Wednesday 11 July 2018

Sinopsis Sketch Episode 12-1



Dong Soo sampai TKP, ia menemukan jendela yang dilubangi. Ia mendengar seorang wanita menjerit. Dong Soo melihat seorang pria tergeletak. Pria itu Do Jin, disana juga ada senjata yang digunakan Dong Soo untuk menembak Jung Yeon. 


Berita di TV tentang meninggalnya Jung Yeon, tersangka utama adalah Do Sik. Dong Soo dan lainnya melihat berita itu.  Do Sik mengunggah di internet 30 menit sebelum kejadian. Do Sik memberi petunjuk atas kejahatannya. Ia mengunggah fotonya yang tengah memegang senjata. Itu sesuai dengan sketsa Shi Hyun. Do Sik mengatakan balas dendamku berakhir hari ini. Kepolisian menduga Do Sik bermaksud menembak Deputi Park namun meleset. Tae Joon menemui Deputi Park.
Young Sim mengatakan mungkin seperti diberitakan kalau tembakan itu meleset. Shi Hyun mengatakan tidak. Mungkin untuk tembakan pertama iya, namun untuk tembakan kedua jelas menargetkan Jung Yeon. Deputi Park mengatakan kepada Tae Joon kalau Jung Yeon tewas tanpa pernah mengetahui bahwa Tae Joon bekerja sama dengannya. Tae Joon mengatakan kalau Jung Yeon tidak terlalu pintar jika dibandingkan dengan keserakahannya. Deputi Park mengatakan kalau mereka hanya perlu mengukir namanya di papan nama Jaksa Wilayah. Tetua dan orang-orangnya akan menunjukkan hormat kepadanya. Namun ada yang mengusiknya, yaitu tatapan Shi Hyun. Ia menambahakan seolah Shi Hyun sudah mengetahuinya. Tae Joon mengatakan meski begitu, Shi Hyun tidak akan bisa melakukan apa pun tanpa bukti. Deputi Park mengatakan kalau ia mempertacayai Tae Joon sepenuhnya. 


Setelah Deputi Park pergi, Jaksa Yoo menghampiri Tae Joon. Young Sim penasaran apa yang diinginkan X. Dong Soo mengatakan kalau Tae Joon bekerjasama dengan Deputi Park bukan dengan Jung Yeon. Jaksa Yoo mengatakan kepada Tae Joon kalau Depuuti Park tidak boleh tahu kalau ia ada dibelakang Tae Joon. Tae Joon mengatakan kalau akhirnya Deputi Park akan tahu. Sama seperti Jung Yeon, Deputi Park hanya sebuah kartu yang dimainkan lalu disingkirkan. Jaksa Yoo mengatakan kalau Deputi Park lebih memusingkan dibandingkan Jung Yeon. Ia meminta Tae Joon berhati-hati. Tae Joon mengatakan kalau Tetua akan segera menghubungi Deputi Park. Jaksa Yoo mengatakan kalau Deputi Park menjadi pintu mereka menuju Tetua. Ketika Jaksa Yoo akan pergi, ia merasa pusing. Jaksa Yoo seperti melihat sesuatu dalam pikirannya. Ia meminta Tae Joon ke kantor Jung Yeon sekarang. 

Dong Soo mengatakan kalau Jung Yeon memerintahkan Ji Soo untuk menyelidiki kasus itu. Kasus Pil Kyu bukan sekedar kematian bandar narkoba. Itu ada pejabat tinggi di kejaksaan yang terlibat. Namun Dong Soo yakin kalau pejabat itu adalah Deputi Park. Dong Soo mengatakan kalau kita harus ke kantor Jung Yeon. 


Mereka sampai di kejaksaan. Tae Joon melihat kartu nama dalam berkas yang dikumpulkan Ji Soo, tertulis nama Yoo Sung Soo. Tae Joon memasukkan kartu nama tersebut ke dalam sakunya. Dong Soo menghampiri Tae Joon. Saat Dong Soo akan melawan, ia dipukul oleh anak buah Tae Joon. Tae Joon pergi, Shi Hyun juga meninggalkan mereka. Dong Soo memberitahu Jae Hyun kalau ia berhasil mendapatkan kartu nama. Saat tadi Dong Soo dipukul, ia mengambil kartu nama dari saku Tae Joon. Jae Hyun mempertanayakan dimana Shi Hyun. Dong Soo mengatakan kalau Shi Hyun pasti terguncang. Mereka memutuskan pergi ke kantor Jung Yeon satu jam lalu. Fakta kemampuan X lebih kuat dari Shi Hyun. 


Jaksa Yoo memanggil Shi Hyun, mereka ngobrol berdua. Shi Hyun mengatakan kalau kemampuan X jelas melebihinya. Ia mengatakan kalau Tae Joon sampai di kantor Jung Yeon sebelum mereka. Ia menduga kalau itu kemampuan X. Jaksa Yoo mempertanyakan kenapa tidak membiarkanya yang mengurus Deputi Park. Ia meminta Shi Hyun menghentikan ini dan menjalani kehidupan normal. Shi Hyun mengatakan kalau pelaku yang membunuh orang tua mereka ada di dekat mereka. Jaksa Yoo minta maaf karena seharusnya ia tidak berkata begitu. Shi Hyun meminta kakaknya jujur, apa mengetahui sesuatu yang tidak ia ketahui. Jaksa Yoo mengatakan apa Shi Hyun berpikir ia akan merahasiakan sesuatu. Shi Hun membenarkan karena Jaksa Yoo adalah kakaknya. Shi Hyun bersyukur memiliki kakak seperti Jaksa Yoo. Jaksa Yoo mengajak Shi Hyun pergi.


Tae Joon dan Deputi Park membakar file yang dikumpulkan Ji Soo. Deputi Park mengatakan kalau ia berhutang besar kepada Tae Joon. Tae Joon mengatakan kalau ia hanya melaksanakan tugas. Deputi Park merasa ia tidak mengerti apa yang diinginkan Tae Joon. Setelah Deputi Park pergi, Tae Joon mencari kartu nama namun tidak ada. Ia sadar kalau Dong Soo mengambilnya tadi. 


Deputi Park menemui seorang wanita. Wanita itu seperti wanita yang bicara dengan ayah Shi Hyun dalam rekaman tape. Deputi Park mempertanyakan apa ia masih meminta terlalu banyak jika ia mengatakan ingin bertemu Tetua. Wanita itu mengatakan kaau Deputi Park akan menjadi jaksa wilayah, tentu saja memenuhi kualifikasi. Ia menambahkan kalau Tetua juga menyinggung soal itu. Akan diadakan rapat untuk pengambilan keputusan akhir tentang cold sale (kurang lebih berarti sistem penjualan dengan metode penawaran langsung pada pelanggan). Tetua menginginkan Deputi Park ada di sana. Ia menambahkan kalau Tetua melihat dunia yang tidak dapat orang seperti kita lihat.
Sebelum pergi Deputi Park mempertanyakan Chi Siljang. Hal ini karena ia punya permintaan pribadi. Ia mengatakan jika tidak kebaratan ia akan meminjamnya selama beberapa hari. Wanita itu berkomentar kalau ada seseorang juga diperkejakan Deputi Park. Deputi Park mengatakan karena itu ia akan meminjamnya. Ia harus memastikan orang disekelilinnya tidak akan bisa menjatuhkannya. Wanita itu mengatakan ia akan membantunya. Mereka akan menghubungi Choi Siljang. Ia menambahakan kalau Tetua tidak menyukai orang-orang yang melakukan kesalahan. 

Shi Hyun ke kantor, di luar ia bertemu Dong Soo. Ia minta maaf karena kemarin ia tidak pamit. Dong Soo akan masuk, namun Shi Hyun mulai pusing dan mengatakan kalau ini dimulai. Do Jin mendapat telpon dari Tae Joon, namun ia mengabaikannya. Shi Hyn mulai menggambar sketsa. 

Tae Joon menghampiri Do Jin, ia berkomentar ini kedua kalinya Do Jin mengabaikan telponnya. Tae Joon mempertanayakan apa ini. Do Jin mengatakan kalau ia hanya minum. Tae Joon menghabiskan minuman itu. 


Young Sim mengatakan biasa disebut L-DOPA atau levodopa. Levodopa adalah asam amino yang dapat dikonversikan menjadi dopamin dan memiliki efek anti parkinson. Dengan meningkatkan dosis dopamin dan menstimulasi penerimaan dopamin dapat mencegah level dopamin menjadi rendah. Sebuah gejala lazim mereka yang mengidap penyakit parkinson. Dong Soo mempertanyakan apa maksudnya ini. Mereka melihat salah satu sketsa Shi Hyun, mereka kaget. 


Deputi Park pulang, ia melihat Choi Siljang sudah ada di rumahnya. Ternyata mereka sudah lama tidak bertemu, selama enam bulan. Ia mempertanyakan tentang manajer dari Bank Hankook yang masih koma. Choi Siljang berkomentar kalau Deputi Park pintar. Deputi Park meminta Chi Siljang menyelidiki Tae Joon. 


Shi Hyun selesai membuat gambar sketsa. Mereka menunjukkan salah satu sketsa. Dong Soo mengatakan kalau ini salah satu dari mereka kecuali Shi Hyun. karena Shi Hyun yang membawa foto itu. Do Jin menghampiri Tae Joon. Ia mengatakan kalau ia tidak akan minum lagi.

No comments:

Post a Comment