Saturday 20 July 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 14-1



Kang Woo melihat artikel. Ia memikirkan kalau Fujiyama Saburo yang dikenal sebagai Advokat Setan, ditemukan tewas semalam pukul 23.00 di bawah Jembatan Satse. Di pergelangan Fujiyama terdapat tato Sameta yang berarti, “bangun.” Dia paman dari Fujiyama Miho yang dibunuh pada tahun 1991 dan Fujiyama Koichi yang ditemukan tewas semalam di Korea. 

Kaneki masuk ke dalam mobil, Kang Woo meminta sopir taxi mengikuti Kaneki. Kaneki sepertinya sadar ada taxi yang mengikutinya. Kang Woo turun dari taxi dan berjalan ke parkiran mengikuti Kaneki. Kaneki sampai di parkiran, ia keluar sambil membawa bunga. Chang Soo menelepon Kaneki, ia minta maaf karena ia merasa Kang Woo membaca berkasnya setelah menerobos masuk ke kantor pendukung. Kaneki mengatakan sudah ia bilang hanya yang lemah yang berdalih. Ini akibat terlalu percaya diri mentang-mentang mantan polisi. Kamu terlalu berlagak. Chang Soo meminta agar diberi satu kesempatan lagi. Kaneki meminta agar tetap bersembunyi hingga ia hubungi lagi. Kang Woo tetap mengikuti Kaneki, ia melihat berita tentang pembubaran Tim Golden Time. 

Eun Soo dan Seo Yool di ruang rawat Kwon Joo. Seo Yool mendapat telepon, ia mengangkatnya di luar. Ia lalu masuk dan mengajak Eun Soo bicara. Seo Yool mengatakan ia dihubungi rekan petugas yang bekerja di markas besar. Markas besar memutuskan untuk membubarkan Golden Time. Eun Soo menelepon. Terlihat Kaneki melihat mereka pergi. 

Kaneki lalu masuk ke ruang rawat Kwon Joo. Kaneki mengatakan kamu tahu arti bunga ini. Artinya, “Ketertarikan.” Kerajaan yang kubangun mulai terlibat masalah. Gara-gara Kang Woo, bagaimana ini. Jika mau menghentikanku, harus kubunuh. Ia meletakkan bunga ini di ranjang. Ia mendekati Kwon Joo. Ia mengatakan telingamu indah sekali. Dia juga punya telinga indah sepertimu. Kaneki mengeluarkan kawatnya.

Kaneki bersiap, namun ia mengatakan sayang sekali ia harus pergi. Sejak tadi pagi ada tikus yang mengikutiku. Kaneki memainkan pematik api. Mata Kwon Joo bergerak. Kaneki mengatakan selamat tidur, ia akan kembali. Kaneki keluar dari kamar rawat Kwon Joo.

Di telepon Eun Soo mengatakan ia mengakui saat penangkapan darurat ada segelintir insiden di luar rencana. Namun kami telah menyerahkan laporan mengenai. Tiba-tiba telepon di matikan. Eun Soo mengatakan kepada Seo Yool kalau teleponnya di tutup. Kang Woo sampai di kamar rawat Kwon Joo, ia melihat Kwon Joo baik-baik saja. Tiba-tiba ia mendengar suara pematik api yang dimainkan, ia mengejarnya. 

Eun Soo dan Seo Yool kembali ke ruang rawat Kwon Joo. Seo Yool mengatakan siapa yang menjenguk, apa dari Tim Jatanras. Eun Soo mengatakan tidak mungkin semuanya menghadiri pemakaman Hong Soo. Kwon Joo akhirnya sadar. Ia mempertanyakan sudah berapa lama ia pingsan. Eun Soo mengatakan Anda pingsan semalam dan baru siuman sekarang. Saat ini pukul 11.00. Kwon Joo mempertanyakan di mana pemakaman Hong Soo. Seo Yool mengatakan di rs Kepolisian, Joong Ki dan Gwang Soo sedang di sana. Kwon Joo mengatakan mari kita susul. Eun Soo mengatakan apa Anda kuat, Anda perlu istirahat. 

Kwon Joo mengatakan tidak ada waktu. Ia mempertanyakan di mana Kang Woo. Eun Soo mengatakan Joong Ki mendatangi rumahnya, namun kosong. Tampaknya semalaman tidak pulang. Dia menduga Kang Woo berhari-hari tidak pulang. Seo Yool mengatakan kalau Tim Golden Time sudah. Eun Soo melarangnya. Kwon Joo mempertanyakan apa yang terjadi, ia meminta Eun Soo mengatakannya. Eun Soo mengatakan ada rapat digelar di markas besar. Petinggi mempertimbangkan untuk membubarkan tim kita. Kwon Joo mengatakan baiklah, setelah melawat Hong Soo ia akan bicara dengan Komisaris Yoo. 


Di telepon Kaneki mengatakan ia berada di tempat parkir rs Poongsan, sampai jumpa. Ia masuk ke dalam mobil, tiba-tiba Kang Woo muncul masuk ke dalam mobil, lalu menodongkan pistol. Kaneki mengatakan mengejutkan saja. Kang Woo mengatakan jangan berlagak ramah, memuakan. Kaneki mengatakan ia tidak berlagak ramah. Kenapa, kamu mau menembakku. Kang Woo meminta agar menjawab pertanyaannya jika ingin kepalamu utuh. Kaneki mengatakan pasti lelah mengikutiku sejak pagi. Jangan ragu dan tembak saja. Mendendam hasrat itu tidak baik. Kang Woo mengatakan dasar gila. Persetan dengan motifmu melakukan ini padaku. Namun kamu harus menebus semua perbuatanmu setelah membuat Auction Fabre. Ia tahu kamu ada di TKP pembunuhan Fujiyama Koichi. Ia akan menangkapmu dan menghabisimu. Kamu akan membusuk di penjara selamanya. Kaneki mengatakan jika melewati batas, kamu bisa tumbang. Nanti jadi tidak seru bagiku. Pokoknya kerjakan saja tugas yang ia berikan. Petunjuknya, Fujiyama Miho. Kang Woo kesal dan bersiap menembak. Tiba-tiba ada suara mobil polisi. Kaneki mengatakan kalau ia yang memanggilnya. Kang Woo segera keluar dari mobil.


Kaneki bergumam ia tidak mengerti kenapa dia memilih hidup yang lebih remeh dari hama. Kaneki keluar dari mobil. Petugas mempertanyakan Anda pelapornya. Kaneki mengiyakan. Petugas mempertanyakan penguntit yang dahulu pernah menyerang muncul lagi. Kaneki mengiyakan, namun sepertinya ia keliru. Kaneki minta maaf kepada petugas. Petugas mengatakan begitu rupanya. Apa Anda Kaneki. Kaneki membenarkan. Petugas mengatakan ia pernah menonton debat Anda di TV. Kaneki berterima kasih. Ia minta maaf telah merepotkan.

Kang Woo di tangga daruat sepertinya merekam percakapan mereka. Kang Woo mendapat telepon yang memberitahu tentang informasi mengenai Kaneki. Kaneki di dalam mobil bergumam ia tidak akan tergesa-gesa. Ia akan memotongmu satu demi satu dan memakan semuanya, Kosuke. Tiba-tiba ia mendapat pesan dari Chang Soo yang mempertanyakan apa Tuan akan mengambil tangan Hong Soo dan USB kemari. Kaneki membalas tentu saja ia harus memeriksanya sendiri. Ia ingatkan lagi, bersembunyilah. Jangan berkeliaran dan berakhir seperti Koichi. Kaneki lalu pergi dari parkiran. Chang Soo melihat berita tentang dirinya. 

-Episode 14, Krisis Tim Golden Time-

“Keadilan tanpa kekuatan tidaklah berdaya. Kekuatan tanpa keadilan hanyalah tirani. Tidak mampu tunjukkan kekuatan adil, ciptakan keadailan yang kuat. <Pascal>”


Kwon Joo ke pemakaman Hong Soo bersama Eun Soo dan Seo Yool. Choon Byung mengatakan ia yakin dia tidak bisa tenang di sana karena tidak bisa menangkap pelaku bukan karena dendamnya. Kita harus menangkap pelakunya agar dia bisa tenang. Kwon Joo mengatakan akan ia upayakan. 


Mereka menghampiri Joong Ki dan Gwang Soo. Joong Ki mempertanyakan Anda baik-baik saja. Kwon Joo minta maaf karena membuat kalian cemas. Ini tidak akan terulang. Ia mempertanyakan bagaimana perkembangan pencarian Chang Soo. Joong Ki mengatakan ia sudah mengutus detektif ke rumah Chang Soo, namun dia tidak menghuni rumah yang terdaftar di visa tinggalnya. Gwang Soo mengatakan mobil yang digunakan untuk kabur ditemukan di kawasan penataan ulang di Pansoo-dong, Kang Woo menghilang. Joong Ki mempertanyakan apa Kwon Joo menerima pesan dari Kang Woo. Kwon Joo mempertanyakan pesan apa. Joong Ki menunjukkan pesannya. Kang Woo meminta agar waspadai Kaneki. Mungkin guru yang memakai penutup muka di Sekolah Alternatif Sokpo dan mengasuh Je Soo adalah dirinya. Mereka saudara sesumpah bertato sama. Fujiyama Koichi, Fujiyama Saburo dan Jeon Chang Soo. Ia yakin mereka berkomplot demi kepentingan masing-masing.

Kwon Joo mempertanyakan siapa lagi yang tahu soal pesan ini. Joong Ki mengatakan Anda yang pertama ia beri tahu. Kwon Joo mengatakan karena dia memperingatkan kita, pasti ada petunjuk penting. Jangan sampai bocor. Ia akan meminta kelonggaran Komisaris Yoo. 


Kwon Joo mengejar Komisaris Yoo dan meminta agar mempertimbangkan pembubaran Tim Golden Time. Komisaris mengatakan kamu anggota kepolisian. Apa kepolisian perlu izin darimu untuk membubarkan tim. Kwon Joo mengatakan bukan itu maksudnya. Komisaris mengatakan ia sudah bicara dengan markas besar, pulanglah. Jika mengungkit ini lagi, ia akan menganggap pembangkangan. 

Kwon Joo mengatakan setahun ini kami memburu dalangnya. Kini dia hampir tertangkap. Selama prosesnya banyak korban berjatuhan. Penjahat bengis yang beraksi di internet dan menganggap manusia sebagai penghasil uang, masih bebas berkeliaran. Komisaris mengatakan memangnya ia bilang tidak akan menangkapnya. Mereka yang ada di markas besar juga polisi seperti kita. Kwon Joo meminta keringanan, beri kami waktu sepekan. Komisaris mengatakan sudah terlambat. Kwon Joo mengatakan jika begitu izinkan kami mengusut hingga resmi bubar. Komisaris mengatakan tiga hari, lakukan sesukamu jika merasa mampu. Namun jika ada kegagalan, jangan berharap bantuan dariku. Kwon Joo mengatakan baiklah, terima kasih. 

Kwon Joo menghampiri yang lainnya dan mengatakan kalau kita diberi waktu tiga hari. Ia meminta Joong Ki dan Gwang Soo mengumpulkan informasi soal Kaneki dan Chang Soo. Ia meminta Eun Soo dan Seo Yool kembali ke pusat panggilan untuk mencari informasi soal Kaneki, bergegaslah. Untuk Chang Soo dan Fujiyama Saburo, cek apa tato mereka sama. Ia akan kembali ke pusat setelah mampir ke suatu tempat. 


Pria itu mengatakan di antara mobil tidak terdaftar lain, kondisi yang ini cukup bagus. Jika bersabar sehari lagi, ia bisa carikan yang lebih bagus. Ia meminta Kang Woo merahasiakan pembelian ini, ia tidak bertanggung jawab. Kang Woo lalu pergi menggunakan mobil itu.

Seo Yool mengatakan kepada Eun Soo kalau ia sudah lama penasaran. Tampaknya pendengaran Kwon Joo tajam sekali. Bagaimana dia bisa mendengar suara-suara tertentu. Eun Soo meminta agar memeriksa tato sesuai arahannya dan cari informasi lagi soal Kaneki. Seo Yool mengatakan baiklah.

Di mobil Kang Woo teringat informasi yang diberikan soal Kaneki. Ayahnya bernama Kaneki Hiroshi pemilik bisnis ryokan terbesar di Jepang. Ibunya Kaneki Keiko adalah psikiater terkemuka di rs Universitas Mori. Keduanya sudah meninggal. Watak orang tuanya bertolak belakang. Dia tumbuh dengan ayah yang tegas dan ibu yang berjiwa bebas. Orang tuanya menyayanginya. Namun latar belakangnya setelah itu agak aneh. Dari penampilannya dia seperti dari keluarga kaya. Saat berkuliah di Universitas Tokyo, dia bekerja di beberapa tempat demi mendanai kuliah. Dia juga mengajar sejumlah kelompok siswa. Ia baca di sebuah wawancara. Bukan hanya itu, alih-alih menempuh jalan mudah dia menjadi guru. Menjadi aktivis HAM juga mengejutkan. Mungkin dia terkenal di Jepang karena kisah hidupnya. Dia sering diwawancarai pers. 


Kang Woo berpikir dia berlagak seperti aktivis yang berbudi. Padahal dia memiliki situs busuk itu. Jika dia sekedar pengusaha yang bekerja sama dengan Sameta demi keuntungannya sendiri, dia menyuruh Je Soo membunuh Hyung Joon sebagai balas dendam karena melaporkan ibunya. Dan dia memberi misi lain selain memperoleh potongan tubuhnya, yaitu mengawasi dan mempermainkanku. Dia terus berusaha memprovokasiku. Walau ingatannya samar, Je Soo bisa menjabarkannya seolah ia melihatku membunuh Miho. Rahasia yang hanya diketahui olehku, ayahku dan Miho. 


Flashback, Terlihat Miho tergeletak. Kang Woo saat itu membawa kotak bintang, terlihat di sana ada gunting. Jika Kaneki mengendalikan Je Soo, dari mana Kaneki tahu soal itu. kenapa dia memerintahkan itu. Namun walaupun dia tahu semuanya, mustahil dia mengakuinya. Ia butuh bukti tidak langsung untuk menuntut. Setelah menangkap Chang Soo pasti ada petunjuk. Ia teringat sebelum meninggal Hong Soo memberikan koin kasino kepadanya. Jika para broker penumpang gelap tidak tahu soal Chang Soo, dia pasti bersembunyi di sekitar sini. 


Joong Ki memimimpin rapat. ia menjelaskan sejauh ini mereka dipastikan terlibat dalam Auction Fabre. Fujiyama Koichi, Fujiyama Saburo dan Chang Soo. Menurut Seo Yool Fujiyama Saburo serupa dengan Fujiyama Koichi memiliki tato, “bangun.” Kami menemukannya di surat kabar Jepang. Belum dipastikan apakah Chang Soo memiliki tato yang sama. Setahuku mereka disebut, “Kyoudaibun, “ yang berarti saudara sesumpah memiliki tato yang sama dan mengelaola Auction Fabre yang disamarkan sebagai situs pelelangan karya seni. Setelah jaringan terkuak, komplotan ini bersama dan membunuh para anggota berurutan termasuk Je Soo. Saat ini Koichi dan Saburo sudah mati. Chang Soo mantan polisi Jepang terduga pembunuh Naomi dan Hong Soo, masih hidup.
Dan satu lagi Kaneki, berdasarkan petunjuk Kang Woo, mungkin dalang dari Aution Fabre Je Soo. Kwon Joo membenarkan. Sebagaimana kasus kejahatan dan kekerasan lain, pimpinan yang dominan mengajarkan metode dan kemampuannya kepada bawahan secara detail. Dan jika bawahan itu gagal memenuhi perintah, dia akan halalkan cara agar mereka menurut. Gwang Soo mengatakan jika Kaneki dalangnya, kita harus berhati-hati. Bukan hanya aktivitas HAM internasional, dia juga memantu politikus Jepang yang berpengaruh. Tanpa bukti yang jelas, kitalah yang akan celaka. Kwon Joo membenarkan. Namun ruang gerak kita juga terbatas. Tugas kita sebagai polisi adalah menangkap kriminal. Hanya itu yang perlu kita ingat. Ia berharap kalian berusaha keras untuk mencari bukti lainnya. 

Di luar Eun Soo memberikan penutup telinga kepada Kwon Joo. Ia menjelaskan kalau ini dirancang untuk menciptakan bunyi yang mirip tinitus, mungkin bisa berguna. Rehabilitasi Anda lancar, tinitus Anda juga pasti pulih. Kwon Joo berterima kasih atas perhatian Eun Soo. Eun Soo mengatakan karena tersangka keturunan Korea-Jepang, ia akan membantu detektif lapangan. Kwon Joo mengatakan baiklah, hati-hati. Ia meminta Seo Yool meneruskan mencari informasi tentang Kaneki. Seo Yool meminta Eun Soo berhati-hati. Eun Soo mengatakan jangan berlebihan. 


Kang Woo menemui seorang pria. Ia menunjukkan foto Chang Soo dan mempertanyakan kamu kenal bedebah ini bukan. Pria itu mengatakan entahlah. Kang Woo mengancam dan meminta agar mengatakan yang sejujurnya. Pria itu bahkan berkomentar kalau Kang Woo dipecat karena ada kelainan jiwa. Kang Woo mengatakan ia akan cukil matamu jika berkata seperti itu lagi. Pria itu mengatakan dia beberapa kali mendatangi lokasi judi. Dia keturunan Korea-Jepang yang selalu menyamar setiap rabu pukul 20.00. Dia selalu bertaruh di meja di bawah 50.000 dolar. Dia selalu memamerkan jumlah uang tunainya. Kang Woo mempertanyakan di mana kediaman bedebah itu. Pria itu mengatakan ia tidak tahu. Anonimitas adalah aturan utama di rumah judi. Kang Woo mengancamnya dengan pistol. Pria itu mengatakan bukankah ini rabu, mungkin dia akan datang malam ini. Malam ini ada pertaruhan besar. Kang Woo mengatakan jika dia tidak muncul, kamu akan mati menggantikannya. Pria itu mengatakan ia mengerti, kamu tahu seperti apa mereka. Jika tidak ada uang mereka menjual istri dan anak-anak. Tanpa jari mereka berjudi dengan pergelangan tangan. Kang Woo berpikir dia belum terlihat naik kapal penyelundup. Walau disuruh bersembunyi, dia akan tetap keluar. Dia pasti akan kemari. 


Kaneki melihat berita tentang Auction Fabre yang menyeret Pil Soo. Ia bergumam sudah ia penuhi segala kemauan kalian. Kini, mereka berbohong. Sungguh kaum tidak berguna yang tidak pantas mati secara terhormat. Ia melihat vidio para pembeli di Dark Web di ponselnya. Ia berjalan dan mengatakan manusia berlagak mulia di depan, padahal mereka sungguh memuakkan dan menjijikkan. Sebentar lagi makhluk paling sempurna akan lahir. 

Kwon Joo melihat kertas yang bertuliskan, “Tim Golden Time adalah tim hebat yang tidak seharusnya....” Flashback, seorang pria mengatakan kalau tadi dia datang dengan penampilan acak-acakan. Dia ingin pindah. Pindah sebelum kontrak habis adalah pelanggaran kontrak dan uang jaminan yang dikembalikan hanya di bawah 50 persen. Pria itu memberikan titipan jika ada polisi yang mampir. Kwon Joo membaca tulsan itu, “Tim Golden Time adalah tim hebat yang tidak seharusnya tumbang seperti ini. Semoga kamu memperjuangkannya. Aku tidak pandai berkata-kata, cukup sekian. Do Kang Woo.” Kwon Joo meletakkan surat itu. 


Joong Ki mempertanyakan maksudnya kamu tidak mengenal Chang Soo. Pendukungnya ratusan, sulit mengingat semuanya. Gwang Soo mengatakan semua datanya palsu. Dia berasal dari Osaka, Jepang. Kamu sungguh tidak mengenalnya. Kaneki mengatakan sepertinya kamu ingin memancing jawaban tertentu. Gwang Soo meminta agar menjawabnya. Kaneki mengatakan kamu tidak sadar ucapanmu begitu agresif. Saat memperjuangkan HAM, ia sering menyaksikan orang yang ditundukkan dengan kekuatan pemerintah seperti sekarang. Joong Ki minta maaf, kami cenderung agresif saat bertugas. Joong Ki menanyakan Kaneki di mana saat Hong Soo dibunuh. Kaneki mengatakan maksudmu pasti alibiku, setelah pameran ia minum sendirian di bar dekat Klub Olahraga Poongsan. Ia memberikan kartu nama dan meminta agar tanyakan saja mereka. 

Eun Soo mengatakan bahasa Koreamu fasih sekali. Kaneki mengiyakan, ia pernah kuliah di Korea. Ia sangat tertarik pada bahasa. Mereka akhirnya pamit. Di luar Gwang Soo mempertanyakan kepada Eun Soo apa ada yang mengganjal. Eun Soo mengatakan bahasa Koreanya terlalu fasih. Walau fasih, ada yang berbeda pada pelafalan orang Jepang. Pelafalannya seperti penutur asli bahasa Korea.
Kwon Joo mempertanyakan apa yang aneh dengan Kaneki. Joong Ki mengatakan nihil. Namun menurut Eun Soo mustahil orang Jepang bisa bahasa Korea sefasih itu. Kwon Joo berpikir kalau ia juga mengira dia orang Korea pada pertemuan pertama.

No comments:

Post a Comment