Friday 12 July 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 12-1



Flashback, saat terjadi ledakan ternyata di dalam mobil itu adalah Kaneki. Kaneki memegang alat yang tersambung untuk meledakkan gedung itu.

-Episode 12, Rahasia Sameta-

“Surga, neraka dan dunia ada di dalam diri kita. Manusia adalah jurang tanpa dasar. <Henri Frederic Amiel>”


Naomi masuk ke sebuah ruangan. Ia mendengar rekaman suara, ia membuka kardus itu. Gwang Soo mempertanyakan jadi angka-angka ini tidak ada artinya. Seo Yool mengatakan benar, ia kira dokumennya adalah kode. Ia mencoba dekode dengan steganografi, namun tidak ada hasilnya. Sepertinya ada yang memodifikasi failnya. 


Ternyata isi paket itu hanya paket biasa. Kaneki mengatakan kalau ini mungkin dari anak asing yang ia sponsori. Ia minta maaf sudah mengejutkan. Ia meminta anak buahnya yang ternyata bernama Pak Kim jangan panik. Pak Kim minta maaf. Kotaknya terlalu mirip dengan paket beberapa hari lalu.

Naomi menlihat ada alat perekam, lalu seseorang menyergapnya. Kwon Joo terdiam seperti mendengar sesuatu, ia segera berlari. Mereka menggedor-gedor pintu ruangan itu. Kwon Joo mengatakan ia mendengar suara terdistorsi di dalam. Kang Woo merusak gagang pintu dengan alat pemadam. Mereka melihat Naomi sudah seperti gambar di lukisan. Kaneki membantu melepaskan ikatan Naomi. Mereka membaringkan Naomi. Kaneki mengatakan kalau dia masih bernapas. Sedangkan Kang Woo hanya terdiam, ia merasa pusing. Terlihat wajah Kang Woo menakutkan. 


Kwon Joo melaporkan kepada Eun Soo kalau ia merasa tersangka kabur melalui jendela, tapi bisa jadi dia masih di gedung. Eun Soo mengatakan kalau ada korban terluka di Balai Pameran, ia meminta agar mengirimkan ambulance. Kwon Joo melakukan CPR. Ia meminta Kaneki mengangkat kakinya dan memijat tubuhnya. 

Eun Soo membunyikan alarm. Situasi Kode Zero, saksi yang akan menyerahkan bukti terkait pembunuhan Yukiko terluka parah. Kondisi korban sangat parah. Seluruh petugas diharap memakai alat pelindung diri demi keamanan. Tim lapangan, tim patroli Youngsul segera meluncur. Gwang Soo mempertanyakan di mana kamu, ada yang mencoba membunuh saksi. Joong Ki mengatakan bagaimana, Guru Bahasa Jepang saksi dari sekolah alternatif hanya luang saat ini. Gwang Soo mengatakan ia akan ke sana dahulu, menyusullah saat sempat. 

Eun Soo meminta semua agen memeriksa CCTV di dekat gedung. Kang Woo keluar dari ruangan itu, ia berpapasan dengan seseorang. ia melihat orang itu berubah menakutkan. Ia ke parkiran untuk menenangkan diri. Ia melihat ada serbuk di lantai, ia menatap ke atas. 

Kwon Joo mengatakan kepada Kaneki kalau tampaknya dia akan syok akibat pendarahan. Ia meminta Kaneki melakukan CPR. Kaneki mengambil alih. Kwon Joo mempertanyakan apa Seo Yool sudah kembali. Eun Soo mengiyakan, baru saja. Kwon Joo meminta memeriksa CCTV lantai satu, cari orang yang mencurigakan sebelum kejadian. Seo Yool mengatakan baiklah. Kwon Joo menghampiri Kaneki. ia mengatakan menyerahkan  kepada Kaneki. Kaneki mengatakan baiklah. Kwon Joo lalu pergi. Para pendukung Kaneki keluar dari ruangan itu mengikuti Kwon Joo. Kaneki mengentikan CPRnya. 

Seo Yool mengatakan kalau sepertinya pria bertopi pancing ini mencurigakan. Dia memasuki pameran 20 menit lalu dan hanya semenit di sana. Eun Soo meghampiri Seo Yool dan memeriksa CCTV. Seo Yool menambahkan kalau sepertinya dia mencari seseorang di dalam lalu keluar karena tidak menemukannya. Saat Kaneki masuk dengan Kwon Joo dan Kang Woo, dia kabur menuju lorong kiri. Ada yang bergerak di dalam tasnya. Eun Soo mempertanyakan ada apa di sebelah kiri lobi. Seo Yool mengeceknya dan mengatakan tangga menuju basemen. 

Eun Soo melaporkan kalau ada seseorang mencurigakan. Dia pria dan bertopi pancing. Dia masuk dan keluar pameran sebelum Kaneki datang. setelah melihat Kaneki, Anda dan Kang Woo memasuki lobi dia lari menuju tangga sebelah kiri. Mungkin dia bukan pelakunya, namun itu mencurigakan.

Kwon Joo memanggil-manggil Kang Woo, namun tidak ada jawaban. Pak Kim mengatakan kalau kami akan membantu. Petugas datang bersama pendukung Kaneki yang lain. Kwon Joo mengatakan kalau saksi penting terluka parah. Ada pria mencurigakan menuruni tangga kiri. Kwon Joo mengatakan di mana Gwang Soo. Gwang Soo mengatakan kalau ia baru saja tiba. 


Gwang Soo menghampiri Kwon Joo dan mempertanyakan di mana Kang Woo. Kwon Joo mengatakan kalau radionya tidak aktif. Kwon Joo memperkenalkan Gwang Soo. Ia mengatakan kepada Gwang Soo kalau mereka sukarelawan yang menawarkan bantuan. Kwon Joo mengatakan kalau ia akan memeriksa kondisi Naomi. 


Kaneki berbisik ke telinga Naomi mengatakan jika ke surga, sampaikan salamku kepada Yukiko. Ia memeriksa napas Naomi. Gwang Soo memeriksa sebuah ruangan di parkiran. Tim medis dan Kwon Joo sampai, tim medis menggantikan Kaneki yang melakukan CPR. 

Gwang Soo masuk ke ruangan itu, mereka memeriksa ruangan itu. Pak Kim mengatakan ada ular. Gwang Soo melaporkan kalau ada ular berkeliaran di sekitaran basemen. Eun Soo mengatakan ular. Gwang Soo maju melewati ular-ular itu, tiba-tiba seorang pria bertopi menyerang, namun Gwang Soo berhasil melumpuhkannya. 


Gwang Soo mengatakan kalau kamu ditangkap atas percobaan pembunuhan. Pria itu mengatakan untuk apa aku membunuh. Istrinya dirampok oleh WNA bedebah, dia masih terbaring sakit. Tapi bedebah itu masih mengoceh soal hak asasi WNA. Itu memuakkan, jadi ia berencana melepaskan ular di sini. ularnya tidak berbisa, mereka jinak. Gwang Soo mengatakan jika itu alasanmu ke galeri, kenapa kamu lari kemari dan kenapa pergelangan tanganmu begitu. Ia keluar dari galeri karena dia tidak ada. Lalu dia muncul dengan para polisi itu. Tangannya di gigit ular saat ia menangkap mereka. Gwang Soo melaporkan kalau pria yang mencurigakan ini tampaknya bukan penyerang Naomi. Tangannya di gigit ular, mustahil bisa memakai kawat itu. Katanya dia hanya berniat melepaskan ular di galeri. Petugas menghentikan CPR dan mengatakan kalau dia sudah tiada. 


Petugas memeriksa TKP. Hong Soo mengatakan jadi korban sendirian di sini hanya selama lima menit. Kwon Joo mengiyakan, paket untuk Kaneki yang dicurigai berisi bom. Dalam kepanikan itu, Naomi diserang sendirian di sini. Hong Soo mempertanyakan pengirim paket itu bukan pelaku. Kwon Joo mengiyakan, paket itu dikirim oleh anak WNA yang disponsori oleh Kaneki. Hong Soo mengatakan hanya lima menit pelakunya masuk, mengikat dengan kawat dan membunuhnya secara keji. 

Hong Soo mempertanyakan kepada petugas apa penyebab kematiannya. Petugas mengatakan serangan jantung akibat syok dan sesak napas. Bayangkan saja, dia diikat dengan kawat dan bibirnya dipotong hidup-hidup. Rasa sakit dan syoknya tidak akan tertahankan. Kondisi jasad korban pun serupa dengan lukisan itu. Hong Soo mengatakan ini ulahnya, dia memakai kawat dan memperlakukan tubuhnya seperti pajangan. Kwon Joo mengatakan pelaku mungkin tidak menyangka akan ada polisi. Mungkin dia terburu-buru masuk dan ada bukti tertinggal. 

Hong Soo mempertanyakan apa ada bukti lain. Petugas mengatakan banyak aktivitas keluar masuk di kantor ini. ada ratusan sidik jari. Hong Soo mempertanyakan di mana Kang Woo. Kwon Joo mengatakan tampaknya kondisi Kang Woo sangat buruk. Tadi semuanya berusaha menolong Naomi, namun dia malah pergi. 

Gwang Soo menghampiri mereka dan mengatakan kalau ia memeriksa tersangka di mobil, namanya Jaegal Tae Suk. Dahulu dia pemilik kebun buah di Sokpo-gu, Sokpo-dong. Ada karyawan WNA saat itu, namun karyawan itu memukuli istri tersangka saat akan merampok. Tampaknya istrinya luka parah. Ia merasa itu asal mula kebenciannya terhadap WNA. Kebetulan dia menghadiri kuliah Kaneki dan membencinya. Saat tahu ada pameran untuk tenaga kerja asing digelar, dia mau melepaskan ular karena marah. Hong Soo mengatakan jadi dia tidak terkait dengan kematian Naomi. Gwang Soo mengiyakan, perlu investigasi lebih lanjut. Namun pergelangan tangannya digigit ular tempo hari. Tidak mungkin dia mampu mengikat orang lain dengan kawat. Hong Soo meminta menyelidiki cara pelaku masuk dan kabur. Setidaknya coba temukan sehelai rambut pelaku. Ia meminta Kwon Joo ikut dengannya menemui Kaneki. 


Hong Soo dan Kwon Joo menghampiri Kaneki. Hong Soo mengatakan sayang sekali kami tidak menemukan petunjuk di kamera. Namun ini membuktikan Koichi punya komplotan. Kami pasti menangkapnya. Soal Naomi membawa kamera itu, kamu tidak memberitahu orang lain bukan. Kaneki mengiyakan, itu berhubungan dengan Yukiko jadi ia waspada. Hong Soo mempertanyakan kenapa kamu tidak meminta bantuan polisi. Kaneki mengatakan jujur saja ia salah karena tidak mempercayai Naomi. Yang ia tahu dia hanya bawahan Yukiko. Ia tidak tahu banyak tentangnya, ia kurang hati-hati. Hong Soo mengatakan pembunuhnya berlagak seperti seniman. Padahal dia hanya pembunuh gila dan hina yang memiliki situs web busuk. Jika menemui bahaya lagi, tolong hubungi kami. Setelah Kwon Joo dan Hong Soo pergi, Kaneki pun tersenyum. 


Hong Soo mempertanyakan siapa orang-orang berkaus kuning itu. Kwon Joo mengatakan itu pendukung Kaneki. Tujuan mereka mengampanyekan HAM di sini. Mereka menghadiri semua acara yang dihadiri Kaneki. Hong Soo meminta agar memeriksa identitas para pendukungnya juga. Terlihat seorang pria yang mencurigakan di antara pendukung Kaneki. 

Hong Soo menghampiri Kang Woo. ia mengatakan tidak perlu gusar karena kehilangan kamera. Pembunuhnya jadi terungkap akibat kekejiannya itu. Kang Woo mengatakan ia mengundurkan diri. Ia memberikan pistol dan kartu identitasnya. Ia mengatakan kalau ia tidak tahan lagi. Ia akan memburu pembunuhnya dengan caranya sendiri. Kwon Joo yang melihatnya menghampiri mereka. Kang Woo mengatakan ia akan memenuhi keinginan Kwon Joo. Ia lalu pergi meninggalkan mereka. Kwon Joo akan mengejarnya, namun Hong Soo meminta agar Kwon Joo tunggu di sini. 


Hong Soo mengejar Kang Woo. ia mempertanyakan kenapa kamu tiba-tiba melakukan ini. Bagaimana caramu menangkapnya jika berhenti menjadi polisi. Pikirmu aku tidak mengenalmu. Kang Woo mengatakan barusan ia hampir membunuh orang lain. Dia bukan kriminal dan tidak ada yang menghasutku, ini naluriku. Jika tidak sanggup menembakku, jangan ganggu aku. Hong Soo mengatakan ayo berobat. Akan ia tangkap bedebah itu. Kang Woo mengatakan mestinya kamu tetap seperti dulu. Bersikaplah seperti saat kamu membenci dan muak terhadapku. Jangan ucapkan omong kosong tentang utang budi kepadaku. Hong Soo mengatakan cukup, bedebah. Kang Woo mengatakan pergilah selagi ia bisa menahan diri. Ia pun tidak tahu bisa berbuat apa nantinya. Kwon Joo menghampiri mereka. Kang Woo mengatakan kepada Hong Soo tolong minggir. Kang Woo pergi. 

Kwon Joo menghampiri Hong Soo dan mempertanyakan kamu tidak apa. Hong Soo mengatakan ia tidak apa. Ketika akan mengejar Kang Woo, Hong Soo mendapat telepon dari Komisaris. 


Choi Doo Cheol mengatakan kepada media kalau ia menuntut pembubaran satuan tugas khusus Kepolisian Poongsan, sebagai pimpinan Yayasan Asia Dream. Satuan tugas khusus Kepolisian Poongsan membocorkan bukti yang ditemukan saat investigasi kepada media sebelum terbukti benar. Saya dituduh sebagai anggota VVIP situs web kriminal Auction Fabre dan dituding sebagai sosok tidak manusiawi yang terlibat tindakan ilegal dan pembelian barang-barang mengerikan. Saya akan menuntut semua petugas yang terlibat. 


Kwon Joo dan lainnya melihat berita itu. Kwon Joo mengatakan kalau Hong Soo sedang menemui Komisaris, tunggu saja. Choon Byung mengatakan baiklah. Hong Soo datang menghampiri mereka. Choon Byung mempertanyakan apa kata Komisaris, dia mendukung kita bukan. Hong Soo mengatakan situasinya pelik. Mengenai Naomi, selama ini mantan pacarnya menguntitnya, bahkan ke negara ini. Ini di luar dugaan. Joong Ki mempertanyakan lalu kita harus bagaimana. Hong Soo mengatakan kita harus tetap berkepala dingin. Ia mempertanyakan bagaimana penyidikan di Sekolah Alternatifnya. Joong Ki mengatakan saksinya keliru. Ia dapat semua daftar sponsor sejak sekolah didirikan. Setelah ia cocokkan, ada lima nama fiktif termasuk Oh Pil Soo. Kini ia mencari mereka. Ia mendengar di jalan, benarkah Kang Woo berhenti. Choon Byung mengatakan ia mendengar itu sudah dikonfirmasi, katanya alasan kesehatan. Hong Soo mengatakan padahal kasus ini belum selesai. Penjualan Aution Fabre jauh lebih besar dari dugaan kita dan kejahatan ini sangat terorganisasi. Selama dia menunjukkan taringnya, kita harus mencabutnya atau kita bisa tergigit. Mulai sekarang mari saling menjaga dan membawa senjata kalian di luar jam kerja sekalipun. 

Di luar Gwang Soo menghampiri Choon Byung dan Joong Ki. Ia mengatakan kalau ada jejak orang melewati ventilator dan tim forensik akan mengirimkan hasilnya malam ini. Ia mempertanyakan kenapa ekspresi kalian begitu. Joong Ki mengatakan ceritanya panjang. 

Hong Soo mengatakan kamu pasti sadar, namun kondisi Kang Woo sangat serius. Apa kamu menyadari kejanggalan pada ucapan atau tindakannya. Kwon Joo mengatakan saat di pameran kami memandangi lukisan berjudul, “Mata Biru Orang Asing,” karya Yukiko. Katanya ada sesuatu di mata orang lukisan itu. Lalu dia memandangi spesimen kupu-kupu di meja Kaneki. Hong Soo mengatakan ia perlu mengajaknya bicara. Kwon Joo mengatakan izinkan ia ikut. Hong Soo mengatakan tidak perlu, sebaiknya ia pergi sendirian. Kwon Joo mengatakan ia mendengar ucapan Kang Woo. Dia hampir membunuh orang lain. Hong Soo membenarkan, ia merasa dia kehilangan kesadaran saat berusaha membendung naluri membunuhnya. Makin buruk gejalanya, makin berat usahanya menolong orang lain. Sekeras apa pun usaha kita, mustahil kita memahami penderitaannya. Pokoknya mari kita pikirkan solusinya.

No comments:

Post a Comment