Friday 12 June 2015

Sinopsis Warm and Cozy Episode 9



Mereka pun akhirnya ngobrol berdua tentang kesalahpahaman yang terjadi. Geun Woo menyuruh Jeung Joo mempertahankan restaurant, tapi Jeung Joo mengatakan kalau ia tidak bisa, ingin berhenti.

Poong San di restaurant mondar-mandir gelisah, Jeung Joo dan Geun Woo datang. Langsung Geun Woo melilitkan tangan ke leher Poong San tapi cuma bentar dan mengatakan akan mengurusnya nanti wkwkkwk. Poong San pun minta maaf pada Jeung Joo.


Jeun g Joo memperhantikan kertas kontrak restaurant. Jeung Joo ke kamar Geun Woo, dan melihat Geun Woo sudah tidur, ia pun berbicara dan mengingat saat-saat bersama Geun Woo.

Jeung Joo mengatakan, "kau melakukan itu karena kasian, aku menjadi tidak tahan disini, karena aku menyukaimu." Geun Woo pun terbangun dan langsung menggoda Jeung Joo.


Jeung Joo sudah membereskan barangnya, dan  mengatakan ia akan membatalkan kontrak. Wkkwkwkwk  Geun Woo malah bilang, "penyakit cinta belum stadium akhir tapi sudah menyerah."

Tapi Jeung Joo mengatakan ia akan menghilangkan perasaan ini dan pergi. Geun Woo mengatakan, "pasti kau malu, jadi saat ini aku akan pergi dan jangan buat keputusan yang gegabah." Lalu Geun Woo pun pergi.


Sekertaris Jang memberikan bunga, atas permohonan maaf Jeong Geun. Dan mengatakan kalau Jeong Geun sudah menunggu untuk meminta maaf secara pribadi.


Jeong Geun membuka kotak berisi kalung, Hae Sil datang. Jeong Geun mengira kalau Hae Sil menerimanya, ternyata tidak ia punya alasan untuk menolaknya. Ketika Jeong Geun menyuruh Hae Sil duduk, ia tidak bisa karena akan menyelam, ehhh Jeong Geun mengatakan menyelam disini.

Apa yang terjadi, Jeong Geun memberikan kalung, dan mengatakan, "akulah mutiara hitam," lalu Hae Sil mengatakan kalau ia tidak akan mengambil mutiara hitam. Ketika Hae Sil akan pergi, Jeong Geun menahannya. Jeong Geun malah ngomel-ngomel, Hae Sil yang kesal mendorong Jeong Geun ke kolam renang.  Lalu mengatakan ia telah membuang kembali mutiara hitam, dan selesai, lalu pergi.



Jeung Joo menemui Jeong Bae, ia ingin menjual rumah. Jeong Bae mengatakan ia tidak yakin,  butuh 15 tahun untuk menjual rumah itu. Jeung Joo bertanya berapa harga restaurant Warm and Cozy, "karena itu mahal." sahut Jeong Bae. Jeung Joo terkejut dengan harganya. Jeong Bae mengira restaurant itu akan dijual, "tentu tidak." sahut Jeung Joo.


  
Jeung Joo membersihkan restaurant, dan bergumam ia tidak tahu kalau restaurant ini mahal. Jeung Joo menatap kalung, dan teringat ketika Geun Woo memberikannya.


Hwang Wook datang ke restaurant, dan bergumam tutup lagi. Lalu masuk dan melihat Jeung Joo yang sedang sedih menatap kalung.


Hwang Wook diluar restaurant, Ji Won datang. Langsung teringat siapa yang datang, Hwang Woo melarang Ji Won masuk, akhirnya Ji Won pergi.


Geun Woo di resort, memikirkan kata-kata Jeung Joo yang menyukainya,  Hp berdering. Ji Won di mobil lalu bergumam, "kenapa gak diangkat."


Jeung Joo membersihkan halaman restaurant, Hwang Wook yang melihatnya tersenyum lalu pura-pura melintasi restaurant, Jeung Joo menyapanya. Hwang Wook hanya melambaikan tangan dan merentangkan kedua tangangannya.


Ji Won memberitahu Hee Ra kalau Jeung Joo menipu Geun Woo. Lalu Ji Won mengatakan, "aku menghubunginya tapi gak diangkat." Hee Ra mengatakan kalau Geun Woo disini.

Geun Woo datang, Hee Ra bertanya tentang penipuan, lalu Geun Woo mengatakan Ji Won bohong, Jeung Joo tidak menipu, ia tidak sengaja. Hehehhe. Akhirnya Geun Woo nyerang Ji Won. Karena malu Ji Won pamit. Hee Ra mengatakan, "kau seharusnya tidak melakukan itu." Geun Woo mengatakan agar Ji Won tidak melakukannya lagi.


Ji Won kesal, Geun Woo mengikuti Ji Won. Ji Won mengira Geun Woo mengikutinya. Wkwkkwkw dasar Geun Woo ia malah berkata ia tidak marah duhdudhdudud. Ji Won ngajak makan bareng tapi ditolak.


Jeung Joo masih membersihkan restaurant, ternyata Geun Woo sudah duduk di kursi pelanggan. Jeung Joo menghampirinya, Jeung Joo mengatakan seharusnya dia berterima kasih pada Geun Woo.

Jeung Joo mengatakan ia akan tetap tinggal disini dan membuang perasaannya. Sudah 90% terbuang perasaannya. Jeung Joo mengatakan, "dibaratkan ada 100 balon, 90 dari mereka sudah terbang dan sisanya akan ku ledakan sendiri. Kau juga bisa meledakkan mereka dengan kata-kata kasar." Jeung Joo menyuruh Geun Woo tinggal di  resort, "tidak bisa karena Hee Ra sudah tahu kontraknya." sahut Geun Woo. Dan sekarang kakakku pasti sedang mengatakan sebagai “K*m*ret yang apaes”.  


Wkwkkwwk ternyata benar Kakaknya mengatakan itu ketika Hee Ra memberitahunya. Hee Ra bertanya tentang kontraknya, "apa sah, haruskah ku periksa dengan pengacara."

Jeong Geun melarang lebih baik menyerahkan padanya daripada  kehilangan di taruhan pacuan kuda, dia bekerja keras, tidak menimbulkan masalah, dan Geun Woo mengarah ke arah yan baik.

Hee Ra heran darimana mewarisi sifat berhati lembut, tidak mungkin ibu, atau ayahnya, tapi konon ayahnya  jahat. Jeong Geun memperingatkan Hee Ra jangan sampe keceplosan, tidak ada yang boleh tahu tentang ayah Geun Woo, meski demi kebaikan Geun Woo.


Mi Ra dan seorang cowok menemui Jeong Bae, dan ia mengatakan akan menulis novel tentang nelayan muda, kecelakaan 30 tahun yang lalu, jandanya seorang penyelam, "apa masih disini?" karena ingin menemuinya. Jeong Bae melarang cerita tersebut dan menyuruh mengganti tema yang lain.


Jeong Bae diluar lalu bergumam kenapa dia ingin menulis tentang kematian suami Hae Sil. Hae Sil memanggil Jeong Bae (hemm kok nyebut paman ya) mengajak minum. Ahjumma bertanya "bagaimana Jeong Geun?"

"Dia akan datang untuk menyelam, buat apa presdir belajar ia tidak akan datang aku kasar padanya." sahut Hae Sil. Jeong Bae bergabung untuk minum bersama.

Jeong Geun menatap dari kejauhan, ketika akan pergi kesandung. Karena kesal Jeong Geun melempar batu tersebut, Hae Sil menatap (ini kayaknya lihat atau gak ya). Para ahjumma kesal, Jeong Bae malah mengira yang dulu ngelempar  (wkkwkwk kelakuan kakak adik sama ya).

  
Jeung Joo menyuruh Geun Woo tidur di tempatnya yang lebih luas, pura-pura Geun Woo menerimanya. Geun Woo menolak dan menggoda Jeung Joo kalau ia bisa melihat semuanya dari kamarnya wkwkkwkwkkw.


Tapi ternyata Geun Woo sangat mengagumi kerja keras Jeung Joo. Dan mengibaratkan karena kesalahpahaman hanya 10 balon yang meletus, karena masih ada 90 balon aku senang masih bekerja denganmu direstaurant. Lalu merekapun tidur.


Poong San menggoda Geun Woo, tapi Geun Woo mengatakan tidak ada yang berubah. Jeung Joo mengambil bahan, lampu berkedip. Geun Woo datang dan mengatakan ia yang akan menggantinya.Jeung Joo mengambil lampu baru gak sengaja gula halus tumpah. Geun Woo menghampiri ehh malah jilat gula dan bergumam manis. Jeung Joo pun melakukan hal yang sama. Jeung Joo menyuruh Geun Woo meniup matanya, tapi Geun Woo malah merasakan perasaan yang aneh (hemmm ihirrrr).


Hae Sil sampai  disekolah, Jeong Geun datang. Jeung Joo mengenali Jeong Geun dan menyapanya.  Jeong Geun mengatakan pada Jeung Joo kalau ia datang karena Hae Sil, dan menyuruhnya merahasiakan dari Geun Woo. Wkwkkw bahkan Jeung Joo mendukung Jeong Geun dan Hae Sil.

Sekolah dimulai, ternyata ada kamera, Jeung Joo menjelaskan kalau ada wawancara dengan stasiun TV Jeju, Jeong Geun ingat kalau yang mewawancara sekarang sama dengan yang dulu memawawancarainya, tentunya langsung kelabakan memakai semua peralatan penyelam agar tidak dikenali. Lalu Jeong Geun berenang dan mengatakan ia akan pulang lebih cepat, Hae Sil hanya tersenyum.


Lalu wawancarapun dimulai, wkwkwkkw Hwang Wook sampe gemeter karena gugup.


Jeong Geun menunggu diluar, Hae Sil keluar merekapun ngobrol. Jeong Geun bertanya, "apa yang harus dilakukan agar Hae Sil hatinya membaik?"

"Aku marah pada diriku bukan kau." sahut Hae Sil. Hae Sil mengatakan aku hidup dengan kebanggaan dan menyelam seumur hidupku, tapi hari itu sedetik aku bukan apa-apa. Jeong Geun mengatakan kalau kau bersamaku, tak akan kubiarkan hal itu terjadi.

"Aku bisa glamor disampingmu, tapi aku tak berarti setelah kau pergi, mutiara hitam, kau bukan milikku." Sahut Hae Sil.

Jeong Geun berkata, "bagiku menahan nafas, aku mencobanya bahkan aku bisa menahannya lebih dari satu menit," lalu mengambil tangan Hae Sil dan meletakkan di di mulut dan hidungnya.

Hae Sil menyuruh menghentikannya, ehhh malah Jeung Geun menciumnya. Awalnya menolak lalu Hae Sil menutup matanya sebentar dan melepaskannya lalu menampar Jeung Geun. Jeong Geun mengatakan, "kalau kau takut kehilangan, itu artinya kau sudah memilikinya, kau sudah menerimaku." Hae Sil pun pergi.


Jeung Joo memberitahu Geun Woo kalau ia diwawancara bersama Hwang Wook. Poong San mengatakan yang terbaik adalah kalau menikah dengan warga asli Jeju untuk menjadi warga Jeju.

Jeung Joo bertekad sampai mati di Jeju, jadi bagus kalau berhasil dengan Hwang Wook. Jeung Joo minta salad, Geun Woo mengatakan, "Bu Walikota minta salad untuk Pak Walikota." (seseorang melihat ketika Geun Woo mengatakan itu).


Hwang Wook memberikan kartu nama PD, wkwkkwk ternyata untuk menarik perhatian Jeung Joo Hwang Wook melakukannya. Dan mengatakan ia telah kehilangan kalung, lain kali cincin dan meminta kerjasama Geun Woo. Lalu Geun Woo bergumam, "Jeung Joo benar-benar bisa jadi Bu Walikota."


Jeung Joo di meja rias melihat kartu nama PD Seo Hye Jin, lalu menyakan pada Geun Woo, Geun Woo menjelaskannya. Jeung Joo terlihat senang, tapi Geun Woo BT abisesss wkwkkw.


Jeong Bae menemui Geun Woo, akan menjualkan restaurantnya menyuruh Geun Woo ke Seoul, tapi Geun Woo menolak wkkwkwkkw ternyata ini hasil rapat untuk menjodohkan Hwang Wook dan Jeung Joo. Jeong Bae ngajak nonton  bareng, tapi Geun Woo mengatakan ia tidak tertarik.


Akhirnya nonton bareng wkwkkw ternyata Geun Woo ikutan, wkwkkwkkw ternyata di caption tertulis Pak Walikota dan Ibu Walikota Hwang Wook langsung mematikan tv.  Lalu Hwang Wook mendapat telpon.


Mereka pun disidang di rumah keluarga Hwang Wook. Hwang Wook pun minta maaf pada Jeung Joo. Lalu Hwang Wook mengatakan, "bagaimana jika kita menikah,?"

"Ada orang yang aku suka." sahut Jeung Joo, langsung Hwang Wook meralat kalau bercanda.

Geun Woo menelpon stasiun tv tersebut, wkwkkwkkwkwkkw. Lalu pihak sana menjelaskan kalau asisten PD mendengar seorang pegawai restaurant mengatakan Bu Walikota. Geun Woo teringat dan segera menutup telponnya wkwkkkwkwk.


Bertiga sedang mengobrol, Poong San bertanya, "darimana rumornya?" wkkwkwkkwkw. Jeung Joo mengatakan ia iri, karena keluarganya memperhatikannya. Geun Woo dengan kesal menyuruh Jeung Joo dengan Hwang Wook.


Jeung Joo menghampiri Geun Woo dan mengatakan, "bagus juga, Pak Walikota mengatakan menikah dengannya." Geun Woo dengan kesal memberi selamat pada Jeung Joo wkwkkwkw.


Geun Woo menatap Jeung Joo dan mengatakan, "aku tak berfikir yang kau inginkan jadi Ibu Walikota, aku tak yakin kalau sisanya 10 balon," lalu menjitak Jeung Joo.


Geun Woo tiduran lalu berfikir, ia pun menelpon Ming Gi dan menyuruhnya ke Jeju.

                           

Geun Woo mengenalkan Min Gi sebagai PD acara masakan. Min Gi mengatakan, "apa tidak keberatan sebagai pasangan?" lalu Jeung Joo mengatakan ia hanya rekan kerja, ehh Geun Woo mengatakan, "tidak apa-apa  untuk menjelaskan ke keluarga Hwang Wook." Jeung Joo pamit ke kamar kecil. Di kamar kecil Jeung Joo bingung dengan sikap Geun Woo.

Min Gi mengatakan kau benci masuk tv, dan menanyakan apa yang terjadi. Geun Woo menjawab, "aku berbuat salah."

Min Gi melihat Ji Won, "pria itu Min Seok, dia terkenal bisnis game, akhirnya ketemu Ji Won." Geun Woo menyakan makasudnya, "sebelum mendekati  Ji Won tapi ditolak, ia mengatakan akan kembali suatu saat nanti, dia sukses dan kembali." sahut Min Gi. "Dan sepertinya ia akan menghina Ji Won." tambah Min Gi.


Geun Woo menghampiri mereka dan melarang Ji Won pergi. tapi Ji Won tetep masuk mobil, Geun Woo menyuruh Ji Won keluar, huaa sampe tangannya kejepit pintu mobil dan menyuruh Min Seok pergi. Ji Won marah sampe melepaskan tangan Geun Woo dan tangan Geun Woo kesakitan, Jeung Joo melihatnya.


Jeung Joo mengobati tangan Geun Woo. Mereka membicarakan Ji Won. Ternyata Ibu Geun Woo menemui pria yang banyak uang, menemui orang terkenal. Itu yang seharusnya dilakukan ayahku menerima ibuku, tapi aku akan tetap menyukai Ji Won. Jeung Joo agak kesal meninggalkan Geun Woo.



Jeung Joo ke restaurant, Hwang Wook menunggunya. Pamannya akan kesini, jadi ia cemas. Jeung Joo mengatakan, "apa ia harus pergi dari Jeju karena ia juga mengalami waktu yang sulit?" tentu Hwang Wook melarangnya. Hwang Wook terlihat serius menahan Jeung Joo agar tidak pergi. ternyata Geun Woo melihatnya.


Jeung Joo masuk, lalu menghampiri Geun Woo.  Jeung Joo menyuruh Geun Woo agar tidak bersikap baik padanya, tapi Geun Woo tidak mau, ia akan terus bersikap baik bahkan lebih baik.

Komentar :

Bener-bener aku suka hubungan Jeong Geun ma Hae Sil

Hemmm Jeung Joo yang dia suka Geun Woo

Sebenernya udah mulai tanda-tanda mereka saling suka Geun Woo dan Jeung Joo

3 comments:

  1. akhirnya episode 9 sdah ada sinopsinya
    fighting :)

    ReplyDelete
  2. Tarik ulur yah....geun woo balonnya bakalan lebih banyk dari jeung joo tuh...(hehehe)
    Lah sii geun woo gak mau kehilangan dua duanya tuh...jiwon ditahan , jeung joo jg...
    Tp saya suka.....dia bersikap biasa setelah kesalahpahaman ttg penyakit jeung joo...
    Kamsaeyo Ratna....

    ReplyDelete