Wednesday 25 July 2018

Sinopsis Sketch Episode 15-2


Do Jin sampai dilokasi namun ruangan itu sudah rapi. Ia menelepon Jaksa Yoo dan mengatakan kalau mereka mengirim pergi semua pengawal Tetua. ia menduga kalau mereka membatalkan pertemuannya. Jaksa Yoo mengatakan kalau mereka mungkin memajukannya. 


Deputi Park dan Min Sook sampai di sebuah tempat, ternyata sudah banyak yang menunggu mereka. Min Sook mempertanayakan kalau Deputi Park pasti mengenal mereka. Deputi Park mengiyakan, ia menambahakan kalau mereka terbaik dari bidangnya. Min Sook memimpin rapat, ternyata mereka membahas tentang status final cold sale pada ulasan dan permulaan. Ia menambahkan kalau ini akan menjadi rapat terakhir tentang cold sale. Deputi Park mempertanayakan kalau Tetua belum sampai. Min Sook hanya tersenyum. 

Young Sim mengatakan kepada Shi Hyun dan Dong Soo kalau temannya mengenal seseorang di Cheongwadae. Dia akan menyeerahkan dokumennya dan menjelaskan situasinya. Shi Hyun mempertanayakan apa bisa menghentikan cold sale. Young Sim mengatakan begitu Cheongwadae mengetahuinya, pemerintah akan menyusun rencana penaggulangan. Entah mereka bisa menghentikan atau tidak hal itu di luar kuasa kita sekarang. Shi Hyun akan pergi menemui kakaknya. Namun tiba-tiba ia merasa pusing. Di tempat lain Jaksa Yoo merasakan hal yang sama. Young Sim melihat Shi Hyun mulai menggambar sketsa lagi. 


Min Sook mengatakan kalau Tetua cukup berkuasa untuk mengontrol pemerintahan dari balik tirai. Min Sook menduga kalau itu definisi Tetua menurut Deputi Park. Min Sook mengatakan kalau ia akan meluruskannya. Seseorang yang dapat disebut Tetua telah meninggal di awal 1990-an. Dia merupakan pendiri organisasi kita. Dia adalah pemimpin dari organisasi perdagangan terbesar zaman Joseon. Dan sebagaimana kisah orang-orang tercampur aduk selama masa revolusi industri rumor tentang Tetua mulai muncul. Min Sook menambahakan kalau anggota awal termasuk ayahnya mulai menggunakan sebutan Tetua secara lebih agresif. Orang-orang secara alami takut dan menghormati seseorang yang identitasnya terselubung dan tidak diketahui. Secara otomatis mereka akan patuh pada sosok tidak dikenal itu. Seperti itulah Tetua menjadi simbol kekuasaan yang mengendalikan negara ini. Beberapa orang pemberani hampir mencapai kebenaran itu tapi hanya sampai di situ. Deputi Park mempertanayakan Reporter Yoo, kau menggunakan Tetua sebagai simbol untuk memastikan tidak seorangpun akan mengungkap identitas sesungguhnya organisasi dan kau merencanakan ini di bawah payung tersebut. Min Sook mengatakan sebuah organisasi dapat berjalan baik dalam payung tersebut. Deputi Park berkomentar kalau Tetua tidak pernah ada. Min Sook mengatakan bukan Tetua tidak pernah ada, semua orang di sini adalah Tetua. 

Jaksa Yoo melihat Do Jin akan menembaknya, Dong Soo juga ada disana. Di tempat lain Shi Hyun masih menggambar sketsa. Min Sook dan Deputi Park keluar, Min Sook berkomentar kalau Deputi Park sepertinya banyak pikiran. Deputi Park tidak paham kalau organisasi kita tidak memiliki pemimpin. Mempertimbangkan suasana saat pertemuan, ia merasa kalau Min Sook adalah Tetua yang sesungguhnya. 


Jaksa Yoo melihat Shi Hyun tertembak, ia kaget dan terbangun. Ia langsung mengepalkan tangannya. 


Shi Hyun selesai, ia menghampiri Dong Soo dan Young Sim. Ia merasa aneh karena hanya empat sketsa. Namun Dong Soo meyakinkan kalau hanya ada itu sketsanya. Shi Hyun lalu pamit untuk menemui kakaknya.


Young Sim mempertanyakan kepada Dong Soo berapa lama akan menyembunyikannya dari Shi Hyun. Dong Soo mengambil sketsa Shi Hyun yang terakhir di sakunya. Terlihat Jaksa Yoo tewas tergeletak disitu. Dong Soo membakar sketsa tersebut.

Jaksa Yoo mendapat telpon dari Shi Hyun yang mengajak bertemu. Gyung Tae memberikan buku harian istri Do Jin kepada Dong Soo. Dong Soo melihat hanya ada satu halaman. 


Young Sim mengatakan kepada Dong Soo kalau sketsa pertama adalah Do Jin di ruang penyimpanan. Ia berhasil menyocokan tempat itu dan akan mengirim alamatnya kepada Dong Soo.


Shi Hyun sudah menunggu, Jaksa Yoo menghampiri Shi Hyun. Jaksa Yoo meinta adiknya menatapnya. Ia tahu dari ekspresi wajah Shi Hyun kalau Shi Hyun sudah tahu semua. Shi Hyun mempertanayakan kenapa kakaknya melakukan itu. Jaksa Yoo mengatakan kalau semuanya dimulai di Gedung Seosu. Ia menyelamatkan pelaku pembakaran, itu karena kemampuan spesialnya. Shi Hyun mengatakan kalau itu bukan salah kakaknya. Shi Hyun mempertanyakan apa kakaknya akan menghentikan cold sale dengan membunuh Tetua. Jaksa Yoo mengatakan cold sale tidak lebih dari sebuah momentum. Selama Tetua masih ada, rakyat akan terus menderita. Shi Hyun mengatakan kalau kakaknya bisa membuat mereka menjalani peradilan sesuai hukum. Jaksa Yoo mengatakan jika iu mungkin ia tidak akan bertindak sejauh ini. Shi Hyun meminta Jaksa Yoo berhenti. Jaksa Yoo mengatakan kalau banyak pengorbanan yang telah dibuat untuk sampai di sini, ia tidak bisa berhenti sekarang. Ia menambahakan kalau ia akan menghentikan Tetua dan Shi Hyun tidak bisa menghentikannya. 


Do Jin ke ruang penyimpanan persis dalam sketsa Shi Hyun. Ia mengambil sebuah amplop yang berisi foto-foto. Ia kaget melihat sebuah foto. Dalam foto itu ada Tae Joon yang menyaksikan istri Do Jin yang sudah diincar oleh Il Soo. Dong Soo ke ruang penyimpanan itu, ia menemukan sebuah foto di lantai. Dong Soo juga kaget melihat foto itu.


Jaksa Yoo memberikan berkas-berkas tentang Tetua kepada Deputi Park. Deputi Park mempertanaykaan apa ia bisa mempercayai Jaksa Yoo. Jaksa Yoo mempertanayakan apa yang harus ia lakukan. Deputi Park mempertanyakan tentang Do Jin, ia meminta menyingkirkan Do Jin. Jaksa Yoo mengatakan kalau Do Jin tentara pasukan khusus yang terampil. Deputi Park mengatakan kalau hanya membawanya kepada kami. Ia menambahakan kalau ia sudah bertemu Tetua. ia meminta Jaksa Yoo menjadi tangan kanannya dalam artian orang kepercayaannya. Ia meminta bagaimana pendapat Jaksa Yoo.


Dong Soo memberikan sebuah foto kepada Young Sim. Mereka membahas foto ini. Dong Soo mengatakan kalau foto ini diambil dua hari sebelum istri Do Jin tewas. Dan yang memfoto adalah Tae Joon. Dong Soo mengatakan Jaksa Yoo mencoba menagkap monster, tapi dia sendiri turut berubah seperti itu. 


Do Jin memikirkan kata-kata Tae Joon yang meminta maaf kepadanya. Ia menlpon Jaksa Yoo dan mengajaknya bertemu. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia sedang sibuk, ia butuh waktu satu jam. Jaksa Yoo menatap Deputi Park yang tergeletak. Do Jin mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.............

Komentar:

Entah bagaimana drama ini kece banget.... tidak terduga kan Tetua.........

No comments:

Post a Comment