Tuesday 21 May 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 3-2



Di lapas, Je Soo bicara dengan seorang pria. Pria itu sepertinya seorang pengacara karena menggunakan lencana pengacara. Pria itu mengatakan kalau dia tidak bisa dihubungi sejak pagi tadi. Jadi ia menelepon Sanatorium Hanmaum. Kabarnya dia bunuh diri semalam. Setelah Jangkrik, kini Belalang Sembah mati. Ini aneh sekali. Saat ia hubungi kemarin, dia tidak terkesan akan bunuh diri. Jangan-jangan, orang itu memburu kita mustahil bukan. Je Soo menarik dasi pria itu. Ia mengatakan jika kamu takut dan cemas mati saja sekalian. Pria itu minta maaf, ia salah bicara. Je Soo melepaskan pria itu. Ia mempertanyakan barang itu.


Pria itu mengatakan dia pulang ke Korea kemarin. Menyelamatkan turis Korea di Jepang memengaruhi sentimen publik. Ia menunjukkan artikel tentang Knag Woo yang menyelamatkan turis. Pria itu mengatakan jangan-jangan Kang Woo. 


Hong Soo mempertanyakan dia gantung diri di langit-langit. Petugas forensik mengatakan diduga itulah penyebab kematiannya. Tulang lehernya patah. Ini seperti TKP bunuh diri pada umumnya. Ia merasa talinya putus setelah dia tergantung. Namun dia pasti sangat kesakitan sebelum kematiannya. Ada banyak bekas air mata. Kami harus mengautopsi untuk detainya, tapi tidak jauh berbeda dari penjelasannya tadi. Ia akan mengabarkan jika hasilnya keluar. 

Kang Woo mengatakan Dok Ki tidak bunuh diri, ada yang mematahkan tulang lehernya dengan kawat di luar pakaiannya. Karena itu dia mati lemas. Lalu si gila itu, sengaja menusuk kelenjar air matanya agar air matanya menetes. Ia kenal betul Dok Ki. Dia kabur dari polisi untuk menyelamatkan diri. Dia tidak akan pernah bunuh diri. Kwon Joo mengatakan maksudmu pembunuhnya sama dengan pembunuh Yukiko. Kang Woo membenarkan, hanya membicarakannya saja percuma. Kita harus mencari bukti, menemukan saksi mata adalah tujuan utama kita. Kwon Joo mengikuti Kang Woo untuk mencari bukti di sekitar TKP. 


Anak buah Hong Soo mempertanyakan apa tim kita akan berpartisipasi di unit investigasi khusus. Sejak kapan kita membereskan pekerjaan orang lain. Hong Soo mempertanyakan kenapa kamu tiba-tiba bicara begitu. Kamu jangan bertele-tele, bicara yang jelas. Anak buah Hong Soo yang lain mengatakan jujur saja, memang benar. Saat Kang Woo terlibat di kasus Je Soo, banyak yang mati di tusuk atau luka parah. Hong Soo mengatakan detektif macam apa yang mencari aman sebelum memulai. Jika sayang nyawa, lebih baik kalian menilang orang saja. Setelah Hong Soo pergi Choon Byung mengatakan jika bisa, jangan bicara soal ditusuk di depanku. 


Kwon Joo mengatakan kameranya kemarin mati, petugas mengiyakan. Lalu Kwon Joo mempertanyakan apa ada pasien yang melihat orang di tangga atau koridor antara pukul 20.00 hingga 21.00 kemarin. Petugas mengatakan itu waktu sembahyang, jadi kebanyakan pasien pasti berada di kapel. Kang Woo berkeliling namun tidak menemukan hal yang aneh.


Kwon Joo mendengar sauara nenek yang ketakutan dan mengatakan dia pasti kemari untuk membawaku. Kwon Joo segera melaporkan kepada Kang Woo kalau ia menemukan saksi. Kwon Joo sampai di kamar nenek itu, ia melihat nenek di bawah ranjang. Ia membantu nenek ke atas ranjang. Kang Woo datang ke kamar nenek itu. Kwon Joo mempertanyakan kepada nenek, namun nenek itu mengatakan ia tidak tahu apa pun. Kang Woo mengatakan ia merasa kalau nenek itu demensia. Kwon Joo mengatakan pasien demensia terkadang kembali sadar. Tapi dia menggumamkan kata-kata sejak tadi. 

Kwon Joo mengatakan kalau ia sedang mencari malaikat maut itu. nenek itu mengatakan jangan berani-beraninya melakukan itu. Malaikat maut membawa orang itu. Dia berdiri di situ. Saat perawat itu pergi, dia membuntuti perawat. Kang Woo mempertanyakan kenapa Anda berpikir dia Malaikat Maut. Nenek mengatakan ia juga tidak tahu. Wajahnya putih, hanya matanya yang terlihat. Matanya mirip Cheon, si pejudi yang membunuh anaknya sendiri. Dia berubah menjadi malaikat maut. 

Di luar Kwon Joo mengatakan kalau nenek itu tidak mengarang. Namun aneh dia hanya bisa melihat matanya. Kang Woo mengatakan pelakunya memakai topeng. Kwon Joo mengatakan pembunuhannya direncanakan, dia mempersiapkan segalanya. Kang Woo mengatakan karena itu dia mencolok mata Dok Ki dan membuatnya seolah menangis darah. Yang dia mau adalah eksekusi. Hukuman atas kesalahan. Tidak hanya menyingkirkan bukti, dia juga sengaja menyiksa Dok Ki. Kwon Joo mengatakan kalau begitu Je Soo target selanjutnya. Setelah dia tahu Dok Ki dibunuh, dia akan bicara. 


Kwon Joo mengatakan kepada Eun Soo kalau kemungkinan besar Dok Ki dibunuh tidak bunuh diri. Mintakan izin mengunjungi Je Soo. Eun Soo mengatakan baiklah. Ketika akan pergi Kwon Joo tidak sengaja bersenggolan dengan seorang pria. Kwon Joo minta maaf. Pria di sampingnya mengatakan direktur tidak apa-apa, ia mengatakan kepada Kwon Joo hati-hati kalau jalan. Direktur mengatakan tidak apa jangan cemas.  

Setelah mereka masuk ke sanatorium Kang Woo berkomentar dia asistennya atau pengikut fanatik. Kwon Joo mengatakan kalau ia pernah melihatnya di televisi. Dia mengelola panti untuk anak yang menderita penyakit yang sulit disembuhkan. Tampaknya dia pria baik. Kwon Joo mengatakan mari pergi, waktu kita tidak banyak. 


Di dalam mobil Kwon Joo mengatakan kita harus membujuk Je Soo. Kang Woo mempertanyakan bagaimana telingamu, apa sudah membaik. Kwon Joo mengatakan tentu saja. Kang Woo mengatakan mustahil baik-baik saja setelah ledakan besar itu, apa kamu menahannya. Kwon Joo mengatakan mana mungkin ia kembali bertugas jika telinganya belum membaik. Fokus saja membuat Je Soo buka mulut. Kang Woo teringat ketika di Jepang ia melihat Kwon Joo memegang telinganya seperti kesakitan. 


Seo Yool mempertanyakan Kwon Joo akan menemui Je Soo, Eun Soo mengangguk. Seo Yool mengatakan ia ragu bedebah itu mau bicara. Ia berharap Kwon Joo tidak emosi setelah dari sana. Membayangkan itu membuatnya emosi. Ia mempertanyakan mau minum-minum sepulang kerja. Eun Soo mengatakan belakangan ini kamu sering mengajakku minum-minum, benarkah karena jarimu atau karena kamu baru putus dengan pacarmu. Seo Yool mengatakan kami sudah putus sejak lama. Ia hanya berpikir kamu paham yang ia rasakan. Maksudnya dalam arti persahabatan antara rekan kerja. Ia berharap kamu tidak salah paham. Eun Soo menatap jari-jari Seo Yool.


Kwon Joo dan Kang Woo menemui Je Soo di Lapas. Kang Woo menunjukkan foto Dok Ki dan mengatakan kalau Dok Ki meninggal, siapa dalangnya. Je Soo mengatakan saat mati pun dia terlihat menyedihkan seperti saat hidup. Kang Woo mengatakan kamu pasti sudah tahu. Wire Shun adalah orang yang membunuhnya bukan. Orang dari Secret Net bukan. Ia mendengar dia sedang di Korea. Je Soo mengatakan omong-omong beginikah cara kalian meminta tolong. Ia menunjukkan tangan yang diborgol dan mengatakan ini rasanya tidak nyaman. 

Kwon Joo meminta agar bicara saja. Orang yang menerima potongan tubuh darimu dengan dalih mengubah dunia menjualnya ke orang-orang gila di Dark Web. Dia hanya orang gila yang memanfaatkanmu dengan berpura-pura akan mengubah negeri ini. Je Soo mengatakan kamu seharusnya tidak mencemaskan orang lain. Kamu sangat cerdas, tapi lalai. Kwon Joo mempertanyakan apa maksudmu. Je Soo mengatakan kamu tidak tahu, tanyakan ke dia. 

Je Soo mengatakan kepada Kang Woo bukankah sulit untuk menekan hasratmu, luapkan saja. Jika mengaku mengalami kegilaan sesaat, kamu akan dibebaskan bukan. Kang Woo mengatakan kamu bilang apa. Ia mencengkeram kerah Je Soo dan mengatakan jangan bertele-tele dan langsung ke intinya. Petugas mencoba melerai mereka, Je Soo melihat tato di tangan Kang Woo. Je Soo mengatakan ternyata benar, kamu kehilangan kesempatanmu. Jika kamu ingin tahu sesuatu, cari tahu saja sendiri. Je Soo melepaskan tangan Kang Woo yang mencengkeramnya. Ia mengatakan akhiri saja kunjungan ini. Kwon Joo mengatakan ini belum selesai. Je Soo mengatakan dia bukan pergi ke Jepang demi penyelidikan. Dia ke sana untuk menjadi pembunuh. Ia tahu betul apa yang disukai Kousuke. Sejak kecil dia menyukai keindahan. Seperti gadis itu, Miho. 

Dalam perjalanan kembali ke sel Je Soo mengatakan, “Kousuke, kamu berani-beraninya.” 

Kang Woo mengatakan jangan anggap serius ucapannya, itu omong kosong. Kwon Joo mengatakan kalau suaranya hari ini tidak biasa, serasa. Kwon Joo tidak melanjutkan ucapannya dan mengatakan lupakan, jangan terusik olehnya. 

Eun Soo mengabarkan kepada Kwon Joo kalau ada Kode Zero. Pelapor bernama Jung Soo Ja. Seorang anak SMP bergantung di pipa gas di antara lantai empat dan lima di vila Hwangyong. Kwon Joo mempertanyakan pipa gas, 911 bagaimana. Eun Soo mengatakan truk tangga mmaupun ambulance tidak bisa masuk karena ada yang parkir ilegal. Penelepon bilang korban melompat dari jendela lantai lima atau beranda dan secara refleks meraih pipa gas. 

Kwon Joo mempertanyakan ini kecelakaan atau kejahatan. Eun Soo mengatakan sebaiknya Anda bicara dengan penelepon. Kwon Joo meminta agar menyambungkannya. Kwon Joo mempertanyakan kepada Soo Ja kalau Anda bilang seorang muris bergantungan di pipa gas. Soo Ja membenarkan. Anak dari panti bergantungan di pipa gas. Katanya dia ingin bunuh diri. Yang bergantungan itu bernama Hyun Soo. Kwon Joo mendengar ada suara besi bergetar. Kwon Joo mempertanyakan nama korban dan walinya. Walinya adalah orang yang membantu anak yang sakitnya sulit disembuhkan. Semua anak-anaknya baik, tapi hanya anak ini yang bertingkah. Ia merasa namanya Hyun Soo, tampaknya dia masih SMP. 

Kwon Joo meminta agar mendekat agar ia bisa bicara dengannya lewat pengeras suara. Soo Ja meminjam tongsis. Kwon Joo mengatakan kepada Eun Soo ia akan menuju lokasi, kabari semuanya. ia meminta Seo Yool mencari informasi tentang panti itu. 

Eun Soo membunyikan alarm dan mengatakan pelapor bernama Jung Soo Ja. Seorang murid bernama Hyun Soo bergantung di pipa gas di Vila Hwangyong di 39 Seongjin Joongang-ro, Seongjin-gu, Poongsan. Ia meminta tim lapangan dan Divisi Patroli segara bergegas. Joong Ki mengatakan kami segera berangkat. 

Kang Woo mengatakan untung lokasinya tidak jauh, ia meminta Kwon Joo kembali ke pusat. Ia akan ke lokasi dengan petugas di sini. Kenapa menatap begitu, Golden Time harus berjalan lancar agar bisa menjalankan satgas khusus. 

Hyun Soo masih bergelantungan di atas, Soo Ja segera naik ke lantai atas agar bisa mendekati Hyun Soo. Seo Yool mengatakan kepada Kwon Joo kalau panti itu yang dikelola oleh Song Soo Cheol. Dia memiliki 15 anak asuh. Ada anak yang bernama Pyo Hyun Soo, tahun ini umurnya 19 tahun. Namun dia terlihat lebih muda karena tubuhnya yang kecil. Karena panti dan vila dekat, dia pasti mampir saat pulang. Lantai lima kebetulan kosong. Karena itu insiden ini terjadi. 

Kwon Joo sampai kantor, ia bergumam artinya dia sengaja masuk ke kamar kosong itu. Kwon Joo mengatakan ia sudah di depan kantor. Soo Ja mengatakan berkali-kali ia memanggil, dia tidak menjawab. Kwon Joo sudah berganti pakaian dan mengambil alih pusat. Ia meminta agar mendekatkan ponselnya kepadanya. 


Dengan menggunakan tongsis, Soo Ja mendekatkan ponselnya. Soo Ja mengatakan di punggungnya ada luka sayat. Di pusat mereka bisa melihatnya, Kwon Joo meminta jangan membentaknya. Kwon Joo bergumam dia mengulang kata-kata apa. Dia terus mengulang serangkaian kata dan fokus di dunianya sendiri. Serta tidak bisa mendengar di sekitarnya. Ia menduga dia mengalami sindrom Asperger. Ia meminta Seo Yool menghubungi Ketua Song. 

Ketua Song mendapat telepon tentang Hyun Soo, ia mengatakan akan segera ke sana. Kwon Joo mempertanyakan apa dia mengidap sindrom Asperger. Ketua Song mengiyakan, yang dia alami cukup parah. Gejalanya muncul sejak dia kecil. Sudah sekitar enam bulan sejak dia keluar dari panti kami. Padahal belakangan ini dia membaik. ini gara-gara wanita itu. Kwon Joo mempertanyakan bagaimana cara membuatnya tenang. Ketua Song mengatakan dia suka bermain sambung kata.

Joong Ki dan lainnya sampai berbarengan. Kang Woo meminta Joong Ki agar naik ke tangga dan mencoba menyelamatkannya. Ia meminta Gwang Soo naik ke atap. Ia juga meminta petugas menyiapkan bantalan udara. 

Kang Woo masuk dari kamar dan mempertanyakan kamu baik-baik saja. Hyun Soo mengatakan taman bunga, bintang itu taman bunga. Ia menanyakan kepada Joong Ki bagaimana dari situ. Joong Ki mengatakan mustahil bisa meraihnya. Kang Woo mempertanyakan kepada Gwang Soo. Gwang Soo mengatakan ia juga tidak bisa, tidak ada tempat mengikat tali. Hyun Soo terus mengatakan bintang itu taman bunga. Kang Woo meminta semuanya kemari.

Ketua Song datang dan memanggil Hyun Soo. Kwon Joo mengatakan kalau ia harus mencari cara. Kwon Joo mempertanyakan tadi Anda bilang kondisinya memburuk gara-gara seorang wanita. Ketua Song mengatakan ibu Hyun Soo, dia buruk sekali. Dia menyerahkan anaknya kepadaku agar dirawat, namun saat tahu soal tunjangan, dia ingin Hyun Soo kembali. Dia wanita jahat. Saat Hyun Soo tahu ibunya akan menjemputnya, dia menusuk lengannya sendiri. Wanita itu pecandu alkohol. 


Flashback, sehari sebelum kejadian ibu Hyun Soo minum-minum. Hyun Soo terus bicara, ibunya meminta agar Hyun Soo diam. Hyun Soo ketakutan. Ibu Hyun Soo mengatakan jangan, jika mereka tahu ia tidak akan mendapatkan uangnya. Ini sulit dipercaya. Ia mengatakan mati saja, mati. Ia lalu mengeluarkan Hyun Soo dari rumahnya, padahal di luar turun hujan. 


Hyun Soo berjalan ketika ketika pria yang bersama Ketua Song mengejarnya. Ia akhirnya sampai ke vila ini. Pria itu berlawanan arah dengan Hyun Soo sehingga mereka tidak bertemu. 

Ketua Song mengatakan ia merasa wanita itu melakukan sesuatu kepada Hyun Soo. Mustahil dia melakukan ini tanpa sebab. Joong Ki dan Gwang Soo sampai, Kang Woo memanggil-manggil Hyun Soo. Ia melaporkan kepada Kwon Joo kalau Hyun Soo sudah dalam jangkauan kami, tapi dia tidak menatap kami meski dipanggil berulang kali. 


Kwon Joo mengatakan dia mengidap sindrom Asperger yang cukup serius. Dia akan tenang jika di ajak bermain sambung kata. Kang Woo akan mendekati Hyun Soo, Joong Ki mengatakan pagar ini sudah usang dan tampak berbahaya. Kang Woo mengatakan apa ada cara lain. Ia meminta agar memeganginya. Kang Woo merangkak, ia meminta Hyun Soo menatapnya. Ia mengatakan akan mengajaknya bermain sambung kata. 

Hyun Soo mengulurkan tangannya, namun tiba-tiba ibu Hyun Soo datang dan berteriak Hyun Soo. Ketua Song bersembunyi. Ia mengatakan kalau wanita itu datang dan berteriak. Bisa-bisa dia jatuh jika melihat wanita itu. Wanita itu memicu Hyun Soo memberontak dan memperburuk sindrom Asperger. 


Kwon Joo meminta agar jangan sampai Hyun Soo melihat ke arah jalan. Kwon Joo mendegar kalau pipanya mulai lepas dari dinding. Hyun Soo menoleh ke arah ibunya. Kang Woo meminta Hyun Soo meraih tangannya. Hyun Soo mencoba meraih tangan Kang Woo, namun pipanya lepas dan Hyun Soo terjatuh. 

Komentar:

Je Soo makin aaa, psikopat kece. Wkwkkw. Tapi tetap penasaran sama Kang Woo. Kenapa pria yang bersama Ketua Song mengejar Hyun Soo ya.

No comments:

Post a Comment