Wednesday 18 July 2018

Sinopsis Sketch Episode 14-2



Do Jin masuk hotel, ia mengamati sekeliling. Ia melihat seorang pria membawa senjata. Do Jin sengaja menabrak pria itu dan mengambil dompetnya. Ia mengamati pria itu ke lantai berapa di lift. Do Jin lalu ke resepsionis untuk mengembalikan dompet itu. Petugas menghubungi pria itu agar mengambil dompetnya. Do Jin ke ruangan tersebut, ia memeriksa sekeliling. Di dalam ruangan itu terlihat pengamanan yang sangat lengkap. Pria itu kembali ke ruangan, Do Jin mendengarnya, ia berhasil keluar dari ruangan itu. 


Dong Soo menemui rekannya yang dulu bekerja di kantor Yakseon. Ia mempertanaykan apa pria itu ingat kasus persimpangan Yakseon. Pria itu mengatakan ia ingat, ia mempertanyakan kenapa menggali kasus lama. Pria itu mengatakan kalau itu terjadi tepat sebelum pemilihan. Para atasan menekan untuk menagkap pelaku, namun tidak ada petunjuk. Ada anak 19 tahun yang menyaksikan kejadian, namun mengidap kelainan jiwa. Sebab itu, semua orang dari bawah hingga atas mengarang cerita untuk menjebak anak itu. Dong Soo mempertanyakan kalau saksi diubah menjadi pelaku. Pria itu menjelaskan kalau anak itu mengaku kejahatan tersebut. Anak itu ditahan selama hampir setahun setelah persidangan namun berakhir bunuh diri. Anak itu meninggalkan surat wasiat yang menyebut tuduhan palsu. Namun setelah anak itu tewas, seseorang yang aneh muncul. Orang itu mengaku sebagai pelaku sebenarnya kasus tersebut. Jika penyelidikan ulang dilakukan, itu akan mempermalukan kepolisian. Orang itu seseorang pencadu alkohol dan kejiwaannya juga bermasalah. Sehingga mereka memutuskan menguburnya. Pria itu penasaran kenapa Dong Soo ingin tahu kasus itu. Dong Soo mempertanayakan apa ingat kasus kebakaran Gedung Seosu, siapa pelakunya. Pria itu mengatakan kalau pelakunya seseorang pengidap ganguan kejiawaan. Dong Soo mengatakan kalau namanya Sang Gu. Pria yang ingin menyerahkan diri dengan mengaku sebagai pelaku dibalik kasus persimpangan Yakseon. Jika polisi membiarkan dia menyerahkan diri dan menahannya, kebakaran itu tidak akan terjadi. itu berarti bisa mencegah kematian 200 korban tak berdosa. Dong Soo mempertanyakan siapa penaggung jawab kasus persimpangan Yakseon. 

Young Sim mendapat telpon dari Dong Soo. Dong Soo menagtakan kalau adik Tae Joon tewas di Gedung Seosu, bagi Tae Joon itu bukan sekedar kecelakaan. Dong Soo mempertanayakan apa ada kabar dari Shi Hyun. 


Do Jin menjelaskan dilihat dari tingkat pengamanannya, ia merasa kita datang ke tempat yang tepat. Ada sebuah agen yang menjaga pintu masuk ruangan tersebut. Sikapnya menunjukkan bukan petugas keamanan hotel. Petugas keamanan hotel tidak perlu membawa Glock 17. Ada alat pindai seluruh tubuh di pintu masuk. Tipe yang bahkan bisa menditeksi benda berbahaya non metal, begitu pula barang-barang yang tersembunyi di dalam tubuh. Pediteksi alat penyadap dipasang dibawah meja, jendela sepenuhnya anti peluru. Ia bahkan melihat pediteksi kebocoran asap di lubang ventilasi. Jaksa Yoo memuji pekerjaan Do Jin. Ia meminta Do Jin kembali dan bersiaga. 

Setelah Do Jin pergi, Tae Joon mempertanayakan apa Jaksa Yoo sudah mendapat penglihatan. Jaksa Yoo mengatakan belum.

Shi Hyun menuju kantor Choi Siljang. Tiba-tiba ia mendapat telpon dari kakaknya. Jaksa Yoo mempertanyakan apa adiknya punya sketsa baru. Shi Hyun mengatakan belum, ia akan mengabari kakaknya jika ada sketsa baru. 


Shi Hyun sampai di kantor Choi Siljang, ia masuk ke kantor tersebut. Namun ruangannya kosong. Ia melihat isi kulkas yang ternyata tidak terduga. Shi Hyun mendengar suara, ia bersaiga. Ternyata Dong Soo. Mereka sama-sama memegang pistol. Shi Hyun mengatakan kalau Dong Soo akan terkejut dengan isi kulkasnya. Dong Soo menduga kalau Choi Siljang diperkerjakan seseorang dan bukannya pensiun. Ia pernah mendengar ada orang yang membereskan masalah pribadi para penguasa, ini pertama kalinya ia melihatnya. Shi Hyun penasaran kenapa Do Jin menculik putri Choi Siljang. Dong Soo mengatakan mungkin dia menginginkan sesuatu darinya. Namun Dong Soo yakin karena sudah dibebaskan, dia sudah mendapatkan keinginannya. Shi Hyun mempertanyakan apa ada hubungannya dengan Jae Hyun. Dong Soo mengatakan kalau itu bukan kesalahan Shi Hyun. Shi Hyun mengatakan seharusanya ia berterima kasih kepada Jae Hyun. Ia hanya menerima ucapan terima kasih dari Jae Hyun. Dong Soo mendekat dan menepuk bahu Shi Hyun. Ia menambahakan kalau Jae Hyun tahu bagaimana perasaan Shi Hyun. Shi Hyun mendapat telpon dari Young Sim yang memberitahu lokasi panggilan terakhir Choi Siljang. 

Mereka sampai di sebuah tempat, tempat itu dipenuhi bunga-bunga. Shi Hyun dan Dong Soo sampai di sebuah tempat, diatas pintu terdapat batang korek api. Shi Hyun sadar kalau itu sengaja meletakkanya untuk memeriksa ada yang masuk atau tidak. Dong Soo membenarkan, mereka masuk. Dong Soo meminta Shi Hyun dibelakangnya. Young Sim melihat berkas-berkas tentang Tetua. ia menemukan buku harian Do Jin. Do Jin sampai area dekat persembunyiaannya. 

Mereka mendengar sesuatu, mereka menemukan Choi Siljang. Dong Soo mempertanyakan apa Choi Siljang membunuh Jae Hyun. Ia memberitahu kalau yang membunuh Jae Hyun adalah Jaksa Yoo. Shi Hyun tersenyum tidak percaya. Ia mempertanyakan apa Dong Soo mempercayainya. Shi Hyun kaget dan mempertanyakan Jejak Kaki. Dong Soo menjelaskan kalau itu adalah petunjuk terakhir yang Jae Hyun tinggalkan untuk kita. Choi Siljang berkomentar kalau Jae Hyun mengagumkan. Ia tidak pernah membayangkan kata-kata terakhirnya memiliki arti mendalam. Shi Hyun dan Dong Soo membawa Choi Siljang.

Do Jin melihat batang korek api terjatuh. Dong Soo melihat ada yang aneh, ia meminta Shi Hyun membawa Cho Siljang ke kantor polisi. Do Jin dan Dong Soo saling menembak, Do Jin menabrak pintu, Dong Soo menahan Do Jin dan meminta Shi Hyun segera pergi ke kantor polisi.
Dong Soo dan Do Jin terus berkelahi. Namun Dong Soo kalah, Do Jin segera mengejar Choi Siljang dan Shi Hyun. Di mobil Choi Siljang menduga kalau Shi Hyun adik dari Jaksa Yoo. Do Jin menelepon Tae Joon dan memberitahu kalau tempat persembunyiannya sudah diketahu Shi Hyun dan Dong Soo. Ia mengatakan kalau Choi Siljang dibawa Shi Hyun. Tae Joon mengatakan kalau Choi Siljang kemungkinan akan menghubungi orang-orang Tetua. ia meminta Do Jin menyingkirkan Choi Siljang. 


Setelah menelepon ternyata Tae Joon bersama Jaksa Yoo. Jaksa Yoo mempertanayakan team Dong Soo membawa Choi Siljang. Tae Joon mengatakan kalau Do Jin saat ini sedang mengejarnya. Jaksa Yoo mengatakan kalau ia belum mendapatkan penglihatan sejak Jae Hyun meninggal. Ia menduga karena Shi Hyun menjadi kuat sama sepertinya. Kemungkinan Shi Hyun juga tidak bisa menggambar sketsa apa pun saat ini. Tae Joon mengatakan kalau ia akan mencoba yang terbaik untuk menyingkirkan Choi Siljang.


Choi Siljang mengatakan kalau ia yang membunuh ayah Shi Hyun. Shi Hyun yang kaget mengentikan mobil, Choi Siljang mencekik Shi Hyun dengan borgol. Shi Hyun mengatur gigi mobil dan menjalankan mobilnya. Ia mengerem mobilnya dan ia berhasil melepaskan diri dari cekikan tersebut.


Teman Young Sim menelepon Young Sim dan mempertanayakan dari mana mendapatkan data ini. Ia mengataakan kalau ini lebih dari serius. Ia menmabahakan kalau negara kita mungkin akan terjual sepenuhnya. 

Komentar:

Wahhh makin kesini makin greget........

No comments:

Post a Comment