Tuesday 14 May 2019

Sinopsis Voice 3 Episode 1-1



-April 2019, Osaka, Jepang-

“Delapan bulan setelah pengeboman Hostel Pelajar Yeongseok-dong.”

Seorang pria bertopeng memutar musik. Terdengar suara pria itu, “Terkadang penderitaan hebat bisa menjadi inspirasi. Kini aku akan memberimu penderitaan.” Ia memegang tali dan mengatakan sayang sekali. Inspirasi semacam ini tidak bisa membantumu melukis. Wanita itu dengan menggunakan bahasa Jepang mempertanyakan dendam apa yang kamu simpan terhadapku. Ia akan memberikanmu lukisan apa pun yang kamu mau. Ia memohon agar tidak membunuhnya. Pria bertopeng itu mempertanyakan bukankah dalam suatu wawancara kamu bilang ingin lukisanmu menjadi harapan. Lukisanmu yang berjudul, “Gadis Tanpa Bibir.” Tebak berapa harganya. Mungkin ia akan membiarkanmu hidup jika tebakanmu benar. Wanita itu mengatakan kalau ia tidak tahu. Ia tidak akan membocorkannya, ia memohon agar dibebaskan. Pria itu mempertanyakan maka tebaklah kata-kata ini melambangkan apa. Mungkin ia akan memberimu kesempatan terakhir untuk hidup. 


Pria itu memutar sesuatu, namun tidak jelas suaranya. Wanita itu mengatakan kalau sungguh ia tidak tahu. Ia mempertanyakan apa salahnya ia harus mengalami ini. Pria bertopeng itu mengatakan ternyata kamu memang tidak tahu, sayang sekali. Hari ini ia akan membuatmu mengaku. Hidup yang dipenuhi kemunafikan dan kontradiksi. Akan ia bersihkan dirimu dari dosa-dosamu. Pria itu menarik tuas, dan terdengar suara teriakan wanita itu. terlihat tato di tangannya.


Terlihat seorang pria berjalan, ditangannya juga ada tato.


Seorang pria mengatakan kepada Yamada kalau ini jelas pilihan yang menarik. Harganya sangat miring. Anda tahu bukan ini gudang seni yang pernah digunakan oleh seniman ternama Kaneki Yukiko. Tiba-tiba dia ingin pensiun dan menjual cepat gudang ini. Yamada mengatakan Kaneki Yukito itu seniman terkenal dengan, “Gadis Tanpa Bibir.” Kenapa dia ingin pensiun. Pria itu mengatakan entahlah, seniman itu sulit ditebak. Mereka masuk ke dalam gedung, lalu berkeliling melihat gedung itu. Namun tiba-tiba mereka menemukan potongan tubuh, Yamada mengatakan mungkinkah itu kepala manusia. Terlihat ada kartu identitas milik Kang Woo. Mereka segera berlari keluar. Terlihat tulisan Bunga dari surga di dekat potongan tubuh itu. 


Kwon Joo di ruang ganti, ia bersiap dengan pakaian. Flashback, Kwon Joo mengambil alat perekam di mainan itu. Kang Wo meminta Kwon Joo jangan menyentuh apa pun dan keluar. Kwon Joo melihat waktunya menunjukkan angka nol. Ia merasa kupingnya berdengung lagi. Petugas melihat Kwon Joo meminta Kwon Joo keluar. Petugas membawa Kwon Joo keluar. Kwon Joo melihat CCTV. Seseorang dari mobil ternyata memantaunya. Orang itu menekan tombol. Terjadilah ledakan, Kwon Joo dan petugas itu terlempar. Kwon Joo akan bergerak melihat petugas itu, namun kakinya sakit karena ada serpihan yang menancap di kakinya. Akhirnya petugas lain datang menyelamatkan mereka. Tiba-tiba kuping Kwon Joo berdengung lagi. Kwon Joo teringat kejadian itu. 

 

-Rumah Sakit Rehabilitasi Nasional Poongsan-

Petugas mengatakan kepada dokter kalau saat dia dibawa kesini, kepala dan organ dalamnya cedera. Kakinya juga patah, ia ragu dia bisa bertahan. Terlihat Kwon Joo sedang melakukan treadmill. Petugas mengatakan kalau dia kini sudah bisa rawat jalan. Dia memang wanita tangguh. dokter mengatakan kalau menyelamatkan orang lain bukan tugas mudah. Seharusnya dia tidak memforsir dirinya. Katanya dia menanyaimu tentang tinitus. Petugas mengiyakan, terkadang dia mendengarkan suara berdenging yang disusul keheningan selama beberapa detik. dokter mengatakan apa itu dampak dari ledakan. 

Terdengar suara Kwon Joo. “Setelah komandan Jang dibunuh pada tahun 2018, tim kami memilih Poongsan sebagai kota uji coba, mengangkat Do Kang Woo kembali sebagai komandan yang punya petunjuk mengenai komplotan pelaku. Kami mulai memburu pembunuhnya dengan sekuat tenaga. Padahal rekan satu tim mulai terbuka, tapi karena perangkap yang disusun oleh pembuat situs kebencian, kami mencurigai Kang Woo sebagai pembunuhnya. Tapi setelah kami menyadari itu perangkap dari pembunuh asli, tim kami bersatu dan berhasil membekuk pembunuhnya, Bang Je Soo. Pada hari kejadian kami mendapat kabar mengejutkan bahwa Kang Woo diculik okeh komplotan Fabre. Menangkap pelaku yang membunuh Pak Jang dan memenuhi janji untuk percaya sepenuhnya kepada Kang Woo. Inilah yang aku dan Tim Golden Time perlu lakukan kali ini.”

Kwon Joo mendapat telepon dari Eun Soo yang mempertanyakan Anda ada di tempat rehabilitasi. Ia mengatakan kami mendapat laporan pemerasan soal penculikan Kang Woo. Saat ini petugas baru saja tiba di TKP. Kwon Joo mengatakan ia akan segera ke sana.


Kwon Joo sudah berganti pakaian. Ia mempertanyakan kamu yakin itu telepon dari Eum Hyun Chul. Eun Soo mengiyakan, nomornya sama seperti telepon pada tanggal 20, 28 Februari dan 15 Maret. Dia pengangguran, domisili tidak diketahui, bersih dari pidana. Dia hanya bilang Kang Woo di sekap di rumah kosong. Lokasinya terlacak di Jalan Dangseol, Dangseol-gu. Ia akan menyambungkannya.
“Pukul 09.10, lima menit setelah penculikan Kang Woo.”


-Dangseoul-gu, Dangseoul-dong-

Kwon Joo mempertanyakan kalian melihat Kang Woo. Joong Ki mengatakan tidak, tapi pintu masuk ada lukisan dan susunan lilin di luar. Mungkin dia orang religius. Kwon Joo mengatakan situasi di dalam tidak diketahui, berhati-hatilah. Joong Ki mengajak Gwang Soo masuk. Mereka memantau dari CCTV. Joong Ki dan Gwang Soo mengelilingi tempat itu. terlihat seorang pria mengawasi mereka dari bawah.

Mereka menemukan artikel tentang Kang Woo yang ditempel di dinding. Gwang Soo melaporkan kalau mungkin dialah penculik Kang Woo. Kami menemukan gudang di belakang, kami akan masuk. Seo Yool melihat dari CCTV pria yang mengawasi mereka.

Joong Ki menemukan patung dan ada foto Kang Woo. Kwon Joo mendengar suara sesuatu. Joong Ki melaporkan kalau ia mendengar suara aneh di dalam lemari. Seo Yool mengatakan kepada Kwon Joo kalau kemungkinan telepon itu dari tetangganya. Dari Noh Jae Hyun bukan Eum Hyung Chul. Eum Hyun Chul dipastikan berada di panti sosial. Kami memeriksa alamat IP di ponsel dan ternyata dia sempat mengunggah video di internet secara anonim untuk mengolok-olok kepolisian. Dia juga tersorot di CCTV sedang mengintai gedung itu 40 menit lalu.

Kwon Joo mempertanyakan apa motifnya. Eun Soo mengatakan mungkin dia menyalahkan pidana ayahnya atas kegagalannya dalam seleksi kepolisian. Mungkin dia melihat wawancara Bang Je Soo dan mengincar Kang Woo dan Tim Golden Time. Orang yang mengungkap bahwa ayah Kang Woo pembunuh. 


Joong Ki akan membuka lemari itu. Kwon Joo teringat saat ia mengambil alat perekam di mainan waktu itu. Kwon Joo meminta agar tidak membuka lemari itu karena bahaya. Joon Ki membuka lemari itu, Gwang Soo menghampiri Joong Ki dan membantu Joong Ki untuk menghindarinya. Terjadilah ledakan di gedung itu. Kwon Joo tertunduk mendengar suara ledakan. 

Kwon Joo mempertanyakan apa Joong Ki baik-baik saja. Joong Ki mengatakan kalau mungkin hanya luka gores. Seo Yeol mengatakan kepada Joong Ki kalau lokasi ponsel Noh Jae Hyun dekat dengan TKP. Dia pasti sedang mengamati. Mereka akhirnya melihatnya dan mengejar Jae Hyun. Namun akhirnya Gwang Soo berhasil melumpuhkannya. Joong Ki mengatakan informasi mengenai penculikan dan penyekapan Kang Woo ternyata bohong. Kwon Joo melihat berita kalau timnya dibubarkan. 


Kwon Joo menemui Komisaris. Ia mengatakan kalau Bang Je Soo dalangnya. Komisaris mengatakan sudah delapan bulan penyelidikan kasus ini buntu. Pembubaran tim adalah solusi terbaik. Lagi pula kita tidak menemukan petunjuk satu pun. Mungkin dia pergi atas kemauan sendiri. Hanya kamu yang tidak mau menerimanya. Jangan buang-buang anggaran atau tenaga lagi untuk kasus ini. Komisaris akan pergi, namun Kwon Joo mempertanyakan apa ini karena ayahnya pembunuh. Kang Woo bekerja lebih keras dari polisi mana pun untuk membebaskan dirinya dari stigma itu. Dia korban dari prasangka dan menghadapi kebencian dari yang lain. Ia paham rasanya. 

Komisaris mengatakan ia tahu kamu tersiksa akibat ledakan itu. Ia maklum kamu ingin meluapkan emosimu. Tapi ini tidak bisa ditoleransi. Makin lama penyelidikan, makin buruk opini publik tentang kita. Markas besar pun resah. Dan jujur saja, dia tidak layak menjadi polisi. Kwon Joo mengatakan akhirnya Anda jujur juga. Jika benar itu anggapan Anda, apa boleh buat. Akan ia temukan Kang Woo dan ia buktikan ia benar. Kwon Joo memberi hormat lalu pergi. 


Joong Ki mengatakan bukankah pembubaran tim berarti penyelidikan harus dihentikan. ini konyol sebaiknya aku. Gwang soo mengatakan tapi tahu tidak beredar rumor konon Kang Woo kabur karena Bang Je Soo bisa membuktikan pembunuhannya. Joong Ki mengatakan tidak masuk akal, mana mungkin Kang Woo kabur setelah melakukan tidak kriminal dengan penuh emosi begitu. Jangan ikut bergunjing. Na Hong Soo menghampiri mereka dan berkomentar kalian tampak kusut. Ia mempertanyakan di mana Kwon Joo. Gwang Soo mengatakan kalau dia menemui Komisaris. Hong Soo mengatakan jangan memusingkan pembubaran tim. Dan Kang Woo, dia ditektif sejati. Dia tidak akan pergi mendadak tanpa sebab. Mari kita percaya dan tunggu dia. 

Eun Soo mempertanyakan kepada Seo Yool bagaimana pencariannya. Seo Yool mengatakan ia memeriksa setiap kamera di setiap bandara dan pelabuhan sejak Juni, namun nihil. Ia mempertanyakan bagaimana jika Kang Woo dikubur atau semacamnya. Kwon Joo datang dan mengatakan daripada memikirkan itu, sebaiknya mencari solusi. Seo Yeol mengatakan Si Bibi Cantik sedang memeriksa jalur penyelundupan. Sebentar lagi kita akan dapat petunjuk.


Seo Yool mempertanyakan maksudmu orang yang terekam sekilas ini bisa jadi Kang Woo. Bibi cantik membenarkan, penyelundup memasang kamera untuk mencegah penumpang gelap melaporkan mereka ke polisi. Video ini kupindai di program pengenalan wajah, tingkat kecocokannya sangat tinggi. Namun ia tidak yakin sosok besar di sampingnya penculiknya atau bukan. Soo Yeol memegang tangannya. Rekannya mempertanyakan apa baik-baik saja. Soo Yeol mengatakan tentu, lukanya cepat ditangani tidak akan masalah. 


Seo Yool mendapat telepon dari bibinya. Bibinya mengatakan kalau Se Young menang voucher menginap gratis. Dia mengajakku ikut, namun ia tidak bisa meninggalkan warungnya. Dia berangkat tadi pagi bersama temannya. Anak nakal itu tidak mengangkat teleponku. Minta dia berhati-hati di jalan. Seo Yool mengatakan seharusnya bibi ikut dengannya. Nanti pasti ia akan beri uang saku. Bibi mengatakan bagaimana ia bisa pergi ke Jepang dengan kondisi ini. Bagaimanapun anak manja itu pasti sedih karena hanya dia di antara teman-temannya yang belum pernah ke Jepang. Lagi pula apa gunanya penginapan gratis. Toh akhinya tetap menggunakan uang. Anak itu tidak paham perasaanku. Karena ada pembeli ia meminta Seo Yool melakukan permintaannya. 


Se Young dan rekannya ada di bandara. Ketika sedang foto-foto ia mendapat telepon dari Seo Yool. Ia mengatakan pasti ibunya yang menyuruhnya menelepon. Se Young mengatakan kalau ia sibuk. Seo Yool mengatakan walaupun sibuk setidaknya angkat telepon. Ia mempertanyakan apa ibumu sudah tahu. Se Young mengatakan dia tidak tahu, beri tahu ibu nanti ia akan menghubunginya. Rekan Se Young mempertanyakan gantungan ponsel itu buatan ibumu agar ponselmu tidak hilang. Se Young mengatakan entahlah. Ia menambahkan mungkin nanti kita akan dimarahi, tapi mari bersenang-senang dulu.


Seo Yool mempertanyakan kapan Se Young dewasa. Ia mengatakan kepada Kwon Joo coba lihat ini. Ia belum yakin, namun ia merasa Kang Woo dibawa oleh mereka dan naik kapal penyelundupan ke Jepang. Eun Soo mengatakan kepada Kwon Joo kalau ada telepon dari Konsulat Korea di Osaka. Kwon Joo menerima telepon itu. Pria itu mengatakan kalau ia detektif Jo Young Choon dari Konsulat Korea di Osaka. Kwon Joo mempertanyakan ada perlu apa Konsulat dengan kami. 

Young Choon mengatakan mayat seniman wanita, Kaneki Yukiko ditemukan terpotong-potong di dalam gudang seninya. Namun tanda pengenal Kang Woo ditemukan di TKP. Jika Kang Woo pelakunya, ini bisa menyebabkan masalah diplomatik besar. Kwon Joo mengatakan kalau ia akan segera ke sana. Eun Soo mempertanyakan ada apa. Kwon Joo mengatakan kalau tanda pengenal Kang Woo di temukan di sebuah TKP di Osaka. Kwon Joo menghubungi Joong Ki dan Gwang Soo dan memberitahu kalau tanda pengenal Kang Woo ditemukan di sebuah TKP di Osaka. Tiba-tiba telinga Kwon Joo berdengung lagi. Ia lalu meminta Eun Soo mengambil alih pusat. 


Detektif Jepang Sakarai Ryoji menatap tanda pengenal Kang Woo. Young Choon menghampiri mereka dan mengatakan kalau kolega Kang Woo akan datang. Ia mempertanyakan ada petunjuk lain. Sakarai Ryoji mengatakan seperti yang terlihat kondisi mayatnya terlalu buruk. Petugas mengatakan kalau pelakunya bukan orang gila biasa. Tubuh, bahu, pergelangan tangan dan pergelangan kakinya dipotong menjadi 14 bagian sendi. Potongan disusun seperti bunga dengan kepala berada di tengah. Pelaku pasti menganggap dirinya seniman. Tapi senjata pembunuhnya sulit diketahui. Sakarai Ryoji mengatakan ini mungkin jika penjahatnya berotak encer dan tenaganya hebat. 

Petugas lain datang dan mengatakan mengenai ibu dan putrinya yang hilang setelah pergi ke pemandian air panas sekitar tiga pekan lalu di Hokkaido, mereka diduga bunuh diri. Katanya ada surat wasiat yang dikirim ke ibunya lewat pos. Sakarai Ryoji meminta agar polisi Hokkaido mengurusnya.

No comments:

Post a Comment