Ha Min mengatakan pada Jae In apa maksudnya ahli mereka. Ha
Min mengatakan kalau jaksa tidak menjawab pertanyaan Jae In yang hanya
berpangkat Letnan. Jae In minta maaf karena telah menggangu Ha Min karena ia hanya
orang biasa. Jae In memberikan berkas TKP kepada Ha Min. Kim Dan berlari dan
hanya menetap mereka berdua yang sedang ngobrol. Jae In berpapasan dengan Kim
Dan, ia hanya memberi salam kepada Kim Dan. Jae In mengatakan kalau kasus ini
melibatkan petinggi internal.
Jae In memberi materi untuk anak-anak. Bahkan Jae In
bersikap serius ketika memberi materi untuk anak-anak. Hehhehhe. Jae In diberi
tugas untuk menyelesaikan kasus yang belum selesai. Jae In menemui Kim Dan di
sebuah restaurant. Kim Dan mengatakan kalau Ha Min benar-benar sendiri. Jae In
kesal apa benar profilenya masuk akal. Kim Dan mengiyakan, ia menambahakan
kalau sebelum ke unit pencarian khusus Ha Min belum pernah memegang jabatan
penting. Bahkan propertinya juga bersih.
Ha Min menemui siswi SMA korban pelecehan seksual, padahal
orang yang menagani sudah diganti tetapi siswi tersebut bersikeras menunggu Ha
Min. Ha Min mengatakan kalau jangan kira karena korban dunia akan baik. Siswi
tersebut mengatakan kalau ia tidak menyukai orang yang menaganinya sekarang. Ia
menambahkan kalau ia tidak mau pulang ke rumah. Ia kesal karena ibunya membantu
orang yang melecehkannya. Ha Min mengatakan kalau keluarga siswi itu miskin. Ha
Min meminta agar siswi itu memilih miskin atau baik. Ia menambahakan kalau ayah
tiri siswi tersebut akan dihukum seberat-beratnya. Ha Min meminta siswi itu
jangan menagis dan bangkit melawan lagi meski tanpa ibu siswi tersebut. Ia
menambahkan agar siswi tersebut bilang kepada ibunya kalau ia terluka
karenanya.
Kim Dan menambahkan kalau tidak ada jaksa sebaik Ha Min. Ja
In bergumam dalam hati kalau latar belakannya sangat bersih sehingga sangat
tidak wajar. Ha Min di telpon mengatakan kalau uangnya sudah ditransfer dan
akan digunakan sesuai rencana. Kim Dan mempertanayakan kepada Jae In bagaimana
kelanjutan kasus Cheon Guk. Jae In mengatakan kalau kasus itu di tolak. Ia
menambahakan jaksa bisa menolak kasus yang sudah ditutup.
Jae In bersama Kim Dan berserta teamnya berhasil
menyelesaikan satu per satu kasusnya. Mulai dari kasus penagkapan anggota geng
yang menyandra pacarnya sendiri, nenek tewas dibunuh putranya, dokter yang
membunuh istrinya yang sedang hamil. Namun ada kasus yang belum diselesaikan
yaitu X-File prostitusi pejabat tinggi.
Jae In ngobrol dengan seorang pria yang sepertinya seorang pejabat. Pria itu meminta agar membiarkanya pensiun dengan terhormat. Jae In mempertanyakan kapan ia akan mendapatkan datanya. Pria itu mengambil flash. Jae In mempertanaykan apa semua data kasus Cheon Guk disitu. Pria itu mengatakan kalau sisanya di transfer ke penyimpanan data nasional. Pria itu memperingatkan apa Jae In tahu apa yang ia sentuh (kasus Cheon Guk). Pria itu memberikan flashnya kepada Jae In. Pria itu mengatakan kalau ia berharap mereka tidak bertemu lagi. Sebelum pergi pria itu mengatakan apa Jae In tahu dipermukaan laut Korea banyak mayat tanpa identitas. Ia meminta Jae In untuk memikirkannya lagi.
Kim Dan menghampiri ayahnya yang tertidur. Ia menatap gelangnya dan bergumam dalam hati selama loncengnya bunyi ia akan tahu. Ia penasaran apa yang disembunyikan ayahnya. Ketika ia akan memegang tangan ayahnya, tiba-tiba ayahnya mengigau. Kim Dan hanya menyelimuti ayahnya.
Kim Dan menemui Jae In, Jae In mengajak Kim Dan bicara. Lalu
seorang anggota polisi mengamati mereka dan berkomentar apa mereka pacaran. Jae
In memperlihatkan isi Flash tentang data kasus Cheon Guk. Orang pertama yang
menelpon kejadian itu Baek Do Kyu. Kim Dan sadar dia adalah Hoejang Songha
Group. Jae In menambahakan kalau dia adalah ayah A-Hyun. Jae In memberikan
berkas daftar orang yang tewas beserta alamatnya. Ternyata pria yang
memata-matai tadi adalah suruhan Jae In.
No comments:
Post a Comment