Hong Soo mengetuk rumah Je Soo. Dalam obrolan Dokter Fabre
terlihat di layar komputer kalau Jae Soo menulis, “Anggota Dokter Fabre,
pembersihan tahap akhir dimulai.” Hong Soo mendengar seperti suara pintu
terbuka. Hong Soo melihat CCTV di depan rumah Je Soo. Tiba-tiba Je Soo muncul.
Ia menduga kalau Hong Soo kesini karena insiden di daerah Kepolisian Mandal.
Hong Soo mengatakan kalau ia ingin menanyai Je Soo karena kejadiannya di daerah
sini. Hong Soo mempertanyakan CCTV itu. Je Soo mengatakan kalau ini lantai
satu. Ia menambahkan kalau petugas dari Kepolisian Poongsan juga akan kemari
sebentar lagi. Hong Soo berkomentar, “Kepolisian Poongsan?”
Eun Soo melaporkan kepada Kwon Joo kalau ia melihat kiriman
media sosial tentang masa lalu Kang Woo. Eun Soo segera kembali ke ruangannya,
ia membaca kiriman media itu. Di sana tertulis kalau Kang Woo membunuh seorang
anak TK pada tahun 1991. Kang Woo membantu memotong telinga anak itu. Di sana
juga tertulis tentang suap dari sanggraloka. Bahkan tentang membunuh rekannya
sendiri. Juga tentang ayah Ho Min yang mengamuk dan menuding Kang Woo sebagai
pembunuh. Seo Yool mengatakan kalau ia mendapat izin akses dan mendapat berkas
insiden di Fujiyama tahun 1991. Sidik jari Kosuke di keterangan saksi sama
dengan sidik jari Kang Woo. Lalu sidik jari ayahnya sama dengan sidik jari di
catatan di Korea. Mereka tidak dapat menghubungi Kang Woo.
Hong Soo berkomentar kalau ibu Je Soo cantik. Ia mempertanyakan
tidak ada foto ayah Je Soo. Jee Soo dengan suara pelan berkomentar kenapa
mencampuri urusan orang lain, padahal dialah penyebab kami begini. Hong Soo
mempertanyakan apa yang dikatakan Je Soo. Je Soo berdalih apa tidak apa-apa
kamu kemari sebagai Kepala Unit di Kepolisian Poongsan. Ia membaca berita
tentang korban yang meninggal karena Tim Golden Time. Je Soo memberikan
minuman, namun Hong Soo meminta air putih. Je Soo memberikan air di dalam botol
segel. Je
Soo mengatakan kalau Komandan Tim Golden Time juga membunuh adikmu. Adik yang
kamu harapkan untuk mati.
Hong Soo berkomentar lucu sekali kamu. Je Soo mengatakan
putra wanita yang membuat ibumu melemah dan mati. Dia bahkan bukan adik
kandungmu tapi dia ikut masuk kepolisian dan mengganggumu. Dia kelewat batas
dan ikut campur saat kamu berselingkuh. Tiba-tiba Hong Soo merasa pusing. Je
Soo menambahkan kalau kamu begitu menginginkan kematiannya. Tapi saat dia
dihajar hingga tewas hingga wajahnya babak belur kamu menjadi kebakaran
janggut. Saat akan melawan Hong Soo merasa tubuhnya melemas. Je Soo mengatakan
padahal mudah jika kamu mengaku melakukannya karena kamu membenci Hyung Joon.
Hong Soo mengatakan kalau Je Soo gila. Je Soo mengambil
botol minum. ia mengatakan kalau ini laba-laba serigala Amazon. Mereka memiliki
neurotoksin yang dapat membunuh seketika. Maka itu ia lebih suka anjing tanah
karena ia sangat suka ginseng. Julukannya Shimmani. Hong Soo ingat saat ke
restaurant itu ia diminta mengatakan Shimmani datang. Je Soo mengatakan kalau
ia senang Hong Soo datang tepat saat ia butuhkan. Je Soo mendapat kabar kalau
data Kang Woo sudah diunggah ke situs portal domestik terbesar. Ia membacanya
sambil menyiramkan air botol tersebut kepada Hong Soo. Hong Soo akhirnya
tergeletak.
-Episode 10, Lahirnya Kebencian-
“Jika membenci seseorang, kamu membenci sesuatu yang ada
padamu. Yang tidak ada pada diri kita, tidak akan mengusik kita. <Hermann
Hesse>”
Eun Soo mengatakan kepada Kwon Joo kalau ini terjadi tanggal
2 Juni 1991. Fujiyama Miho dibunuh oleh sopir taxi bernama Woo Myun Sik. Nama
Jepangnya Masutaka Futoshi. Pihak prasekolahnya mengaku telah memulangkan
korban. Karena Miho tidak pulang, orang tuanya mencarinya. Kata seorang pedagang
Miho bermain dengan putra kedua Myun Sik. Dia ditemukan tewas di sumur di sana.
Satu telingannya dipotong. Ada bukti yang menunjukkan putranya membantu ayahnya
membunuh. Pandangan warga Osaka konservatif terhadap orang Korea. Kejadian itu
makin memperburuknya. Myun Sik dihukum mati pada sidang pertama tapi dia diberi
izin sehari untuk menjalani transfusi darah untuk putra sulungnya yang sakit
leukemia. Lalu dia mencoba kabur. Akhirnya dia mati oleh penembak jitu.
Sementara itu putra sulungnya juga meninggal. Ibu anak itu Keya mengajukan
permohonan pembatalan putusan. Setelah Keya kembali ke Korea dia menikahi Do
Han Young, guru di SMA Poongsan. Dia pasti mendaftarkan putranya sebagai Do
Kang Woo.
Gwang Soo meminta Kwon Joo meminta melihat ini. Kwon Joo
mengatakan kepada Eun Soo kalau ia harus menemui Tim Operasi. Gwang Soo mengatakan
kalau mereka menemukan ini di tempat sampah Kang Woo. Ia memberikan kertas yang
bertuliskan, “Bedebah di Tim Golden Time Gwang Soo pandai berkelahi. Tapi bodoh
Kwon Joo hanya sok pintar.” Kwon Joo mempertanyakan apa ini tulisan Kang Woo.
Jonng Ki mengiyakan karena ini mirip. Tapi ia bingung harus berpikir bagaimana.
Seo Yool mengatakan kalau ia menerima panggilan dari warga
dekat Pelabuhan Sokpo. Seorang pria lari dari perahu nelayan kecil setelah
meninggalkan ID Hong Soo, gunting besar dan kotak berlumuran darah. Tim Choon Byung
juga mendengarnya. Seo Yool mengatakan pesan seperti di kasus Hyung Joon tiga
tahun lalu tertulis di dasar perahu. Ponsel Hong Soo sinyalnya lenyap 40 menit
lalu di Hongui-dong. Choon Byung tidak percaya, ketika akan menghubungi Hong
Soo ia mendapat pesan dari Hong Soo kalau Kang Woo menyekapnya. Choon Byung
meminta Timnya segera bergerak.
Kwon Joo meminta Eun Soo menyambungkan ke pelapor. Pelapor
mengatakan kalau orang yang lari tadi pasti berbuat sesuatu. Lantai perahu juga
berlumuran darah. Pelaku tinggi dan mengenakan jas hujan hitam. Ada darah atau
bekas luka di dekat pelipisnya. Dia melarikan diri ke arah Desa Haecheon. Kwon
Joo meminta Eun Soo mencari orang yang mencurigakan melalui CCTV di dekat Pelabuhan
Sokpo dan apakah dia mirip Kang Woo. Eun Soo mengatakan tidak terlihat jelas,
namun terlihat seorang pria berjas hujan hitam dengan tas besar tersorot
kamera. Gambarnya saat melarikan diri tersorot, tinggi dan pawakannya mirip Kang
Woo.
Kwon Joo menyalakan alarm darurat. Ia mengatakan terjadi kasus
Code Zero. Nama pelapor Jung Han Soo. Darah ditemukan di perahu nelayan dekat
perairan Sokpo bersama kotak gambar bintang dan ID Hong Soo. Sosok tidak
dikenal terlihat melarikan diri dari TKP. Tersangka pria mengenakan jas hujan
hitam. Dia terlihat menyeret koper besar hitam sekitar pukul 21.38.
Kang Woo melihat berita di minimarket tentang rumor buruk tentang
dirinya. Ia di sebuah tempat mengobati lukanya. Ia teringat tadi ia terbangun
di kapal dengan luka diperutnya dan tangan yang berlumuran darah. Ia juga melihat
ID Hong Soo, gunting dan kotak bergambar bintang bertuliskan, “Juni 2018,
Rambut Hong Soo.” Ia segera melarikan diri dari tempat itu. ia mengatakan kalau
itu tidak mungkin. Terdengar suara anak perempuan berbahasa Jepang lagi, “Kosuke,
kenapa kamu menyakiti orang lagi?” Kang Woo mengatakan kalau seseorang
menjebaknya. Anak perempuan itu mengatakan, “Tetap saja, itu tidak akan
menghapus perbuatanmu di masa lalu.” Kang Woo berteriak, “Diam.” Anak perempuan
itu mengatakan, “Tetap saja setelah hari itu, kamu dan Futoshi menjadi monster
yang sama.” Terlihat pria menggunakan masker mengawasi Kang Woo dari luar. Pria
itu mengirim pesan, “Tarantula,” “Do Kang Woo menggila.” Je Soo yang menerima
pesan itu berkomentar Kosuke kenapa kamu berurusan dengan manusia yang hina dan
ikut tersiksa. Seharusnya kamu bergabung denganku lebih cepat. Tujuanku bukan
Tim Golden Time yang seperti hama. Terlihat di layar pesan baru, “Je Soo, aku
tiba di Seoul. Akan kutunggu di tempat biasa. Aku tidak sabar.” Terlihat di
mobil seseorang menggunakan tongkat.
“Pukul 22.10, Pelabuhan Sokpo, 10 menit setelah hilangnya
Kepala Unit Hong Soo.”
Tim Joong Ki dan Tim Choon Byung di TKP. Choon Byung
mengatakan kalau Hong Soo mengirimkan pesan kepadanya. Posisi terakhir ponsel
Hong Soo sudah dipastikan di dekat rumah Kang Woo. Ia berteriak kalau ini
akibat Tim Golden Time mengejar pembunuh Kyung Hak. Rekan Choon Byung
mengatakan kalau ia menemukan ponsel Hong Soo dan bercak darah di kamar mandi
rumah Kang Woo. Choon Byung menjelaskan kalau ditemukan ponsel Hong Soo dan
bercak darah di kamar mandi rumah Kang Woo. Dia benar-benar pelakunya.
No comments:
Post a Comment