Do Jin masuk hotel, ia mengamati sekeliling. Ia melihat
seorang pria membawa senjata. Do Jin sengaja menabrak pria itu dan mengambil
dompetnya. Ia mengamati pria itu ke lantai berapa di lift. Do Jin lalu ke
resepsionis untuk mengembalikan dompet itu. Petugas menghubungi pria itu agar
mengambil dompetnya. Do Jin ke ruangan tersebut, ia memeriksa sekeliling. Di
dalam ruangan itu terlihat pengamanan yang sangat lengkap. Pria itu kembali ke
ruangan, Do Jin mendengarnya, ia berhasil keluar dari ruangan itu.
Dong Soo menemui rekannya yang dulu bekerja di kantor
Yakseon. Ia mempertanaykan apa pria itu ingat kasus persimpangan Yakseon. Pria
itu mengatakan ia ingat, ia mempertanyakan kenapa menggali kasus lama. Pria itu
mengatakan kalau itu terjadi tepat sebelum pemilihan. Para atasan menekan untuk
menagkap pelaku, namun tidak ada petunjuk. Ada anak 19 tahun yang menyaksikan
kejadian, namun mengidap kelainan jiwa. Sebab itu, semua orang dari bawah
hingga atas mengarang cerita untuk menjebak anak itu. Dong Soo mempertanyakan
kalau saksi diubah menjadi pelaku. Pria itu menjelaskan kalau anak itu mengaku
kejahatan tersebut. Anak itu ditahan selama hampir setahun setelah persidangan
namun berakhir bunuh diri. Anak itu meninggalkan surat wasiat yang menyebut
tuduhan palsu. Namun setelah anak itu tewas, seseorang yang aneh muncul. Orang
itu mengaku sebagai pelaku sebenarnya kasus tersebut. Jika penyelidikan ulang dilakukan,
itu akan mempermalukan kepolisian. Orang itu seseorang pencadu alkohol dan
kejiwaannya juga bermasalah. Sehingga mereka memutuskan menguburnya. Pria itu
penasaran kenapa Dong Soo ingin tahu kasus itu. Dong Soo mempertanayakan apa
ingat kasus kebakaran Gedung Seosu, siapa pelakunya. Pria itu mengatakan kalau
pelakunya seseorang pengidap ganguan kejiawaan. Dong Soo mengatakan kalau
namanya Sang Gu. Pria yang ingin menyerahkan diri dengan mengaku sebagai pelaku
dibalik kasus persimpangan Yakseon. Jika polisi membiarkan dia menyerahkan diri
dan menahannya, kebakaran itu tidak akan terjadi. itu berarti bisa mencegah
kematian 200 korban tak berdosa. Dong Soo mempertanyakan siapa penaggung jawab
kasus persimpangan Yakseon.
Young Sim mendapat telpon dari Dong Soo. Dong Soo menagtakan
kalau adik Tae Joon tewas di Gedung Seosu, bagi Tae Joon itu bukan sekedar
kecelakaan. Dong Soo mempertanayakan apa ada kabar dari Shi Hyun.
Do Jin menjelaskan dilihat dari tingkat pengamanannya, ia
merasa kita datang ke tempat yang tepat. Ada sebuah agen yang menjaga pintu
masuk ruangan tersebut. Sikapnya menunjukkan bukan petugas keamanan hotel.
Petugas keamanan hotel tidak perlu membawa Glock 17. Ada alat pindai seluruh
tubuh di pintu masuk. Tipe yang bahkan bisa menditeksi benda berbahaya non
metal, begitu pula barang-barang yang tersembunyi di dalam tubuh. Pediteksi
alat penyadap dipasang dibawah meja, jendela sepenuhnya anti peluru. Ia bahkan
melihat pediteksi kebocoran asap di lubang ventilasi. Jaksa Yoo memuji
pekerjaan Do Jin. Ia meminta Do Jin kembali dan bersiaga.
Setelah Do Jin pergi,
Tae Joon mempertanayakan apa Jaksa Yoo sudah mendapat penglihatan. Jaksa Yoo
mengatakan belum.
Shi Hyun menuju kantor Choi Siljang. Tiba-tiba ia mendapat
telpon dari kakaknya. Jaksa Yoo mempertanyakan apa adiknya punya sketsa baru.
Shi Hyun mengatakan belum, ia akan mengabari kakaknya jika ada sketsa baru.
Shi Hyun sampai di kantor Choi Siljang, ia masuk ke kantor
tersebut. Namun ruangannya kosong. Ia melihat isi kulkas yang ternyata tidak
terduga. Shi Hyun mendengar suara, ia bersaiga. Ternyata Dong Soo. Mereka
sama-sama memegang pistol. Shi Hyun mengatakan kalau Dong Soo akan terkejut
dengan isi kulkasnya. Dong Soo menduga kalau Choi Siljang diperkerjakan
seseorang dan bukannya pensiun. Ia pernah mendengar ada orang yang membereskan
masalah pribadi para penguasa, ini pertama kalinya ia melihatnya. Shi Hyun
penasaran kenapa Do Jin menculik putri Choi Siljang. Dong Soo mengatakan
mungkin dia menginginkan sesuatu darinya. Namun Dong Soo yakin karena sudah
dibebaskan, dia sudah mendapatkan keinginannya. Shi Hyun mempertanyakan apa ada
hubungannya dengan Jae Hyun. Dong Soo mengatakan kalau itu bukan kesalahan Shi
Hyun. Shi Hyun mengatakan seharusanya ia berterima kasih kepada Jae Hyun. Ia hanya
menerima ucapan terima kasih dari Jae Hyun. Dong Soo mendekat dan menepuk bahu
Shi Hyun. Ia menambahakan kalau Jae Hyun tahu bagaimana perasaan Shi Hyun. Shi
Hyun mendapat telpon dari Young Sim yang memberitahu lokasi panggilan terakhir
Choi Siljang.
Mereka sampai di sebuah tempat, tempat itu dipenuhi
bunga-bunga. Shi Hyun dan Dong Soo sampai di sebuah tempat, diatas pintu
terdapat batang korek api. Shi Hyun sadar kalau itu sengaja meletakkanya untuk
memeriksa ada yang masuk atau tidak. Dong Soo membenarkan, mereka masuk. Dong
Soo meminta Shi Hyun dibelakangnya. Young Sim melihat berkas-berkas tentang
Tetua. ia menemukan buku harian Do Jin. Do Jin sampai area dekat
persembunyiaannya.
Mereka mendengar sesuatu, mereka menemukan Choi Siljang.
Dong Soo mempertanyakan apa Choi Siljang membunuh Jae Hyun. Ia memberitahu
kalau yang membunuh Jae Hyun adalah Jaksa Yoo. Shi Hyun tersenyum tidak
percaya. Ia mempertanyakan apa Dong Soo mempercayainya. Shi Hyun kaget dan
mempertanyakan Jejak Kaki. Dong Soo menjelaskan kalau itu adalah petunjuk
terakhir yang Jae Hyun tinggalkan untuk kita. Choi Siljang berkomentar kalau
Jae Hyun mengagumkan. Ia tidak pernah membayangkan kata-kata terakhirnya
memiliki arti mendalam. Shi Hyun dan Dong Soo membawa Choi Siljang.
Do Jin melihat batang korek api terjatuh. Dong Soo melihat
ada yang aneh, ia meminta Shi Hyun membawa Cho Siljang ke kantor polisi. Do Jin
dan Dong Soo saling menembak, Do Jin menabrak pintu, Dong Soo menahan Do Jin
dan meminta Shi Hyun segera pergi ke kantor polisi.
Dong Soo dan Do Jin terus berkelahi. Namun Dong Soo kalah,
Do Jin segera mengejar Choi Siljang dan Shi Hyun. Di mobil Choi Siljang menduga
kalau Shi Hyun adik dari Jaksa Yoo. Do Jin menelepon Tae Joon dan memberitahu
kalau tempat persembunyiannya sudah diketahu Shi Hyun dan Dong Soo. Ia
mengatakan kalau Choi Siljang dibawa Shi Hyun. Tae Joon mengatakan kalau Choi
Siljang kemungkinan akan menghubungi orang-orang Tetua. ia meminta Do Jin
menyingkirkan Choi Siljang.
Setelah menelepon ternyata Tae Joon bersama Jaksa Yoo. Jaksa
Yoo mempertanayakan team Dong Soo membawa Choi Siljang. Tae Joon mengatakan
kalau Do Jin saat ini sedang mengejarnya. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia belum
mendapatkan penglihatan sejak Jae Hyun meninggal. Ia menduga karena Shi Hyun
menjadi kuat sama sepertinya. Kemungkinan Shi Hyun juga tidak bisa menggambar
sketsa apa pun saat ini. Tae Joon mengatakan kalau ia akan mencoba yang terbaik
untuk menyingkirkan Choi Siljang.
Choi Siljang mengatakan kalau ia yang membunuh ayah Shi
Hyun. Shi Hyun yang kaget mengentikan mobil, Choi Siljang mencekik Shi Hyun
dengan borgol. Shi Hyun mengatur gigi mobil dan menjalankan mobilnya. Ia
mengerem mobilnya dan ia berhasil melepaskan diri dari cekikan tersebut.
Teman Young Sim menelepon Young Sim dan mempertanayakan dari
mana mendapatkan data ini. Ia mengataakan kalau ini lebih dari serius. Ia
menmabahakan kalau negara kita mungkin akan terjual sepenuhnya.
Komentar:
Wahhh makin kesini makin greget........
No comments:
Post a Comment