona Oh mengatakan tadi malam seorang dokter datang dan memberitahunya bahwa So Geum bekerja sama dengan direktur medis untuk membebaskan Seok Woo. Yi Je mempertanyakan siapa dokter itu. Nona Oh mengatakan kalau ia juga tidak tahu. Tiba-tiba Nona Oh melihat dokter itu. Yi Je mengejar, namun dr.Choi berhasil masuk ke dalam lift. 


Yi Je mengendari mobil dengan penuh darah. Di rs mereka mulai melakukan operasi kepada So Geum. Pak Choi menghampiri Jae Joon dan memberitahu kalau penundaan eksekusi Seok Woo sepertinya ditolak. Ia juga memberikan daftar dokter yang memberi diagnosis medis untuknya. Ia lega Seok Woo adalah putra dari ketua Kim dari JH Steel. Jika diberi penundaan eksekusi dan memihak Yi Ra situasinya akan buruk. Ia gelisah memikirkan Yi Je berpihak kepada Yi Ra. Jae Joon mengatakan bagaimana jika semua itu direncanakan Yi Je. Semua dokter kepala yang dilibatkan Yi Je untuk mendapatkan diagnosis memiliki satu kesamaan. Mereka dokter yang menandatangani diagnosis palsu yang dipakai Min Sik untuk menyerang anggota kongres Jung Min Je. Dia sudah tahu bahwa Min Sik akan memanfaatkan Ui Sik dan menghubungi Yi Ra dahulu untuk memasang jebakan ini. Artinya ini rencana untuk mengekspos bahwa Min Sik adalah orang yang sejak lama merusak diagnosis medis. Pak Choi mengatakan dia tidak mungkin berpikir sejauh itu. Jae Joon mengatakan kalau Yi Je bisa lebih berbahaya melampaui dugaan kita. 


Yi Je menghampiri Min Sik di lapas. Min Sik mempertanyakan apa yang terjadi, darah apa itu. Yi Je mengatakan kamu tahu alasan ia menang melawanmu. Kamu membuat tangan orang lain berdarah agar bisa menang. Namun ia membuat tangannya berdarah agar bisa menang. Ia menusuk perut seseorang dengan pisau agar menang dan mengingat kesakitan mereka. Saat darah orang yang harus ia lindungi menciprat di wajahku, ia tidak bisa melupakan rasa panasnya. Itulah sebabnya ia tidak boleh kalah. Min Sik mempertanyakan apa maksudmu kamu kemari dengan berlumuran darah dari orang yang harus kamu lindungi dan bersikeras untuk menang melawanku. Yi Je mengatakan ia akan menunjukkan bagaimana ia meraih kemenangan.

Komentar:

Aa Yi Je... lukamu dalem bangettttttt......

No comments:

Post a Comment