Gwang Soo mempertanyakan pimpinan Oh Pil Soo dicurigai
sebagai VVIP Auction Fabre. Hong Soo mengatakan katanya kamu mendengar
langsung. Menurut direkturnya, Blackhole milik Pil Soo. Dia menyewa ruang VVIP
malam itu.
Gwang Soo mengatakan Koichi akan menemuinya. Hong Soo mengatakan
kalau pecandu itu pasti kehabisan uang untuk narkoba. Joong Ki mengatakan tapi
jika pimpinan Oh memang anggota Aution Fabre, seharusnya namanya ada di daftar.
Namun nyatanya tidak ada. Kang Woo mengatakan kalau daftar itu palsu. Dia
membocorkan informasi yang salah untuk mempermainkan kita.
Hong Soo mengatakan begitulah dugaanku. Mungkin mereka
memanipulasinya untuk membingungkan kita. Kwon Joo mengatakan ia setuju. Kwon
Joo membagikan berkas. Ia mengatakan sejak semalam banyak opini bertentangan,
namun hari ini semua komentar menuduh Pak Choi sebagai anggota Auction Fabre. Seperti
Je Soo memanipulasi media mengenai Kang Woo 10 bulan lalu. Hong Soo mengatakan
ia dan Kang Woo akan mengurus Pil Soo. Ia meminta Joong Ki mencari orang yang
mengajari anak-anak dengan topeng di Sekolah Alternatif Sokpo. Ia juga meminta
Gwang Soo menganalisis data itu.
Kang Woo mengatakan kalau Naomi yang bekerja di Galeri
Yukiko meneleponku kemarin. Katanya Yukiko sempat memasang kamera mini di
lukisannya. Bahkan dia menulis nomorku di belakang lukisan. Mungkin pembunuhnya
terekam. Hong Soo mempertanyakan di mana lukisannya. Kang Woo menjawab dia akan
mengantarnya ke Kaneki. Menurut Seo Yool dia sudah naik pesawat, tidak lama
lagi mendarat. Pamerannya digelar di Universitas Poongsan. Kang Woo mengatakan
ia akan ke sana. Kwon Joo mengatakan ia ikut. Ia bisa membantu Naomi. Hong Soo
mengatakan baiklah, mari berpencar dan mulai bekerja.
Gwang Soo mempertanyakan kepada Joong Ki apa ada masalah.
Joong Ki mengatakan tentu saja tidak. Cuma masih pengar. Gwang Soo berkomentar
kamu minum berapa banyak.
Di mobil Kwon Joo menatap Kang Woo. Kang Woo mengatakan ia
tidak akan mengundurkan diri, tidak perlu memelototiku. Kwon Joo mengatakan ia
bisa memahami perasaanmu. Kang Woo mengatakan ia memburunya selama 10 bulan
sendirian. Walau berhasil, ia perlu wewenang untuk memenjarakannya. Ia hanya
perlu wewenang satuan khusus ini. Kwon Joo mempertanyakan sejak kapan kamu tahu
pendengaranku setajam ini. Saat masih SMP, kepalanya cedera dalam kecelakaan
mobil dan ia koma selam enam bulan. Dokter bilang pendengarannya meningkat
karena efek samping operasi otak. Otak manusia masih misteri bagi kita. Jadi
kadang ada keajaiban yang melampaui batas manusia. Hingga kini ia masih
berpikir begitu. Sesulit dan seberat apa pun rintangannya, akan selalu ada
solusi.
Kwon Joo dan Kang Woo sampai di Universitas Poongsan. Mereka
turun dari mobil. Kwon Joo mempertanyakan kenapa nomormu ada di lukisan Yukiko,
bukan suami atau keluarganya. Kang Woo mengatakan kita cari tahu setelah
bertemu Naomi.
Seo Yool melaporkan kepada Kwon Joo kalau ia sudah
menyelidikinya. Namanya Kaneki Masayuki. Dia putra tunggal keluarga pemilik
ryokan paling bergengsi di Jepang. Dia profesor termuda dan pernah diserang
karena pejuang HAM. Ia merasa dia orang yang berbudi. Bahkan setelah tidak
sengaja meminum racun, dia menyelesaikan kuliahnya. Dia punya kelompok
pendukung bernama Kanekist. Seperti klub penggemar. Ia akan mengirim datanya.
Kwon Joo membaca data-data tentang Kaneki, Kang Woo juga membacanya. Kwon Joo
mempertanyakan kepada salah satu mahasiswi di mana. Mahasiswi itu menunjukkan
di mana kantor Kaneki.
Kaneki selesai memberikan kuliah. Para mahasiswa memberikan
semangat kepada Kaneki. Lalu salah seorang mahasiswi memberikan bunga. Mereka
mengatakan akan menghadiri pameran nanti. Kaneki berterima kasih, ia mengatakan
kalau kenaikan kalian dan harum bunga ini akan sampai ke Yukiko.
Kwon Joo dan Kang Woo diantar seorang pria ke ruangan
Kaneki. Pria itu mempertanyakan kalian detektif, itu begini. Sepertinya pria
itu akan mengatakan sesuatu namun tidak jadi. Pria itu meminta agar menunggu
sebentar. Di luar pria itu menelepon Kaneki dan memberitahu kalau detektif dari
Poongsan menunggu.
Kang Woo melihat kupu-kupu dipigura di meja Kaneki. Kwon Joo
melihat foto-foto Kaneki bersama Yukiko. Ia mengatakan kalau mereka pasangan
bahagia. Kang Woo hanya terdiam, Kwon Joo memanggilnya. Kang Woo menunjuk meja
dan mengatakan bukankah ini bekas terbakar. Kwon Joo melihatnya dari dekat.
Hong Soo menginterogasi Oh Pil Soo. Pil Soo mengatakan setelah
putranya mati mengenaskan, ia sungguh berkabung. Alih-alih berdukacita kamu
memanggilku untuk interogasi konyol ini. Hong Soo meminta jangan mengalihkan
pembicaraan. Ruang Vip Blackhole itu destinasi terakhir Fujiyama Koichi. Ada
informan bahwa ruang itu dipesan atas namamu. Pemilik sebenarnya juga kamu. Apa
yang kamu dan Fujiyama Koichi ingin bahas di ruangan itu. Dengan memasok
pecandu dengan narkoba, apa yang kamu beli dari situs web gila itu.
Pil Soo mengatakan kamu Cuma kepala unit daerah. Beraninya
mengaitkanku dengan orang-orang gila itu. Hong Soo mengatakan menyangkalnya
tidak bisa meloloskanmu lagi. Karena kami mengusut ulang kecelakaan Hwang Hye
Seong, keras kepala tidak akan mengubah situasi. Pil Soo mengatakan jangan asal
tuduh. Tanyakan saja kepada Kim Hyung Soo. Dia akan memastikan aku membelinya
atau tidak.
Hong Soo mengatakan kalau media mengincar Choi Doo Cheol.
Dari mana kamu tahu Kim Hyung Soo ada di daftar itu. Menghindari ini tidak akan
meringankanmu. Kamu menggelapkan donasi untuk Sekolah Alternatif Sokpo dengan
rekening atas nama fiktif dan identitas palsu, kami sudah tahu. Pil Soo
kesakitan. Pengacaranya mengatakan kalau dia sedang diobati akibat hepatitis
akut, sekian untuk hari ini.
Di luar pengacara mengatakan kalau dia menelepon, apa yang
perlu ia sampaikan. Pil Soo mengatakan cepat kemari, bisa-bisa ia mati akibat
interogasi konyol ini. Hong Soo keluar dan mengatakan jika investigasi ini
membunuhmu, seharusnya kamu sudah lama mati. Pil Soo mengatakan ia akan
mengingat namamu, pasti.
Choon Byung menghampiri Hong Soo, ia minta maaf karena sudah
merepotkan. Hong Soo mengatakan ia merasa kasus ini saling terkait layaknya
sarang laba-laba. Mereka akan menyergap begitu ada celah kecil, jangan sampai
lengah. Ia meminta agar Choon Byung menjaga kesehatannya karena baru keluar
dari rs.
Hong Soo mendapat telepon dari istrinya yang mempertanyakan
kapan pulang. Hong Soo mengatakan bukankah ia memang jarang pulang. Istrinya mengatakan
kalau ia mimpi buruk. Hong Soo mempertanyakan mimpi buruk bagaimana. Baiklah,
ia akan coba pulang malam ini.
Eun Soo mempertanyakan apa maksudmu, jadi mungkin ada bukti
pembunuhan di TKP. Seo Yool mengiyakan, ia juga kaget. Ia tidak menyangka ada
petunjuk yang muncul tiba-tiba. Eun Soo mengatakan jika perspektif kita tepat,
kita bisa menutup kasusnya. Seo Yool mengiyakan, menangkapnya sulit tapi ini
lebih baik daripada tidak sama sekali. Manusia sempurna pun bisa membuat
kesalahan. Seperti kata Kang Woo, jika tahu jumlah sekongkolannya itu sudah
cukup bagus.
Kaneki ke ruangannya, ia minta maaf. Seharusnya kalian
membuat janji dahulu. Kwon Joo minta maaf karena datang tiba-tiba. Kwon Joo
mempertanyakan pergelangan tanganmu terluka. Kaneki mengatakan kalau ini tidak
parah. Ia mempertanyakan ada apa kemari. Kang Woo mengatakan kalau kami
dihubungi Naomi kemarin. Dia menemukan kamera mini di dalam lukisan Yukiko. Kaneki
mengatakan kalau ia tahu itu. Ia mempertanyakan kenapa dia mengabarimu. Kang
Woo mengatakan kalau Yukiko menulis nomorku di belakang lukisan. Kaneki mengatakan
kalau Naomi sedang menuju kemari, kita bisa pastikan nanti. Ia tahu ada kamera
di situ. Namun ia tidak yakin itu dipasang oleh Yukiko.
Kang Woo mengatakan jika melihat berkas investigasi, mestinya
kamu tahu aku dan Yukiko sempat bertelepon. Kaneki mengatakan istrinya bukan
tipe wanita yang mempercayai orang sepertimu atau mengundang orang asing ke
studionya. Kang Woo mengatakan bukankah pemikiran itu terlalu sempit untuk
aktivis HAM. Kaneki mengatakan ia membaca testimoni Fujiyama Koichi. Kwon Joo
mempertanyakan bagaimana bisa. Kaneki mengatakan kalau Kang Woo adalah yang
pertama tahu lukisan istrinya terpampang di Dark Web. Ia pun curiga. Detektif dengan
kemungkinan mengidap gangguan kepribadian antisosial dan banyak rekannya
menderita karenanya. Sebegitu menderita, padahal dia bertindak mulia seperti
menolong orang lain, itu menyedihkan.
Kang Woo mengatakan sepertinya kamu sibuk mencari tahu
tentang orang lain. Kwon Joo mengatakan promosi di kepolisian dilakukan secara
internal sesuai pedoman internal. Terima kasih atas perhatiannya, tapi kami
mampu atasi ini. Kaneki mengatakan baguslah, ia tahu Tim Golden Time dibentuk
untuk melindungi keadilan di dunia yang kacau ini. Artinya kamu tidak akan
berbaur dengan Kang Woo seperti air dan minyak. Ia penasaran kenapa kamu bersimpati
terhadapnya. Kaneki mendapat pesan. Ia mengatakan kalau dia baru saja tiba, ayo
ke balai pameran.
Dalam perjalanan Kaneki mengatakan kalau Yukiko antusias
menantikan pameran ini. Sayang sekali ini menjadi pameran anumerta. Keberhasilanku
menggelar pameran ini adalah penghormatan terakhir untuk Yukiko.
Kwon Joo mempertanyakan mereka para pendukungmu. Kaneki
mengiyakan, ia bersyukur mereka membantuku. Kwon Joo mengatakan kamu pasti
merasa puas. Kang Woo menatap sebuah lukisan mata. Ia merasa ada yang aneh
dengan lukisan itu. Kaneki mengatakan kalau Yukiko suka melukis mata. Dia melihat
kehilangan dan nihilisme pada mata manusia, hewan dan serangga. Ia akan menghadiahkan
salah satunya jika berkenan. Kang Woo mengatakan tidak perlu, cukup selesaikan
pameran tanpa masalah. Kaneki mendapat telepon. Di telepon ia meminta Naomi ke
balai pameran.
Kwon Joo mempertanyakan kepada Kang Woo kenapa menatap
lukisan ini terus. Kang Woo mengatakan ada sesuatu di pupilnya. Naomi berlari
menghampiri Kaneki. Kaneki mempertanyakan di mana kameranya. Naomi mengatakan
di sini sambil menunjukkan tasnya. Ia menambahkan kalau lukisannya juga ia
bawa.
Kwon Joo dan Kang Woo menghampiri mereka. Kaneki mengatakan
kalau mereka polisi yang akan membantu kita dari Tim Golden Time. Ia mempertanyakan
jika kamu menghubungi Kang Woo seharusnya kamu mengabariku, ia kaget. Naomi
minta maaf, kemarin ia panik. Kaneki mengatakan ayo kita masuk dan melihat isinya.
Tiba-tiba ada paket untuk Kaneki. Kaneki mengatakan tidak ada pengirimnya. Ia akan
mengeceknya, tunggulah.
Anak buahnya mengatakan tunggu sebentar, jangan bergerak. Mungkin
isinya berbahaya. Kang Woo meminta Naomi menunggu di dalam bersama Kwon Joo.
Kwon Joo mengatakan pendengarannya dibutuhkan jika isinya bom. Kwon Joo meminta
Naomi menunggu di dalam, di sana aman.
Kang Woo mempertanyakan apa isinya. Anak buahnya mengatakan
kemungkinan isinya bom. Kwon Joo mempertanyakan apakah ada mengancammu
baru-baru ini. Anak buah Kaneki mengatakan sebenarnya Kaneki menjadi korban
serangan teror beberapa hari lalu, itu kali ke tiga dalam beberapa bulan ini.
seseorang mengancam lewat telepon akan meledakkannya jika orang Jepang terus berulah
di Korea.
Flashback, anak buah Kaneki membawa paket. Anak buah Kaneki mengatakan
karena ada simbol hati di samping nama wanita, mungkin dari penggemar Anda. Ketika
dibuka paket itu meledak kecil.
Kwon Joo mengatakan bagaimana ini. Naomi menunggu di dalam
ruangan, ia mendengar sebuah suara rekaman di dalam dus, ia membuka dus itu.
Kang Woo melihat ada bubuk dan menciumnya. Ia mengatakan kalau itu bukan bubuk
mesiu. Ia membuka paket itu dan isinya paket biasa. Kaneki mengatakan kalau ini
mungkin dari anak asing yang ia sponsori. Ia minta maaf sudah mengejutkan. Ia meminta
anak buahnya yang ternyata bernama Pak Kim jangan panik. Pak kim minta maaf,
kotaknya terlalu mirip dengan paket beberapa hari lalu.
Kwon Joo mengatakan ayo temui Naomi. Naomi melihat ada alat
perekam, lalu seseorang menyergapnya. Kwon Joo terdiam seperti mendengar
sesuatu, ia segera berlari. Mereka menggedor-gedor pintu ruangan itu. Kwon Joo
mengatakan ia mendengar suara terdistorsi di dalam. Kang Woo merusak gagang
pintu dengan alat pemadam. Mereka melihat Naomi sudah seperti gambar di
lukisan. Kaneki membatu melepaskan ikatan Naomi. Mereka membaringkan Naomi.
Kaneki mengatakan kalau dia masih bernapas. Sedangkan Kang Woo hanya terdiam
melihatnya ia merasa pusing, terlihat Kang Woo wajahnya menakutkan.
Komentar:
Aa kaneki.......
No comments:
Post a Comment