Thursday 30 May 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 5-1



Kwon Joo di luar, Eun Soo menghampiri Kwon Joo. Eun Soo mempertanyakan kamu kebanyakan minum ya, tugasku adalah menjaga Anda. Kwon Joo mengatakan tidak, ia paham pekerjaan ini kadang berat. Kalian juga pasti memendamnya. Eun Soo mengatakan tidak, jangan berpikiran begitu. Bisa menyelamatkan orang lain itu pekerjaan paling memuaskan, ia sangat bangga menjadi polisi pada hari seperti ini. Kwon Joo menepuk pundak Eun Soo dan berterima kasih. Tiba-tiba Gwang Soo menghampiri mereka. Eun Soo mempertanyakan kamu ingin bicara dengan Kwon Joo. Gwang Soo mengatakan lupakan, ini hari yang bagus ayo minum lagi. Mereka masuk. Salah seorang petugas berhasil keluar dari ambulance dan melaporkan kalau Je Soo melarikan diri. 

Mereka masuk ke dalam restaurant. Kwon Joo mempertanyakan kepada Gwang Soo benarkah tidak ada yang ingin di sampaikan. Ada apa, katakan saja. Gwang Soo mengatakan sebenarnya ia merasa kondisi Kang Woo kurang baik. Di rs hewan dia mencekik Ketua Song. Seperti saat dia menyerang Suzuki. Eun Soo mengatakan bukankah sebaiknya dia di rawat. Kwon Joo hanya mengangguk. 


Tiba-tiba mereka melihat berita di televisi tentang Je Soo melarikan diri. Kwon Joo menelepon seseorang, sepertinya Kang Woo namun tidak bisa. Kwon Joo mengatakan ayo kita segera ke TKP. Karena terburu-buru Kwon Joo bertabrakan dengan karyawan restaurant, tangannya terkena pecahan dan sedikit terluka.


Di luar Kwon Joo mengatakan tim panggilan kembali ke kantor dan berikan ia kabar terbaru. Sedangkan tim lapangan ikut ke TKP.  Gwang Soo akan menyetir, namun ia tidak bisa karena tadi minum. Seo Yool akan meminta bantuan. Tiba-tiba Choon Byung datang, ia berkomentar kalau ini terjadi karena kalian pergi tanpa aku. Naiklah, waktu kita sempit. Ia mengatakan kalau sudah berangkat langsung ke TKP. 


Je Soo berjalan di pegunungan, ia melihat ada tas. Lalu ia mengambil tas tersebut. Tiba-tiba terdengar suara pematik api. Je Soo sepertinya mendengar suara itu. Flashback, pengacara Je Soo mengatakan jika kamu menyuntikkan bubuk vekaron ini, jantungmu akan berhenti. Jika diberi penanganan tepat waktu, kamu bisa pulih 20 menit kemudian. Mungkin kamu akan siuman di di dekat jalan pegunungan. Namun jika sial, kamu bisa mati. Je Soo meminta agar menyiapkan yang lainnya dengan sempurna. Je Soo akan pergi, namun pengacaranya mengatakan setelah kabur, apa kamu akan menemuinya. Ada tas yang disembunyikan di belakang rambu di sana. Je Soo mengatakan tunggu saja Kousuke. Ia sendiri yang akan menghabisimu. 

-Episode 5, Rahasia Sumpitan-

“Rasisme adalah penyakit hati yang lebih mematikan dari penyakit menular apa pun. <Nelson Mandela>”


Di kantor Eun Soo meminta situasi terkini. Petugas mengatakan kami memperoleh foto ambulance memasuki Rute 400. Tapi CCTV yang mengarah ke lokasi kecelakaan rusak. Eun Soo meminta agar memeriksa CCTV terdekat, pasti ada petunjuk. 


Je Soo sudah berganti pakaian, tiba-tiba Kang Woo memanggilnya. Je Soo mengatakan kumbang penggali sialan. Di mobil Choon Byung mengatakan ia sudah menduga kalau Je Soo memang pembawa masalah. Kwon Joo mengatakan tidak diangkat, sepertinya dia tidur lelap. Joong Ki mengatakan ia dengar pengobatan hilang kesadaran sangat kuat hingga bisa membuat pingsan dengan mudah. Ia melihat tangan Kwon Joo yang terluka dan mempertanyakan Anda terluka. Kwon Joo mengatakan ia baik-baik saja. 


Je Soo mengangkat tangannya. Kang Woo sambil menodong Je Soo dengan pistol mengatakan kalau dia akan menemukanmu dan membunuhmu. Katakan semua yang kamu tahu tentangnya. Je Soo mengatakan apa, kamu malah bertanya padaku. Bukankah kamu yang lebih mengenalnya. Ia menurunkan tangannya lalu mengambil gunting di sakunya. Ia mengatakan kalau ia membayangkan berkali-kali. Momen saat ia mencabik-cabik tubuhmu. 

Kang Woo menembak dekat kaki Je Soo. Ia mengatakan selanjutnya kepalamu. Je Soo mempertanyakan kamu masih tidak terima. Ia menunjuk kepalanya dengan gunting dan mengatakan ada di sini. Ini bukan pengalaman pertamamu. Mungkin tanpa sadar kamu menjadi anjingnya karena sesuatu di dalam dirimu itu. Ia menunjuk lengannya tempat di mana tato di tangan Kang Woo. Ia mengatakan jadi terima saja. Terimalah dan tembak aku. Kenapa, kamu masih tidak mampu. Kamu tidak akan pernah sanggup membunuhku. Kousuke, ia tidak akan mati sebelum misinya tuntas. Ia akan menyerang Kang Woo, namun pria bertopeng ada di hadapannya. Pria bertopeng itu ternyata menyeret lalu menyerang dan menyuntik Kang Woo. 


Pria bertopeng itu menyerang Je Soo dengan kawat. Ia mengatakan dalam bahasa Jepang membunuh berapa kali pun kamu akan tetap haus darah. Karena hatimu sudah membatu. Manusia itu tidak sempurna. Jangan menyerang tuanmu, sehaus apa pun dirimu. Padahal ia sudah memberimu kehidupan baru. Je Soo mengatakan lihat saja nanti, ini akan membuatku makin kuat. Siapa pun akan aku bunuh. Je Soo berhasil melepaskan diri dari pria bertopeng itu. Kang Woo setengah sadar melihat mereka. Je Soo berteriak, Kousuke. Lalu ia melompat dari tebing ke dalam air. 


Kwon Joo dan lainnya sampai di TKP, mereka menghampiri Hong Soo. Hong Soo mempertanyakan di mana Kang Woo. Kwon Joo mengatakan kalau ia merasa dia sedang sakit, telepon tidak diangkat. Mereka menemukan seragam tahanan milik Je Soo. Hong Soo meminta agar mencari saksi mata dan panggil divisi patroli terdekat dan banpol. Jika kali ini kita gagal menangkapnya, kalian semua akan dipecat. Joong Ki melihat sekitar, ia mengatakan bukankah ini darah. Mereka berkeliling di sekitar TKP. Hong Soo mengatakan ada orang lain selain Je Soo. Mungkin dialah yang membantunya kabur. Tampaknya mereka berkelahi dan salah satunya jatuh ke air. 

Kwon Joo mengatakan kalau Je Soo mampu membunuh komplotannya sendiri dan komplotannya mungkin Wire Shun. Gwang Soo mengatakan siapa pun itu, dia tidak akan selamat dari ketinggian tebing ini. Hong Soo mengatakan Je Soo mantan anggota pasukan khusus dan penjaga pantai. Anggap dia masih hidup sampai mayatnya ditemukan dan sisir area itu. Barikade areanya dan kirim sampel darahnya ke tim Forensik sebelum tercemar. 

Kwon Joo mendengar suara pematik api. Ia mengikuti suara itu, namun tidak menemukan apa pun. Joong Ki dan Gwang Soo mengikuti Kwon Joo. Joong Ki mempertanyakan ada apa. Kwon Joo mengatakan ia mengira ada orang di sini, tapi tampaknya ia salah. Gwang Soo mengatakan kalau ia juga tidak melihat siapa pun. Kwon Joo bergumam kalau ia yakin tadi ada seseorang di sini, suara apa tadi. Suaranya terasa asing. 


Mereka menemukan tas yang diambil Je Soo tadi. Hong Soo menghampiri saksi orang yang berkemah. Hong Soo mengatakan tampaknya ada yang masih ingin disampaikan, tenang saja kami tidak akan mengganggu Anda. Pria itu mengatakan kalau ia merasa mendengar suara seperti Kousuke atau semacamnya. Namun ia tidak yakin pendengarannya akurat. Hong Soo bergumam jangan-jangan, Kang Woo. Petugas memberikan botol obat, itu obat seperti milik Kang Woo karena ia ingat dulu Kwon Joo menunjukkan resep obat milik Kang Woo. 


Kang Woo di rumahnya, ia menatap kaca yang retak dan ada bercak darah di kaca dan ada darah  yang mengalir ke wastafel. Ia bergumam jubah hitam dan kawat. Ia teringat ketika di serang tadi. Ia bergumam dia Wire Shun. Dia tahu tentang pelarian Je Soo dan aku akan mencarinya. Flashback pria bertopeng itu mengatakan, “Jangan sia-siakan bakatmu lagi, Kousuke. Kamu pun tahu tato di pergelangan tanganmu adalah tandanya. Tanda itu adalah takdirmu yang tidak terhindarkan.” Kang Woo mengatakan bedebah, aku akan membunuhmu. Kang Woo mempertanyakan kenapa dia tidak membunuhku. Ia menatap tato di tangannya. 

Petugas mengatakan kepada Hong Soo kalau Tegretol sudah dipastikan tidak ada di ambulance. Itu obat psikotoprika, jadi mustahil mendapatkannya tanpa resep. Kwon Joo mengatakan kepada Hong Soo kalau ia harus kembali ke pusat dan mengecek CCTV lagi. Lima CCTV di sekitar sini rusak. Sebelum Kwon Joo pergi Hong Soo mengatakan kita perlu bicara. 

Hong Soo mengatakan ini soal Kang Woo. Kabarnya penyakitnya memburuk di Jepang. Kwon Joo mengatakan tampaknya belakangan ini lebih buruk lagi. Dia mengonsumsi stimulan berlebih. Kwon Joo mempertanyakan ada apa. Hong Soo mengatakan ia harus tahu kondisinya sebelum memberinya perintah. Ia mempertanyakan soal dokter Kang Woo, kamu tahu lokasi praktiknya. Kwon Joo mengiyakan. Hong Soo meminta agar kirimkan alamatnya. 

Seo Yool mengatakan kepada Eun Soo kalau hanya ada lima kamera di TKP yang rusak, kemungkinan itu disengaja. Eun Soo melaporkan kepada Kwon Joo lima kamera di rute 400 rusak, kemungkinan semuanya sengaja dirusak. Kwon Joo mengatakan jejak kaki yang diduga milik Shun atau komplotannya ditemukan. Periksa Fabre orang yang kita cari dan periksa ulang semuanya termasuk sekolah itu. kita harus menemukan benang merah antara Wire Shun dan Je Soo. 

Eun Soo meminta Seo Yool mencari lagi. Seo Yool mengatakan cari apa lagi, dokumen Sekolah Alternatif Sokpo sudah menjadi abu. Sulit menemukan informasi tentangnya. Eun Soo mengatakan Je Soo juga alumnus Sekolah Alternatif Sokpo, pasti ada petunjuk di situ. Eun Soo menjelaskan kalau dokumen yang menjadi abu itu pasti petunjuknya. Seo Yool mengatakan baiklah, kita akan lembur lagi. Eun Soo mengatakan itu alasan kita menjadi polisi. Soo Yeol mengatakan kalau ia bisa lembur dan melihatmu. Ia memberikan minuman kepada Eun Soo. Tiba-tiba Seo Yool mendapat pesan dari Kang Woo yang memintanya secara pribadi agar mengabari jika Ko Soo Yong tampak akan ke luar negeri. Seo Yool membalas pesan itu mengatakan baiklah. Lalu ia mempertanyakan kenapa dia mengawasinya sampai seperti ini. 


Di dalam mobil Kwon Joo mengatakan kalau kita mampir ke rumah Kang Woo dahulu. Tiba-tiba Gwang Soo mendapat telepon, di layar telepon tertulis sayangku. Gwang Soo meminta maaf kepada Tina karena ada masalah mendadak ia harus lembur. Terlihat foto Gwang Soo bersama Tina. Tina sedang menyiapkan makanan. Tina mengatakan dengan bahasa Korea yang terbata-bata kalau ia sudah berulang kali bilang ia harus bersiap untuk bazar nanti. Ia mengatakan kalau polisi-polisi Korea pembohong. Bayi yang ia kandung pun membencimu. Gwang Soo minta maaf dan mengatakan besok ia akan pulang. Di mobil mereka mendapat kabar kalau Tim Forensik di TKP bilang darah di tebing milik Je Soo. Dari jumlah darahnya, diduga dia tewas. Sepatunya juga ditemukan di dekat TKP. Jadi mereka mengutus tim penyelam. Gwang Soo berkomentar siapa yang bisa membunuh Je Soo sekali serangan begitu. Kwon Joo mendapat telepon dari Kang Woo. Kang Woo mengatakan kalau ia dengar Je Soo kabur. Kwon Joo mengatakan ia ada di dekat rumahmu, ia akan menemuimu. Mereka sampai di dekat rumah Kang Woo. Kwon Joo meminta semuanya kembali, ia akan menyusul setelah menemui Kang Woo.


Kwon Joo ke rumah Kang Woo. Mereka bicara berdua. Kwon Joo mengatakan kalau Kang Woo membuatnya khawatir. Kang Woo melihat tangan Kwon Joo terluka, ia mempertanyakan kenapa tangan Kwon Joo. Kwon Joo mengatakan dipikir seperti apa pun juga ia merasa pelakunya Wire Shun. Jika dia juga membunuh Je Soo, Wire Shun pasti akan segera keluar dari Korea. Lalu menangkapnya akan makin sulit. Kang Woo mengobati luka di tangan Kwon Joo. Ia mengatakan Je Soo tidak akan mati semudah itu. Wire Shun akan terpaksa berada di sini. Kwon Joo berharap Kang Woo tidak memforsir diri untuk menangkap kriminal. Kejadian yang menimpa Hyung Joon bukan salahmu, tapi salah orang gila bernama Wire Shun. Jadi dokter Sung berjanji akan mengenalkan dokter yang andal. Dokter itu akan mengobati.

Kang Woo mengatakan jika mau istirahat silahkan saja. Telingamu bermasalah bukan, jangan membohongiku. Waktu kita sudah sempit. Sebelum menangkapnya, kita tidak bisa istirahat. Seo Yool melaporkan kepada Kwon Joo entah ini membantu atau tidak, Jeong Sung Tae kepala sekolah di sana antara 2002 dan 2005. Hanya dia mantan kepala sekolah yang bisa dihubungi. Kang Woo mengatakan minta dia bersaksi di kantor besok. 


Kang Woo mengatakan kepada Kwon Joo Sekolah Alternatif Sokpo dan Wire Shun jelas berkaitan. Ia merasa mereka membesarkan anak-anak sebagai bandar di sana. Kwon Joo merasa kalau nada bicara Kang Woo seperti merahasiakan sesuatu. Kang Woo menambahkan besok kita akan menyelidikinya ketika bertemu Seung Tae. Kwon Joo melihat kaca kamar mandi Kang Woo yang pecah dan mempertanyakannya. Kang Woo mengatakan jangan dipikirkan. Kebaikanmu bisa membuat orang lain tidak nyaman. Ketika akan keluar ia melihat sepatu Kang Woo yang kotor. Di luar ia menatap luka yang diobati sambil memikirkan sepatu itu sepertinya ada hubungannya dengan TKP.

No comments:

Post a Comment