Thursday 30 May 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 5-2



Terlihat seorang pria berjalan. Pria tersebut membawa koper dan memainkan pematik api. 


Di kantor petugas mengatakan kalau CCTV terowongan di jalan ke Gunung Poongcheon sudah ia cek. Namun Je Soo tidak tersorot. Petugas lain mengatakan kamera di jalan belakang area itu juga nihil. Kwon Joo sepertinya merasakan telinganya berdengung lagi, Eun Soo meminta agar Kwon Joo beristirahat. Kwon Joo mengatakan ia baik-baik saja. Namun Kwon Joo merasakan itu semakin hebat, Eun Soo menghampiri Kwon Joo. Eun Soo mengatakan sejak kembali, Anda terus memforsir diri. Ia akan mengambil alih, istirahatlah di atas. Kwon Joo meminta agar menggantikannya sebentar. Kwon Joo akan naik ke atas, namun ia terus mendengar suara pematik.


Kwon Joo turun dan mengikuti suara pematik itu. Ia terus berjalan mengikuti suara pematik api itu. Ia membuka sebuah ruangan, ia melihat rekan timnya sudah terkapar di ruangan itu. Ia melihat seorang pria bertopeng yang melakukan ini semua. Pria bertopeng itu membuka topengnya, dan itu adalah Kang Woo. Kwon Joo terbangun kaget. Eun Soo mempertanyakan Anda baik-baik saja. Eun Soo mengatakan kalau Komisaris Yoo mencari Anda. 


Komisaris mempertanyakan jadi maksudnya Wire Shun-lah yang membunuh mereka. Kwon Joo mengiyakan, begitulah dugaan unit investigasi khusus. Komisaris mengatakan seorang detektif kalian menjadi imigran gelap, seorang tahanan melarikan diri. Apa kalian begitu ingin disebut tidak becus. Dari cara kalian bekerja selama ini, pikirmu kalian bisa membekuk para pelaku yang memburon. Segerah sadar, Kapten Kang. Kwon Joo mengangguk dan mengatakan baiklah.

Tina datang ke kantor dan mengatakan kepada petugas ingin bertemu Gwang Soo untuk memberikan makanan. Ia menambahkan kalau Gwang Soo adalah detektif dari Tim Golden Time. Choon Byung menghampiri mereka dan mengatakan kalau ia juga dari Tim Golden Time, ada apa. Petugas mengatakan kepada Choon Byung kalau dia mengaku istri Gwang Soo dari timmu. Bahasa Koreanya tidak fasih. Gwang Soo mengatakan kamu istrinya Gwang Soo, mari ia antar menemuinya. Joong Ki dan Gwang Soo melihat mereka, Gwang Soo memanggil Tina. 


Tina membuka makanan dan mengatakan sudah ia bilang jangan makan ramyeon bukan. Polisi Korea hanya memikirkan pekerjaan. Gwang Soo berterima kasih atas makanannya, ia meminta Tina agar cepat pergi ke bazar. Joong Ki mengatakan dasar, kenapa kamu memaksanya pergi. Choon Byung dan Joong Ki memperkenalkan diri. Tina ingat mengatakan kalau Joong Ki detektif pelit. Kang Woo datang, Tina mengatakan kalau dia Komandan Do Kang Woo yang kasar itu. Tolong jangan memarahi suamiku. Kang Woo mengatakan kamu pasti sering membicarakanku. Kang Woo melihat ada botol kosmetik di tas Tina. Joong Ki mengatakan ayo makan bersama, pasti sulit memasak semua ini saat sedang hamil. Gwang Soo meminta Tina agar cepat pergi ke bazar. Lalu ia pun mengantar Tina pergi.

Di luar Gwang Soo mengatakan ia tahu kamu merindukanku, tapi jangan kemari. Tina mengatakan semalaman kamu di sini. Jika sakit, ia akan sedih. Soo Yeol menghampiri mereka. Ia mengatakan ini dokumen mengenai Sekolah Alternatif Sokpo. Ia diminta Kwon Joo mengantar ini kepada Kang Woo. Ia memberikan dokumen itu kepada Gwang Soo. Ia mempertanyakan siapa dia. Tina mengatakan ia istrinya Gwang Soo. Ia mengatakan makanan ini untuk dimakan para staff pusat panggilan. Namun ia mengatakan harus menyapa Kwon Joo. Gwang Soo mengatakan kamu dilarang masuk ke sana. Kamu akan terlambat ke bazar, bergegaslah. Ia mengambil makanan itu dan memberikan kepada Seo Yool. Gwang Soo lalu membawa Tina pergi.


Seo Yool kembali dan mengatakan kepada Eun Soo ada masalah serius. Para petugas mendekati mereka karena penasaran. Seo Yool mengatakan kalau istri Gwang Soo cantik sekali, dia orang asing. Dia juga menyiapkan bekal untuk kita. Konon cemburu berarti kalah. Ia merasa sudah kalah. Eun Soo mengatakan kamu tidak ingat di sini dilarang berisik. Seo Yool mengatakan tentu saja ia ingat. Namun jika ia melihatnya, kalian juga pasti terkejut. Dia cantik luar biasa. Eun Soo mengatakan jika kamu menaksirnya, menikah saja dengan orang asing. Eun Soo pergi. Seo Yool mengatakan bukan begitu maksudku. Ia sadar jangan-jangan dia kesal dengan ucapanku. 


Hong Soo mempertanyakan kepada dokter Kang Woo kalau Kang Woo meminta obat kepada Anda di Jepang bukan. dokter Kang Woo mengatakan jika kamu berjanji akan pergi setelah ia jawab, ia akan mengatakannya. Hong Soo mengatakan ia janji setelah itu ia tidak akan mengusik Anda. dokter itu mengatakan kalau sejujurnya dia menghubungiku sekali setelah menghilang. Jika perkiraannya benar, saat ini adalah kondisi terburuknya. Mungkin penyakitnya tidak bisa disembuhkan lagi. Selain itu agaknya dia takut akan hal lain selain kehilangan kesadaran. 


Jeong Sung Tae mengatakan kalau ia sudah bilang ia tidak terlibat lagi. Ayahnya memaksaku untuk menuliskan namaku. Perannya hanya menerima bayaran selama beberapa bulan. Lalu kebakaran terjadi dan semuanya hangus. Semua guru dan pelajar tewas. Keluarga kami juga rugi besar. Kwon Joo mengatakan dia guru bahasa Jepang yang bekerja di sana dari tahun 2002-2005. Jika kamu benar bekerja di sana, kamu pasti pernah melihatnya, cobalah mengingatnya. Sung Tae mengatakan kalau Sekolah Alternatif hanya istilah halus. Sekolah itu hanya didirikan untuk menjual ijazah ke murid nakal yang sulit dikendalikan oleh orang tua mereka. Kang Woo mengatakan ia mendengar ada transaksi narkoba di kelabmu. Mengakulah selagi ia berbaik hati. 

Sung Tae mengatakan kenapa kalian mengungkit itu, ia serius. Bisa-bisa ia gila. Bahkan ia sukarela datang, kalian tidak sadar. Kang Woo mengatakan pertimbangkanlah. Ketka Kwon Joo dan Kang Woo akan pergi, Sung Tae mengatakan tunggu. Ia baru ingat wakil kepala sekolah mengenalkan guru yang mengajar saat liburan. Ia merasa guru itu mengajar bahasa Jepang. 


Tina menelepon Gwang Soo dan mengatakan kalau ia sudah sampai. Terlihat ada seseorang mendorong seuatu di tempat bazar itu. Tina datang ke tempat bazar itu dan menyapa yang lainnya. Terlihat orang itu mendorong sesuatu masuk ke bazar itu dan mengunci pintunya. 


Seorang pria menelepon minta tolong. Ia manajer bazar di pusat Imigran Wanita. Ada orang yang menyerang, tolong cepat kemari. Eun Soo memberi tahu Kwon Joo ada panggilan seseorang menyerang di Pusat Imigran Wanita. Kwon Joo meminta agar menyambungkannya. 

Kwon Joo meminta agar Eun Soo menyelidiki identitas pelapor dan keberadaannya. Kwon Joo meminta agar tenang dan menjelaskannya dengan detail. Pria itu mengatakan situasinya mengerikan, dia menuangkan cairan yang menghambat semua orang, lantainya licin. Dia menembakkan semacam panah di mulutnya. 

Eun Soo mengatakan pelapor adalah Na Kyung Hoon. Dia manajer Pusat Imigran Wanita dan tengah berada di dalam Pusat Imigran Wanita. Kwon Joo meminta agar mengubah ke mode video agar dapat melihat situasinya. Eun Soo mengatakan kalau penyerang berbicara bahasa Indonesia, “Setan yang suka makan anak kecil.” Kwon Joo mengatakan dia wanita yang menirukan suara pria. Eun Soo mengatakan itu senjata berburu tradisional, namanya sumpitan. Panah racun dimasukkan ke dalam tabung bambu lalu dilontarkan dengan ditiup. Lalu dari residu cairan yang dituangkan pelaku, ia merasa rebusan “la ngon” atau rumput Gelsemium. Jika dituangkan ke lantai akan licin. Di Indonesia tanaman itu disebut, “rerumputan pengusir hantu.” Karena racunnya. Juga digunakan dalam pembunuhan. 

Kwon Joo membunyikan alarm dan mengatakan situasi kode zero. Pelapor adalah Na Kyung Hoon. Dia melaporkan penyerang tidak dikenal di dalam Pusat Imigran Wanita. Pelaku menggunakan topeng tradisional dan menggunakan panah beracun. Karena berbahasa Indonesia, pelaku di duga warga Indonesia. Gwang Soo mempertanyakan kepada Seo Yool Pusat Imigran Wanita. Joong Ki mengatakan bukankah istri Gwang Soo ada di sana. Seo Yool mengatakan ia menonton videonya, ia merasa Tina juga di sana. Gwang Soo mencoba menghubungi Tina, namun tidak bisa. 

Kyung Hoon mengatakan pelakunya kabur. Kwon Joo mengatakan pelakunya kabur, ada banyak korban di TKP. Kyung Hoon menghampiri Yoon Mi dan mengatakan kalau sepertinya dia terkena racun. Kwon Joo mengatakan para korban tampaknya tertusuk panah beracun. Ia meminta petugas medis membawa obat penawar. Kwon Joo bergumam jika korban sampai syok, nyawa mereka bisa terancam.


Kwon Joo meminta Kyung Hoon mengikuti arahannya. Terlentangkan korban, pergerakan berlebih bisa mempercepat penyebaran racun hati-hatilah. Tampaknya lehernya yang terkena benar. Tina datang menghampiri mereka. Kwon Joo mempertanyakan ada benda yang bisa dijadikan penopang lehernya. Kyung Hoon mencarinya. Tina meminta Yoon Mi tenang. Kwon Joo meminta agar meletakkan di bawah leher dan pastikan pernapasannya terbuka. 

Kwon Joo meminta Soo Yeol memutar video tadi dan cari anggota wanita dari Indonesia di daftar. Kwon Joo melaporkan kepada Kang Woo kalau pelakunya mengincar Yoon Mi. Penembakan sumpitan bukan tindakan impulsif. Panahnya hanya dilontarkan ke arah Yoon Mi. Ia mengirim videonya kepada Kang Woo.

Kang Woo mengatakan kalau panahnya hanya dilontarkan ke satu arah. Ia meminta agar cari tahu ke mana pelakunya pergi. Kwon Joo mempertanyakan kepada Kyung Hoon apa melihat ke mana pelakunya pergi. Kyung Hoon mengatakan ia terlalu panik. Tina mengatakan ia melihatnya, dia lari ke arah taman. Kwon Joo melaporkan kepada Kang Woo pelaku pergi ke arah Taman Yeongjin. 


Kang Woo dan lainnya sampai di TKP. Kang Woo meminta Gwang Soo masuk dan selamatkan korban. Ia dan Joong Ki akan mengejar pelaku. 

Gwang Soo ke TKP, ia melihat Tina. Mereka berpelukan. Gwang Soo mempertanyakan kamu baik-baik saja, ada yang terluka. Ia memeriksa Tina. Ia mempertanyakan bayi kita juga aman bukan. Tina mengangguk mengiyakan. Gwang Soo meminta petugas membawa Tina keluar, namun Tina mengatakan kalau ia juga mau membantu. 


Soo Yeol mengatakan anggota dari Indonesia hanya orang ini. Dia dari Tangleng, desa kecil di pulau Sulawesi. Eun Soo mengatakan Universitas Indonesia itu, universitas terbaik di Indonesia. Dia akan disebut genius di pulau kecil seperti Sulawesi. Sudah dua tahun sejak dia datang ke Korea. Di media sosial, dia penggemar K-pop. Dia hanya wanita normal yang rindu kampung halaman. Tidak ada unggahan lagi sejak setahun lalu. Namun unggahan terakhirnya mengenai bosnya di Korea yang mengusiknya tampak aneh. 


Mereka mencari di taman, namun hasilnya nihil. Kwon Joo mengatakan kepada Kang Woo kalau pelakunya di duga wanita, namanya Pertiwi. Dia juga alumnus universitas terbaik di Indonesia. Joong Ki mengatakan kalau pelakunya pasti kabur. Kang Woo mengatakan bukan di sini. Mungkin dia bersembunyi di tempat ramai yang akrab baginya, jika dia pintar. Kang Woo mengatakan ia akan pergi ke Gang Multikultural. 


Mereka mencari Tiwi lagi. Terlihat Tiwi menutupi dirinya menggunakan topi. Ia melihat gangster, lalu ia berbalik menghindarinya. Gangster itu mengikutinya, ia melihat ada motor lalu ia kabur menggunakan motor itu. Kang Woo sadar motor yang melintas adalah Tiwi, mereka akhirnya mengejarnya. 


Mereka kejar-kejaran sampai akhirnya Kang Woo berhasil menghentikan motor itu dan membuat mereka berdua terjatuh di tumpukan kardus. Tiwi lari, ia akhirnya tertabrak oleh mobil. Mereka akhirnya berhasil menangkap Tiwi. Tiwi akan menyerang dengan sumpitan, namun Kang Woo berhasil mencegahnya dan merebut panah yang dibawa Tiwi.. Tiwi meminta agar melepaskannya. Joong Ki akhirnya memborgol Tiwi. Joong Ki melaporkan kalau Tiwi berhasil diringkus. Kang Woo meminta agar mengirim ambulance. 


Kwon Joo mengatakan kepada Kang Woo kalau ia merasa Tiwi tidak punya motif untuk melakukan teror itu. Ini bukan kasus yang sederhana. Kang Woo mengatakan kita tanyakan saat interogasi mengenai alasannya melarikan diri. Tatapan Tiwi dari dalam mobil sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Kang Woo mengatakan kalau ia mencurigai Tina. Kwon Joo mengatakan kalau dia istri Gwang Soo. Kang Woo mengatakan kalau dia mengarahkan kita ke jalan yang salah. Tadi ia melihat obat kosmetik di dalam tasnya. Tertera LoyQ di labelnya, cari tahu apa.

Kwon Joo mempertanyakan kepada Eun Soo apa tahu LoyQ. Eun Soo mengatakan itu obat jerawat, ibu hamil dilarang memakainya. LoyQ mengandung senyawa isotretinoin, jadi diberitakan bahaya. Kwon Joo memberitahu Kang Woo kalau itu obat jerawat yang dilarang untuk ibu hamil. Ia yakin ini mencurigakan. Kwon Joo mendengar suara samar Tina yang mengatakan kepada Yoon Mi kalau ia akan menemukan dan membunuhmu, di mana itu.

Kwon Joo mengatakan kalau Kang Woo benar. Saat Tina bicara dengan Yoon Mi, dia bilang akan membunuh. Saat dia mengatakannya, bahasa Koreanya fasih. Kang Woo mengatakan baik, kita kembali ke Pusat Imigran. Kwon Joo meminta Seo Yool mencari dokumen tentang Tina. 

Gwang Soo sadar Tina belum turun, ia kembali ke atas untuk menyusul Tina. Seo Yool mengatakan ia menemukannya. Dari dokumen yang terdaftar, dia mendapat izin tinggal tetap dari pernikahan. Dia menikah dengan orang Korea. Kwon Joo meminta agar Seo Yool menelusuri lagi. 

Gwang Soo mencari Tina, namun ia menemukan Tina seperti sedang mencari sesuatu. Ia mempertanyakan sedang apa. Tina mengatakan kalau ia ingin mengambil dokumen tentangnya. Kita bisa menjadi korban penipuan jika data pribadi bocor. Gwang Soo mengatakan haruskah itu dilakukan sekarang. 


Kang Woo dan laiinya kembali. Mereka segera naik ke atas. Tina mengatakan dia terluka, sebagai bawahannya ia harus menaganinya bukan. Gwang Soo mempertanyakan sejak kapan bahasa Koreamu sefasih itu. Kamu baik-baik saja bukan. Seo Yool memberikan berkas tentang Tina kepada Kwon Joo. Kwon Joo meminta kepada Gwang Soo agar menghindari wanita itu. Gwang Soo mempertanyakan wanita itu. Tina memukul Gwang Soo. Kwon Joo yang mendengar suara itu memanggil-manggil Gwang Soo. 

“Pukul 11.10, percobaan pembunuhan kepada Detektif Goo.”

Komentar:

Wihh makin seru aja Voice 3 ini....kasus-kasusnya juga semakin menarik.


Sinopsis Voice 3 Episode 5-1



Kwon Joo di luar, Eun Soo menghampiri Kwon Joo. Eun Soo mempertanyakan kamu kebanyakan minum ya, tugasku adalah menjaga Anda. Kwon Joo mengatakan tidak, ia paham pekerjaan ini kadang berat. Kalian juga pasti memendamnya. Eun Soo mengatakan tidak, jangan berpikiran begitu. Bisa menyelamatkan orang lain itu pekerjaan paling memuaskan, ia sangat bangga menjadi polisi pada hari seperti ini. Kwon Joo menepuk pundak Eun Soo dan berterima kasih. Tiba-tiba Gwang Soo menghampiri mereka. Eun Soo mempertanyakan kamu ingin bicara dengan Kwon Joo. Gwang Soo mengatakan lupakan, ini hari yang bagus ayo minum lagi. Mereka masuk. Salah seorang petugas berhasil keluar dari ambulance dan melaporkan kalau Je Soo melarikan diri. 

Mereka masuk ke dalam restaurant. Kwon Joo mempertanyakan kepada Gwang Soo benarkah tidak ada yang ingin di sampaikan. Ada apa, katakan saja. Gwang Soo mengatakan sebenarnya ia merasa kondisi Kang Woo kurang baik. Di rs hewan dia mencekik Ketua Song. Seperti saat dia menyerang Suzuki. Eun Soo mengatakan bukankah sebaiknya dia di rawat. Kwon Joo hanya mengangguk. 


Tiba-tiba mereka melihat berita di televisi tentang Je Soo melarikan diri. Kwon Joo menelepon seseorang, sepertinya Kang Woo namun tidak bisa. Kwon Joo mengatakan ayo kita segera ke TKP. Karena terburu-buru Kwon Joo bertabrakan dengan karyawan restaurant, tangannya terkena pecahan dan sedikit terluka.


Di luar Kwon Joo mengatakan tim panggilan kembali ke kantor dan berikan ia kabar terbaru. Sedangkan tim lapangan ikut ke TKP.  Gwang Soo akan menyetir, namun ia tidak bisa karena tadi minum. Seo Yool akan meminta bantuan. Tiba-tiba Choon Byung datang, ia berkomentar kalau ini terjadi karena kalian pergi tanpa aku. Naiklah, waktu kita sempit. Ia mengatakan kalau sudah berangkat langsung ke TKP. 


Je Soo berjalan di pegunungan, ia melihat ada tas. Lalu ia mengambil tas tersebut. Tiba-tiba terdengar suara pematik api. Je Soo sepertinya mendengar suara itu. Flashback, pengacara Je Soo mengatakan jika kamu menyuntikkan bubuk vekaron ini, jantungmu akan berhenti. Jika diberi penanganan tepat waktu, kamu bisa pulih 20 menit kemudian. Mungkin kamu akan siuman di di dekat jalan pegunungan. Namun jika sial, kamu bisa mati. Je Soo meminta agar menyiapkan yang lainnya dengan sempurna. Je Soo akan pergi, namun pengacaranya mengatakan setelah kabur, apa kamu akan menemuinya. Ada tas yang disembunyikan di belakang rambu di sana. Je Soo mengatakan tunggu saja Kousuke. Ia sendiri yang akan menghabisimu. 

-Episode 5, Rahasia Sumpitan-

“Rasisme adalah penyakit hati yang lebih mematikan dari penyakit menular apa pun. <Nelson Mandela>”


Di kantor Eun Soo meminta situasi terkini. Petugas mengatakan kami memperoleh foto ambulance memasuki Rute 400. Tapi CCTV yang mengarah ke lokasi kecelakaan rusak. Eun Soo meminta agar memeriksa CCTV terdekat, pasti ada petunjuk. 


Je Soo sudah berganti pakaian, tiba-tiba Kang Woo memanggilnya. Je Soo mengatakan kumbang penggali sialan. Di mobil Choon Byung mengatakan ia sudah menduga kalau Je Soo memang pembawa masalah. Kwon Joo mengatakan tidak diangkat, sepertinya dia tidur lelap. Joong Ki mengatakan ia dengar pengobatan hilang kesadaran sangat kuat hingga bisa membuat pingsan dengan mudah. Ia melihat tangan Kwon Joo yang terluka dan mempertanyakan Anda terluka. Kwon Joo mengatakan ia baik-baik saja. 


Je Soo mengangkat tangannya. Kang Woo sambil menodong Je Soo dengan pistol mengatakan kalau dia akan menemukanmu dan membunuhmu. Katakan semua yang kamu tahu tentangnya. Je Soo mengatakan apa, kamu malah bertanya padaku. Bukankah kamu yang lebih mengenalnya. Ia menurunkan tangannya lalu mengambil gunting di sakunya. Ia mengatakan kalau ia membayangkan berkali-kali. Momen saat ia mencabik-cabik tubuhmu. 

Kang Woo menembak dekat kaki Je Soo. Ia mengatakan selanjutnya kepalamu. Je Soo mempertanyakan kamu masih tidak terima. Ia menunjuk kepalanya dengan gunting dan mengatakan ada di sini. Ini bukan pengalaman pertamamu. Mungkin tanpa sadar kamu menjadi anjingnya karena sesuatu di dalam dirimu itu. Ia menunjuk lengannya tempat di mana tato di tangan Kang Woo. Ia mengatakan jadi terima saja. Terimalah dan tembak aku. Kenapa, kamu masih tidak mampu. Kamu tidak akan pernah sanggup membunuhku. Kousuke, ia tidak akan mati sebelum misinya tuntas. Ia akan menyerang Kang Woo, namun pria bertopeng ada di hadapannya. Pria bertopeng itu ternyata menyeret lalu menyerang dan menyuntik Kang Woo. 


Pria bertopeng itu menyerang Je Soo dengan kawat. Ia mengatakan dalam bahasa Jepang membunuh berapa kali pun kamu akan tetap haus darah. Karena hatimu sudah membatu. Manusia itu tidak sempurna. Jangan menyerang tuanmu, sehaus apa pun dirimu. Padahal ia sudah memberimu kehidupan baru. Je Soo mengatakan lihat saja nanti, ini akan membuatku makin kuat. Siapa pun akan aku bunuh. Je Soo berhasil melepaskan diri dari pria bertopeng itu. Kang Woo setengah sadar melihat mereka. Je Soo berteriak, Kousuke. Lalu ia melompat dari tebing ke dalam air. 


Kwon Joo dan lainnya sampai di TKP, mereka menghampiri Hong Soo. Hong Soo mempertanyakan di mana Kang Woo. Kwon Joo mengatakan kalau ia merasa dia sedang sakit, telepon tidak diangkat. Mereka menemukan seragam tahanan milik Je Soo. Hong Soo meminta agar mencari saksi mata dan panggil divisi patroli terdekat dan banpol. Jika kali ini kita gagal menangkapnya, kalian semua akan dipecat. Joong Ki melihat sekitar, ia mengatakan bukankah ini darah. Mereka berkeliling di sekitar TKP. Hong Soo mengatakan ada orang lain selain Je Soo. Mungkin dialah yang membantunya kabur. Tampaknya mereka berkelahi dan salah satunya jatuh ke air. 

Kwon Joo mengatakan kalau Je Soo mampu membunuh komplotannya sendiri dan komplotannya mungkin Wire Shun. Gwang Soo mengatakan siapa pun itu, dia tidak akan selamat dari ketinggian tebing ini. Hong Soo mengatakan Je Soo mantan anggota pasukan khusus dan penjaga pantai. Anggap dia masih hidup sampai mayatnya ditemukan dan sisir area itu. Barikade areanya dan kirim sampel darahnya ke tim Forensik sebelum tercemar. 

Kwon Joo mendengar suara pematik api. Ia mengikuti suara itu, namun tidak menemukan apa pun. Joong Ki dan Gwang Soo mengikuti Kwon Joo. Joong Ki mempertanyakan ada apa. Kwon Joo mengatakan ia mengira ada orang di sini, tapi tampaknya ia salah. Gwang Soo mengatakan kalau ia juga tidak melihat siapa pun. Kwon Joo bergumam kalau ia yakin tadi ada seseorang di sini, suara apa tadi. Suaranya terasa asing. 


Mereka menemukan tas yang diambil Je Soo tadi. Hong Soo menghampiri saksi orang yang berkemah. Hong Soo mengatakan tampaknya ada yang masih ingin disampaikan, tenang saja kami tidak akan mengganggu Anda. Pria itu mengatakan kalau ia merasa mendengar suara seperti Kousuke atau semacamnya. Namun ia tidak yakin pendengarannya akurat. Hong Soo bergumam jangan-jangan, Kang Woo. Petugas memberikan botol obat, itu obat seperti milik Kang Woo karena ia ingat dulu Kwon Joo menunjukkan resep obat milik Kang Woo. 


Kang Woo di rumahnya, ia menatap kaca yang retak dan ada bercak darah di kaca dan ada darah  yang mengalir ke wastafel. Ia bergumam jubah hitam dan kawat. Ia teringat ketika di serang tadi. Ia bergumam dia Wire Shun. Dia tahu tentang pelarian Je Soo dan aku akan mencarinya. Flashback pria bertopeng itu mengatakan, “Jangan sia-siakan bakatmu lagi, Kousuke. Kamu pun tahu tato di pergelangan tanganmu adalah tandanya. Tanda itu adalah takdirmu yang tidak terhindarkan.” Kang Woo mengatakan bedebah, aku akan membunuhmu. Kang Woo mempertanyakan kenapa dia tidak membunuhku. Ia menatap tato di tangannya. 

Petugas mengatakan kepada Hong Soo kalau Tegretol sudah dipastikan tidak ada di ambulance. Itu obat psikotoprika, jadi mustahil mendapatkannya tanpa resep. Kwon Joo mengatakan kepada Hong Soo kalau ia harus kembali ke pusat dan mengecek CCTV lagi. Lima CCTV di sekitar sini rusak. Sebelum Kwon Joo pergi Hong Soo mengatakan kita perlu bicara. 

Hong Soo mengatakan ini soal Kang Woo. Kabarnya penyakitnya memburuk di Jepang. Kwon Joo mengatakan tampaknya belakangan ini lebih buruk lagi. Dia mengonsumsi stimulan berlebih. Kwon Joo mempertanyakan ada apa. Hong Soo mengatakan ia harus tahu kondisinya sebelum memberinya perintah. Ia mempertanyakan soal dokter Kang Woo, kamu tahu lokasi praktiknya. Kwon Joo mengiyakan. Hong Soo meminta agar kirimkan alamatnya. 

Seo Yool mengatakan kepada Eun Soo kalau hanya ada lima kamera di TKP yang rusak, kemungkinan itu disengaja. Eun Soo melaporkan kepada Kwon Joo lima kamera di rute 400 rusak, kemungkinan semuanya sengaja dirusak. Kwon Joo mengatakan jejak kaki yang diduga milik Shun atau komplotannya ditemukan. Periksa Fabre orang yang kita cari dan periksa ulang semuanya termasuk sekolah itu. kita harus menemukan benang merah antara Wire Shun dan Je Soo. 

Eun Soo meminta Seo Yool mencari lagi. Seo Yool mengatakan cari apa lagi, dokumen Sekolah Alternatif Sokpo sudah menjadi abu. Sulit menemukan informasi tentangnya. Eun Soo mengatakan Je Soo juga alumnus Sekolah Alternatif Sokpo, pasti ada petunjuk di situ. Eun Soo menjelaskan kalau dokumen yang menjadi abu itu pasti petunjuknya. Seo Yool mengatakan baiklah, kita akan lembur lagi. Eun Soo mengatakan itu alasan kita menjadi polisi. Soo Yeol mengatakan kalau ia bisa lembur dan melihatmu. Ia memberikan minuman kepada Eun Soo. Tiba-tiba Seo Yool mendapat pesan dari Kang Woo yang memintanya secara pribadi agar mengabari jika Ko Soo Yong tampak akan ke luar negeri. Seo Yool membalas pesan itu mengatakan baiklah. Lalu ia mempertanyakan kenapa dia mengawasinya sampai seperti ini. 


Di dalam mobil Kwon Joo mengatakan kalau kita mampir ke rumah Kang Woo dahulu. Tiba-tiba Gwang Soo mendapat telepon, di layar telepon tertulis sayangku. Gwang Soo meminta maaf kepada Tina karena ada masalah mendadak ia harus lembur. Terlihat foto Gwang Soo bersama Tina. Tina sedang menyiapkan makanan. Tina mengatakan dengan bahasa Korea yang terbata-bata kalau ia sudah berulang kali bilang ia harus bersiap untuk bazar nanti. Ia mengatakan kalau polisi-polisi Korea pembohong. Bayi yang ia kandung pun membencimu. Gwang Soo minta maaf dan mengatakan besok ia akan pulang. Di mobil mereka mendapat kabar kalau Tim Forensik di TKP bilang darah di tebing milik Je Soo. Dari jumlah darahnya, diduga dia tewas. Sepatunya juga ditemukan di dekat TKP. Jadi mereka mengutus tim penyelam. Gwang Soo berkomentar siapa yang bisa membunuh Je Soo sekali serangan begitu. Kwon Joo mendapat telepon dari Kang Woo. Kang Woo mengatakan kalau ia dengar Je Soo kabur. Kwon Joo mengatakan ia ada di dekat rumahmu, ia akan menemuimu. Mereka sampai di dekat rumah Kang Woo. Kwon Joo meminta semuanya kembali, ia akan menyusul setelah menemui Kang Woo.


Kwon Joo ke rumah Kang Woo. Mereka bicara berdua. Kwon Joo mengatakan kalau Kang Woo membuatnya khawatir. Kang Woo melihat tangan Kwon Joo terluka, ia mempertanyakan kenapa tangan Kwon Joo. Kwon Joo mengatakan dipikir seperti apa pun juga ia merasa pelakunya Wire Shun. Jika dia juga membunuh Je Soo, Wire Shun pasti akan segera keluar dari Korea. Lalu menangkapnya akan makin sulit. Kang Woo mengobati luka di tangan Kwon Joo. Ia mengatakan Je Soo tidak akan mati semudah itu. Wire Shun akan terpaksa berada di sini. Kwon Joo berharap Kang Woo tidak memforsir diri untuk menangkap kriminal. Kejadian yang menimpa Hyung Joon bukan salahmu, tapi salah orang gila bernama Wire Shun. Jadi dokter Sung berjanji akan mengenalkan dokter yang andal. Dokter itu akan mengobati.

Kang Woo mengatakan jika mau istirahat silahkan saja. Telingamu bermasalah bukan, jangan membohongiku. Waktu kita sudah sempit. Sebelum menangkapnya, kita tidak bisa istirahat. Seo Yool melaporkan kepada Kwon Joo entah ini membantu atau tidak, Jeong Sung Tae kepala sekolah di sana antara 2002 dan 2005. Hanya dia mantan kepala sekolah yang bisa dihubungi. Kang Woo mengatakan minta dia bersaksi di kantor besok. 


Kang Woo mengatakan kepada Kwon Joo Sekolah Alternatif Sokpo dan Wire Shun jelas berkaitan. Ia merasa mereka membesarkan anak-anak sebagai bandar di sana. Kwon Joo merasa kalau nada bicara Kang Woo seperti merahasiakan sesuatu. Kang Woo menambahkan besok kita akan menyelidikinya ketika bertemu Seung Tae. Kwon Joo melihat kaca kamar mandi Kang Woo yang pecah dan mempertanyakannya. Kang Woo mengatakan jangan dipikirkan. Kebaikanmu bisa membuat orang lain tidak nyaman. Ketika akan keluar ia melihat sepatu Kang Woo yang kotor. Di luar ia menatap luka yang diobati sambil memikirkan sepatu itu sepertinya ada hubungannya dengan TKP.