Friday 12 July 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 12-2



Joong Ki mengatakan tidak kusangka ia rindu saat sedang mencarinya. Di satu sisi ada yang menuntut kita. Di sisi lain komandan kita akan berhenti. Seo Yool mengatakan pasti karena petisi yang diajukan Koichi ya. Joong Ki mempertanyakan apa maksudmu. Seo Yool mengatakan petisi yang menuding Kang Woo membunuh anak-anak, bukan. Bahwa dia mungkin mengidap gangguan antisosial. Gwang Soo mempertanyakan apa maksudmu. Seo Yool mengatakan kalian tidak tahu. Ia kira kalian sudah diberi tahu Kwon Joo atau Eun Soo. Eun Soo mengatakan jangan salah paham, dia akan memberitahu setelah semuanya jelas. Joong Ki mempertanyakan di mana dia, di kantornya.
Joong Ki menemui Kwon Joo. Ia mempertanyakan benarkah Kang Woo telah membunuh. Kwon Joo meminta maaf karena tidak segera memberitahu. Kami sedang memastikan faktanya dan soal dia mengidap suatu penyakit memang benar. Joong Ki mempertanyakan kenapa ia tidak diberi tahu. Kenapa kami tidak diberi tahu. Jika Anda bilang lebih cepat. Joong Ki tidak bisa berkata-kata, ia pergi dari ruangan Kwon Joo. 


Kang Woo di atap, ia memikirkan kalau tersangka masuk ke kantor melalui ventilator. Jika tersangka mengincar Naomi, akan lebih mudah membunuhnya di bandara atau di jalan. Ia mempertanyakan kenapa pelaku bertindak sejauh ini. Dia sampai harus masuk ke kantor yang terkunci. Kang Woo teringat ia melihat seorang pria mencurigakan yang merupakan salah satu pengikut Kaneki. Ia yakin pria itu tidak ada di balai pameran. Ia juga sepertinya mencurigai Kaneki.


Pil Soo mengatakan kalau ini telat, namun ia turut berdukacita. Kaneki menerjemahkannya perkataan Pil Soo kepada Ayah Yukiko. Ayah Yukiko mengatakan jangan membahas hal yang menyedihkan, kenapa kamu ingin menemuiku. Kaneki menerjemahkannya. Pil Soo mengatakan seperti yang kamu tahu, ia menghadapi situasi sulit. Putraku tewas dan ia tersandung skandal pajak. Proyek Pusat Perbelanjaan Hanryu di Kota Oheiji Osaka yang dipromosikan oleh aliansi Korea-Jepang, tolong aku. Ayah Yukiko mengatakan belum lama ini kamu kehilangan putramu, pasti rasanya berat. Kaneki menerjemahkan kata-kata ayah Yukiko. Pil Soo berterima kasih atas pengertiannya. Ia butuh bantuan Pak Makio. 

Ayah Yukiko mempertanyakan apa imbalan yang ia dapat. Kaneki kembali menerjemahkan perkataan ayah Yukiko. Pil Soo mengatakan dengan memakai Pusat Perbelanjaan Hanryu sebagai batu loncatan, hingga Pak Makio mencapai kejayaan ia akan setia melayanimu sekuat tenaga. Ayah Yukiko mengatakan ia akan mempertimbangkan. Pil Soo mempertanyakan bagaimana menurut Kaneki. Kabarnya kamu putra dari keluarga yang berpengaruh. Kaneki mengatakan ia tidak bisa membantu dalam hal bisnis. Ia hanya pendidik di sekolah. 

Pil Soo mengatakan bicara apa kamu, ia yakin kamu akan berjasa di masa mendatang. Kaneki mengatakan jasa besar setiap orang berbeda-beda. Pekerjaanku sama asyiknya dengan bisnismu. Mempelajari manusia, membutuhkan introspeksi yang luar biasa. Ayah Yukiko mengatakan Jepang kini juga meributkan Auction atau apalah itu, mari lakukan dengan hati-hati. Kaneki mengatakan mari kita lakukan dengan hati-hati. Pil Soo mempertanyakan kenapa kamu tidak makan, tidak suka makanannya. Kaneki mengatakan kepada Ayah Yukiko kenapa aku tidak makan. Ayah Yukiko mengatakan kalau menantuku adalah vegetarian. Untuk berpolitik kita harus mampu menelan hal busuk. Kaneki memakan sayuran yang ada di hadapannya. 


Di mobil ayah Yukiko mengatakan kalau ia mendengar Naomi yang membantu Yukiko juga tewas. Apa itu ulah kaki tangan pembunuh Yukiko. Kaneki mengiyakan, ia yakin mereka membunuhnya karena takut buktinya terbongkar. Ayah Yukiko mengatakan ia tidak sabar meringkus bedebah itu.

Kwon Joo melihat berita tentang pak Choi. Ia berpikir kalau kasus ini jadi sulit diprediksi dan membesar. Ia harus menemukan petunjuk. Ia teringat suara pematik api. Ia berpikir kalau setiap pelaku muncul ada suara logam berdenting. Seperti suara dua logam yang berbenturan. Ia menerima pesan tentang hasil pemeriksaan detail pada pergelangan Koichi. Petugas menambahkan kalau dengan tomografi optik berhasil memulihkan huruf-hurufnya. Kwon Joo sadar tulisan itu pernah ia lihat di pergelangan tangan Kang Woo. Tidak, mungkin ini kebetulan. Kwon Joo mendapat telepon dari Eu Soo yang memberitahu ia menemukan informasi tentang Pil Soo. Tadi ia penasaran dan mencari tahu cara potongan tubuh dan benda aneh lainnya lolos dari bea cukai. Kwon Joo mengatakan baiklah, ia akan ke sana. 


Terlihat foto dan bagian tubuh di ruangan itu. Kaneki bergumam setelah diberi telinga, akan lengkap. Telinga paling naif sedunia. Ia lalu duduk di ruangan itu sambil minum. 


Kaneki masuk ke sebuah ruangan lalu memasangkan USB. Flashback, pria itu memberikan kamera kecil dan mengatakan kepada Kaneki kalau ada video kita pada hari itu. Kaneki melihat video itu. Kaneki mencopot USB itu. Lalu ia membakar bukti itu. 

Kwon Joo mengatakan maksudmu, Black Collection yang dibeli oleh klien disembunyikan di balik lukisan ini. Eun Soo mengiyakan, disamarkan sebagai karya seni di situs pelelangan Auction Fabre. Jika memang begitu, pastinya produk disamarkan sebagai karya seni. Kwon Joo mengatakan jika lukisan yang dibeli oleh Pil Soo adalah lukisan dari Auction Fabre, segalanya jadi terjawab. Kwon Joo meminta Seo Yool memeriksa daftar karya seni yang dibeli Pil Soo lima tahun terakhir.

Seo Yool mengatakan dia membeli tiga lukisan dalam empat tahun ini. tahun 2016, “Manusia,” karya Hwang Yung Jung, “Tangan Pelindung Keadilan,” karya Star Saige tahun 2017 dan “ Tanpa Judul,” karya Rick Cauer tahun 2018. Kwon Joo mengatakan ia yakin salah satunya ada di Auction Fabre. Eun Soo mengatakan ia menemukannya. Kwon Joo melihat lukisan yang terjual, “Tangan Pelindung Keadilan.” Ia meminta agar memeriksa identitas pengirim dan tujuannya. 

Seo Yool mengatakan ada kiriman tanggal 15 November 2017. Diterima oleh Park Jae Cheol di pelabuhan. Dia adalah sopir pribadi Pil Soo. Dia yang disalahkan atas kematian Hwang Hye Seong yang disebabkan Pil Soo. Eun Soo mengatakan ia memeriksa riyawat kartu kredit perusahaan Park Jae Cheol. Dia sempat singgah di pompa bensin saat menuju pelabuhan dari Sungjung. 

Kwon Joo menelepon Hong Soo dan memberitahu kalau kami menemukan petunjuk. Pil Soo dikirimi lukisan dari PO BOX Samchi, distrik Soka, Osaka. Lukisan itu ada di dalam daftar Doctor Fabre. Penerimanya Park Jae Chul, sopir pribadi Pil Soo. Nomor PO BOX-nya serupa dengan nomor Je Soo. Di duga kuat itu Black Collection. Hong Soo mengatakan benarkah itu, berikan alamat Jae Chul.


Hong Soo menemui Jae Chul. Di dalam rumah Jae Chul terlihat berantakan. Jae Chul batuk-batuk. Hong Soo mengatakan kamu menggantikan Pil Soo masuk penjara, seharusnya hidupmu lebih baik. Apa-apaan ini. ia mempertanyakan Pil Soo tidak membantumu sama sekali. Orang yang menggantikannya masuk penjara sakit-sakitan. Jae Chul mengatakan ia tidak tahu apa-apa. Hong Soo mengatakan mana mungkin, kamu membawanya. Benda yang dia bawa itu potongan tubuh manusia yang disebut Black Collection bukan. Jika kamu mengonfirmasinya, kami bisa membekuk dia.

Jae Chul menjelaskan kalau dia selalu membawanya ke mana-mana. Hong Soo mempertanyakan apa kamu tahu isi kotak itu. Jae Chul mengatakan isinya tangan manusia yang diawetkan. Katanya itu pergelangan tangan seorang detektif dari Tim Jatanras Kepolisian Poongsan. Hong Soo mempertanyakan apa maksudmu.

Hong Soo di luar ia teringat perkataan Jae Chul. Jae Chul mengatakan dia yakin tidak akan dipenjara selama menyimpan pergelangan tangan itu. ia yakin sekarang pun benda itu ada di dekatnya. Hong Soo bergumam Oh Pil Soo, tidak akan kumaafkan. 

Hong Soo melaporkan kalau baru saja dipastikan bahwa Pil Soo adalah anggota VVIP Auction Fabre. Dia menyamarkan produk sebagai lukisan. Menurut saksi dia masih menyimpannya. Minta surat penggeledahan dan penyitaan. Lalu segera ke kantor pimpinan Grup Sungjung. 


Kang Woo masuk ke rungan Kaneki, pria itu menggunakan pakaian hitam mengawasi Kang Woo dari kejauhan. Kang Woo menggeledah kantor Kaneki. Ia menemukan berkas bertulisan, “Pengirim, Kanekist.”


Pil Soo mempertanyakan kenapa Kepolisian Poongsan kemari lagi. Anak buahnya mengatakan kalau mereka membawa surat penggeledahan dan penyitaan. Namun katanya mereka datang karena ada transaksi tubuh manusia. Hong Soo dan lainnya datang ke kantor Pil Soo. Pil Soo memerintahkan untuk menggeledah. Akhirnya Joong Ki menemukan tangan yang diawetkan itu. Hong Soo meminta agar mengajukan analisis DNA darurat, ia ingin hasilnya keluar hari ini. Pil Soo akhirnya ditangkap. Pil Soo mengelak. Hong Soo mencengkeram kerah Pil Soo dan mengatakan kalau ia benar-benar ingin membunuh Pil Soo. Namun ia berusaha menahan diri. Jika bicara lagi, ia tidak akan segan-segan lagi. Pil Soo memberontak. Hong Soo mengatakan kalau isi kotak itu pergelangan tangan adikku. 


Kaneki memainkan alat pemtik sambil memperhatikan rekaman di depan kantornya. Kwon Joo mengahmpiri mereka dan mempertanyakan bagaimana perkembangannya. Gwang Soo mengatakan baru saja dimulai. Sebaiknya Hong Soo tidak terlibat karena konflik kepentingan. Dia bilang Koichi tahu dia anggota Auction Fabre dan mengancamnya. Katanya dia terpaksa menaggil Koichi ke Blackhole. Seperti kata Hong Soo, Koichi ke sana untuk mengambil uang. 


Joong Ki menginterogasi Pil Soo. Pil Soo mengatakan saat rapat pimpinan, ada kabar tentang Dark Web yang menjual barang-barang unik. Konon kami bisa menjadi anggotanya jika mensponsori Sekolah Alternatif Sokpo. Lalu setelah sekian lama, pemiliknya menghubungiku. Ada satu lelang per bulan. Setiap tanggal 30 kami dikirimi alamat IP untuk mengaksesnya. Anggota VVIP sepertiku bisa menghadiri pelelangan premium daring yang dibuka setahun sekali. Ada rumor di antara pebisnis kaya. Memiliki pergelangan tangan polisi akan membuat kita kebal hukum. Jika hidup di dunia berbeda, keinginanmu juga pasti berbeda. Terus terang saja reaksi kalian berlebihan hanya karena ia membeli pergelangan tangan polisi. Apa bedanya jimat yang kalian beli dan benda yang ia beli ini. Ia merasa damai dengan membeli pergelangan tangan polisi. 

Hong Soo yang kesal, ia masuk ke ruang interogasi. Hong Soo akan meumukul, namun ia menahan diri. Hong Soo mengatakan sejauh hukum mengizinkan, ia akan terus mengusut kasus ini dan memastikanmu dipenjara seumur hidup. Kenapa, pikirmu ia tidak mampu. Akan ia pastikan kamu sadar itu bukan jimat keberuntungan. Akan ia buat kamu sadar itu pembawa kutukan. Pil Soo mengatakan ia akan diberi keringanan jika memberikan informasi. Ia mengatakan kalau ia belum pernah ke sana. Hari itu ia mengutus sekretaris ke ruangan di Blackhole karena Koichi terus memerasku. Namun saat sekretarisnya kembali, dia bilang, “Perawakannya besar dan rambutnya berantakan.” Mulanya ia menduga itu polisi dan menganggapnya perangkap. Lalu saat Tim Golden Time muncul, dia terlihat panik dan menghilang. 


Di luar Joong Ki mengatakan jika dia benar berarti masih ada komplotan selain Koichi dan Sasaki. Hong Soo mengatakan saat Kang Woo menjelaskan tentang Auction Fabre, dia bilang ada kaitannya dengan Kyoudai-boong. Kyoudai berarti, “saudaraku,” dalam bahasa Jepang. Jika mereka dijaga dan sampai membunuh, berarti posisinya lebih tinggi dari Koichi dan Sasaki. Kwon Joo mengatakan kalau tim forensik mengabari dan katanya ada tato yang berarti, “Aku bangun,” di pergelangan Koichi sebelum dicabik. Ia merasa itu melambangkan solidaritas. Hong Soo meminta Kwon Joo tetap memantau pusat panggilan. Ia meminta Joong Ki memeriksa kesaksian Pil Soo secara cermat. Ia meminta Gwang Soo menyelidiki staf Blackhole yang hadir pada hari kejadian. Ia meminta Choon Byung ikut dengannya memeriksa kamera pengawas dekat Blackhole. 

Kwon Joo mengejar Hong Soo dan Choon Byung. Ia mengatakan ada yang ingin ia sampaikan kepada Hong Soo. Choon Byung mengatakan ia akan masuk ke mobil. Kwon Joo mengatakan kamu sebaiknya tahu. Sebenarnya ia punya pendengaran spesial hingga bisa mendengarkan suara terkecil yang tidak bisa di dengar orang lain. Itu sebabnya ia sering mengandalkan pendengarannya saat bekerja di pusat panggilan. Lalu saat kasus Je Soo, pelaku terlacak karena ada bunyi sarung tangan karet. Dalang kasus Aucton Fabre memiliki benda yang menghasilkan bunyi logam berdenting. Hasil analisanya itu bunyi dari pematik, namuk ia belum yakin. Ia meminta Hong Soo berhati-hati jika mendengar bunyi itu. Hong Soo berterima kasih atas petunjuk pentingnya. Kita lanjutkan setelah ia kembali. 


Kang Woo masuk ke ruangan pendukung Kaneki. Ia menemukan berkas pendukung Kaneki. Hong Soo dan Choon Byung sampai. Hong Soo meminta agar mengambil rekaman CCTV di Blackhole. Ia akan memeriksa tempat parkir. 

Hong Soo menghampiri petugas dan mempertanyakan bolehkah ia memeriksa rekaman tanggal 9 Mei. Ia menemukan seseorang masuk ke dalam mobil putih. Ia meminta salinan videonya. Hong Soo mencoba menelepon namun tidak diangkat. Ia mengirim pesan kepada Kang Woo kalau ia merasa ada yang mengawasi Koichi di Blackhole. Perawakannya besar dan rambutnya berantakan. Ia meminta Kang Woo menghubunginya setelah membaca pesan ini. 

Kaneki mendapat pesan dari pria itu. Pria itu memberitahu mereka mengetahui ia berada di Blackhole. Seo Yool menghampiri Kwon Joo dan mempertanyakan apa Hong Soo tidak apa-apa sendirian. Kwon Joo mengatakan kita sudah mendapat petunjuk penting, tunggu saja. 


Hong Soo berjalan di parkiran, ia merasa ada yang aneh. Ia memeriksa sekeliling. Tiba-tiba ia mendengar suara pematik api, ia mengambil pistol dan waspada. Namun ia tidak menemukan apa pun. Tiba-tiba seseorang menggunakan pakaian hitam dan topeng menyergapnya dengan kawat, sampai-sampai ia lemas dan tidak berdaya. Pria itu memasukkan Hong Soo ke dalam mobil. 


Kang Woo membaca pesan dari Hong Soo. 

Komentar:

Huaa Hong Soo diculik......

No comments:

Post a Comment