Ternyata mayatnya diselubungi akar. Salah seorang tunawisma
berkomentar kalau ini Mokryeom (fenomena mayat yang terjerat akar di dalam
peti. Dalam ilmu pungsu (Fengshui) ini pertanda bencana. Di kantor Jae In, Han
Joo melihat berita tersebut. Ha Min, Do Gyu dan Pastor Wang juga melihat berita
tersebut. Ayah Kim Dan juga melihat berita tersebut, ia kaget melihatnya.
Jae In datang dan menghampiri Han Joo. Han Joo berkomentar
kalau Jae In terlihat seperti yang ia kenal. Anggota polisi mengatakan kalau
Jae In anak dari almarhum Chun Seung Hwan. Jae In mempertanayakan apa Han Joo
kenal dengan ayahnya. Han Joo mengatakan kalau ayah Jae In seorang polisi yang
sangan kompeten.
Kim Dan ke tempat dimana dilakukan otopsi. Kim Dan masuk dan
memperkenalkan diri dan mengatakan kepada dokter kalau dokter tersebut yang
akan melakukan otopsi. dokter meminta Kim Dan diam agar mayatnya saja yang
bicara. Ia mempertanayakan kepada Kim Dan bagaimana membedakan mayat pria dan
wanita. Kim Dan mengatakan tulang pelvis. dokter mengiyakan, ia menambahakan
kalau dilihat dari kondisi giginya umur
saat meninggal 19-20 tahun. Kim Dan membenarkan usianya saat itu 20 tahun.
dokter mengatakan kalau betisnya terluka mungkin akibat dari mengendarai sepeda
atau sepeda motor dalam waktu yang panjang. Kim Dan membenarkan kalau itu
sepeda motor. dokter mengatakan kalau tulang rusuk 4, 5, dan 6 terdapat bekas
retakan. Cedera yang serupa ini tidak hanya satu ataupun dua. Kaerja fisik
jangka panjang atau....
Kim Dan mengatakan ada kemungkinan kekerasan yang
berkepanjangan. dokter mengatakan kalau lukanya sudah rapat, bukan sesaat
sebelum meninggal. Ia meminta diam Kim Dan diam karena ia akan berkonsentrasi.
Do Gyu mengatakan kepada Pastor Wang kalau mayat itu dulu
sepertinya sering disiksa oleh Kim Jibsa (Jibsa-kepala pelayan). Pastor Wang
mempertanayakn apa Kim Jibsa masih hidup. Do Gyu berkomentar kalau sudah
meninggal, kalau masih hidup mana mungkin tidak bisa ditemukan. Pastor Wang
mengatakan saat itu dia menghilang bersama gadis tersebut. Ia menambahakan jika
masih hidup berarti itu adalah obsesi terhadap anak-anaknya. Orang yang pergi
sambil menggendong anak, tidak mungkin mati segampang itu. Do Gyu berkomentar
jika ada tanda-tada masih hidup ia akan menghabisi nyawanya.
Jae In datang, Kim Dan meminta Jae In diam. dokter tersebut
mengatakan kalau Jae In bilang ini mati bunuh diri dengan racun. Ia mencekik
Kim Dan sebagai percobaan. Kalau ini bukan dicekik tapi dipatahkan. Jae In
mengatakan kalau tulang vertebraenya patah. Dokter mengatakan kalau ini satu
serangan yang mematikan. Kim Dan teringat kalau ayahnya pernah mencekiknya saat
itu.
Kim Dan menghampiri ayahnya, ayahnya mengatakan kalau ia
akan berhenti bekerja dan menagajak mereka pindah ke pedesaan. Namun Kim Dan
mengatakan kalau ada yang harus ia lakukan disini. Kim Dan mengatakan tentang
kasus Cheonguk-mun.
dokter mempertanayakan apa rencana Jae In selanjutnya. Jae
In meminta agar merahasiakannya untuk sementara. dokter mengatakan jika orang
itu berhasil masuk ke Cheongwadae, mana mungkin hal ini dibiarkan. Jae In sadar
kalau orang itu Han Joo. Dokter mengangguk, saat orang meminta NFS melakukan
pembedahan tidak lain adalah Jaksa Han Joo. Jae In sadar dan tahu kalau karena
itu Han Joo sampai datang.
Ha Min dan Han Joo makan bersama, Han Joo mengajak Ha Min minum bersama. Han Joo memberi hadiah ulang tahun kepada Ha Min. Ha Min tersenyum dan berterima kasih.
Ayah Kim Dan mengambil sebuah kotak, ia mengambil amplop
coklat lalu membakar kotak itu. setelah ayahnya pergi Kim Dan mengambil kotak
yang dibakar tadi dan didalamnya ada salib. Kim Dan hanya bisa menagis. Kim Dan
mendapat telpon dari Jae In. Kim Dan menghampiri Jae In. Jae In mengatakan
kalau Han Joo adalah jaksa penaggung jawab kasus saat itu. Jae In menambahakan
kalau Han Joo mendapat penilaian bagus dari Yeouido (Yeouido di sini mengacu
pada lingkaran politik). Jae In mengatakan kalau Han Joo juga tetua dari
gereja. Jae In memperlihatkan vidio ketika Han Joo di gereja.
Terdapat berita kalau Han Joo meraih kemenagan dalam
pemilihan internal partai. Han Joo menjadi kandidat presiden dari partai
harapan baru. Jae In melihat berita tersebut. Tiba-tiba Jae In menelpon Ha Min.
Jae In menemui Ha Min, Jae In mengatakan kalau ia mempunyai
data yang dikumpulkan Cheon Hyeongsa. Tapi syaratnya ia meminta kerjasama
dengan Jae In. Jae In menolak, Ha Min mengatakan Han Joo yang merencanakan
semua ini.
A-Hyun menemui Han Joo, Han Joo menawarkan A-Hyun bekerja di
markas besar pemilunya. A-Hyun mempertanyakan kalau ini mendadak, apa Han Joo
akan menjadikannya sandera. Hal ini karena jika ayahnya berubah pikiran, uang
nya akan melayang. A -hyun mengatakan kalau ia bersedia menjadi sandera bagi
Han Joo. Tapi A-Hyun mengatakan kalau ada yang ia inginkan yang dipunya Han Joo
yaitu Ha Min.
Jae In tertarik, Ha Min mengatakan kalau Han Joo mengetahui
kelemahannya. Ia menunjukan bukti surat perjanjian bersama Han Joo. Ha Min
mengatakan kalau versi aslinya ada di Han Joo, ini boleh dibilang seperti
belenggu. Bisa jadi suatu hari ia bisa menjadi mayat di sungai Han. Jae In
sadar kalau Ha Min ingin terlepas dari belenggu ini. Akhirnya Jae In setuju
untuk bekerja sama. ia mengatakan akan berpura-pura menutup kasus ini. Ha Min
meminta agar Kim Dan masuk team ini.
Min...
ReplyDeleteTolong update dong.makasih