Wednesday 13 September 2017

Sinopsis Hospital Ship Episode 7


Kwak Hyun berhasil membujuk Nyonya Park dan akhirnya melepaskan Eun Jae. Kwak Hyun mengatakan kepada Nyonya Park kalau Eun Jae benar dan meminta nenek memeriksa menyeluruh. Nyonya Park tiba-tiba muntah darah. Ketika Kwak Hyun akan melakukan intubasi ia gemetar. A Rim memanggil Eun Jae. Eun Jae segera melakukan intubasi, ia meminta segera memanggil bantuan. Mereka membawa Nyonya Park tersebut ke rs.


Kwak Hyun berlatih intubasi dengan boneka, ia kesal karena ia dengan mudah bisa melakukannya. Kwak Hyun mendapat telpon saudara perempuannya. Ia segera menemui ayahnya, ibunya mengatakan kalau ayahnya kabur, dan staff membawanya kembali. Saudara perempuannya ternyata berbohong kepada keluarga calonnya kalau ayahnya pergi ke Luar Negeri. Ia melakukan itu karena malu. Lalu ia punya ide apa ia harus mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal. Hal itu membuat Kwak Hyun dan ibunya kesal. Ibunya mengatakan kalau anaknya tidak bisa mengatakan itu walau membencinya. Lalu anak perempuannya mengomentari ibunya yang berkencan pada usianya. Hal itu membuat mereka bertengkar, Kwak Hyun meminta mereka untuk berhenti. Mereka akhirnya pergi meninggalkan Kwak Hyun dan ayahnya.


Kwak Hyun melepaskan ikatan ayahnya, ayahnya sudah sadar. Ayahnya ternyata tidak mengenali Kwak Hyun. Kwak Hyun mengajak ayahnya jalan-jalan. Kwak Hyun mengatakan kepada ayahnya kalau mereka ada di kampung halaman ayahnya. Ia menambahakan kalau ayahnya merawat orang di di sini kurang lebih 10 tahun. Kwak Hyun mengatakan kepada ayahnya kalau ayahnya sangat bekerja keras. Ayahnya menyelamatkan banyak nyawa anak-anak dan menyembuhkan orang cacat. Ia menambahkan kalau bahkan beberapa orang menjadi dokter karena ayahnya. Ia mempertanyaakan apa ayahnya ingat siapa yang menjadi dokter. Ayahnya hanya terdiam dan menggelengkan kepalanya.


Malam itu Eun Jae memeriksa hasil CT Nyonya Park, ayah Jae Gul menghampirinya. Eun Jae mengatakan kalau ia sudah mengurusnya. Ia menambahkan kalau satu-satunya cara hanya transplantasi hati. Nyoya Park sudah sadar, ia meminta agar segera keluar dari rs. Eun Jae tidak punya pilihan memberikan surat pernyataan. Nyonya Park pergi dari rs tersebut.


Kwak Hyun membersihkan ayahnya, ibunya datang. Ibunya meminta Kwak Hyun pergi karena ia yang akan mengurus suaminya. Ibunya mengatakan ia tidak ingin kejadian ketika Kwak Hyun merawat ayahnya dan begadang padahal besoknya bekerja. Pada saat itu Kwak Hyun mendapat masalah karena itu. Kwak Hyun tidak bergeming sampai akhirnya ibu marah. Ternyata waktu itu ayahnya kabur dan Kwak Hyun mencarinya semalaman. Kwak Hyun akhirnya pergi, Ibunya tahu sepertinya ada masalah. Tetapi Kwak Hyun hanya terdiam lalu pergi.

Kwak Hyun menelpo UGD rs dan mempertayaakn Nyonya Park, ia akhirnya tahu kalau Nyonya Park sudah pulang. Kwak Hyun menemui Eun Jae. Eun Jae mengatakan kalau Nyonya Park sudah menandatangani surat pernyataan. Nyonya Park naik pergi naik Bus. Kwak Hyun meninggalkan cacatan kepada Eun Jae meminta menyiapkan obat untuk Nyonya Park.


Nyonya Park melihat dari kejauhan seorang wanita yang sedang melayani pembeli. Wanita itu melihatnya ia menghampiri Nyonya Park. Ternyata wanita itu anak Nyonya Park. Anak Nyonya Park tidak mengakui ibunya yang hanya seorang peramal yang membuatnya malu. Nyoya Park memberikan uangnya dalam tabungan serta stempel kepada anaknya yang akan segera menikah. Akhirnya Nyoya Park pergi meninggalkan anaknya. Anaknya hanya bisa menagis dan memegang erat tabungan dan stempel Nyonya Park. Kwak Hyun diluar ternyata ia menunggu Eun Jae, mereka pergi bersama.


Sampai di asrama Eun Jae dan Kwak Hyun bertemu bibi Eun Jae. Bibi Eun Jae kesal karena ia bisa mendengar kabar Eun Jae dari media. Bahkan Eun Jae tidak menemui bibinya, ternyata Eun Jae juga tidak tahu dimana ibunya dimakamkan. Bibi Eun Jae memberika kotak barang ibunya. Kwak Hyun melihatnya dari kejauhan. Eun Jae di kamarnya menatap kotak itu, ia hanya terdiam.

No comments:

Post a Comment