Saturday 11 August 2018

Sinopsis Sketch Episode 16-1



Deputi Park akhirnya sadar. Ia penasaran kenapa Jaksa Yoo ingin tahu tentang Tetua. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia tahu Deputi Park yang sudah membunuh orang tuanya karena perintah Tetua. Ia menambahkan kalau ia tidak bekerja untuk Tae Joon, Tae Joon yang menerima perintah darinya. Jaksa Yoo menunjukkan suntikan, ia berkomentar kalau Deputi Park pasti tahu. Ia menambahkan kalau ini sangat menyakitkan. Jaksa Yoo menyuntikannya kepada Deputi Park. Deputi Park pun berteriak karena kesakitan.

Young Sim menghampiri Shi Hyun. Ia memperlihatkan buku diary milik istri Do Jin. Ia mengatakan kalau hanya ada satu lembar yang tertulis di sana. Ternyata dimana istri Do Jin menulis di buku diary ini, merupakan hari dimana istri Do Jin dibunuh.


Jaksa Yoo kesal, ia berkomentar kalau kesimpulannya tidak pernah ada Tetua sesungguhnya. Pantas saja sulit sekali mengidentifikasi sosok Tetua. Tetapi meskipun organisasi bertindak sebagai satu tubuh, pasti ada pemimpinnya. Deputi Park mengatakan kalau pemimpinnya Min Sook.
Min Sook diruangannya mendapatkan pesan dari Deputi Park kalau Deputi Park memiliki informasi baru tentang kematian Choi Siljang dan mempertanyakan apa Min Sook ada waktu. Jaksa Yoo menunggu dengan gelisah. Ia melihat hp Deputi Park yang berbunyi. Min Sook membalas pesan tersebut dan mengajak Deputi Park bertemu di Taman Jungsan dalam satu jam. Deputi Park mencoba meloloskan diri, hp Deputi Park tertinggal di ruangan itu. Jaksa Yoo mengejar Deputi Park.  



Young Sim mempertanyakan kepada Dong Soo jika melihat melihat foto ini, Do Jin dimanfaatkan Jaksa Yoo dan Tae Joon. Dong Soo sadar maksud Young Sim yang memintanya untuk memahami Do Jin. Young Sim minta maaf karena ia terlalu emosional. Dong Soo lalu pergi meninggalkan Young Sim dan Shi Hyun. 


Jaksa Yoo berhasil menemukan Deputi Park. Deputi Park meminta Dong Soo berhenti. Jaksa Yoo mengatakan kalau team Dong Soo sudah tahu tentangnya. Ia menambahkan dilihat dari banyaknya sumber informasi organisasi Tetua, mereka juga akan segera tahu semua perbuatannya. Ia sudah menumpahkan darah banyak ditangannya. Ia bahkan membunuh sendiri seseorang yang sudah dianggap ayah baginya. Ia juga tidak bisa menyelamatkan rekan terdekatnya. Orang yang paling berharga dalam hidupnya sudah melihat orang macam apa dirinya. Ia sadar mungkin adiknya mengangapnya monster. Ia akhirnya menembak Deputi Park. Jaksa Yoo tiba-tiba mendapat penglihatan kalau Do Jin mengarahkan pistol kepadanya, itu terlihat jelas.

Dong Soo mendapat telpon dari Jaksa Yoo. Dong Soo mempertanyakan apa Jaksa Yoo memerintahkan Tae Joo untuk membunuh Ji Soo. Jaksa Yoo mengatakan kalau Deputi Park satu-satunya jalan untuk mengungkap identitas Tetua. Sehingga ia harus melindungi Deputi Park. Jaksa Yoo mengajak bertemu. Shi Hyun melihat Dong Soo bersiap. Dong Soo mengatakan kalau ia harus bertemu pemilik gedung tempat penyimpanan. Kemungkinan dia melihat Do Jin. Ia meminta Shi Hyun menghubunginya jika terjadi sesuatu. 


Young Sim menghampiri Shi Hyun. Shi Hyun meminta Young Sim mencari foto terbaru Deputi Park. Young Sim berhasil menemukan foto terbaru Deputi Park. Shi Hyun meminta agar memperbesar bagian kacamata. Dan ternyata gambar kacamata di sketsa mirip dengan kacamata yang dikenakan Deputi Park. Shi Hyun melihat batang korek api. Ia mengatakan kalau ia sepertinya tahu dimana tempatnya. 


Di telpon Jaksa Yoo mengatakan kalau ia mendapatkan penglihatan kalau Do Jin akan menembaknya. Ia sadar kalau Do Jin tahu kebenarannya. Do Jin mempertanyakan sejauh mana terlibat dalam kematian istrinya. Flashback, saat itu Tae Joon mengatakan kepada Jaksa Yoo kalau pria ini Il Soo. Tae Joon menambahkan kalau target selanjutnya adalah istri Do Jin. Jaksa Yoo berkomentar kalau ia hanya meminta Tae Joon mencari tahu tentang Do Jin. Tae Joon berkomentar kalau Jaksa Yoo mungkin sudah melihat peristiwa ini dalam penglihatan Jaksa Yoo. Ia mempertanyakan apa tidak akan menyelamatkan istri Do Jin. Jaksa Yoo mengatakan kalau Do Jin butuh amarah dan dendam yang cukup besar, namun Tae Joon tidak setuju. Jaksa Yoo meminta Tae Joon menyingkirkan foto ini. Tae Joon mengatakan begitu semua selesai, ia akan memberitahu Do Jin kebenaran ini dan memohon pengampunan. Jaksa Yoo mengatakan saat ini berakhir, ia sendiri yang akan memohon pengampunan darinya, ia berjanji. Jaksa Yoo mengatakan kalau Tae Joon menentangnya. Do Jin mengatakan kalau ia akan membunuh Jaksa Yoo. Namun Jaksa Yoo mengatakan kalau bukan ia yang akan bertarung dengan Do Jin. Do Jin melihat Dong Soo, ia mematikan hpnya. Shi Hyun sampai di tempat persembunyian Do Jin. Do Jin mengatakan kepada Dong Soo kalau ia tidak bisa memberi alasan apapun atas apa yang telah ia lakukan kepada Ji Soo. Namun kematian istrinya merupakan bagian dari rencana Jaksa Yoo. Ia meminta kepada Dong Soo agar membiarkan ia membunuh Jaksa Yoo dengan tangannya sendiri. Setelah itu Dong Soo bisa membunuhnya. Dong Soo mengatakan kalau ia tahu kalau Do Jin dimanfaatkan oleh Jaksa Yoo. Namun yang tidak berubah kalau Do Jin sudah membunuh Ji Soo. Dong Soo mengatakan mari kita akhiri di sini. Dong Soo dan Do Jin sama-sama menodongkan pistol. 


Shi Hyun melihat kacamata dan batang korek api sesuai sketsa. Do Jin menurunkan pistol. Ia mengatakan kepada Dong Soo kalau kita berkelahi dan mati di sini merupakan rencana Jaksa Yoo. Ia tidak ingin dimanfaatkan oleh Jkasa Yoo sampai detik terakhir. Ia memutuskan tidak melawan. Dong Soo mengarahkan pistol ke kepala Do Jin. Do Jin minta maaf kepada Dong Soo. Dong Soo menurunkan pistolnya dan memukul Do Jin. Ia kembali menodongkan pistol ke arah Do Jin. Shi Hyun menemukan mayat Deputi Park. Dong Soo menembak, nmaun ke arah lain. Ia berbalik, ia meminta Do Jin menyerahkan diri. Do Jin mempertanyakan kenapa tidak membunuhnya. Dong Soo mengatakan kalau Ji Soo tidak ingin untuk membunuh Do Jin. Dong Soo akan pergi, namun Do Jin melihat Jaksa Yoo akan menembak. Do Jin mencoba menyelamatkan Dong Soo sehingga ia yang terkena tembakan. Do Jin terkapar dipangkuan Dong Soo. Do Jin mengatakan kalau ia bertemu Ji Soo, ia akan berlutut dan memohon pengampunan. Ia mengatakan kalau ia tidak berani memohon pengampunan kepada Dong Soo. Ia menambahkan kalau kita berdua sudah cukup berkelahi. Do Jin akhirnya meninggal. Dong Soo keluar dari sana, ia mendapat telpon dari Shi Hyun. 


Dong Soo sampai di lokasi tempat Shi Hyun. Dong Soo mengatakan kalau Deputi Park ditembak mati, namun ada tanda penyiksaan. Ia yakin kalau dia menginginkan sesuatu dari Deputi Park. Jika Jaksa Yoo yang membunuh, mungkin informasi tentang Tetua. Shi Hyun dan Dong Soo berkeliling. Dong Soo berkomentar kalau mejanya persis dalam sketsa Shi Hyun. dan diket meja itu ada hp. Itu persis sama dengan sketsa milik Shi Hyun. Shi Hyun mengambil ponsel itu. Min Sook sudah menunggu di mobil, terlihat mobil lain mengawasinya.


Mereka sampai di depan kantor mereka. Dong Soo memberitahu kalau Do Jin meninggal dibunuh oleh Jaksa Yoo. Ia berharap Shi Hyun sudah membuat keputusan. Jaksa Yoo meninggalkan tempat itu, terlihat mobil Min Sook terbuka dan kosong. Itu terlihat persis dengan sketsa Shi Hyun. 


Young Sim berhasil membuka kunci hp tersebut. Young Sim meminta Dong Soo melihat isinya. Dong Soo membuka pesan yang ditujukan kepada Min Sook. Dong Soo mengatakan kalau ini bukan dikirim oleh Deputi Park. Ia menambahakn kalau ini bukan pesan yang seseorang dalam siksaan akan kirimkan. Shi Hyun mempertanyakan siapa yang mengirimnya, ia menduga kakaknya yang mengirim. Dong Soo mengatakan kalau Jaksa Yoo mengincar Min Sook. Young Sim mengatakan kalau ini sudah lewat dari tadi waktunya. Tiba-tiba Shi Hyun mendapat telpon dari kakaknya. Jaksa Yoo mengatakan kalau Min Sook adalah orang yang memerintahkan membunuh orang tua mereka. Ia menambahakan kalau Min Sook adalah pemimpin dari grup Tetua. Jaksa Yoo mengatakan kalau hanya Shi Hyun yang dapat menemukan keberadaannya. Ia meminta Shi Hyun jangan datang walaupun mengetahui tempatnya. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia melihat kematian Shi Hyun. Jika Shi Hyun mencoba menghentikannya, mungkin ia harus membunuh Shi Hyun.

No comments:

Post a Comment