Kim Dan, Ha Min dan Jae In berkeliling rumah korban. Kim dan
mengatakan kalau di rumah ini tidak salib dan Alkitab. Mereka menemukan obat
tidur dan obat depresi. Kim Dan membuka ruangan, tiba-tiba ada seekor anak
anjing. Ternyata Jae In takut dengan anjing. Kim Dan mengelus anjing itu,
anjing itu memainkan gelang Kim Dan dan tiba-tiba gelangnya berbunyi. Ternyata
anjing tersebut diambil di jalan oleh Jong U. Ada sepenggal cerita kalau anjing
itu mengigit seseorang yang memakai dress.
Kim Dan dan Jae In bicara berdua, Kim Dan mengatakan kalau
anjing itu menggigit pembunuhnya. Kim Dan yakin kalau ini pembunuhan. Jae In
antara percaya dan tidak percaya. Ha Min menghampiri dan mempertanayakan
lonceng apa. Jae In mengatakan kalau hanya dia dan Kim Dan yang tahu. Kim Dan
mengalihkan dan mengatakan kalau ia harus mengantar cd untuk dianalisa. Ha Min
mengatakan bisa menggunakan mobilnya saja. Sebelum pergi Jae In memperingatkan
Kim Dan agar berhati-hati terhadap Ha Min.
Ha Min dan Kim Dan di sebuah tempat untuk menganalisa cd
tersebut. Mereka berdua lalu pergi. Kim Dan kembali masuk dan mengatakan kepada
orang yang menganalisa jika sudah jadi agar menghubunginya dulu. Kim Dan dan Ha
Min di mobil. Kim Dan memikirkan ayahnya yang mencekiknya, ia mempertanyakan siapa
ayahnya. Sampai rumah Kim Dan masuk ke ruangan ayahnya.
Ayah Kim Dan menemui Jae In. Ternyata dulu ayah Kim Dan
bekerja di sekitar sini. Ayah Kim Dan mempertanyakan apa Jae In tinggal disini,
seharusnya ia tahu. Jae In mengatakan aklau ia lebih sering tidur dan makan di
kantor. Ayah Kim dan meminta agar Kim Dan dikeluarkan dari tim gabungan. Ia
meminta gaar Kim Dan dipindahkan ke unit lain atau ke kota terpencil. Jae In
meminta agar ayah Kim Dan memberitahunya apa yang disembunyikan. Jae In
mempertanayakn tentang kasus 31 orang yang bunuh diri. Ayah Kim Dan mengatakan
kalau ia tidak tahu maksudnya.
Kim Dan di rumahnya menggeledah kamar ayahnya. Ia menemukan
sebuah baju yang robek. Kim Da menangis sambil menatap baju tersebut. Ayah Kim
Dan berlutut dan memohon kepada Jae In. Jae In meminta ayah Kim Dan berdiri.
Jae In minta maaf, ia tidak bisa janji. Ia menambahkan kalau Kim Dan percaya
dan menunggu ayahnya. Jae In meminta agar jangan sampai kehilangan kepercayaan
dari Kim Dan. Jae In mengatakan kalau ia akan merahasiakan kaejadian hari ini.
Ia mengingatkan kalau waktunya tidak banyak karena perlahan akan mengingat
kejadian itu.
Kim Dan dan Jae In ke tempat pemakaman Jong U. Kim Dan
mengatakan kalau ia curiga terhadap istri Jong U karena perbedaan usia mereka
19 tahun. Yeon Hwa datang bersama ibu mertuanya. Jae In mengatakan kalau Yeon
Hwa tipe idealnya. Hahahhah.
Kim Dan mendengar suara lagu dari gereja. Ternyata ada
hubungannya dengan gereja. Saudara perempuan Jong U datang dan menampar Yeon
Hwa. Bahkan saudara perempuannya memukuli Yeon Hwa. Jae In dan Kim Dan melerai
mereka. Jae In menemui Yeon Hwa. Yeon Hwa mengatakan kalau ia yakin bukan bunuh
diri. Jae In penasaran kenapa tidak boleh di otopsi. Yeon Hwa mengatakan kalau
gereja yang menyarankannya tidak menyentuh jenazahnya agar Jong U tenang.
Saudara Jong U mengatakan kalau sebelumnya Jong U rajin ke
gereja. Namun setelah menikah Jong U tidak pernah ke gereja. Ia kesal karena di
dinding rumah Jong U ada lukisan Dharma. Kim Dan mempertanayakan apa itu
penyebab bertengkar dengan Jong U. Ternyata mereka sudah memutuskan kontak. Kim
Dan mempertanayakan dimana ketika saudaranya meninggal. Saudara Jong U mengatakan
kalau pasti wanita itu yang melakukannya.
Yeon Hwa menceritakan jika ia pulang lebih awal kejadian itu
tidak akan terjadi. Jae In mempertanayakan kalau saat itu Yeon Hwa sedang di
rs. Yeon Hwa menceritakan ia di sisi ranjang mertuanya menemaninya hingga
tidur. Yeon Hwa mengatakan kalau mereka pasti makan bersama sesibuk apapun
suaminya. Kim Dan melihat kaki saudara Jong U terluka. Setelah semua pergi Yeon
Hwa menatap foto suaminya dan mempertanayakan apa suaminya benar-benar melihat
hari kiamat. Tatapan mata Yeon Hwa tajam......
No comments:
Post a Comment