Sunday 2 June 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 6-2



Para gangster bersama Tina di dalam mobil. Pria itu mengatakan kalau gara-gara Tina rencana kita gagal. Ia kemari karena katamu ada polisi. Namun kamu malah kepergok dan gagal mengambil buku besar. Tina mengatakan bukankah Tiwi lolos gara-gara kamu. Ia tidak menduga detektif itu akan datang. Pria itu mengatakan beraninya kamu mengoceh seenaknya. Jika kamu merencanakan sesuatu dengan polisi, kami akan membunuhmu. Pria lain menodongkan pisau dan mengatakan setelah itu kami potong lidahmu. Mereka melanjutkan kembali perjalanan mereka. 


Kwon Joo mengatakan kepada Kang Woo kalau kita salah kira tentang Tina. Eun Soo menelepon pengacara yang menangani sidang Tina. Ternyata Tina mengklaim putusannya tidak adil. Tinalah yang menjadi korban penipuan. Tiga tahun lalu dia bekerja sebagai pelayan hotel di Uzbekistan. Di sana dia bertemu dengan No Pyung Joong yang berwisata lalu menikah. Flashback, Tina bersama Pyung Joong menuju sebuah tempat. Ia mempertanyakan kalau ini bukan peternakan. Pyung Joong mengatakan kalau sebenarnya kalau ia baru berencana mendirikannya. Tiba-tiba seorang pria mempertanyakan kali ini siapa, dia lebih cantik dari wanita Vietnam yang kabur itu. Pyung Joong meminta agar tenang saja dan masuklah. 


Kwon Joo mengatakan kalau Tina tahu suaminya bohong. Namun karena kesepian dia berusaha untuk menjalaninya. Hingga dia hamil, karena tumbuh sebagai anak yatim piatu yang sebatang kara, dia berjuang keras menjaga keutuhan keluarganya. Suatu hari Pung Joong pergi dinas, kakak iparnya No Ma Joon mencabuli Tina. Suaminya menggunakan hak asuhnya untuk mengadopsi anak mereka. Flashback, Tina mempertanyakan di mana anaknya kepada suaminya. Namun ia menemukan surat perjanjian adopsi. 

Kwon Joo mengatakan ini asumsinya. Tina meminta Yoon Mi untuk mencari anaknya. Lalu dia justru terlibat dan menjadi kaki tangan. Mungkin dia mendekati Gwang Soo karena merasa Gwang Soo bisa membantunya. Jika mereka yang menyuruh Tina mendekatimu, mungkin dia memukulmu lebih keras lagi. 


Choon Byung mengatakan kepada Kang Woo ada persimpangan, mereka berhenti. Mereka turun, Choon Byung mengatakan kalau Tiwi pernah bilang dia mendengar siulan. Katanya di desa terpencil begini, penduduk desa membawa peluit untuk menghalau burung dan hewan liar. Joong Ki mengatakan maka ayo kita ke pemukiman. Joong ki melaporkan mereka akan ke pemukiman. 

Kwon Joo memikirkan jika ada ibu hamil yang disekap di desa, penduduk desa akan memergoki mereka. Kwon Joo mendengar suara dan berkomentar kenapa ada bunyi siulan di dekat Kang Woo. Ia mengingat kata-kata Tiwi. Kwon Joo menduga kalau suaranya terdengar dari berbagai arah. Dari jauh, dari dekat lalu dari jauh lagi. Ia menduga apa telinganya bermasalah. 

Eun Soo mempertanyakan kepada Kwon Joo Anda tidak apa-apa. Kwon Joo mengatakan ia tidak apa-apa. Kwon Joo mengatakan kepada Kang Woo ia mendengar bunyi siulan di sekitarmu. Suaranya terdengar dari berbagai arah. Kang Woo mempertanyakan apa maksudmu, suara siulan. Kang Woo bergumam suara siulan di sekitarku. Ia melihat sekumpulan burung. Ia memberitahu Kwon Joo kalau itu suara burung. 

Kwon Joo meminta Seo Yool mencari jenis burung yang mengeluarkan bunyi siul. Soo Yeol mengatakan ada burung cerek kalung-kecil. Mereka terbang dalam kawanan kecil saat musim panas. Habitatnya di pegunungan yang bersungai. Kwon Joo mempertanyakan ada apa di jalan sebelah kiri. Soo Yeol mengatakan Sungai Imjin. Ada lahan pertanian dan rumah kaca vinil kosong. Kwon Joo meminta Kang Woo memilih jalan sebelah kiri, pasti populasi burung di sana lebih banyak daripada manusia. Ada rumah kaca di dekatnya. Kang Woo mengatakan putar balik, mereka bukan di pemukiman tapi rumah kaca yang kita lalui. Mereka segera pergi.


Seorang pria mendapat telepon dan mengatakan polisi. Para gangster segera membersihkan tempat itu. Tina menghampiri salah seorang wanita yang sedang hamil. Wanita hamil itu kesakitan. Kwon Joo membunyikan alarm dan mengatakan situasi kode zero. Kami menemukan tempat yang diduga lokasi surogasi ilegal. Lokasinya sekitar Gunung Injoong, 34-gil, Injoong-dong, Yeongjin-gu, Poongsan. Kemungkinan besar banyak imigran hamil yang disekap di sana. Kartel internasional diduga terlibat. Tim lapangan dan Unit Jatanras harus berhati-hati. 

Eun Soo mengatakan kalau ada hal lain yang mengganjal. Alih-alih kabur apa yang Tina cari di lantai tiga. Kwon Joo ingat Tina mengatakan kepada Gwang Soo ingin mengambil dokumennya. Kwon Joo berpikir benar dia mencari dokumen. Seharusnya dia lari, itu tidak masuk akal. Kwon Joo juga ingat Tina mempertanyakan di mana buku besarnya kepada Yoon Mi. Kwon Joo mengatakan kepada Eun Soo kalau Yoon Mi pasti menyimpan buku besar rahasia di situ. Ia meminta agar memeriksa benda sitaan Unit Jatanras.


Eun Soo mengambil sebuah buku, ia melaporkan kepada Kwon Joo kalau ia menemukannya. Daftar pembeli, tanggal, nama ibu pengganti dan tujuannya tertulis detail. Ini sangat mengejutkan. Ia memfotonya. Eun Soo mengatakan Won Yoon Seon di halaman pertama adalah investor yang sering tampil di TV. Untuk merahasiakan kemandulannya istrinya yang beretnis Tionghoa dihamili dengan sperma ayahnya. Eun Soo membuka halaman selanjutnya. Lalu ia segera bergegas pergi. 

Kang Woo dan lainnya sampai di TKP. Kwon Joo mengatakan kepada Kang Woo kalau kami menemukan buku Yoon Mi yang berisi transaksi jual beli bayi. Tapi para pembelinya bukan pasangan yang putus asa dan ingin anak-anak. Tujuan mereka buruk. Mereka memilih sang ibu berdasarkan IQ dan penampilan. Ada yang membeli bayi demi mengusir para istri yang mandul. Ada yang membeli bayi untuk menjadi pewaris properti atau memanfaatkannya demi meraup untung. Joong Ki mengatakan mereka sungguh gila. Kang Woo mengatakan ayo kita cari tahu. 

Para gangster itu membakar barang-barang di TKP. Mereka mendengar suara teriakan. Joong Ki mengatakan tampaknya ada yang akan melahirkan. Kang Woo mempertanyakan tim lapangan di mana. Petugas mengatakan dalam perjalanan, lima menit lagi sampai. Kang Woo mengatakan kami masuk dahulu. Tampaknya ada wanita yang akan melahirkan. 


Mereka menyerang para gangster. Kang Woo meminta agar pria itu mengangkat tangan. Pria itu menggunakan bahasa Indonesia mengatakan memang kamu pernah menembak, sebetulnya ia juga mau potong leher polisi Korea. Pria itu mengambil senjata tajam, namun Kang Woo menembak kakinya. Kang Woo mempertanyakan kamu belum pernah tertusuk pisau itu bukan, peluru lebih menyakitkan. Jatuhkan pisaumu dan angkat tangan. Pria itu mengangkat tangan dan dan melempar pisau. Kang Woo mendekat, pria itu menyerang. Namun Kang Woo berhasil melumpuhkan pria itu. Knag Woo menginjak kaki pria itu yang terkena peluru. Choon Byung dan lainnya datang. Kang Woo meminta agar menangkapnya.

Kwon Joo mempertanyakan kepada Soo Yeol kapan ambulance datang. Seo Yool mengatakan hampir sampai, dua menit lagi. Kwon Joo mengatakan ambulance dan Unit Jatanras akan tiba dua menit lagi. Tenangkan ibu hamil sebisa mungkin. 

Tina membawa seorang wanita hamil melarikan diri. Gwang Soo berhasil mengejar Tina dan wanita hamil itu. Tina menyandera wanita itu. Gwang Soo mengatakan tenanglah, ini tidak akan menyelesaikan apa pun, letakkan senjatamu. Tina mengatakan kamu polisi, katakan kepada mereka kamu tidak melihatku. Gwang Soo meletakkan senjata dan radionya. Ia mengatakan berjanji akan membantu menemukan anak Tina. Tina mengatakan kamu pikir ia akan terkecoh, ia tidak bodoh. Pikirmu ia punya pilihan. Gwang Soo mengatakan kamu tahu mereka jahat, kenapa. Jika melanggar hukum, kamu harus menerima ganjarannya. Tina mengatakan jika mendekat, wanita ini akan mati. 


Kang Woo dan Joong Ki menghampiri mereka. Kang Woo mengatakan bunuh diri saja jika mau membunuh. Ia tidak berniat membujuk Tina. Ia meminta Gwang Soo jangan berbuat hal sia-sia begitu. Kamu sadar seperti apa dirimu saat ini. Persis seperti para setan yang semena-mena kepadamu. Tidak, bahkan lebih buruk. Tina mengatakan omong kosong, ini ia lakukan demi bertahan. Kang Woo mengatakan bertahan, katamu kamu didiskriminasi dan dimanfaatkan. Tapi kamu pun memanfaatkan wanita sepertimu. Lebih baik anakmu diadopsi daripada punya ibu sepertimu. 

Eun Soo menghampiri Kwon Joo, ia meminta Kwon Joo melihat ini. Dibuku itu tertulis anak Tina meninggal. Kwon Joo mengatakan kalau anak Tina yang Yoon Mi adopsi meninggal tidak lama setelah diadopsi. Tina yang mendengar itu tidak percaya dan mengatakan tidak mungkin. Ia berteriak, Gwang Soo menenangkannya sampai-sampai tangannya terluka. Tina hanya bisa tertunduk. Kang Woo memberikan borgol kepada Gwang Soo, Joong Ki mengatakan biar ia saja. Gwang Soo mengambil borgol itu dan memborgol Tina. Kang Woo melaporkan dengan penangkapan Tina, kasus di Pusat Imigran Wanita ditutup. Chhon Byung dan laiinya datang, mereka membawa Tina. Mereka semua pergi. Gwan Soo hanya bisa terdiam dan termenung. 

Di dalam mobil polisi Tina mengatakan kepada Gwang Soo kalau ia membohongimu. Ia juga minta maaf kepada Gwang Soo. Gwang Soo menghampiri Tina dan mengatakan bukan padaku, minta maaflah kepada korban. Ia menutup mobil polisi. Akhirnya mobil polisi yang membawa Tina pergi. 


Mereka menatap dari kejauhan. Coon Byung mengatakan kepada Joong Ki kalau situasi Tina membuatnya berpikir. Ada orang-orang yang semena-mena terhadap orang asing, rasanya berat. Joong Ki membenarkan, dia pasti patah hati. Ia mempertanyakan di mana Hong Soo. Choon Byung mengatakan dia mencari Je Soo sepanjang waktu. Dia belum mengabari, mungkin dia masih mencari. Kang Woo mendapat telepon dari Seo Yool kalau ia menemukan apa yang Kang Woo minta. Kang Woo mengatakan baiklah. Kang Woo mengatakan bereskan ini, ia pergi meninggalkan TKP. Joong Ki mempertanyakan mau pergi kemana. Choon Byung mengatakan dia mengajukan cuti setengah hari. Sejak kembali dari Jepang, dia berubah. 


Media sudah menunggu kedatangan Tina dan lainnya. Kwon Joo mengatakan pasti berat untukmu. Gwang Soo mengatakan tidak apa-apa. Ia minta maaf ini semua karenanya. Ia lalu pergi. Joong Ki mengatakan kepada Gwang Soo kalau ia yakin Tina menyukaimu. Pasti ada perasaannya yang tulus. Namun Gwang Soo terus berjalan pergi. Choon Byung mengatakan biarkan saja, dia pasti ingin menyendiri. Kwon Joo mempertanyakan di mana Kang Woo. Joong Ki mengatakan dia mengajukan cuti setengah hari lalu pergi. 


Gwang Soo ke ruangannya, ia menatap foto ia bersama Tina di dompetnya. Ia lalu menatap makanan yang dibawa Tina. Ia membuka makanan itu. Ia hanya bisa menangis. 



Hong Soo menatap nomor telepon yang diberikan oleh dokter Kang Woo. Seorang pria mengangkatnya dan mempertanyakan siapa kamu berani menelepon dari luar negeri, mau mati. Hong Soo mengatakan kalau ia atasan Kang Woo. Ia ingin bertanya tentang kondisinya. Pria itu mengatakan apa -apaan, jadi kamu juga detektif. Kamu senang mempermainkanku. Hong Soo mengatakan jika ditutup, nasibmu juga akan mati. Pria itu meletakkan ponselnya. Hong Soo mengatakan kalau ia ahli memenjarakan pecandu sepertimu. Namun jika menjawab pertanyaanku, ia akan melupakan nomor ini selamanya. 

Pria itu mengambil ponselnya dan mempertanyakan apa dia sudah membunuh orang. Hong Soo meminta agar menjelaskannya. Pria itu mengatakan bukankah kamu menelepon karena tahu kondisi Kang Woo bahwa dia psikopat. Kamu atasannya, bisa-bisanya kamu tidak tahu. Di dalam kepalanya itu ada bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Dia tergesa-gesa menuntaskan tugasnya sebelum bom itu meledak. Mungkin saja dia membunuh sebelum itu terjadi. Jika tidak percaya, datanglah ke rumahnya. Ia yakin ada peralatan aneh untuk menyiksa dirinya agar tetap sadar atau menjinakkan dirinya saat nalurinya bangkit. Selain itu jangan pernah menghubungiku lagi. Informasi darinya sudah banyak. 


Hong Soo ke rumah Kang Woo. ia melihat CCTV di rumah Kang Woo. ia membuka tempat sampah ada sepatu dan tisu bekas darah. Ia melihat ada peta di balik korden. Lalu ia menemukan catatan dan foto. Ia juga menemukan berbagai macam alat. Ia melihat kaca kamar mandi pecah. Ia menemukan loker rahasia berisi suntikkan. 

Ia mencoba menelepon Kang Woo, namun tidak bisa. Ia menelepon Kwon Joo dan mempertanyakan di mana Kang Woo. Kwon Joo mengatakan setelah bicara dengan Seo Yool dia bergegas keluar. Hong Soo meminta agar menyambungkan dengan Seo Yool. Lalu ia mempertanyakan apa yang kamu bicarakan dengan Kang Woo. Seo Yool mengatakan sejujurnya setelah kembali dari Jepang, dia minta dikabari jika Ko Soo Yong akan keluar negeri. Ia melihat Soo Yong membeli tiket kapal dari Terminal Penumpang Internasional Poongsan. Jadi dia aku kabari. Namun Soo Yong bukan buron dan tidak dilarang ke luar negeri. 

Kwon Joo mempertanyakan ada apa. Seo Yool mengatakan dia tidak bilang alasannya, namun tampaknya mendesak. Hong Soo menelepon Choon Byung dan mempertanyakan kamu ia minta memasang pelacak di ponsel Kang Woo bukan. Choon Byung mengiyakan. Sudah ia pasang, walaupun aku setia kepadamu aku tidak mau memecah belah tim. Hong Soo meminta diam dan lacak dia. Choon Byung mengatakan dia ada di area bongkar muat di Terminal Penumpang Poongsan. 


-Terminal Penumpang Poongsan-

Kang Woo berada di terminal. Flashback, sehari sebelum Je Soo kabur ia mengancam Soo Yong dan meminta agar menjawab pertanyaannya. Kamu kabur dari polisi dan menemui Je Soo. Keberuntunganmu hanya sampai sini. Akan ia lenyapkan mayatmu, selamat tinggal. Soo Yong mengatakan kalau dia katanya akan kabur. Dia akan kabur dan pura-pura bunuh diri. Dia meminta bantuanku. Kang Woo mempertanyakan kapan. Soo Yong mengatakan mengatakan besok dia akan kabur di dekat jalan gunung Poongsan, sekitar pukul 22.00. 



Kang Woo berkomentar kumbang penggali sialan. Ia masuk ke dalam terminal. Soo Yong keluar dari kamar mandi. Ia melihat Kang Woo dan lari. Kang Woo yang melihatnya langsung mengejar dia. Kang Woo berhasil menangkap Soo Yong dan memukulnya.

Hong Soo sampai di terminal, ia turun dari mobil dan mengikuti alat pelacak yang dipasang di ponsel Kang Woo. Kang Woo mengatakan kepada Soo Yong jika kamu mengkhianatiku, kamu akan mati. Soo Yong mengatakan lantas ia bisa apa. Bahkan Tuan mengirimiku pesan. Tarantula pun tidak bisa melawannya. Konon ada kartel Jepang yang tidak tertandingi oleh kami.
Kang Woo memukuli Soo Yong. Ia mengatakan akan mulai membereskan sampah sepertimu. Kamu tega memotong jari orang lain. Ia mengeluarkan pisau dan mengatakan bagaimana jika jarimu yang dipotong. Soo Yong mengatakan ia dihabisi jika tidak membantu, bagaimana lagi. Kamu lihat bagaimana Dok Ki mati disiksa. 

Kang Woo mengatakan belakangan ini ia menyadari sesuatu. Orang sepertimu dihalangi saja tidak cukup. Kalian harus diberantas. Soo Yong meminta diberi kesempatan, ampuni aku. Kang Woo teringat kata-kata pria bertopeng yang mengatakan jangan sia-siakan bakatmu lagi. Kamu pun paham, tato di pergelangan tanganmu adalah buktinya. Pisau yang dibawa Kang Woo terjatuh. Kang Woo tiba-tiba tertunduk. Soo Yong mempertanyakan ada apa. 

Kang Woo mengambil pisau itu. Hong Soo berlari, Ia mendengar suara Soo Yong berteriak minta tolong ampuni aku. 


Kwon Joo berpikir tentang suara Hong Soo ketika meneleponnya dan ketika bicara dengan Seo Yool. Ia bergumam tidak biasanya Hong Soo terdengar begitu. Dia sangat terguncang dan ketakutan. Ia menduga terjadi sesuatu dengan Kang Woo. 


Tatapan Kang Woo berubah menakutkan. Ia melihat wajah Soo Yong menakutkan. Ia lalu menutup mulut Soo Yong. Kang Woo akan menyerang Soo Yong. 

Komentar:

Bener-bener Voice 3 ini lebih mencekam.....

1 comment:

  1. Mantabz jiwa ceritanya ga sabar nunggu next episode,,
    Semangat min,aku menunggu mu eh sinopsismu berikutnya,,

    ReplyDelete