Tuesday 9 July 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 11-2



Gwang Soo mempertanyakan pimpinan Oh Pil Soo dicurigai sebagai VVIP Auction Fabre. Hong Soo mengatakan katanya kamu mendengar langsung. Menurut direkturnya, Blackhole milik Pil Soo. Dia menyewa ruang VVIP malam itu. 

Gwang Soo mengatakan Koichi akan menemuinya. Hong Soo mengatakan kalau pecandu itu pasti kehabisan uang untuk narkoba. Joong Ki mengatakan tapi jika pimpinan Oh memang anggota Aution Fabre, seharusnya namanya ada di daftar. Namun nyatanya tidak ada. Kang Woo mengatakan kalau daftar itu palsu. Dia membocorkan informasi yang salah untuk mempermainkan kita. 

Hong Soo mengatakan begitulah dugaanku. Mungkin mereka memanipulasinya untuk membingungkan kita. Kwon Joo mengatakan ia setuju. Kwon Joo membagikan berkas. Ia mengatakan sejak semalam banyak opini bertentangan, namun hari ini semua komentar menuduh Pak Choi sebagai anggota Auction Fabre. Seperti Je Soo memanipulasi media mengenai Kang Woo 10 bulan lalu. Hong Soo mengatakan ia dan Kang Woo akan mengurus Pil Soo. Ia meminta Joong Ki mencari orang yang mengajari anak-anak dengan topeng di Sekolah Alternatif Sokpo. Ia juga meminta Gwang Soo menganalisis data itu. 

Kang Woo mengatakan kalau Naomi yang bekerja di Galeri Yukiko meneleponku kemarin. Katanya Yukiko sempat memasang kamera mini di lukisannya. Bahkan dia menulis nomorku di belakang lukisan. Mungkin pembunuhnya terekam. Hong Soo mempertanyakan di mana lukisannya. Kang Woo menjawab dia akan mengantarnya ke Kaneki. Menurut Seo Yool dia sudah naik pesawat, tidak lama lagi mendarat. Pamerannya digelar di Universitas Poongsan. Kang Woo mengatakan ia akan ke sana. Kwon Joo mengatakan ia ikut. Ia bisa membantu Naomi. Hong Soo mengatakan baiklah, mari berpencar dan mulai bekerja. 


Gwang Soo mempertanyakan kepada Joong Ki apa ada masalah. Joong Ki mengatakan tentu saja tidak. Cuma masih pengar. Gwang Soo berkomentar kamu minum berapa banyak. 


Di mobil Kwon Joo menatap Kang Woo. Kang Woo mengatakan ia tidak akan mengundurkan diri, tidak perlu memelototiku. Kwon Joo mengatakan ia bisa memahami perasaanmu. Kang Woo mengatakan ia memburunya selama 10 bulan sendirian. Walau berhasil, ia perlu wewenang untuk memenjarakannya. Ia hanya perlu wewenang satuan khusus ini. Kwon Joo mempertanyakan sejak kapan kamu tahu pendengaranku setajam ini. Saat masih SMP, kepalanya cedera dalam kecelakaan mobil dan ia koma selam enam bulan. Dokter bilang pendengarannya meningkat karena efek samping operasi otak. Otak manusia masih misteri bagi kita. Jadi kadang ada keajaiban yang melampaui batas manusia. Hingga kini ia masih berpikir begitu. Sesulit dan seberat apa pun rintangannya, akan selalu ada solusi. 

Kwon Joo dan Kang Woo sampai di Universitas Poongsan. Mereka turun dari mobil. Kwon Joo mempertanyakan kenapa nomormu ada di lukisan Yukiko, bukan suami atau keluarganya. Kang Woo mengatakan kita cari tahu setelah bertemu Naomi. 

Seo Yool melaporkan kepada Kwon Joo kalau ia sudah menyelidikinya. Namanya Kaneki Masayuki. Dia putra tunggal keluarga pemilik ryokan paling bergengsi di Jepang. Dia profesor termuda dan pernah diserang karena pejuang HAM. Ia merasa dia orang yang berbudi. Bahkan setelah tidak sengaja meminum racun, dia menyelesaikan kuliahnya. Dia punya kelompok pendukung bernama Kanekist. Seperti klub penggemar. Ia akan mengirim datanya. Kwon Joo membaca data-data tentang Kaneki, Kang Woo juga membacanya. Kwon Joo mempertanyakan kepada salah satu mahasiswi di mana. Mahasiswi itu menunjukkan di mana kantor Kaneki. 


Kaneki selesai memberikan kuliah. Para mahasiswa memberikan semangat kepada Kaneki. Lalu salah seorang mahasiswi memberikan bunga. Mereka mengatakan akan menghadiri pameran nanti. Kaneki berterima kasih, ia mengatakan kalau kenaikan kalian dan harum bunga ini akan sampai ke Yukiko. 

Kwon Joo dan Kang Woo diantar seorang pria ke ruangan Kaneki. Pria itu mempertanyakan kalian detektif, itu begini. Sepertinya pria itu akan mengatakan sesuatu namun tidak jadi. Pria itu meminta agar menunggu sebentar. Di luar pria itu menelepon Kaneki dan memberitahu kalau detektif dari Poongsan menunggu. 


Kang Woo melihat kupu-kupu dipigura di meja Kaneki. Kwon Joo melihat foto-foto Kaneki bersama Yukiko. Ia mengatakan kalau mereka pasangan bahagia. Kang Woo hanya terdiam, Kwon Joo memanggilnya. Kang Woo menunjuk meja dan mengatakan bukankah ini bekas terbakar. Kwon Joo melihatnya dari dekat.


Hong Soo menginterogasi Oh Pil Soo. Pil Soo mengatakan setelah putranya mati mengenaskan, ia sungguh berkabung. Alih-alih berdukacita kamu memanggilku untuk interogasi konyol ini. Hong Soo meminta jangan mengalihkan pembicaraan. Ruang Vip Blackhole itu destinasi terakhir Fujiyama Koichi. Ada informan bahwa ruang itu dipesan atas namamu. Pemilik sebenarnya juga kamu. Apa yang kamu dan Fujiyama Koichi ingin bahas di ruangan itu. Dengan memasok pecandu dengan narkoba, apa yang kamu beli dari situs web gila itu. 

Pil Soo mengatakan kamu Cuma kepala unit daerah. Beraninya mengaitkanku dengan orang-orang gila itu. Hong Soo mengatakan menyangkalnya tidak bisa meloloskanmu lagi. Karena kami mengusut ulang kecelakaan Hwang Hye Seong, keras kepala tidak akan mengubah situasi. Pil Soo mengatakan jangan asal tuduh. Tanyakan saja kepada Kim Hyung Soo. Dia akan memastikan aku membelinya atau tidak. 

Hong Soo mengatakan kalau media mengincar Choi Doo Cheol. Dari mana kamu tahu Kim Hyung Soo ada di daftar itu. Menghindari ini tidak akan meringankanmu. Kamu menggelapkan donasi untuk Sekolah Alternatif Sokpo dengan rekening atas nama fiktif dan identitas palsu, kami sudah tahu. Pil Soo kesakitan. Pengacaranya mengatakan kalau dia sedang diobati akibat hepatitis akut, sekian untuk hari ini. 

Di luar pengacara mengatakan kalau dia menelepon, apa yang perlu ia sampaikan. Pil Soo mengatakan cepat kemari, bisa-bisa ia mati akibat interogasi konyol ini. Hong Soo keluar dan mengatakan jika investigasi ini membunuhmu, seharusnya kamu sudah lama mati. Pil Soo mengatakan ia akan mengingat namamu, pasti. 


Choon Byung menghampiri Hong Soo, ia minta maaf karena sudah merepotkan. Hong Soo mengatakan ia merasa kasus ini saling terkait layaknya sarang laba-laba. Mereka akan menyergap begitu ada celah kecil, jangan sampai lengah. Ia meminta agar Choon Byung menjaga kesehatannya karena baru keluar dari rs. 

Hong Soo mendapat telepon dari istrinya yang mempertanyakan kapan pulang. Hong Soo mengatakan bukankah ia memang jarang pulang. Istrinya mengatakan kalau ia mimpi buruk. Hong Soo mempertanyakan mimpi buruk bagaimana. Baiklah, ia akan coba pulang malam ini. 

Eun Soo mempertanyakan apa maksudmu, jadi mungkin ada bukti pembunuhan di TKP. Seo Yool mengiyakan, ia juga kaget. Ia tidak menyangka ada petunjuk yang muncul tiba-tiba. Eun Soo mengatakan jika perspektif kita tepat, kita bisa menutup kasusnya. Seo Yool mengiyakan, menangkapnya sulit tapi ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Manusia sempurna pun bisa membuat kesalahan. Seperti kata Kang Woo, jika tahu jumlah sekongkolannya itu sudah cukup bagus. 


Kaneki ke ruangannya, ia minta maaf. Seharusnya kalian membuat janji dahulu. Kwon Joo minta maaf karena datang tiba-tiba. Kwon Joo mempertanyakan pergelangan tanganmu terluka. Kaneki mengatakan kalau ini tidak parah. Ia mempertanyakan ada apa kemari. Kang Woo mengatakan kalau kami dihubungi Naomi kemarin. Dia menemukan kamera mini di dalam lukisan Yukiko. Kaneki mengatakan kalau ia tahu itu. Ia mempertanyakan kenapa dia mengabarimu. Kang Woo mengatakan kalau Yukiko menulis nomorku di belakang lukisan. Kaneki mengatakan kalau Naomi sedang menuju kemari, kita bisa pastikan nanti. Ia tahu ada kamera di situ. Namun ia tidak yakin itu dipasang oleh Yukiko. 

Kang Woo mengatakan jika melihat berkas investigasi, mestinya kamu tahu aku dan Yukiko sempat bertelepon. Kaneki mengatakan istrinya bukan tipe wanita yang mempercayai orang sepertimu atau mengundang orang asing ke studionya. Kang Woo mengatakan bukankah pemikiran itu terlalu sempit untuk aktivis HAM. Kaneki mengatakan ia membaca testimoni Fujiyama Koichi. Kwon Joo mempertanyakan bagaimana bisa. Kaneki mengatakan kalau Kang Woo adalah yang pertama tahu lukisan istrinya terpampang di Dark Web. Ia pun curiga. Detektif dengan kemungkinan mengidap gangguan kepribadian antisosial dan banyak rekannya menderita karenanya. Sebegitu menderita, padahal dia bertindak mulia seperti menolong orang lain, itu menyedihkan. 

Kang Woo mengatakan sepertinya kamu sibuk mencari tahu tentang orang lain. Kwon Joo mengatakan promosi di kepolisian dilakukan secara internal sesuai pedoman internal. Terima kasih atas perhatiannya, tapi kami mampu atasi ini. Kaneki mengatakan baguslah, ia tahu Tim Golden Time dibentuk untuk melindungi keadilan di dunia yang kacau ini. Artinya kamu tidak akan berbaur dengan Kang Woo seperti air dan minyak. Ia penasaran kenapa kamu bersimpati terhadapnya. Kaneki mendapat pesan. Ia mengatakan kalau dia baru saja tiba, ayo ke balai pameran. 

Dalam perjalanan Kaneki mengatakan kalau Yukiko antusias menantikan pameran ini. Sayang sekali ini menjadi pameran anumerta. Keberhasilanku menggelar pameran ini adalah penghormatan terakhir untuk Yukiko. 


Kwon Joo mempertanyakan mereka para pendukungmu. Kaneki mengiyakan, ia bersyukur mereka membantuku. Kwon Joo mengatakan kamu pasti merasa puas. Kang Woo menatap sebuah lukisan mata. Ia merasa ada yang aneh dengan lukisan itu. Kaneki mengatakan kalau Yukiko suka melukis mata. Dia melihat kehilangan dan nihilisme pada mata manusia, hewan dan serangga. Ia akan menghadiahkan salah satunya jika berkenan. Kang Woo mengatakan tidak perlu, cukup selesaikan pameran tanpa masalah. Kaneki mendapat telepon. Di telepon ia meminta Naomi ke balai pameran.

Kwon Joo mempertanyakan kepada Kang Woo kenapa menatap lukisan ini terus. Kang Woo mengatakan ada sesuatu di pupilnya. Naomi berlari menghampiri Kaneki. Kaneki mempertanyakan di mana kameranya. Naomi mengatakan di sini sambil menunjukkan tasnya. Ia menambahkan kalau lukisannya juga ia bawa. 

Kwon Joo dan Kang Woo menghampiri mereka. Kaneki mengatakan kalau mereka polisi yang akan membantu kita dari Tim Golden Time. Ia mempertanyakan jika kamu menghubungi Kang Woo seharusnya kamu mengabariku, ia kaget. Naomi minta maaf, kemarin ia panik. Kaneki mengatakan ayo kita masuk dan melihat isinya. Tiba-tiba ada paket untuk Kaneki. Kaneki mengatakan tidak ada pengirimnya. Ia akan mengeceknya, tunggulah. 

Anak buahnya mengatakan tunggu sebentar, jangan bergerak. Mungkin isinya berbahaya. Kang Woo meminta Naomi menunggu di dalam bersama Kwon Joo. Kwon Joo mengatakan pendengarannya dibutuhkan jika isinya bom. Kwon Joo meminta Naomi menunggu di dalam, di sana aman. 

Kang Woo mempertanyakan apa isinya. Anak buahnya mengatakan kemungkinan isinya bom. Kwon Joo mempertanyakan apakah ada mengancammu baru-baru ini. Anak buah Kaneki mengatakan sebenarnya Kaneki menjadi korban serangan teror beberapa hari lalu, itu kali ke tiga dalam beberapa bulan ini. seseorang mengancam lewat telepon akan meledakkannya jika orang Jepang terus berulah di Korea. 

Flashback, anak buah Kaneki membawa paket. Anak buah Kaneki mengatakan karena ada simbol hati di samping nama wanita, mungkin dari penggemar Anda. Ketika dibuka paket itu meledak kecil. 


Kwon Joo mengatakan bagaimana ini. Naomi menunggu di dalam ruangan, ia mendengar sebuah suara rekaman di dalam dus, ia membuka dus itu. Kang Woo melihat ada bubuk dan menciumnya. Ia mengatakan kalau itu bukan bubuk mesiu. Ia membuka paket itu dan isinya paket biasa. Kaneki mengatakan kalau ini mungkin dari anak asing yang ia sponsori. Ia minta maaf sudah mengejutkan. Ia meminta anak buahnya yang ternyata bernama Pak Kim jangan panik. Pak kim minta maaf, kotaknya terlalu mirip dengan paket beberapa hari lalu. 


Kwon Joo mengatakan ayo temui Naomi. Naomi melihat ada alat perekam, lalu seseorang menyergapnya. Kwon Joo terdiam seperti mendengar sesuatu, ia segera berlari. Mereka menggedor-gedor pintu ruangan itu. Kwon Joo mengatakan ia mendengar suara terdistorsi di dalam. Kang Woo merusak gagang pintu dengan alat pemadam. Mereka melihat Naomi sudah seperti gambar di lukisan. Kaneki membatu melepaskan ikatan Naomi. Mereka membaringkan Naomi. Kaneki mengatakan kalau dia masih bernapas. Sedangkan Kang Woo hanya terdiam melihatnya ia merasa pusing, terlihat Kang Woo wajahnya menakutkan. 

Komentar:

Aa kaneki.......

No comments:

Post a Comment