Saturday 27 July 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 15-1



Kwon Joo sampai di sanatorium, ia melihat mobil Kang Woo. Kaneki memotong telinga Chang Soo. Terdengar suara Kaneki. Kang Woo, ini hadiah untuk merayakan reuni kita. Sejak kecil kamu tidak pernah menurutiku. Hanya sekali. Kali ini kamu akan mendapatkan hal berharga untuk selamanya.

Eun Soo kembali ke pusat panggilan. Seo Yool mempertanyakan bagaimana kondisimu. Seharusnya kamu mengambil cuti beberapa hari. Eun Soo mengatakan ia baik-baik saja, ini bukan masalah. Eun Soo mempertanyakan di mana lokasi tim lapangan. Joong Ki mengatakan tim lapangan dan Unit Jatanras sudah tiba di TKP, kami akan masuk. 

Kwon Joo mempertanyakan kepada petugas apa ia bisa bertemu dengan Lee Hwa Ja. Petugas mempertanyakan ada urusan apa, barusan ada orang. Kwon Joo mempertanyakan ada orang lain yang mencarinya juga. petugas mengiyakan, baru saja. Kwon Joo mempertanyakan ke mana dia. Petugas mengatakan dia pergi ke arah taman. 


Petugas lapangan dan Jatanras menemukan Chang Soo sudah tidak bernyawa. Terlihat ada tulisan, “Hasrat Tidak Terbendung.” Gwang Soo mempertanyakan apa ini ulah Kang Woo. Joong Ki mengatakan kamu tidak menonton video yang dia kirimkan. Jelas dia masih hidup di situ. Joong Ki melaporkan kalau Chang Soo dibunuh dengan kawat. Tersangka mungkin masih ada di sekitar sini. Eun Soo membunyikan Alarm. Ia mengatakan Situasi Kode Zero. Chang Soo pembunuh Naomi yang buron dibunuh secara keji. Dari situasi di TKP diduga pelaku belum jauh. 

Kwon Joo mengatakan ia menerima laporan radionya. Ia mempertanyakan apa yang terjadi. Joong Ki menjelaskan kalau dia sudah tewas saat kami tiba. Lalu ada tulisan dalam bahasa jepang di sini. Tubuh korban dimutilasi dan diposekan seolah pajangan. Kwon Joo mengatakan baiklah. Ia baru saja sampai di Panti Jompo Naye, Kang Woo juga ada di sini. 

Kwon Joo melihat Kang Woo, ia menghampirinya. Kwon Joo mengatakan ia khawatir. Kang Woo mengatakan jangan pikirkan aku, urus masalah masing-masing saja. Kwon Joo memberitahu kalau tim lapangan baru saja tiba di TKP. Namun dia sudah dibunuh. Ia merasa Kaneki membunuh Chang Soo lalu kabur. Setelah Koichi, Chang Soo pun dibunuh. Lambat laun Kaneki makin keji. Namun kepolisian malah melemah. Kini waktu kami tinggal tiga hari untuk menangkapnya.



Tiba-tiba Lee Hwa Ja mengahmpiri mereka dan mempertanyakan kalian mencariku. Kang Woo mengatakan Anda bekerja untuk keluarga Kaneki di Hitachi, Osaka. Hwa Ja mempertanyakan siapa kalian. Kwon Joo mengatakan kalau kami polisi. Kang Woo mengatakan kalau kami ingin memastikan apa benar putra keluarga Kaneki bukan anak kandung. Hwa Ja mengatakan itu sudah lama sekali. Kwon Joo berpikir kalau dia merahasiakan sesuatu. Kwon Joo meminta agar bekerja sama. informasi yang Anda ketahui bisa menjadi petunjuk untuk mencegah pembunuhan. Sudah banyak korban berjatuhan. 


Hwa Ja menceritakan kalau ia bekerja di sana sebagai pelayan. Seingatnya majikannya adalah orang baik. Bu Keiko adalah psikiater anak, dia sangat suka anak-anak. Anak mereka hanya satu, tapi tahun 1993 dia meninggal dalam tidurnya di tengah kebakaran. Keluarga itu hancur. Bu Keiko mengundurkan diri dari rs, menjadi sensitif dan depresinya memburuk. Suatu hari sekitar dua sampai tiga bulan kemudian dia dekat anak keturunan Korea-Jepang. Pasiennya yang mengingatkan kepada putranya. Lalu dia mengadopsi dan membesarkannya. Setelah itu ia menikah dengan orang Korea. Jadi ia pulang ke Korea. 

Kang Woo mempertanyakan anak yang diadopsi itu, adakah yang aneh. Hwa Ja mengatakan ia tidak ingat banyak. Namun anak itu agak aneh. Senyumnya aneh atau tepatnya menakutkan. Dia seperti suka mengamati orang. Ia ragu menyampaikan ini. Saat ia membersihkan rumah, ia membuka laci di kamarnya. Ada kotak bintang dan gunting. Ia membuka isinya telinga. Ada juga telinga semua peliharaan di rumah mereka. ia merasa ketakutan jika mengingatnya.


Kang Woo mempertanyakan apa tahu nama Koreanya. Ia ingat nama keluarganya karena unik. Nama keluarganya Woo. pasti Jong Woo. Kang Woo teringat kakaknya yang menyuruhnya mencekik Miho. Flashback, Kakaknya meminta agar Kang Woo mencobanya. Ia menambahkan kalau Miho akan merasa nyaman. Kang Woo menolak. Kakaknya mengatakan Miho akan selamanya menjadi temanmu jika kamu melakukan ini. Kang Woo lalu mendekati Miho. Koichi datang mencari Miho, ia melihat Kang Woo yang melakukannya karena Kang Woo membawa gunting itu. Ayah Kang Woo memeriksa. Ia lalu menatap tajam Jong Woo. 

Kang Woo mengingat kejadian itu. Kwon Joo menghampirinya. Namun Kang Woo menepis Kwon Joo lalu pergi. Kwon Joo melaporkan kalau pelakunya Jong Woo. Kwon Joo ingat itu nama kakak Knag Woo dan bergumam Kang Woo. Kwon Joo lalu melaporkan kalau kemungkinan Jong Woo kakak dari Kang Woo. Cari kejanggalan seputar kematiannya. Ia juga meminta menyelidiki pasien Bu Kaneki. 

Kwon Joo mengejar Kang Woo. Ia mempertanyakan apa Kaneki. Kang Woo akan pergi, Kwon Joo mempertanyakan mau ke mana. Semuanya baru asumsi. Namun Kang Woo tetap pergi. 

Eun Soo melaporkan kepada Kwon Joo kalau Jong Woo pernah dirawat karena leukimia. Setelah terkuak ayahnya pembunuh diaktanya tertulis dia dibunuh oleh orang Jepang antiKorea. Kwon Joo berpikir kalau itu persis yang diceritakan Kang Woo. Eun Soo mengatakan pada tahun 1992 di pusat pengembangan anak di rs Universitas Mori ada lima anak keturunan Korea dan Jepang. Salah satunya Jong Woo. Nama mereka sama, kakak Kang Woo meninggal pada tahun 1991. Setahun kemudian dia menjadi pasien di situ, itu tidak masuk akal. Kecuali akta kematian ini dipalsukan. Secara kebetulan keduanya berumur 15 tahun. Kwon Joo meminta agar melacak mobil Kang Woo. 


Kaneki menambahkan foto Hong Soo. Terlihat anak buah ayah Yukiko tergeletak dan Ayah Yukiko yang duduk di kursi. Ia memutar rekaman yang biasa ia putar. Ia mengatakan kepada ayah Yukiko apa tahu ini suara apa. Kompilasi kata, “Kebencian mempercantik manusia.” Orang-orang berharap ia ampuni. Ia lalu menikmati minuman dan bergumam sungguh indah. Ia mengatakan pikirmu ia mendirikan Auction Fabre demi menghasilkan uang. Kamu pun tahu ia mewarisi harta yang tidak akan habis. Karyanya akan mengembangkan umat manusia. Serupa dengan politik yang kamu tekuni. Jadi semestinya kamu jangan pernah mencelaku. Kang Woo menghasutku dan mengirim audio itu kepadamu. Dia juga berhasil membuka mulut Chang Soo, kamu hebat. Tapi ia tidak bisa selalu memaklumimu. 

-Episode 15, The City of Accomplices-

“Pada jiwa setiap orang terdapat sumur yang dalam. Sumur bisa berisi bersih atau kotor. Tergantung cara mereka mengurusnya. Dan kitalah yang bisa menemukan kebenarannya.”

Kang Woo ke ruangan Kaneki. Ia melihat pajangan kupu-kupu yang sepertinya di awetkan. Flashback, Kang Woo menangkap kupu-kupu. Ia menunjukkan tangkapan kupu-kupunya kepada kakaknya. Kakaknya mengatakan  mari kita taruh di tengah koleksi spesimen kupu-kupu kita. Kang Woo memuji kakaknya. Kakaknya mengatakan ia rela melakukan apa saja untuk adiknya. Hanyalah kita yang bisa saling mengerti. Ayah Kang Woo sedang menatap hasil diagnosa anaknya. Di sana tertulis, “Gangguan Kepribadian Antisosial.” Lalu Kang menunjukkan spesimen kupu-kupunya kepada ayahnya. 


Kang Woo dan kakaknya tidur bersama. kakaknya mengatakan kalau alasannya membuat spesimen karena kakaknya ingin mereka menjadi miliknya selamanya. Sama seperti manusia jika dijadikan spesimen tidak akan berpisah. 


Ayah Kang Woo mengatakan kepada Kang Woo kalau Jong Woo sakit dan sedang dirawat. Kang Woo sedih, ia menatap spesimen yang dibuat kakaknya. 


Kang Woo menatap salah satu lukisan. Flashback, ayah Kang Woo mengatakan kepada anak-anaknya pada jiwa setiap orang terdapat sumur yang dalam. Sumur yang bisa berisi air putih atau kotor, tergantung cara mengurusnya. Kalian harus mengingatnya. Jika memandanginya terlalu lama, kalian bisa lupa diri. Ia juga teringat perkataan Kanek ketika menjelaskani tentang lukisan. Kang Woo bergumam kalau lukisan ini ditunjukkan untukku. Apakah Kaneki benar-benar kakakku.

Kwon Joo mengatakan ia baru saja tiba, ada mobil Kang Woo di sini. Ia meminta Seo Yool terus mengawasi. Kwon Joo masuk. Kang Woo melihat dirinya di kaca. Kwon Joo ke ruangan Kaneki.

Kang Woo memecahkan kaca itu dengan tangan. Kwon Joo yang mendengar keluar. Kang Woo mengatakan cukup. Kwon Joo mengatakan kalau dia kakakmu yang dikira sudah meninggal bukan. kini ia tahu semuanya. Kang Woo mengatakan kamu tidak tahu. Ia tidak tahan untuk membunuh saat ini. Kwon Joo mengatakan lantas kamu bisa apa. Pikirmu semuanya tuntas dengan membunuh kakakmu dan menyalahkan penyakitmu. Tapi kamu bukan orang semacam itu. Kini ia mengerti, tidak perlu dijelaskan. Soal pembunuhan Miho bukan kamu pelakunya. 

Kang Woo mengatakan tidak penting siapa pembunuhnya. Kang Woo akan pergi, Kwon Joo mencegahnya. Ia mengatakan Hong Soo, jangan sia-siakan kematiannya. Dia membelamu hingga napas terakhirnya. Dia bilang kami perlu mempercayaimu. Kang Woo teringat pesan-pesan Hong Soo. Kwon Joo mengatakan apa pun situasinya, kita tetap polisi. Jika kamu pergi begitu saja, kami akan mencarimu lagi. Bagaimanapun juga jangan lupakan alasanmu menjadi polisi. Kang Woo mengatakan rasa sakit ini hanya dipahami yang pernah merasakan. Kang Woo pergi meninggalkan Kwon Joo. 

Kwon Joo di ruangannya. Ia teringat pertemuan pertama dengan Kaneki di rs. Juga saat-saat mereka bertemu lagi. Ia memikirkan apa semua hanya dusta dan sandiwara. Ia juga teringat bunga yang ada di meja Kaneki sama dengan bunga yang ada saat ia sadar di rs. Begitu juga bunga yang dikirimkan kepadanya beberapa waktu lalu. Ia memikirkan apa bunga-bunga itu dikirim oleh Kaneki. Ia juga memikirkan dan memegang telinganya.


Kang Woo di atap. Ia berpikir kalau ia ingat semua peristiwa itu. Jika benar dia kakakku, kamu ingin aku sepertimu karena kita sedarah. Kamu mengawasiku melalui Je Soo dan menghabisi orang-orang yang kusayangi. Dia pasti memantau semua yang terjadi di Jepang. Selama seminggu ingatannya hilang, dia menato di tanganku. Akan ia buat kamu menyesal telah mempermainkanku.

No comments:

Post a Comment