Thursday 22 March 2018

Sinopsis Children of A Lesser God Episode 2-1



Kim Dan mengenali kalau pria itu adalah Jae In. Jae In meminta Kim Dan melepaskanya, tetapi Kim Dan mengatakan kalau ia tidak bisa melakukannya. Ternyata Jae In menginjak kotoran yang dibawa Kim Dan dari TKP. 


Kim Dan minta maaf kepada Jae In karena kalau ia tidak melkaukan itu barang bukti tersebut bisa rusak. Jae In mengatakan aklau Kim Dan tidak perlu minta maaf, ia juga untungnya bukan tipe orang yang mudah mengalami trauma psikologis. Kim Dan mempertanyakan apa Jae In keluar dari kepolisian. Ia mempertanyakan kenapa pakaian Jae In seperti ini seperti tunawisma. Jae In mengatakan kalau setelah adiknya meninggal ia bertugas di polsek Hwaju. Ia balik mempertanaykan kenapa ia tidak melihat Kim Dan. Kim Dan mengatakan kalau ia ada pelatihan. Jae In mempertanyaan saat 2 tahun ketika Kim Dan ingin membunuh Sang Goo. Ia menambahkan kalau Kim Dan sepertinya tahu betul yang dilakukan Sang Goo berikutnya. Ia tambah penasaran karena hanya dua kemungkinan Kim Dan mengetahunya, seperti ia yang melkukan pelatihan di bareskrim atau komplotan pelaku. Kim Dan minta maaf ia tidak bisa menjelaskannya. Jae In mempertanyakan kenapa saat itu Kim Dan tidak membunuh Sang Goo padahal ada kesempatan bagus sebelum ia hentikan saat itu. Kim Dan mengatakan karena ia adalah polisi. Jae In lalu pergi meninggalkan Kim Dan.


Kim Dan mengatakan kepada rekannya kalau ia bertemu dengan Jae In. Rekannya mengatakan kalau setelah adiknya meninggal kabarnya Jae In menjadi gila. Do Hoon mengatakan bukan seperti itu. ia menjelaskan saat Sang Goo menghilang ada yang melapor keberadaannya di sekitar stasiun. Jae In ke sebuah ruangan, ia memikirkan sesuatu. ia mengambil sebuah kotak yang berisi barang di TKP saat adiknya meninggal. 


Para polisi dikerahkan, Kim Dan mmpertanyakan kenapa sampai-sampai saat libur polisi dikerahkan. Rekannya mengatakan Songha Group. Kim Dan teringat kalau kasus ini mayatnya belum ditemukan. Do Hoon mengatakan kalau bukan pemakaman tetapi mengadakan upacara peringatan. Upacara peringatan itu di pimpin oleh Pastor Wang. 

Ada seorang wanita di jalanan yang berliaran berlumuran darah, wanita itu terlihat seperti putri dari Songha Group. Di tempat lain para tunawisma membicarakan tentang hantu. Tetapi Jae In tidak tertarik, bahkan Jae In tidak mempercayainya. Para tunawisma melihat sosok wanita seperti hantu yang berlumuran darah, Jae In ketakutan. Tetapi Jae In berkomentar kalau sepertinya ia mengenali wanita itu.

Dalam upaca peringatan kematian anak perempuan Song Ha Group yang bernama A-Hyun, Kim Dan melihat seorang pria tertawa. Kim Dan mempertanayakn siapa pria itu yang tertawa dalam upacara peringatan kematian. Do Hoon mengatakan kalau pria itu Geomsa yang menangani kasus ini. Karena Kim Dan sedikit berteriak sepertinya pria itu mendengarnya.


Saat menerima telpon, Kim Dan melihat A-Hyun. A-Hyun berteriak sampai-sampai ia pingsan. Kim Dan terduduk lemas, tidak sengaja ia melihat simbol. Ia terdiam melihatnya, ia samar-samar mengingat masa lalunya. Diluar Jae In dan para tunawisma melihat A-Hyun dibawa masuk ke Ambulance. 

Ho-Ki yang kaget melihat berita tentang A-Hyun dan melihat anaknya disana memecahkan barang yang ia bawa. Ho-Ki kakinya terluka kena pecahan. Kim Dan pulang, ayahnya mempertanyakan kenapa anaknya ada di sana. Kim Dan mempertanyakan apa mereka pernah ke gereja. Ayahnya mengatakan kalau mereka tidak pernah ke gereja atau kuil. Kim Dan melihat pecahan itu dan melihat kaki ayahnya berdarah.


Kim Dan mengobati kaki ayahnya. Kim Dan mengatakan kalau ayahnya biasanya tidak begini. Kim Dan mengatakan ia agak kesal kerena tidak ingat masa lalunya. Ayahnya mengatakan saat kecil Kim Dan pernah panas tinggi dan itu keajaiban bisa bertahan hidup. Ayahnya menambahkan kalau ia tidak ingin Kim Dan menangani kasus ini. Ia beralasan kalau keluarga chaebol itu agak gimana. Orang tua A-Hyun bersyukur kalau ternyata anaknya masih hidup. 

Jae In ke stasiun, ia melihat berita tentang A-Hyun. Tiba-tiba pria tunawisma bangun, ia kesal karena Jae In selalu mempertanyakan tentang Sang Goo. Padahal ia hanya 3 hari tidur bersama Sang Goo. Hasil dari darah yang ada di baju A-Hyun keluar, ternyata darah itu berasal dari tiga orang. Satu orang belum teridentifikasi sedangkan 2 orang sudah teridentifikasi. Dua orang itu adalah perempuan yang hilang empat bulan lalu. 

Kim Dan berusaha mengintrogasi A-Hyun, namun sayang A-Hyun hanya diam tidak bereaksi. Ibu A-Hyun meminta mereka mengerti. Ketika Kim Dan akan keluar ia mendengar A-Hyun bersiul yang persis saat Sang Goo bersiul. Ia balik dan mempertanyakan kepada A Hyun. Tetapi ibu A-Hyun meminta mereka keluar. 


Kim Dan mempertanyakan kepada rekannya apa pernah mendengar lagu ini. Namun sayang suara Kim Dan tidak begitu jelas alias buta nada. Jaksa yang menangani kasus A-Hyun menghampiri Kim Dan. Ia mengatakan kalau itu lagu puji-pujian. Jaksa itu ternyata bernama Ha Min. Ha Min mempertanaykan bagaimana Kim Dan tahu lagu itu. Kim Dan berbohong kalau ini tidak ada kaitannya dengan kasus ini. Ha Min mengatakan kalau yang lain-lain tidak tahu pasti, tapi ia tahu kalau Kim Dan tidak pandai berbohong.  Kim Dan mempertanyakan kenapa Ha Min tertawa. Ha Min menatakan kalau mungkin Kim Dan salah. Pastor Wang mempimpin dengan lagu puji-pujian itu. Sang Goo memotong artikel tentang A-Hyun. 

Salah seorang tunawisma terluka. Lalu para tunawisma mengadu kepada Jae In bahwa rekannya terluka karena di hajar oleh orang sombong di sebuah restaurant, Jae In  membawa para tunawisma makan di restaurant itu. Pelayan sempat menolak tapi mereka akhirnya bisa masuk ke restaurant tersebut.

No comments:

Post a Comment