Jaksa Yoo memperkenalkan diri secara resmi kepada Do Jin. Do
Jin mengatakan kalau ia tahu Do Sik membunuh orang tua Jaksa Yoo, ia
berkomentar menggunakannya untuk balas dendam pribadi. Jaksa Yoo mengatakan
jika balas dendam sederhana yang menjadi tujuannya, ia sudah bisa melakukannya
bertahun-tahun lalu. Jaksa Yoo memberikan ke Tae Joon, Tae Joon keluar. Jaksa
Yoo mempertanyakan apa Do Jin ingat krisis pinjaman awal 2000-an. Do Jin
mengatakan kalau ia mendengar banyak. Jaksa Yoo mengatakan Bank Sentral Korea
yang mengelola dana pinjaman diprivatisasi. Pinjaman kemudian dijual keluar,
kerugian rakyat mencapai lebih dari lima triliun won. Dana pertahanan negara
kita pada 2004 adalah 19 triliun won. Jadi ia meminta Do Jin membayangkan
besaran skalanya. Do Jin mempertanyakan kenapa Jkasa Yoo memberitahu tentang
ini kepadanya. Jaksa Yoo mengatakan krisis pinjaman itu apa Do Jin akan
mempercayainya kalau ia bilang seseorang merencanakan dan mengendalikannya.
Sudah sekian lama seseorang menggunakan kekuasaan mereka untuk memanipulasi hukum
dan intuisi di negeri ini. Jika menguntungkan mereka, maka mereka tidak akan
memperdulikan nyawa orang lain. Mereka menyebabkan kerugian besar pada rakyat.
Sedangkan mereka mendapat keuntungan pribadi. Tidak peduli bagaimanapun rakyat
terluka atau sepedih apap pun rasa sakit yang dirasakan, mereka tidak akan
berhenti. Pusat dari kelompok mereka disebut Tetua. Tae Joon masuk membawa
karton yang digulung. Ternyata setelah dibuka berisi bagan-bagan yang
terhubung, itu berhubungan dengan Tetua. Do Jin melihat bagaimana bagan-bagan
itu terhubung.
Tae Joon dan Jaksa Yoo menemui Do Sik. Do Sik kaget karena
Jaksa Yoo dipihak mereka. Do Sik berlutut dan meminta maaf. Jaksa Yoo
mengatakan tidak perlu minta maaf. Ia mengatakan kalau sebab akibat akan
membuat Do Sik membayar perbuatannya. Do Sik mempertanyakan apa yang diinginkan
darinya. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia membutuhkan nama Do Sik. Dalam dua hari
semua orang di negeri ini akan mengetahui nama Do Sik. Do Sik sebagai penembak
calon Jaksa Wilayah selanjutnya. Do Sik mengatakan kalau ia bukan yang membunuh
ayah Jaksa Yoo. Jaksa Yoo mengatakan jangan khawatir, karena mereka juga akan
membayar itu. Do Sik menduga Jaksa Yoo tahu siapa orang dibalik kematian ayah
Jaksa Yoo. Jaksa Yoo hanya terdiam...
Dong Soo dan Shi Hyun menemui Gyung Tae. Mereka menunjukkan
sketsa Shi Hyun. Gyung Tae memperbesar gambarnya. Ia mengatakan kalau mereka
membungkusnya dengan lakban, tetapi tidak bisa menyembunyikan desainnya yang
bagus. Ini adalah jenis senjata PSG1. Senjata ini memiliki panjang 47,5 inci,
berat 8,1 kilogram, dan jarak tembak mencapai 1 kilometer. Memiliki
roller-delayed blowback dan kecepatan tembakan 868 meter/detik. Mengorbankan
beberapa hal demi akurasinya. Namun soal akurasi, dianggap lebih baik
dibandingkan senapan terbaru. Dong Soo mempertanyakan apa mereka menggunkannya
di kesatuan khusus negara kita. Gyung Tae mengatakan saat ini mereka
menggunakan senapan terbaru. Namun ia merasa masih banyak yang menggunakannya.
Young Sim menelpon dan memberitahu kalau ia menemukan lokasi dari sketsa ke
tiga. Ia menambahkan kalau ia mendapat telpon dari perusahaan perencanaan
bangunan di Seoul. Seseorang karyawan di sana mengenali tempat dalam sketsa. Ia
menggunakan triangulasi sehingga dapat menemukan lokasinya. Shi Hyun dan Dong
Soo sampai di lokasi.
Do Jin menatap bagan tersebut. Flashback, Jaksa Yoo mengatakan
kalau Tae Joon dan ia telah melakukan penelitian terhadap koneksi Tetua dengan
para penguasa. Meskipun ini tampak hanya sebagian dari pengaruh dan kekuasaan
mereka. Do Jin mempertanyakan seberapa jauh koneksi Tetua ini. Jaksa Yoo
mengatakan politik, konstruksi, pendidikan, media, bahkan militer. Ia
menambahkan kalau tidak ada tempat yang tidak dapat dijamah Tetua. Tentu saja
tidak banyak orang tahu siapa Tetua tetapi loyal pada Tetua. Terdapat
pengecualian, banyak yang bahkan tidak tahu mereka bekerja untuk Tetua. Jaksa
Yoo menambahkan kalau ini bukan kasus biasa dalam menghentikan kriminalitas
masa depan. Eksistensinya yang kuat merupakan penyakit dari ratusan, bahkan
ribuan orang. Dan kita harus menyingkirkan penyakit tersebut. Do Jin mengatakan
kalau target dar pembunuhan ini adalah Tetua. Jaksa Yoo mengatakan tidak, ia
belum tahu identitas sebenarnya Tetua. Namun ia mengatakan seekor laba-laba tidak
mati hanya karena beberapa kakinya dipotong. Untuk membunuh laba-laba kepalanya
harus dipenggal. Pembunuhan ini adalah tahap pertama untuk memenggal kepala
Tetua.
Dong Soo mengatakan kalau gedung terdekat di sekitar sungai
berjarak dua kilometer. Shi Hyun mengatakan secara teknis mustahil menembak
dari sini. Dong Soo mengatakan jika melihat riwayat Do Jin selama berada di
pasukan khusus, ia merasa sekitar 500 meter biasa. Namun lebih dari itu
mustahil.
Tae Joon melihat Do Jin berlatih. Do Jin mengatakan jika
kecepatan angin kurang dari 0,2 meter, ia akan memiliki prosentase sebesar 95%
untuk menembak target dari jarak 400 meter. Namun jika diatas 1 meter dan
jaraknya diatas 500 meter, kemungkinan menembak tepat sasaran turun drastis di
bawah 30%. Tae Joon mengatakan 400 meter itu sudah cukup bagus.
Shi Hyun di telpon mengatakan kepada Young Sim kalu ia tidak
menemukan banyak hal. Ia mempertanyakan apa sudah ada kabar dari Jae Hyun.
Young Sim mengatakan kalau Jae Hyun juga tidak menumakan banyak hal. Ia
mengatakan kalau Shi Hyun menyuruhnya memeriksa tentang Go Pil Kyu. Ia
mengatakan kalau ia menemukan alamat Young Hwa yang saat itu merupakan
istrinya. Dong Soo mengatakan kalau Pil Kyu yang menyuruh Do Shik mencari buku
catatan Shi Hyun.
Shi Hyun dan Dong Soo menemui Young Hwa yang merupakan istri
dari Pil Kyu. Ia menceritakan kalau saat itu suaminya mendapat Job besar. Saat
itu suaminya mengatakan kalau Pil Kyu tidak akan meninggalkan asuransi untuk
dirinya saat mengerjakan job seperti ini. Tiba-tiba Young Hwa mendapat telpon.
Shi Hyun mempertanyakan asuransi apa yang dimaksud. Dong Soo mengatakan jika
dia menyuruh Do Sik melakukannya, mungkin dia meninggalkan sesuatu untuk
menjamin keamanannya. Dong Soo mengatakan itu mungkin rekaman suara. Young Hwa
kembali, Shi Hyun penasaran pemutar kaset seperti itu di zaman sekarang. Young
Hwa mengatakan kalau itu anaknya yang membelinya beberapa bulan lalu. Dong Soo
mempertanyakan dimana putranya sekarang. Shi Hyun meminta kontak putra Young
Hwa.
Dong Soo dan Shi Hyun keluar, Young Hwa menghampiri mereka
dan memberikan kontak anaknya. Young Hwa mengatakan kalau seorang detektif juga
menayakan soal ini beberapa bulan lalu. Yong Hwa mencoba mencari kartu namanya,
namun ia lupa meletakknya. Shi Hyun memberikan kartu namanya dan meminta Young
Hwa menghubunginya jika menemukan kartu namanya.
Mereka melakukan rapat. Young Sim mengatakan kalau ia
memeriksa riwayat kartu kredit milik putra Pil Kyu. Pil Kyu membeli pemutar
kaset itu enam bulan lalu. Zaman sekarang musik dan file lain sudah dalam
bentuk digital. Shi Hyun menduga kalau Pil Kyu meninggalkan rekaman suara demi
keamanannya. Lalu putranya membeli pemutar kaset untuk mendengarkannya.
Dong Soo mendapat telpon dari Shi Hyun kalau detektif yang
menemui Young Hwa adalah Gyung Tae. Gyung Tae menghampiri Shi Hyun dan Dong
Soo. Dong Soo mempertanyakan kenapa Gyung Tae menemui Young Hwa. Gyung Tae
mengatakan kalau Ji Soo yang menyuruhnya. Mereka bicara bertiga. Gyung Tae
mengatakan kalau ada kasus yang diselidiki Ji Soo secara pribadi. Kasus itu
berkaitan dengan Jaksa berjabatan tinggi. Flasback, saat itu Gyung Tae menemui Yong
Hwa. Lalu Gyng Tae dan Ji Soo menemui putra Pil Kyu. Ji Soo mempertanyakan
kepada Putra Pil Kyu kalau Pil Kyu meninggalkan sebuah kaset. Ji Soo menambahakan
kalau ia akan menggali kematian Pil Kyu. Putra Pil Kyu memberikan kaset itu
kepada Ji Soo. Gyung Tae dan Ji Soo mendengarkan rekaman kaset itu namun kaset
itu tidak bisa didengar dengan jelas. Gyung Tae mengatakan kalau Ji Soo
membawanya dan mengatakan akan memperbaiki kaset itu. Gyung Tae
menambahkankalau ia tidak pernah mendengar kabar yang terjadi setelahnya.
No comments:
Post a Comment