Friday 15 September 2017

Sinopsis Hospital Ship Episode 11


Eun Jae mengejar Kwak Hyun, Eun Jae mengatakan kalau itu kesempatan terakhir pasien. Kwak Hyun mengatakan apa dibenarkan membiarkan pasien meninggal karena operasi yang beresiko. Eun Jae mengatakan kalau yang berhak memutuskan adalah Jae Chan. Eun Jae menemui Jae Chan, Jae Chan mengatakan kalau ia menolak operasi itu. Eun Jae mengatakan apa karena Kwak Hyun. Jae Chan mengatakan kalau Kwak Hyun sangat mempercayai Eun Jae. Ia tidak ingin menyia-nyiakan waktunya. Ia mengatakan kalau istrinya meninggal karena kanker 10 tahun yang lalu. Ia jadi tahu apa yang yang akan terjadi kepadanya.

Kwak Hyun mengejar Jae Chan. Ia mengatakan kalau tidak operasi bukan berarti perawatan dihentikan. Ia mengajak Jae Chan ke Seoul. Jae Chan menolak karena ia memikirkan murud-muridnya. Eun Jae melihat-lihat hasil pemeriksaan Jae Chan. Ia teringat perkataan Jae Chan kalau istrinya dulu juga melakukan operasi seperti yang disarankan dokter.


Jae Chan mengatakan kepada Kwak Hyun kalau dulu istrinya meolak operasi. Tetapi ia hampir memaksanya. Mereka melakukan semua yang diperintahkan dokter, baik operasi maupun kemoterapi. Ia menyesal karena hal itu, Jae Chan menangis. Istrinya duu ingin melihat daun berguguran, tetapi ia tidak dapat memenuhi keinginan istrinya. Istrinya di ranjang rs sampai akhirnya meninggal. Jae Chan mengatakan kepada Kwak Hyun tidak ingin berakhir seperti itu.


Prof menghampiri Eun Jae, ia mengatakan kalau bahkan Kwak Hyun mencari dokter lain. Ayah Kwak Hyun ahli bedah terkenal. Bahkan koneksinya sangat banyak. Prof mengatakan kalau pasti Kwak Hyun memilih rsnya karena lebih maju. Prof mengatkan agar membuat kesepakatan. Eun Jae bisa memilih apapun yang dibutuhkan, gantinya namanya harus ternyantum dalam tesis. Prof mempertanyakan apa Eun Jae tahu siapa yang menelponnya. Ayah Jae Gul membenarkan kalau ia yang memanggil Prof. Karena ia berfikir kalau Prof bisa melakukan itu. Ayah Jae Gul mempertanyakan apa Eun Jae bisa meyakinkan pasien.


Kwak Hyun melihat Jae Chan yang sedang bercengkrama dengan murid-muridnya. Kwak Hyun terlihat sedih. Ia teringat kalau Jae Chan meminta agar menyembunyikan hal ini dari murid-muridnya. Kwak Hyun mendapat telpon dari Eun Jae. Eun Jae mengatkan sampai bertemu nanti di asrama.


Sampai di asrama Eun Jae mempertanyakan dimana Kwak Hyun. Karena Kwak Hyun yang akan memberikan jawabannya pasien akan dioperasi atau tidak.  Hal ini disebabkan pasien tersebut adalah Jae Chan. Semua yang mendengar kaget mendengar nama pasien tersebut.


Joon Young memberitahu Jae Gul kalau Jae Chan menderita penyakit kanker. Lalu mereka minum berdua. Jae Gul mengatakan kalau kakaknya meninggal kecelakaan saat menjemputnya di bandara.


Eun Jae menghubungi Kwak Hyun. Tetapi Kwak Hyun tidak mengangkatnya, ia memasak untuk Jae Chan. Bahkan ia meminta agar Jae Chan mengijinkannya menginap disini. Kwak Hyun menghampiri Jae Chan yang ada di taman. Kwak Hyun mengatkan kalau apapun keputusan Jae Chan ia akan mendukungnya.

Eun Jae menhampri Kwak Hyun yang baru pulang, bahkan ia mengikutinya sampai ruang kerja. Eun Jae memberikan hasil penelitiannya tentang operasi itu. Bahkan Kwak Hyun tetap tidak setuju. Eun Jae keluar sambil membawa berkas itu. Mereka sama-sama menutup tirai ruang kerja masing-masing. Hal itu membuat semuanya yang melihatnya merasa aneh.

Mereka sampai asrama, lalu ternyata mereka diminta melkaukan permainan. Hal itu membagi-bagi tugas. Dan ternyata Eun Jae dan Kwak Hyun mendapat tugas yang sama untuk belanja.


Eun Jae meminta daftar belanjaanya. Setelah melihatnya ia segera memasukkan barang-barang yang diperlukan. Sampai kasir Kwak Hyun memuji Eun Jae yang hafal walau hanya satu kali membaca daftar belanja bahkan selesai dalam 10 menit. Eun Jae itu mudah seperti menghafal buku pembuluh darah. Mereka sampai pasar untuk melanjutkan belanja. Eun Jae yang kesal mengatkan ia akan menunggu di mobil dan diberi waktu lima menit.

Tiba-tiba Kwak Hyun mendapat telpon ia berlari ke mobil. Ternyata  diberi kabar kalau ayahnya kabur lagi bahkan membawa obat-obatan. Ayah Kwak Hyun lari ke hutan, ia merasa ada di zona perang. Kwak Hyun ingat kalau ayahnya pernah minta morfin. Kwak Hyun menyadari dan mengatakan kalau ayahnya ingin ia membunuhnya. Ayahnya menjelaskan kalau ia sudah mati. Ia menambahkan apa ini hidup.


Kwak Hyun sampai di tempat rehabilitasi. Ia minta maaf kepada Eun Jae dan memberikan kuci mobil kepada Eun Jae. Mereka berhasil menemukan ayah Eun Jae. Ayah Eun Jae merasa ada di zona perang. Ia menganggap batang pohon adalah pasien. Kwak Hyun mendekati ayahnya, ia memperkenalkan diri sebagai dokter. Ia meminta ayahnya beristirahat karena ia yang akan melanjutkan pengobatannya.


Ayah Kwak Hyun memberikan obat penghilang rasa sakit. Ia mengatakan kalau pasti banyak yang metuhkan obat ini.
Kwak Hyun menangis, hujan juga turun. Eun Jae datang sambil membawakan payung. Ia menatap Eun Jae yang membawakan payung.

No comments:

Post a Comment