“Gongsu: Arwah yang merasuki tubuh orang dan menyampaikan maksud
tujuannya”. Jae In menghampiri Kim Dan dan mengatakan kalau permainan
mereka sudah selesai. Kim Dan menghapiri Dong Hee yang merupakan anak dari
nenek itu. ia mengatakan apa Dong Hee sudah makan. ia mengatakan kalau ayah
Dong Hee sudah menjual tanah apa tidak cukup. Bahkan Kim Dan menyampaikan pesan
lainnya kepada Dong Hee. Dong Hee menangis dan meminta maaf. Tiba-tiba Kim Dan
tersadar, lalu ia disandra oleh Kang Kuk. Ketika disandra ia teringat dulu
warga pulau ini juga ada di gereja yang sama. Kim Dan mengatakan kepada Jae In
kalau ada kematian massal kecuali orang-orang ini. Lalu Kim Dan berhasil
memeloskan diri dari Kang Kuk, namun sayang warga lain menyandranya.
Jae In lalu melepaskan diri dari warga dan mengambil sebuah
botol sambil berkomentar apa kalian suka sains. Flashback, 1 jam lalu ia
mengisi botol dengan bahan-bahan. Kim Dan membawa pupuk yang mengandung
nitrogen. Ia mempertanayakan dengan gula dan pupuk apa yang akan dilakukan. Jae
In mengatakan tunggu sampai acara pemakaman selesai. Jae In mengatakan
jika gula dan nitrogen....
Kim Dan berkomentar kalau itu bom rakitan. Jae In membakar
botol itu namun tidak meledak. Akhirnya setelah beberapa saat bom meledak. Jae In melihat sekeliling, namun
seorang warga mengatakan tidak akan ada kapal karena peringatan badai. Kepala
pulau memukul kepala Jae In.
Jae In dan Kim Dan sudah dimasukkan kedalam lubang.
Untungnya Do Hoon dan lainnya datang tepat waktu. Sehingga mereka berhasil
melumpuhkan para warga pulau itu. Jae In kesal seharusnya saat bom meledak
mereka datang. Do Hoon mengatakan kalau ia tidak bisa menghentikan cuaca buruk.
Ternyata pada saat ditelpon kemaren Jae In memberi kode kalau ia dalam bahaya
kepada Do Hoon. Kim Dan sadar kalau gelangnya jatuh, ia mengambil gelang
tersebut. Tiba-tiba Kim Dan jatuh pingsan.
Kim Dan sadar, ia menayakan kepada Jae In berapa lama ia pingsan.
Jae In mengatakan kalau Kim Dan pingsan 1 jam. Jae In mempertanyakan kejadian
tadi karena itu tidak ada di rencana mereka. Kim Dan mengatakan kalau ia hanya
ingat sepotong-potong seperti seseorang mondar-mandir di pikirannya. Do Hoon
menghampiri mereka, ia mengatakan kalau 24 tahun lalu ada pengikut kultus/sekte
melakukan bunuh diri massal. Ia memberikan berkas tersebut kepada Jae In. Do
Hoon menjelaskan kalau nama pulaunya sudah diubah. Kim Dan mengajak pergi
karena ia tidak suka disini.
Ha Min di telpon mengatakan kalau penduduk pulau akan
diserahkan 1 jam lagi. Ha Min menemui Seung Jae yang membunuh istrinya di depan
anak mereka yang berumur 6 tahun. Seung Jae mengatakan itu karena dia berisik.
Di kapal Jae In menghampiri Kim Dan. Ia mengatakan kalau ia mulai mempercayai
sedikit fantasi Kim Dan.
Kim Dan sampai rumah, ia menatap foto dirinya ketika kecil.
Di kantor polisi Jae In menghampiri kepala pulau. Ia berkomentar kalau membunuh
satu orang belum cukup dan mengubur 2 orang anggota polisi hidup-hidup. Kepala
pulau mengatakan kalau seharusnya sejak awal mengubur mereka. Jae In
mempertanaykan sudah berapa orang yang dibunuh. Ia menambahkan 2 tahun lalu ada
reporter sama seperti halnya mereka mencari tahu tentang anak perempuan. Kepala
pulau mengatakan ia tidak yakin. Jae In mempertanyakan apa perbuatan kalian
menghasut Sang Goo untuk membunuh adiknya.
Di gereja Ha Min menemui Pastor Wang, ia mengatakan kalau
penduduk pulau Jami ditangkap dan dituntut. Pastor Wang mengtakan kalau Jae In
orang yang menarik. Jae In mengatakan kalau mereka membunuh orang. Pastor Wang
mengatakan kalau tanggal perjanjian sudah di depan mata. Ia menambahkan untuk
membangun kerajaan Allah di tanah ini bukankah seharusnya orang berdarah. Ha
Min meminta waktu, ia akan membereskan ini sendiri.
Ayah Kim Dan datang membawakan makanan kesukaan Kim Dan.
Ternyata Kim Dan sudah menyiapkan makanan untuk ayahnya. Kim Dan hanya melihat
ayahnya makan. ia mengatakan kalau ia ke pulau Jami, dulunya dijuluki pulau
ikan layur. Ayahnya terdiam mendengarnya dan terlihat sedikit kaget. Ia
memperlihatkan foto gadis kecil yang hilang. Ia mempertanayakan apa ini dia.
Ayahnya mengatakan kalau tentu bukan. Kim Dan mempertanayakan kenapa ayahnya
bohong. Ayahnya mengatakan kalau ia lebih tahu Kim Dan dan meminta Kim Dan
tidak mengatakan itu lagi. Kim Dan mengatakan ia akan mencari udara segar. Di
rumah ayahnya terlihat sedih. Kim Dan diluar menangis.
Kim Dan menerima ajakan makan malam Ha Min. Kim Dan
menceritakan kalau penduduk desa itu bukan penduduk desa biasa. Kim Dan
menambahakan kalau ia akan mulai menyelidiki kasus ini. Sedangkan Jae In di
ruangannya sedang memikirkan hubungan kasus ini. Kim Dan mengatakan kalau ia
tinggal bersama ayahnya. Ha Min mengatakan kalau ia tidak tahu ayahnya, ia
hidup dengan ibunya. Ibunya meninggal setelah minum-minum tidur dan tidak
bangun lagi.
No comments:
Post a Comment